Stockholm, 19 April 2001

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

VIRUS KEKUASAAN SERANG NILAI-NILAI AGAMA
Ahmad Sudirman
XaarJet Stockholm - SWEDIA.

 

PERASAAN DAN PIKIRAN MARTIN NON MUSLIM, NON PRIBUMI DARI INDIANA USA

"...Banyak orang kita yang kalau jadi pimpinan mudah sekali tergoda Lima Ta, tanpa rasa bersalah, seolah-olah yang demikian itu wajar semua orang melakukannya dan lain seterusnya.  Mari suku-suku Aceh, Irian, Riau, Ambon terutama yang Islam dll berjuang dan saling bersaing menunjukkan performance dan integritas yangg tinggi untuk memimpin bangsa ini. Kalau kayak orang Timtim, mau merdeka, tidak tahu apa yang dimaksud merdeka, sekarang tetap menjadi budak bangsa lain, menjadi bangsa peminta-minta belas kasihan orang lain, apakah pemimpin-pemimpin yang ada seperti Xanana, Uskup Belo dll telah menjadi pahlawan dengan segala "perjuangannya " itu ? Baik mereka diminta bicara secara jujur dan dari hati nurani yang dalam, apakah tidak lebih baik, ada putra Timtim yg hadir penuh dengan karisma kemudian bisa meyakinkan mayoritas  rakyat Indonesia lainnya hingga bukan saja dia bisa memimpin Timtim tapi juga bisa memimpin rakyat Indonesia lainnya ? Kayaknya kesempatan itu ada dan besar karena ada orang Timtim yg jadi gubernur, sekjen Komnas HAM dll, tapi mana prestasinya ? Apakah akan menyalahkan orang lain, daripada introspeksi melihat kedalam diri/hati nurani kita sendiri ?

Bapak Ahmad Sudirman dan Bapak-bapak lainnya, saya sekarang ini sudah juga sakit jantung gara-gara mikirin negara dan pimpinan yang tidak pernah menghargai kesempatan yang diberikan Tuhan didunia ini untuk berbuat banyak guna bangsa dan tanah airnya. Akhirnya memang hanya bisa berdiam diri, paling-paling berdoa , sambil mencoba melakukan yg kecil-kecil yg berguna misalnya bagi anak yatim, dan orang-orang miskin yang terbatas jumlahnya. Biarlah mereka yang bangga akan agamanya yang besar, tampil dengan penuh atribut dia religius, pemimpin yang soleh dll walau hasilnya kayak sekarang ini. Apakah pemimpin-pemimpin agama tidak bisa menyatukan pikiran yang sesuai dengan hati nurani demi masa depan bangsa dan umat yang sudah sangat sengsara ini ?...Wassalam , Martin" (AMW <amw7777@hotmail.com> ,Indiana, USA, Wed, 18 Apr 2001).

SOEKARNO, SOEHARTO, HABIBIE, GUS DUR SEMUA MUSLIM YANG TELAH TERTUTUP KEKUASAAN

Sebenarnya, mereka itu pada awalnya sebelum menginjakkan kakinya ketangga kekuasaan hati dan pikirannya penuh dijejeli dengan idea-idea persatuan dan keasatuan rakyat negara pancasila. Tetapi setelah kakinya menyentuh tangga puncak kekuasaan, hati dan pikiran yang sebelumnya telah jenuh dengan idea persatuan dan kesatuan itu mulai luntur termakan virus-virus kekuasaan yang sudah mulai menggerogoti hati dan pikirannya.

Jangan dipikir, karena para penguasa negara pancasila yang semuanya muslim itu kemudian mampu menangkis tantangan dan serangan kekuasaan yang menghantam hati dan pikirannya, sehingga mampu menegakkan persatuan dan kesatuan yang adil, jujur dan bijaksana diantara seluruh rakyat negara pancasila, walaupun sudah disumpah untuk menjalankan keadilan dan kejujuran ?

Karena memang buktinya sudah ada. Soekarno jatuh, kemana larinya nilai-nilai Islam yang dianutnya itu. Soeharto terjerumus, kemana perginya nilai-nilai Islam yang katanya telah dipegangnya dengan erat. BJ Habibie tersingkir walaupun hanya duduk dikursi presidennya kurang dari dua tahun, kemana arah jalannya nilai-nilai Islam yang pernah dipeluknya.

Nah sekarang, sekularis Gus Dur sudah terlihat kursi presidennya goyang, dan terlihat nilai-nilai Islam-nya sudah terpereteli, karena memang disengaja ditutupi dengan kabut sekularisme-nya.

Tentu saja, tentang sekularis Gus Dur ini tak perlu dirisaukan apalagi ditangisi, karena memang ulahnya sendiri dan ide-ide sekularis-nya yang menyebabkan kursi kekuasaan presiden-nya goyang itu.

Dia memang telah membohongi dirinya sendiri ketika berjanji dan bersumpah dengan nama Allah untuk memenuhi kewajiban presiden sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Yang pada kenyataanya justru keadilan untuk seluruh rakyat negara pancasila telah menguap tertelan oleh rasa-ego-kekuasaan, karena tak sanggup menahan serangan dan tantangan virus-virus-racun-ambisi-kekuasaan.

Kemudian, tentu saja, senjata terakhir untuk menyatukan kesatuan rakyat adalah dengan meluncurkan lumpur-pancasila yang sudah usang dan basi itu, dan tentu saja akibatnya rakyat negara pancasila bukan menyatu, melainkan merasa dibohongi kembali, sebagaimana yang pernah ditipukan oleh para penguasa sebelumnya.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se