Stockholm, 30 April 2001

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

BAMBANG EKALAYA NGAKU PROFESOR DENGAN LOGIKANYA YANG CETEK MAKIN KESASAR
Ahmad Sudirman
XaarJet Stockholm - SWEDIA

 

BAMBANG EKALAYA YANG NGAKU PROFESOR DENGAN LOGIKANYA YANG CETEK MENYIMPULKAN IBADAH HAJI DENGAN PENSUCIAN KABAH

Logika yang cetek yang dipamerkan Bambang Ekalaya yang ngaku profesor telah mengakibatkan lahirnya kesimpulan yang salah fatal mengenai pelaksanaan haji. Dimana hasil logika yang cetek Bambang Ekalaya yaitu: "Ajaran Al Quran bisa pak Ogah pastikan bukanlah ajaran Muhammad, karena Muhammad sendiri menentang pen-sucian Kabah sedangkan Al Quran justru mewajibkannya dalam Rukun Islam." ( ogah@1stnetusa.com ,Sat, 28 Apr 2001 10:51:52 -0700)

Dimana Ekalaya berlogika karena Al Quran (yang tidak pernah dibaca oleh Ekalaya) mewajibkan rukun Islam pergi haji dan Muhammad saw menentang pensucian Kabah, maka apa yang diwajibakan dalam Al Quran adalah bukan ajaran Muhammad saw.

Nah disini, Ekalaya kelihatan bodohnya, karena dia belum membaca atau mendengar bahwa Nabi Muhammad saw sebelum menghadap ke Hadhirat Allah SWT telah melakukan ibadah haji yang sekaligus jatuhnya negeri Mekah ketangan kaum muslimin dari kaum Quraisy Mekah yang menentang ajaran Islam yang dianut oleh kaum muslimin pengikut Nabi Muhammad saw.

Padahal logikanya yang benar adalah karena Nabi Muhammad saw sebelum meninggal dunia melakukan ibadah haji sebagai satu pelaksanaan kewajiban rukun Islam yang kelima, maka ajaran-ajaran Nabi Muhammad saw adalah sesuai dengan apa yang diajarkan dalam Al Quran.

LOGIKA CETEK EKALAYA MELAHIRKAN KESIMPULAN HIJRAH NABI MUHAMMAD SAW KARENA KONFLIK DENGAN FEODAL MEKAH

Dasar pikiran Ekalaya yang melahirkan kesimpulan yang benar-benar salah besar yaitu: "Kalau posisi Muhammad harus berakhir meninggalkan Mekah setelah konflik dengan kaum feodal Mekah dari keluarga besar Siti Khadijah, tentu saja bisa kita maklumi, bayangkanlah anda sebagai ahli waris kekayaan bibi anda yang kaya raya tapi ternyata batal karena bibi anda menikahi pembantunya sendiri.  Dimanapun dizaman dahulu krisis ini akan fatal bila seorang feodal menikahi pembantunya, ataupun seorang ratu menikahi pembantunya.  Demikian pulalah yang dialami Muhammad." ( ogah@1stnetusa.com ,Sat, 28 Apr 2001 10:51:52 -0700)

Karena kecetekan ilmu dan logika Ekalaya ini yang menghasilkan kesimpulan yang salah fatal. Dimana Ekalaya berlogika, karena Siti Khadijah menikahi pembantunya Muhammad saw, maka Siti Khadijah telah melanggar kebiasaan feodal Mekah sehingga Muhammad saw harus meninggal Mekah pergi ke Madinah.

Logikanya yang benar mengenai hijrahnya Rasulullah saw ke Madinah yaitu, karena kaum Quraisy Mekah yang tidak percaya kepada ajaran Nabi Muhammad saw yang menyerahkan diri dengan tunduk patuh kepada Tuhan Pencipta langit dan bumi dan tidak mempersekutukan dengan yang lainnya, telah melakukan berbagai tindakan permusuhan terhadap Nabi Muhammad saw dan kaum muslimin, maka setelah hampir tiga belas tahun dari sejak diangkat jadi Nabi dan Rasul, Nabi Muhammad saw dengan para pengikutnya keluar dari Mekah hijrah ke Madinah.

