Stockholm, 25 September 2002

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

SATU JAM DI BANDA ACEH MATA MEGA BERLINANG TAPI TANGAN MENGGEBUK PAKAI SENJATA
Ahmad Sudirman
XaarJet Stockholm - SWEDIA.

 

HANYA ORANG BODOH SAJA YANG TERTIPU OLEH TITIKAN AIR MATA MEGA

Strategi rezim pemerintah negara sekular pancasila bersama pemerintah daerah istimewa Aceh dengan melalui taktik melambungkan bisnis penerbangan bersama pengusaha dari negara jiran kerajaan Malaysia yang diberinama Seulawah NAD Air yang bertujuan untuk mengelabui mata dunia internasional bahwa keadaan dan situasi di Aceh sudah bisa dijadikan sebagai tingkat barometer yang bisa dijadikan umpan pengikat dan daya tarik bagi usahawan-usahawan luar untuk menanamkan uangnya di Aceh.

Jelas, saya melihat strategi dari pihak rezim Mega ini hanyalah usaha kamuflase atau pengelabuan strategi militer-nya dengan berlandaskan dasar hukum Instruksi Presidennya yang bernomor 1 Tahun 2002 tentang peningkatan langkah komprehensif dalam rangka percepatan penyelesaian masalah Aceh yang banyak menekankan kepada kekerasan senjata melalui tangan-tangan TNI yang bersama-sama dengan POLRI dengan moncong senjatanya guna diarahkan dan ditembakkan ke rakyat Aceh yang berkeinginan untuk menentukan nasibnya sendiri.

Karena itu, saya melihatnya uraian butiran-butiran air mata Mega ketika sedang membacakan pidatonya waktu meresmikan penerbangan pesawat Seulawah NAD Air milik Pemda NAD dan pengusaha Malaysia di Bandara Sultan Iskandar Muda, hari ini Rabu, 25 September 2002 adalah merupakan sikap dan perilaku yang penuh dengan penipuan, bukan karena didasarkan kepada niat baik dan ikhlas untuk membawa dan menyerahkan kepada rakyat Aceh yang berkeinginan menentukan sikapnya sendiri.

Sebagian untaian-untaian kata pidatonya yang menyitir: "Sungguh menjadi keinginan saya masyarakat Aceh dapat hidup damai dan maju. Saya akan selalu melakukan apa pun bersama rakyat Aceh membangun Aceh yang damai dan maju" (
http://www.detik.com/peristiwa/2002/09/25/20020925-145807.shtml ,Diwarnai Ledakan Bom Mega Menangis Lagi di Aceh, 25/9/2002 ) hanyalah merupakan suatu dagelan politik Mega yang sudah lapuk yang selalu dulang-ulang yang membikin rakyat Aceh menjadi makin trauma yang sangat sulit untuk dihilangkan, kalaupun bisa dihilangkan trauma itu mungkin memerlukan waktu ratusan tahun.

Deraian air mata Mega dipertontonkan didepan rakyat Aceh sedangkan dibelakang TNI dan POLRI-nya yang telah mendapat perintah dari atasannya langsung memberondongkan peluru-peluru isi senjatanya dengan semangat dasar hukum inpres nomor 1 tahun 2002 ciptaan Mega dengan kabinet kerjanjang sampahnya yang sangat bertolak belakang dengan deraian air mata buayanya.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se