Stockholm, 14 September 2000

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

UMAT ISLAM DIADU DOMBA
Ahmad Sudirman
XaarJet Stockholm - SWEDIA.

 

KELEMAHAN GUS DUR DIJADIKAN ARENA ADU DOMBA

Tidak heran kalau ada yang mempergunakan situasi saat sekarang dimana dengan adanya kelemahan Gus Dur telah membuka kesempatan untuk dijadikan arena adu domba umat Islam dan pertunjukan akrobat unjuk kekuatan melalui cara peledakan-peledakan bom yang seolah-olah suatu barang mainan saja.

Terjadinya peledakan bom di Bursa Efek Jakarta sekitar pukul 15.25 WIB, Rabu, 13 September 2000 di Jl Sudirman, Jakarta Selatan dengan memakan 34 korban, dimana 5 orang meninggal dunia sedang yang lainnya luka-luka menggambarkan bagaimana kekuatan kekerasan senjata ditunjukkan dihadapan Gus Dur.

Sikap dan perilaku yang mempertunjukkan kekuatan senjata tanpa dibarengi dengan sikap keterbukaan, tanggung jawab dan alasan yang benar yang mengakibatkan rakyat kecil yang tidak bersalah jadi korban merupakan suatu sikap dan perilaku yang perlu dimintakan pertanggung jawaban dan dikenakan sangsi hukum yang berlaku.

Memang bisa muncul beratus alasan mengapa Bursa Efek Jakarta yang merupakan tempat pasar uang melalui penjualan saham-saham dari berbagai perusahaan dijadikan tempat sasaran peledakan dan penghancuran. Hanya tentu saja, tanpa adanya kejelasan dan tanggung jawab baik ditinjau dari segi agama atau dari segi non-agama dari para pelaku peledakan itu, maka motivasi, maksud dan tujuan dari sikap dan perilaku para pelaku peledakan tersebut akan tetap menjadi suatu tanda tanya besar dan tetap akan tertimbun selamanya.

Kemudian dengan adanya kelemahan Gus Dur dan kelemahan dalam pelaksanaan hukum tindak pidana korupsi ini juga dimanfaatkan oleh para pendukung bekas diktator militer Soeharto untuk menampilkan kekuatannya melalui penggunaan dari sebagian umat Islam yang tergabung dalam beberapa organisasi, seperti yang dipertunjukkannya hari ini, sehingga sidang kedua Soeharto ditutup hakim pada pukul 13.10 WIB, Kamis, 14 September 2000 dikarenakan terdakwa Soeharto tidak hadir di persidangan, dimana akhirnya hakim menetapkan untuk mengadakan sidang ketiga Soeharto yang akan dilaksanakan pada tanggal 28 September 2000.

SEBAGIAN UMAT ISLAM DIADU DOMBA

Kalaulah memang benar apa yang sampai kepada saya bahwa yang tampil untuk mendukung Soeharto adalah Forum Komunikasi Generasi Muda Betawi (FKGMB) dan Gabungan Ormas Islam Bersatu (GOIB) dengan menampilkan atribut ikat kepala warna hijau yang bertuliskan Laskar Fi Sabilillah, Brigade Fi Sabillah, dan Laskar Betawi ( http://www.detik.com/peristiwa/2000/09/14/2000914-134058.shtml ), maka sudah jelas bagaimana sebagian umat Islam telah dijadikan alat untuk diadu domba dengan umat Islam lainnya.

Disinilah kita melihat bahwa tubuh umat Islam di negara pancasila masih tetap dan terus dijadikan alat untuk kepentingan politik dan kekuasaan, dan yang sangat tragis adalah sebagian umat Islam itu tidak menyadari bahwa dirinya sedang dijadikan alat oleh pihak lain untuk kepentingan politik dan kekuasaannya di negara pancasila.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se