EKALAYA MENYIMPULKAN PERTEMUAN NABI MUHAMMAD DENGAN WARAQAH SEBAGAI PENGANGKATAN HAKIM DI MADINAH

Kecetekan ilmu Ekalaya dengan logikanya yang miring melahirkan kesimpulan ini. "Seorang imam Yahudi di Madinah yang bernama "Waraqa" yang menjadi paman terdekat Khadijah mengundang dan mengangkat Muhammad sebagai pengawas, ataupun hakim di Kota Madinah tentu diterima Muhammad dengan amat sangat, maka ditinggallah kota Mekah dengan segala kekacauannya." ( ogah@1stnetusa.com ,Sat, 28 Apr 2001 10:51:52 -0700)

Padahal logika yang sebenarnya adalah karena pada tahun pertama kenabian,  Waraqah bin Naufal yang akhli kitab suci Kristen dan Yahudi sepupu Siti Khadijah diminta penjelasannya oleh Siti Khadijah tentang apa yang dialami Muhammad saw di Gua Hira, maka Waraqah mengatakan bahwa itulah malaikat yang juga turun menemui Nabi Musa dan Nabi Isa. Apakah aku tetap sehat dan panjang umur sehingga aku dapat menyaksikan masyarakat mengusir dari rumahmu.

KEPICIKAN EKALAYA YANG MENYIMPULKAN PEMBANGUNAN KEMBALI KABAH UNTUK MENGHIDUPAN KEMBALI PENYEMBAHAN BERHALA

Hasil logika Ekalaya mengenai pembangunan kembali Kabah adalah, karena perebutan kekuasaan di Kota Mekah menyebabkan hancurnya kota Mekah, bahkan Kabah pun sudah hancur, tinggap puing2nya saja dan kembali dibangun oleh seorang Greek belakangan atas perintah Abu Bakar untuk menghidupkan kembali penyembahan berhala Kabah yang sangat ditentang oleh Nabi Muhammad." ( ogah@1stnetusa.com ,Sat, 28 Apr 2001 10:51:52 -0700)

Padahal logika yang sebenarnya adalah, karena diwaktu Muhammad saw belum diangkat Nabi dan Rasul terjadi hujan yang begitu lebat diperbukitan Mekah dan terjadi banjir besar yang merusak bangunan Kabah, maka Kaum Quraisy berpikir untuk membangun kembali Kabah.

LOGIKA CETEK EKALAYA MENYIMPULKAN NABI MUHAMMAD SAW DIANGKAT SEBAGAI HAKIM DI MADINAH YANG TIDAK MENDASARKAN HUKUMNYA PADA AGAMA APAPUN

Inilah hasil kesimpulan logika picik Ekalaya yaitu, "Muhammad meninggalkan Mekah bersama 100-200 orang pengikutnya menuju kota Yahudi di Medinah yang populasinya sekitar kurang dari 2000 orang.  Diangkatnya Muhammad sebagai hakim disana tidak mungkin menggunakan kitab2 hukum Al Quran yang belum ada dizaman itu.  Seperti anda ketahui Muhammad sebagai hakim tentunya boleh membuat undang2 tapi tak mungkin menggunakan kitab2 apapun yang belum ada waktu itu, tidak mungkin Muhammad bisa menggunakan Kitab Al Quran yang anda kenal sekarang ini dalam mempertimbangkan keadilan pada saat itu, apalagi kalau anda percaya bahwa Nabi Muhammad sendiri buta huruf. Singkatnya Muhammad berdiri diatas hukum atas dasar pertimbangan keadilan yang logis dan rasional yang kita sekarang sebagai bentuk hukum yang "Sekuler" artinya tidak berdasarkan ataupun berpihak pada agama apapun."( ogah@1stnetusa.com ,Sat, 28 Apr 2001 10:51:52 -0700)

Padahal logika yang benar adalah, karena Al Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad diturunkan secara bertahap dari sejak di Mekah (13 tahun) sampai akhir hayatnya di Madinah (10 tahun), maka Nabi Muhammad saw dalam membina masyarakat Madinah selalu berdasarkan kepada hukum-hukum, aturan-aturan yang telah diturunkan Allah SWT.

