Stockholm, 26 September 2001

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

MUI CS KUTUK SERANGAN USA KE AFGHANISTAN TAPI LUPA KUTUK TNI/POLRI KE ACEH
Ahmad Sudirman
XaarJet Stockholm - SWEDIA.

 

CNN ALAT PROPAGANDA AMERIKA MELAMBUNGKAN SUARA KUTUKAN MAJELIS ULAMA INDONESIA CS

Majelis Ulama Indonesia (MUI) merupakan satu lembaga keagamaan dari berpuluh kelembagaan yang ada dan berada dibawah naungan negara sekular pancasila.

Gema kutukan MUI terhadap penghancuran dua gedung pencakar langit World Trade Center di New York dan gedung Pentagon di Washington dan menentang USA meyerang dengan kekerasan senjata ke Afghanistan, ternyata diteruskan oleh CNN wilayah Asia Pacific dan Asia Tenggara keseluruh dunia.

"Indonesia's top Islamic authority, the Council of Indonesian Ulemas, or Islamic teachers, called for all Muslims to unite in a jihad against the United States and its allies if Afghanistan is attacked. The position comes just days after Indonesian President Megawati Sukarnoputri met U.S. President George W. Bush at the White House and condemned the September 11 terrorist attacks in New York and Washington. The council condemned the attacks in New York and Washington, but said U.S.forces should not attack Afghanistan. "We ask for all the Muslims of the world to unite and gather all their forces to fight in the name of Allah in a jihad if an aggression by America and its allies occurs against Afghanistan and the Islamic world," Council spokesperson, Dien Syamsuddin said, reading from a written statement. ( CNN, http://www.cnn.com/2001/WORLD/asiapcf/southeast/09/25/ret.indonesia.jihad , September 25, 2001)

PENYATAAN MUI, GPI DAN 32 ORMAS ISLAM TERHADAP RENCANA PENYERANGAN USA KE AFGHANISTAN

Majelis Ulama Indonesia (MUI), Gerakan Pemuda Islam (GPI) dan 32 ormas Islam yang secara resmi mengeluarkan pernyataan bersama yang dikeluarkan dan dibacakan oleh Sekretaris MUI Din Syamsudin yang juga dihadiri Ketua MUI, Amidhan dalam jumpa pers di kantor MUI di Masjid Istiqlal, Jl Taman Wijayakusuma, Jakarta Pusat, Selasa 25 September 2001, pukul 14.00 WIB. Diantara Ormas-ormas Islam yang ikut mengeluarkan pernyataan itu ialah Muhammadiyah, PBNU, Al Irsyad, Al Wasliyah, ICMI, Aisyiah, Syarikat Islam, KAHMI, PII, Persatuan Umat Islam, BKPRMI, dan MDI.

Dimana garis besarnya dari isi pernyataan itu ialah menyerukan kepada suluruh umat Islam di dunia dan pemerintah negara-negara Islam, khususnya pemerintah di negara-negara Arab untuk bersatu padu menggalang kekuatan untuk berjuang di jalan Allah (jihad fisabilillah) apabila agresi AS dan sekutunya terhadap Afghanistan dan dunia Islam terjadi. Mewujudkan solidaritas. Tidak melakukan tindakan penganiayaan terhadap warga negara AS yang berada di Indonesia karena tindakan itu tidak sesuai dengan nilai-nilai Islam. Sangat menyesalkan terjadinya intimidasi dan teror terhadap kaum muslimin dan pengrusakan mesjid di USA, Inggris, dan meminta pemerintah bersangkutan untuk menindak tegas pelakunya. Mengecam keras sikap arogansi AS yang akan menyerang Afghanistan atas dasar tuduhan keterlibatan Osama bin Laden. Menyesalkan penghancuran gedung Pentagon dan WTC. Mendesak pemerintah RI tidak terpengaruh oleh bujukan AS dalam mendukung rencana penyerangan ke Afghanistan dan tidak mendukung dalam segala bentuknya, baik dukungan politik maupun moril. Termasuk tidak mengizinkan teritorial Indonesia dilewati armada AS dan sekutunya. (detikcom, Jika AS Serang Afghan, MUI & 32 Ormas Islam Serukan Jihad, Selasa, 25 September 2001)

SIKAP REZIM SEKULARIS MEGA YANG SEJALAN DENGAN SIKAP AGRESI MILITER SEKULARIS BUSH

Sebenarnya apa yang didesakkan dan diserukan MUI CS pada tanggal 25 September 2001 kepada pemerintah RI sudah keduluan dan dijalankan oleh sekularis Mega setelah bertemu sekularis Bush, 19 September 2001, di Gedung Putih, sebagaimana yang dinyatakan sekularis Mega pada pidato waktu jamuan makam malam USINDO di Washington DC, 19 September 2001:

"In my view, the basic values that have always been the sources of America's strength, namely individual freedom, the openness of society and a strong republican spirit, will not crumble as a result of the attacks by terrorists. The terrorism September 11 will probably profoundly change the world we live in. But I am convinced that in this changed world, America's basic values will be even stronger, and will become a richer source of universal inspiration. Today, I had very productive talks with President Bush in the oval office. I told him what I wish to tell you tonight: that we mourn with America, that we share your grief and outrage, and that we strongly condemn terrorism in all its forms and manifestations. Indonesia is ready to cooperate with the United States and other civilized countries on counter-terrorism."

Jadi jelas, seruan dari MUI CS sudah lebih dulu dilanggar oleh sekularis Mega dan kabinetnya, dengan telah mendeklarkan dihadapan sekularis George W. Bush untuk siap bekerja sama dengan USA dan negara-negara lainnya untuk menghadapi terorist dengan kekuatan senjata seperti yang dilakukan sekularis Bush sekarang ini.

SEKULARIS MEGA MENYEMBUNYIKAN AGRESI MILITER KE ACEH

Kalau ditelaah secara mendalam, apa yang dinyatakan sekularis Mega tentang penyelesaian Aceh yang damai melalui pemecahan proses politik yang bertanggung jawab tanpa mengorbankan kesatuan negara sekular pancasila, ternyata itu hanyalah ditemukan diatas tulisan kertas saja.

Karena pada kenyataan yang sebenarnya adalah justru sebaliknya. Pemecahan Aceh yang damai melalui proses politik yang bertanggung jawab tidak dilaksanakan baik oleh sekularis Gus Dur maupun oleh sekularis Mega sekarang ini.

Misalnya proses politik yang bertanggung jawab yang telah dilaksanakan dan dijalankan oleh sekularis Gus Dur dan sekularis Mega sekarang ini adalah menerapkan proses politik dalam bentuk Undang Undang RI Nomor 18 Tahun 2001 tentang otonomi khusus bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh sebagai Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, yang pelaksanaannya ditunjang oleh Instruksi Presiden RI Nomor 4 Tahun 2001 tentang Langkah-langkah komprehensif dalam rangka penyelesaian masalah Aceh.

Dimana Inpres No. 4/2001 terlebih dahulu dikeluarkan untuk dijadikan sebagai alat pengikat dan pemukul, baru kemudian UU RI No.18/2001 disyahkan DPR dan diundangkan oleh presiden dan sekarang telah dilambungkan dan ditebarkan ke masyarakat Aceh.

Padahal apa yang terkandung dalam Inpres No. 4/2001 dan UU RI No.18/2001 adalah bukan merupakan mutlak pemecahan penyelesaian Aceh secara proses politik yang bertanggung jawab, melainkan justru penyelesaian proses politik yang berdasarkan pendekatan keamanan dan pertahanan dan hanya berdasarkan pada sebelah pihak saja, yaitu dari pihak rezim sekularis Mega dan pihak DPR saja.

Masalah ini telah banyak saya kupas dalam tulisan-tulisan saya sebelumnya. Bisa dilihat di http://www.dataphone.se/~ahmad/opini.htm

Jadi apa yang dipidatokan sekularis Mega dalam jamuan makam malam USINDO di Washington DC, 19 September 2001 dibawah ini adalah hanya propaganda untuk menggembirakan tuan rumah sekularis Bush dan staf administrasinya saja, seperti:

"We are facing the challenge of separatism in Aceh and Irian Jaya. In addition, there is social conflict in the Moluccas, Kalimantan and Sulawesi, which has so far caused thousands of refugees to languish in deplorable conditions...As to the issue of Aceh, I am aware that it has attracted a lot of attention from some members of the US Congress, as well as human rights activitists. In this regard, I would like to reiterate that at present I am trying to handle it in a peaceful manner, through a responsible political process without sacrificing the national integrity of Indonesia. Of course, as we learned from the history of England, Spain and other countries, this is not an easy matter. However, I would like to make it clear once again that the integrity of our country is of the highest importance and we will defend it at all cost. The policy of special autonomy would give the province of Aceh more authority for self-government. I am fully convinced that if it is earnestly carried out, this policy will immediately yield many benefits to the people of Aceh, and will pave the way to a cessation of hostilities and suffering in the province, which has suffered far too long". (Pidato Presiden Megawati pada waktu Jamuan makam malam USINDO di Washington DC, 19 September 2001)

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se