Stockholm, 28 Agustus 2001

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

SOEMARGONO COBA BANTAH UCAPANNYA
Ahmad Sudirman
XaarJet Stockholm - SWEDIA.

 

SOEMARGONO COBA BERSIHKAN DIRI

Saudara Mohamad Ridha, ridha72@yahoo.com , setelah membaca tulisan "Kacamata diktator Soekarno dipakai Soemargono" berusaha untuk membuktikan kebenaran dari apa yang telah diucapkan oleh Anggota Komisi I DPR Ahmad Soemargono, mengenai masalah GAM, PRRI, Kartosoewirjo.

Ternyata A Soemargono yang ditelepon oleh saudara M Ridha menyatakan bahwa "tidak pernah mengatakan kata2 "GAM" tapi "gerombolan bersenjata"."...ini adalah pemutarbalikkan kata dari Lippostar saja. Beliau dengan tegas mengatakan bahwa situasi kekacauan saat ini di Aceh sudah tidak menentu ditambah adanya indikasi involvement pihak ketiga pasukan gerilya bersenjata yang membunuhi dan menzalimi rakyat2 sipil termasuk membunuh orang2 Islam yang sedang shalat di masjid, dengan memakai kedok GAM. Beliau menyayangkan sikap TNI yang tidak bisa menangani kekacauan di Aceh saat ini, padahal dulu TNI mampu menangani gerombolan bersenjata yang bermodus operandi sama yang mengadakan kekacauan, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan dengan mengaku2 anak buah Kartosuwiryo ataupun PRRI. Jadi pernyataan beliau sama sekali tidak bisa diartikan beliau menuduh GAM di balik kezaliman dan pembunuhan rakyat2 sipil di Aceh, atau pun beliau menuduh PRRI ataupun Kartosuwiryo sama dengan gerombolan senjata yang jelas2 tega membantai rakyat sipil saat ini di Aceh. Sama sekali tidak demikian. Karena itu harap dicheck dan recheck kembali sumber berita tsb untuk tidak membuat kesalahpahaman dan penyebaran fitnah.

Saya berharap mudah2an sdr.Ahmad Sudirman meralat tulisan tsb di setiap milis dan newsgroup tempat dipostingkannya tulisan tsb dan kalau memang sdr.Ahmad Sudirman mau konfirmasi langsung ke Bpk.Ahmad Sumargono lewat telpon bisa saya kasih tahu nomor telponnya lewat japri. Saya berharap anda meminta maaf kepada beliau karena telah langsung atau tidak langsung menyebarkan FITNAH yang jelas2 dilarang Al Qur'an" (Mohamad Ridha, ridha72@yahoo.com ,Tue, 28 Aug 2001 02:15:47 -0700 (PDT))

BUKAN FITNAH MELAINKAN FAKTA

Bukan hanya LippoStar saja yang mengutip ucapan Soemargono ini, melainkan juga Media (dilampirkan dibawah) diantaranya: "Anggota Komisi I DPR Ahmad Soemargono menegaskan, RI perlu fight dan menyatakan perang terhadap gerakan sipil bersenjata (GAM) di Aceh, disamping terus melakukan upaya rehabilitasi di provinsi itu. Ditemui di ruang kerjanya di Jakarta, Rabu, Ketua Fraksi Partai Bulan Bintang DPR itu mengatakan pula jika perlu RI bisa menjalankan perang gerilya dengan GAM. "Kalau perlu kita hadapi GAM dengan gerilya juga. Tapi rakyat kecil harus diungsikan dulu," tegasnya seraya menambahkan bahwa untuk menghadapi gerakan separatisme, selain pendekatan persuasif melalui perundingan, juga 'dihalalkan' dengan pendekatan militer." (Media, GAM harus Diperangi, Sekaligus Merehabilitasi Daerah Aceh, 22/08/2001 15:31 WIB)

ALASAN APA LAGI YANG AKAN  DITAMPILKAN SOEMARGONO

Kalau memang apa yang dimuat oleh beberapa media online (LippoStar dan Media) itu tidak benar dan dianggap pemutarbalikkan kata dari LippoStar, maka saya tunggu alasan apa yang akan ditampilkan Soemargono.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se
--------