EKALAYA DENGAN KEPICIKANNYA MENYIMPULKAN NABI MUHAMMAD SAW MEMPERKENALKAN UNDANG-UNDANG SEKULAR YANG TIDAK TERTULIS

Inilah kesimpulan dari logika cetek Bambang Ekalaya yaitu, "tak mungkin bisa dibantah, bahwa Muhammadlah yang memperkenalkan etika moral ataupun undang2 tak tertulis yang sekuler untuk pertama kali didunia ini. Karena kalau anda melihat kerajaan2 yang pernah ada diwaktu itu semua berkiblat pada agama/kepercayaan tertentu, kecuali pemerintahan dalam kota Muhammad ini di Medinah." ( ogah@1stnetusa.com ,Sat, 28 Apr 2001 10:51:52 -0700)

Sebenarnya logika yang benar adalah, karena pada tahun pertama Hijrah Rasulullah saw dengan kaum Muhajirin, Kaum Anshor dan kaum Yahudi Madinah mengadakan perjanjian pakta pertahanan bersama, maka lahirlah perjanjian tertulis yang dinamakan Undang Undang Madinah yang hasilnya bisa dilihat dan dibaca sampai sekarang

BAMBANG EKALAYA MENYIMPULKAN SEENAKNYA SAJA PERTENTANGAN DENGAN YAHUDI DI MADINAH

Kesimpulan yang ngaco dari hasil logika cetek Bambang Ekalaya yaitu, "Kalau pada akhirnya seluruh orang Yahudi dibantai di Medinah oleh orang Arab, itu bukanlah karena perbuatan nabi Muhammad yang justru diundang dengan baik2, penuh persaudaraan oleh imam bangsa Yahudi itu sendiri di Medinah.  Juga tak mungkin Muhammad yang orang Arab dengan pengikutnya yang sangat sedikit di Madinah mampu mengalahkan orang Yahudi yang bersenjata lengkap dan berjumlah lebih banyak dikota Medinah.  Semua pembantaian itu terjadi justru akibat serbuan Abu Bakar yang ber-pura2 berteman dengan Muhammadlah yang akhirnya menyusupi pasukannya dimalam hari untuk membantai semua Yahudi dan termasuk Nabi Muhammad sendiri yang mati secara mengenaskan disini.  Anak angkat Nabi Muhammad bernama Ali justru berada di negara lain untuk urusan yang diperintahkan Nabi Muhammad tidak tahu menahu urusan ini yang pada saatnya juga dibantai habis sekeluarga yang urusannya tak pernah usai hingga zaman sekarang." ( ogah@1stnetusa.com ,Sat, 28 Apr 2001 10:51:52 -0700)

Padahal logika yang sebenarnya adalah, karena Bani-Bani dari kalangan Yahudi yang dipimpin oleh orang-orang yahudi bukan oleh Abu Bakar Sidiq selalu melanggar perjanjian dengan kaum muslimin dan mengadakan permusuhan dan penyerangan, maka kaum muslimin selalu mengadakan pembelaan diri dan pertahanan dan Nabi Muhammad saw tidak pernah terbunuh dalam satu peperangan, Rasulullah saw meninggal karena usianya sudah lanjut dan sudah sampai waktunya untuk menghadap ke khadirat Allah SWT.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se
-----------------

Date: Sat, 28 Apr 2001 10:51:52 -0700
From: ogah <ogah@1stnetusa.com>
To: IndonesiaMu@yahoogroups.com
Cc: Mimbar_Bebas@yahoogroups.com, milis-muslim@yahoogroups.com,
Subject: :) MUHAMMAD PERTAMA DIDUNIA YANG MEMPERKENALKAN SEKULERISME

Banyak umat Islam maupun umat beragama lain yang mengabaikan kenyataan2 dan
bukti2: BAHWA KEPEMIMPINAN SEKULER PERTAMA KALI JUSTRU DIPERKENALKAN OLEH NABI MUHAMMAD.
Ajaran Al Quran bisa pak Ogah pastikan bukanlah ajaran Muhammad, karena Muhammad sendiri menentang pen-sucian Kabah sedangkan Al Quran justru mewajibkannya dalam Rukun Islam.  Muhammad meninggalkan Mekah menuju Medinah merupakan bukti yang tak bisa di tentang siapapun bahwa Islam yang ajaran Muhammad asli dimulai di Medinah.  Pemutar balikkan kenyataan yang ditulis pada Al Quran sekarang ini jelas sia2, karena fakta tidak ada yang menyokongnya.  contohnya, dikatakan bahwa Islam memperbolehkan Polygami, sedangkan Muhammad justru melarang Polygami, itulah sebabnya ia dimusuhi.

