Stockholm, 3 Februari 2000

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

GANTI GUS DUR DENGAN AMIEN/YUSRIL TIDAK SELESAIKAN MASALAH
Ahmad Sudirman
XaarJet Stockholm - SWEDIA.

 

Tanggapan untuk Presiden Gus Dur dan saudara Hasan Rasyidi.

PANDANGAN HASAN RASYIDI TERHADAP GUS DUR

Hasan Rasyidi yang sudah lama saya kenal. Pernah melakukan diskusi hangat dengan saya. Memiliki pemikiran tentang Islam yang cukup jelas, walaupun ada perbedaan antara dia dengan saya dalam taktik dan strategi mengenai cara membangun kembali Daulah Islam Rasulullah (DIR). Hasan Rasyidi yang sekarang lebih dikenal dengan pengasuh grup diskusi sabili@egroups.com

Terakhir saya baca hasil pemikiran saudara Hasan Rasyidi tentang Gus Dur lewat sabili@egroups.com -nya, Rabu, 2 Februari 2000, yang saya simpulkan sebagai berikut:

Gus Dur bukan wali Allah, berusaha mengubah sunnah Nabi seperti mengganti ucapan Assalamu `alaikum dengan Selamat Pagi. Gus Dur mati-mati-an ingin menjalin hubungan dengan Israel, padahal Israel adalah negara yang paling melanggar HAM dan menjajah bangsa Palestina hingga sekarang. Gus Dur bersekongkol dengan kelompok Kristen dan Sekuler. Gus Dur tercatat sebagai pengurus organisasi think tank kelompok Katolik, CSIS, serta merupakan teman dekat LB Murdani. Lingkaran Istana Gus Dur dikuasai oleh orang2 Kristen. Yang jadi kepala rumah tangganya adalah Sintong Panjaitan, yang jadi sekretaris adalah wartawan Kompas, Ratih Harjono. Yang menggeser tokoh2 Islam seperti Hamzah Haz, dll. Bersama dengan Benny serta CSIS dan KPP HAM (Asmara Nababan, Albert Hasibuan, dll) berusaha menghancurkan jenderal2 Muslim seperti Wiranto, Adam Damiri, Zaki Anwar Makarim, Syafri Syamsuddin, dll. Jika jenderal2 Muslim ini tergeser, maka yang naik adalah jenderal2 Kristen dan Sekuler anak buah LB Murdani. Melarang jihad untuk membela umat Islam di Maluku, dan menyuruh tentara menangkapi para Mujahidin tsb. Jika hal ini disebarkan ke pesantran2, niscaya karir Gus Dur sbg "aktivis Islam"  (padahal dia antek Yahudi) akan tamat.

Karena itu buat apa kita takut pada Gus Dur. Mundurkan saja Gus Dur dgn mosi tidak percaya. Ajukan Yusril atau Amien Rais sebagai penggantinya, sebab Gus Dur dengan CSIS, Benny, dan KPP HAM sedang menghancurkan seluruh kekuatan umat Islam. (Kenapa takut Gus Dur?, Hasan Rasyidi, 2 Februari 2000).

GUS DUR AKROBAT DIATAS TALI

Apa yang dipikirkan saudara Rasyidi adalah cukup realistis. Gus Dur memang sedang akrobat diatas tali. Dia percaya pada sekularisme mampu menangani kemelut rakyat Negara Pancasila. Dengan politik tangan terbukanya, seperti membuka pintu lebar-lebar bagi komunister yang masih banyak tersebar di luar negeri, seperti di Belanda untuk kembali mendapatkan kewarganegaraan Indonesia. Memberikan abolisi kepada mereka yang ingin membangun Negara Aceh yang sekarang banyak bertebaran di seluruh dunia.

Gus Dur percaya bahwa komunister sudah tidak punya gigi-tajam lagi. Ideologi komunis sudah dikubur dalam-dalam. Negara Rusia yang dulu jadi pujaan orang-orang komunis sudah berantakan. Orang-orang di Cina sudah menjurus dan meniru tingkah laku orang-orang yang berpaham kapitalisme. Kuba sudah hampir tenggelam menyusul melemahnya Fidel Castro.

Karena itulah Gus Dur menyambut kembali orang-orang komunis untuk mendapatkan kembali kewarganegaraan Indonesia. Gus Dur paham bahwa orang-orang komunis di luar negeri sudah malu mencantumkan nama komunis pada label partainya, yang dipakai hanya label kiri, misalnya di Swedia dinamakan Partai Kiri, padahal dahulunya berlabel Partai Komunis.

Itulah salah satu politik Gus Dur yang saya sebut dengan politik akrobat diatas tali.

MENGGANTI GUS DUR DENGAN AMIEN ATAU YUSRIL TIDAK MENYELESAIKAN MASALAH

Kalau Hasan Rasyidi mengajukan Amien atau Yusril sebagai pengganti Gus Dur dengan alasan-alasan pemikirannya diatas. Sedangkan menurut saya adalah baik Amien atau Yusril tidak lebih baik dari Gus Dur.

Perbedaan diantara mereka adalah hanya soal taktik saja, sedangkan kesamaannya adalah mereka menentang misi dibangunnya kembali Daulah Islam Rasulullah (DIR).

Mereka masih meragukan visi membangun persatuan dengan berlandaskan keadilan, amanah dan perdamaian yang bertujuan untuk beribadah, bertaqwa dan mengharap ridha Allah SWT.

Kemudian Mereka masih bimbang dengan misi membangun kembali satu masyarakat muslim dan non muslim didalam satu kekuasaan pemerintahan dimana Allah yang berdaulat, yang menerapkan musyawarah dan menjalankan hukum-hukum Allah dengan adil, berdasarkan akidah Islam dengan menghormati agama lain, dengan konstitusi yang bersumberkan dari Al Quran dan Sunnah, yang tidak mengenal nasionalitas, kebangsaan, kesukuan dan ras.

Inilah sedikit tanggapan untuk Presiden Gus Dur dan saudara Hasan Rasyidi.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se