Date: Tue, 28 Aug 2001 02:15:47 -0700 (PDT)
From: Mohamad Ridha <ridha72@yahoo.com>
Subject: Re: [padhang-mbulan] KACAMATA DIKTATOR SOEKARNO DIPAKAI SOEMARGONO
To: padhang-mbulan@yahoogroups.com, is-lam@isnet.org, siyasah@isnet.org,
Megawati Soekarnoputri <megawati@gmx.net>,Alwi Shihab <ashihab@cabi.net.id>,
DPP PPP <dppp3@indosat.net.id>,habibie@ristek.go.id, hassan.wirajuda@ties.itu.int,
Humas PAN <humas@pan-diy.8m.com>, khilafah@s-s-net.com,PKB <pkb.indo@mailcity.com>, HANKAM <postmaster@hankam.go.id>, Gus Dur <presiden@ri.go.id>, MPR <sumpr@jakarta.wasantara.net.id>, "info@alislam.or.id" <info@alislam.or.id>
Cc: ahmad@dataphone.se

Asalamu'alaikum salam wr.wb.,

"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (49:6)

Saya sangat menyayangkan tulisan sdr.Ahmad Sudirman di bawah ini yang bernada MEMFITNAH Bpk.Ahmad Sumargono Ketua F-PBB dengan hanya berdasarkan sumber berita "LippoStar" yang memutarbalikkan statement dari beliau. Saya sudah telpon langsung ke Bpk.Sumargono sendiri untuk mengkonfirmasi berita tsb dan ternyata beliau tegas2 menyatakan tidak pernah mengatakan kata2 "GAM" tapi "gerombolan bersenjata". Jadi ini adalah pemutarbalikkan kata dari Lippostar saja. Beliau dengan tegas mengatakan bahwa situasi kekacauan saat ini di Aceh sudah tidak menentu ditambah adanya indikasi involvement pihak ketiga pasukan gerilya bersenjata yang membunuhi dan menzalimi rakyat2 sipil termasuk membunuh orang2 Islam yang sedang shalat di masjid, dengan memakai kedok GAM.

Beliau menyayangkan sikap TNI yang tidak bisa menangani kekacauan di Aceh saat ini, padahal dulu TNI mampu menangani gerombolan bersenjata yang bermodus operandi sama yang mengadakan kekacauan, pembunuhan, perampokan, pemerkosaan dengan mengaku2 anak buah Kartosuwiryo ataupun PRRI. Jadi pernyataan beliau sama sekali tidak bisa diartikan beliau menuduh GAM di balik kezaliman dan pembunuhan rakyat2 sipil di Aceh, atau pun beliau menuduh PRRI ataupun Kartosuwiryo sama dengan gerombolan senjata yang jelas2 tega membantai rakyat sipil saat ini di Aceh. Sama sekali tidak demikian. Karena itu harap dicheck dan recheck kembali sumber berita tsb untuk tidak membuat kesalahpahaman dan penyebaran fitnah.

Bpk Ahmad Sumargono juga menjelaskan bahwa baru2 ini media "Rakyat Merdeka" juga memutarbalikkan statementnya di mana di dalam media tsb beliau ditulis berucap bahwa rakyat Aceh itu biasa menipu, padahal beliau tidak pernah menyatakan demikian. Yang beliau katakan adalah bahwa pemerintah harus memperhatikan nasib dan kesejahteraan rakyat Aceh yang sudah lama diimingi2 janji2 yang sampai sekarang tidak direalisir sehingga mereka merasa tertipu oleh janji2 kosong pemerintah ini. Beliau sudah menghubungi "Rakyat Merdeka" dan meminta mereka untuk meralat tulisan pemutarbalikkan kata ini.

Saya berharap mudah2an sdr.Ahmad Sudirman meralat tulisan tsb di setiap milis dan newsgroup tempat dipostingkannya tulisan tsb dan kalau memang sdr.Ahmad Sudirman mau konfirmasi langsung ke Bpk.Ahmad Sumargono lewat telpon bisa saya kasih tahu nomor telponnya lewat japri. Saya berharap anda meminta maaf kepada beliau karena telah langsung atau tidak langsung menyebarkan FITNAH yang jelas2 dilarang Al Qur'an.

Mudah2an Allah SWT selalu mencurahkan rahmat dan maghfirahnya kepada kita semua. Amin.