Polygami yang dalam Al Quran se-olah2 ajaran Muhammad sama sekali tidak benar karena Polygami sudah berlangsung diseluruh dunia termasuk di Arab ribuan tahun sebelum Nabi sendiri dilahirkan (bisa dibuktikan dalam semua ajaran agama2 tua).  Nabi Muhammadlah pelopor Monogamy bukan Yesus Kristus yang tidak pernah menikah dengan wanita.

Yang tak mungkin diputer balik adalah bahwa Khadijah melamar dan memberi mahar kepada Muhammad untuk menikahinya.  Sistim perkawinan inilah yang disebut sistim Matriachart yang hanya ada diwilayah Arab dan sekitarnya (mesir) tapi tidak berlaku dalam keluarga Arab.  Wilayah Arab zaman dulu bukanlah milik orang Arab, karena istilah "Arab" adalah berarti "Nomad" bukan nama suatu bangsa.  Siti Khadijah merupakan ciri kelas feodal dari keturunan suku Matriachart dari campuran Yahudi & Mesir kuno, ini ditunjang dengan budaya umum Arab yang ber Nomad sepanjang masa, sedangkan Khadijah sekeluarga bukanlah kelompok Nomaden. Sebaliknya Muhammad adalah keturunan Arab (Nomaden) yang sangat jelas, dan itulah merupakan alasan kuat bagi Siti Khadijah yang membutuhkan orang kepercayaan yang seperti Muhammad yang mampu melakukan ekspedisi kesemua negara dalam melebarkan ekspansi bisnis Siti Khadijah.

Kalau posisi Muhammad harus berakhir meninggalkan Mekah setelah konflik dengan kaum feodal Mekah dari keluarga besar Siti Khadijah, tentu saja bisa kita maklumi, bayangkanlah anda sebagai ahli waris kekayaan bibi anda yang kaya raya tapi ternyata batal karena bibi anda menikahi pembantunya sendiri.  Dimanapun dizaman dahulu krisis ini akan fatal bila seorang feodal menikahi pembantunya, ataupun seorang ratu menikahi pembantunya.  Demikian pulalah yang dialami Muhammad.  Seorang imam Yahudi di Madinah yang bernama "Waraqa" yang menjadi paman terdekat Khadijah mengundang dan mengangkat Muhammad sebagai pengawas, ataupun hakim di Kota Madinah tentu diterima Muhammad dengan amat sangat, maka ditinggallah kota Mekah dengan segala kekacauannya.  Perebutan kekuasaan di Kota Mekah menyebabkan hancurnya kota Mekah, bahkan Kabah pun sudah hancur, tinggap puing2nya saja dan kembali dibangun oleh seorang Greek belakangan atas perintah Abu Bakar untuk menghidupkan kembali penyembahan berhala Kabah yang sangat ditentang oleh Nabi Muhammad.

Muhammad meninggalkan Mekah bersama 100-200 orang pengikutnya menuju kota Yahudi di Medinah yang populasinya sekitar kurang dari 2000 orang.  Diangkatnya Muhammad sebagai hakim disana tidak mungkin menggunakan kitab2 hukum Al Quran yang belum ada dizaman itu.  Seperti anda ketahui Muhammad sebagai hakim tentunya boleh membuat undang2 tapi tak mungkin menggunakan kitab2 apapun yang belum ada waktu itu, tidak mungkin Muhammad bisa menggunakan Kitab Al Quran yang anda kenal sekarang ini dalam mempertimbangkan keadilan pada saat itu, apalagi kalau anda percaya bahwa Nabi Muhammad sendiri buta huruf.

Singkatnya Muhammad berdiri diatas hukum atas dasar pertimbangan keadilan yang logis dan rasional yang kita sekarang sebagai bentuk hukum yang "Sekuler" artinya tidak berdasarkan ataupun berpihak pada agama apapun.

ATAS DASAR FAKTA2 TERSEBUT DIATAS, SUNGGUH MENGGELIKAN KALAU DIKATAKAN BAHWA MUHAMMAD MEMERINTAH MEDINAH DENGAN HUKUM ISLAM YANG ANDA KENAL SEKARANG, TIDAK
MUNGKIN MEDINAH ITU MENJADI CONTOH HUKUM AL QURAN YANG ANDA KENAL SEKARANG TAPI BELUM TERBIT DIZAMAN TERSEBUT.

