Stockholm, 2 September 2002

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

DENGAN BEKAL TKI GELAP DAN KEBAKARAN HUTAN DI KALIMANTAN MEGA COBA IKUTI KTT BUMI-2
Ahmad Sudirman
XaarJet Stockholm - SWEDIA.

 

MEGA DENGAN 146 PENGIKUTNYA YANG TELAH DIJEJALI TKI GELAP DAN KEBAKARAN HUTAN DIKALIMANTAN SIAP IKUTI KTT DUNIA-2 MENGENAI PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI JOHANNESBURG

Sungguh memprihatinkan ketika Mega sang pemimpin negara sekular pancasila yang miskin dengan 45 221 425 rakyat yang tanpa kerja ditambah ratusan ribu TKI gelap yang dipulangkan Mahathir sebulan yang lalu juga hutan di Kalimantan yang terbakar yang asapnya masih mengepul, tanpa malu membawa pengikutnya sejumlah 146 orang termasuk keluarganya hanya sekedar untuk ikut Konferensi Tingkat Tinggi dunia mengenai pembangunan berkelanjutan (World Summit on Sustainable Development) yang dibuka oleh Presiden Afrika Selatan, Thabo Mbeki, tanggal 26 Agustus 2002 dan akan berlangsung sampai tanggal 4 September 2002.

Memang penting untuk membicarakan masalah pembangunan berkelanjutan atau istilah kerennya adalah sustainable development yang artinya pembangunan berkelanjutan yang mengusahakan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial tanpa merusak kelangsungan lingkungan hidup.

Apalagi negara sekular pancasila lewat Emil Salim diberikan tugas oleh seluruh anggota PBB untuk memimpin biro persiapan guna menyiapkan jadwal pelaksanaan KTT di Johannesburg tahun 2002 dan menentukan ketentuan prosedur pelaksanaan pertemuan persiapan dan KTT tersebut.

Tetapi, tentu saja, yang nemprihatikan bukan hanya dengan banyakya para pengikut Mega untuk berkonferensi KTT Bumi-2 , melainkan bekal yang dibawanya adalah TKI gelap yang diusir dari Malaysia dan kebakaran hutan di Kalimantan juga masalah kemelut Aceh, Papua dan Poso.

Jelas dengan bekal-bekal tersebut diatas, kalau menurut pemikiran saya, apa yang bisa dijadikan jalan keluar dan dijadikan andalan untuk pemecahan masalah yang menyangkut usaha guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial tanpa merusak kelangsungan lingkungan hidup, kalau bekal-bekal yang menjejali kantong Mega dan para pengikutnya ini masih mentah dan belum diolah seperti masih menjutanya para penganggur, mengapa timbulnya TKI gelap di malaysia yang diusir Mahathir, dan mengapa timbul kebakaran hutan di Kalimantan yang asapnya menjadi problem bagi Malaysia terutama di sekitar Sabah dan bagaimana pencegahannya dan penerapan hukumnya, juga masalah kemelut Aceh, Papua dan Poso yang masih berantakan yang menghambat pertumbuhan ekonomi dan perkembangan sosial serta hancurnya lingkungan hidup untuk generasi yang akan datang.

Nah, saya kira, Mega beserta para kacungnya yang sebanyak 146 orang termasuk keluarganya itu, bukan untuk ikut memecahkan persoalan dan mencari jalan keluar dari kemelut yang menjadi pokok dalam KTT Bumi-2 di Johannesburg itu, melainkan hanya merupakan sebagai acara turis untuk memperkenalkan negara sekular pancasila yang katanya aman-damai dengan multi budaya dan agamanya serta kampanye untuk memperoleh dukungan dari beberapa negara lainnya agar tetap negara pancasila ini utuh.

Apalagi sehabis konferensi tingkat tinggi bumi-2 ini selesai, Mega beserta para kacungnya ini akan mengunjungi beberapa negara diantaranya Aljazair, Hongaria, Bosnia Herzegovina, Kroasia dan Mesir. Tentu saja kunjungan Mega disamping membicarakan hubungan bilateral juga hubungan dagang dan kampanye mengenai keutuhan negara sekular pancasila.

Lihat dan perhatikan saja, apa yang bisa diterapkan, dilaksanakan dan diawasi dari hasil KTT Bumi-2 di Jonannesburg oleh Mega dan kacung-kacungnya ini di negara pancasila dalam jangka waktu 1 sampai 3 tahun, saya sudah bisa memperkirakan bahwa hasilnya itu adalah nol besar.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se