Wassalam,
Ridha
ridha72@yahoo.com
--------

22/08/2001 15:31 WIB
GAM harus Diperangi, Sekaligus Merehabilitasi Daerah Aceh

JAKARTA (Media): Anggota Komisi I DPR Ahmad Soemargono menegaskan, RI perlu fight dan menyatakan perang terhadap gerakan sipil bersenjata (GAM) di Aceh, disamping terus melakukan upaya rehabilitasi di provinsi itu. Ditemui di ruang kerjanya di Jakarta, Rabu, Ketua Fraksi Partai Bulan Bintang DPR itu mengatakan pula jika perlu RI bisa menjalankan perang gerilya dengan GAM.

"Kalau perlu kita hadapi GAM dengan gerilya juga. Tapi rakyat kecil harus diungsikan dulu," tegasnya seraya menambahkan bahwa untuk menghadapi gerakan separatisme, selain pendekatan persuasif melalui perundingan, juga 'dihalalkan' dengan pendekatan
militer.

Selama ini tentara maupun rakyat sipil sudah banyak yang menjadi korban. Karena itu, pemerintah harus bersikap tegas dengan pedoman bagaimana mengeliminir jatuhnya korban rakyat sipil dengan mengisolir dan melindungi pemukiman masyarakat itu. Jika perlu, TNI bisa menghidupkan kembali pola semacam ABRI Masuk Desa (AMD) seperti di masa lalu yang pada prinsipnya masyarakat sipil harus dijaga dan dilindungi.

"Memang hal itu memakan biaya besar, tapi bagaimanapun pemerintah harus punya target dalam penyelesaian Aceh itu, misalnya enam bulan. Jika tidak selesai, maka (Panglima TNI) mundur saja, karena kita juga harus mengerahkan semua daya dan kekuatan untuk pengamanan daerah konflik lainnya," katanya.

Penyelesaian masalah separatisme di Bumi Rencong itu juga harus diiringi dengan melaksanakan rehabilitasi sosial atas berbagai kerusakan yang telah terjadi selama ini.

Lebih lanjut penggiat kaukus lintas fraksi DPR itu mengatakan kehadiran sejumlah Menteri Kabinet Gotong Royong ke Aceh (Rabu ini--Red) harus benar-benar menghasilkan satu hasil yang nyata. "Jika kedatangan mereka hanya mengumbar janji-janji belaka, maka hal itu hanya menambah parah keadaan di sana," tuturnya.

Kemampuan pemerintah benar-benar diuji untuk segera menyelesaikan persoalan yang sudah sedemikian lama terakumulasi.

Mengenai sosialisasi UU Nangroe Aceh Darussalam (NAD) yang baru saja ditandatangani Presiden Megawati, Soemargono menyatakan, kalau masih ada yang menolak NAD itu dengan perlawanan senjata, maka tentu RI juga harus melawannya.

Untuk itu, RI sudah berpengalaman dalam menyelesaikan masalah separatisme di masa lalu, yakni menumpas habis pemberontakan DI/TII maupun PRRI Permesta, katanya.
(Ant/OL-01)
----------------

Kamis, 23/8/2001, 10:22
Saran Ketua F-PBB untuk TNI/Polri

Jakarta, LippoStar
Ketua Fraksi Partai Bulan Bintang (F-PBB) Achmad Sumargono menyarankan agar TNI/Polri melakukan teknik gerilya untuk menumpas Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sebagaimana yang pernah dilakukan terhadap pemberontakan PRRI dan Kartosuwiryo.

"TNI seharusnya belajar dari pengalaman gerilya menghadapi PRRI dan Kartosuwiryo untuk diterapkan kembali ketika melawan GAM saat ini," ujar Achmad Sumargono di gedung DPR, Kamis (23/8).

Menurut Sumargono, yang terjadi di Aceh saat ini bukan hanya pelanggaran HAM, tetapi sudah melebihi dari HAM itu sendiri, terutama dengan apa yang dilakukan GAM. Ia juga berpendapat pemerintah harus serius menangani masalah Aceh dengan merehabilitasi keamanan dan kondisi masyarakat Aceh yang saat ini masih trauma.

Ditambahkannya, yang dibutuhkan rakyat Aceh bukanlah janji-janji dari pemerintrah pusat, namun langkah nyata dan konkrit terhadap masyarakat Aceh.(ian)
-----------