TAK MUNGKIN BISA DIBANTAH, BAHWA MUHAMMADLAH YANG MEMPERKENALKAN ETIKA MORAL ATAUPUN UNDANG2 TAK TERTULIS YANG SEKULER UNTUK PERTAMA KALI DIDUNIA INI. KARENA KALAU ANDA MELIHAT KERAJAAN2 YANG PERNAH ADA DIWAKTU ITU SEMUA
BERKIBLAT PADA AGAMA/ KEPERCAYAAN TERTENTU, KECUALI PEMERINTAHAN DALAM KOTA MUHAMMAD INI DI MEDINAH.

SEORANG ISLAM YANG BENAR2 MENDALAMI AJARAN MUHAMMAD TENTU MENGERTI BAHWA GUS DUR JUSTRU SEBENARNYA SEORANG YANG MEMAHAMI SECARA MENDALAM AJARAN NABI BESAR MUHAMMAD YANG MENJADI LANDASAN BELIAU UNTUK BERPIKIR.

Kalau pada akhirnya seluruh orang Yahudi dibantai di Medinah oleh orang Arab, itu bukanlah karena perbuatan nabi Muhammad yang justru diundang dengan baik2, penuh persaudaraan oleh imam bangsa Yahudi itu sendiri di Medinah.  Juga tak mungkin Muhammad yang orang Arab dengan pengikutnya yang sangat sedikit di Madinah mampu mengalahkan orang Yahudi yang bersenjata lengkap dan berjumlah lebih banyak dikota Medinah.  Semua pembantaian itu terjadi justru akibat serbuan Abu Bakar yang ber-pura2 berteman dengan Muhammadlah yang akhirnya menyusupi pasukannya dimalam hari untuk membantai semua Yahudi dan termasuk Nabi Muhammad sendiri yang mati secara mengenaskan disini.  Anak angkat Nabi Muhammad bernama Ali justru berada di negara lain untuk urusan yang diperintahkan Nabi Muhammad tidak tahu menahu urusan ini yang pada saatnya juga dibantai habis sekeluarga yang urusannya tak pernah usai hingga zaman sekarang.

Pak Ogah sama sekali bukan ingin merendahkan kepercayaan umat Islam manapun juga, tapi sebaliknya ingin menjunjung kebenaran yang sejati se-tinggi2nya dengan fakta2 yang ada yang tak mungkin bisa disingkirkan begitu saja. Akibat pemutar balikkan fakta2 itulah umat Islam berada selalu dalam kebencian yang tak pernah habis2nya terhadap bangsa Yahudi dimanapun yang pada kenyataannya pernah bersaudara dan bekerja dengan harmonis sekali melalui Nabi Muhammad (bukan
melalui konflik Ismail dalam keluarga Ibrahim).

Bukti2 kuat bahwa ajaran Al Quran yang anda percaya sekarang ini bukanlah ajaran Muhammad melainkan ajaran agama berhala zaman Jahiliah sebelum nabi Muhammad sendiri dilahirkan adalah pernyataan dalam Al Quran yang mengatakan bahwa "Nabi Ibrahim juga beragama Islam" padahal ajaran Islam itu adalah ajaran Muhammad yang belum lahir sewaktu zaman Nabi Ibrahim, mana mungkin Ibrahim menjadi penganut ajaran Muhammad yang lahirnya ribuan tahun setelah Ibrahim sendiri mati??  Tapi menjadi mungkin, kalau Al Quran yang anda percaya sekarang ini memang bukan ajaran Muhammad sehingga logis kalau Ibrahim adalah penganut ajaran Islam berdasarkan Al Quran sekarang ini tapi bukan ajaran Muhammad.  Untuk bisa anda percaya bahwa Al Quran palsu ini adalah diturunkan Muhammad, Hadist2 berusaha mengkoreksi kesalahan fatal Al Quran palsu tersebut dengan menyatakan bahwa arti Islam itu adalah "Penyerahan kepada Allah", padahal kita menyebut seseorang Islam berdasarkan Al Quran itu sendiri bila "melaksanakan rukun Islam dan mengucapkan Syahadat", sedangkan "penyerahan diri kepada Allah" adalah merupakan ciri2 umum pada semua agama dizaman dulu yang menganut monoteisme termasuk Islam, tapi Islam yang diajarkan Nabi Muhammad tentu saja berciri khusus yang membedakannya dengan umat agama lainnya karena harus ber "syahadat dan rukun Islam".

Terserah kepada semua umat Islam untuk mempercayainya ataupun untuk tidak mempercayainya, pengabdian pak Ogah hanya demi perdamaian dunia dan umat manusia yang abadi yang bebas dari kebencian apapun termasuk agama.  Sedangkan Al Quran yang anda percaya sekarang ini penuh dengan nafas kebencian, permusuhan, pembunuhan, dan saling mencurigai antar umat beragama nya sendiri juga terhadap agama lainnya.  Dengan fakta2 yang pak Ogah berikan diatas, tentu tidak perlu anda menghilangkan kepercayaan anda terhadap Nabi Muhammad, tapi pasti menghilangkan perasaan kebencian, permusuhan, dan saling mencurigai paling sedikit terhadap sesama umat Islam sendiri dan akan berakibat melapangkan dada anda untuk bisa bersahabat dengan lain agama.  Perlu anda sadari, Al Quran yang anda percaya justru mengajarkan semua permusuhan yang dipoles dengan segala bentuk kasih kebaikan, contohnya, semua umat Islam dilarang mengucapkan "selamat hari natal" kepada umat Kristen, tentu saja dengan segala pemutar balikkan kata tak bisa anda artikan lain daripada jiwa kebencian yang menyelimuti larangan ini.  Jelas, hari Natal itu diakui banyak umat Kristen sebagai bukan tanggal kelahiran Yesus yang serba tidak jelas, tapi kalau mereka merayakannya bukan berarti kita tak boleh mengucapkan selamat.  Perayaan Hallowen yang di USA dirayakan oleh semua umat beragama padahal semua tahu bahwa itu adalah hari bahagia bagi "setan2 didunia" yang dipercaya menjadi musuh semua agama, tapi jelas2 siapapun yang merayakannya tidak ada yang percaya pada setan, dan tidak juga menjadi bersalah hanya merayakan sesuatu yang tidak ada ataupun yang tidak kita percaya.  Melarang mengucapkan selamat apapun tidak lain merupakan ekspresi rasa kebencian yang dipendam dalam sanubari seseorang.  Pak Ogah hanya bisa menasihati untuk membebaskan anda dari kebencian apapun untuk bisa hidup berbahagia.

TAK MUNGKIN SESEORANG BISA HIDUP BERBAHAGIA DENGAN MENGIDAP RASA KEBENCIAN, IRI, DENDAM, DAN PERMUSUHAN DALAM HATINYA.

Bacalah tulisan pak Ogah ini ber-ulang2 tanpa prasangka buruk pada diri anda. Siapapun yang menganggap pak Ogah mempunyai rasa benci terhadap agama, tentunya karena mereka sendirilah yang mempunyai perasaan kebencian tersebut, sebab kalau anda mau membayangkan untuk berdiri pada posisi pak Ogah yang tidak percaya pada agama apapun, dan tidak membedakan agama apapun, tentu yakin bahwa tak ada alasan apapun bagi pak Ogah untuk membenci agama manapun.  Anda bisa saja tidak percaya bahwa Toyota yang anda kendarai itu adalah buatan Jepang, tapi meskipun anda tidak percaya tentunya anda tak perlu membenci mobil anda itu, dan anda tetap akan merawatnya dengan baik dan penuh kasih sayang karena dengan mobil itulah anda dibantunya kemanapun anda ingini.  Begitulah dengan ajaran agama, tak perlu anda percaya sepenuhnya, meskipun anda menjalani semua ritualnya sebagaimana mestinya.  Anda akan lebih mengasihi agama anda meskipun anda tahu bahwa itu merupakan ajaran palsu Nabi Muhammad yang anda percaya penuh, tapi kepalsuannya cukup anda ketahui untuk menyingkirkan segala kelemahan dan keburukan daripada ajaran tersebut, dan bukan justru untuk memelihara keburukannya dan menghancurkan fungsinya dalam membahagiakah kehidupan anda dalam beragama.

Indonesia terpecah belah, ketinggalan semua teknology yang sekarang berkembang pesat didunia bukan karena kurangnya fasilitas, tapi karena akibat POLA BERPIKIR BANGSANYA YANG RELIGIOUS NORMATIVE, artinya agama sebagai norma sosial yang mutlak menjadi dasar semua keputusan yang bukan agama.

Ogah
Membuka wasasan berpikir dan bertindak Logis Rasional tanpa "Religious prejudice"
-------------