Jeddah, 20 Agustus 2003

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

POLEMIK JEDDAH STOCKHOLM
Rahmatullah
Jeddah - SAUDI ARABIA.

 

KEBOHONGAN TERHADAP APA YG DIAMANATKAN RAKYAT DIPUNDAK SEORANG PEMIMPIN

Terima kasih untuk Kang Dirman, saya selalu dengan tulus ikhlas berdoa, semoga Allah SWT selalu melindungi kita semua amin !

Dari pertama tulisan saya, saya selalu mengatakan kesalahan ini ada pada pemimmpin-pemimpin kita yang sering saya sebutkan sebagai ketidakmampuan menjalankan fungsi negara sebagaimana mestinya.Tentunya untuk kasus Atjeh seperti yang telah kita ketahui bersama adalah seperti yang Mr.Ahmad Sudriman sebutkan itu dibohongi Teungku Muhammad Dawud Beureuh (Allah yarham wa magfira anhu), tentunya dalam konteks yang lebih luas, korupsi, represip, dll-nya pun adalah KEBOHONGAN TERHADAP APA YG DIAMANATKAN RAKYAT DIPUNDAK SEORANG PEMIMPIN, inipun akan memicu hal yang serupa untuk daerah-daerah lain.

Kembali ke kasus Atjeh, lebih khusus penyoroti kebohongan seperti yg disebutkan di atas, Firdaus AN dalam buku-nya kalau tidak salah judulnya "Bunga Rampai Dakwah" (mohon maaf buku ini sekarang sudah tidak ada pada saya, jadi saya tidak bisa menyebutkan halaman, tahun penerbitannya) dengan mengutip ayat Al-Quran Al-Maidah Ayat 1 yg kurang lebih artinya " Hai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janji itu" kata Beliau seterusnya karena tidak memenuhi janji-janji ini maka RI harus menuai pemberontakan demi pembrontakan ."(kurang lebih isinya seperti ini) atau kalau memakai istilah A.M Fatwa ,"Umat Islam itu dipakai hanya sebagai Pendorong Mobil Mogok, yang setelah mobil itu jalan di tinggal begitu saja."(Lihat Pleidoi A.M.Fatwa) Jadi saya tidak heran kalau ada DII, NII, tentu dgn TNII diberbagai daerah, karena memang yang banyak dibohongi itu adalah kita Umat Islam.

Jadi saya kembali kepada Premis saya yang paling awal, solusi saya untuk Atjeh adalah memenuhi Janji-janji politik itu, pemenuhi Janji-janji sejarah itu, pemenuhi janji untuk apa negara itu didirikan.

Saya ucapkan terima kasih pada Mr.Ahmad Sudirman dkk yang telah begitu banyak mengungkapkan sejarah perjuangan Rakyat Atjeh yang bagi saya itu merupakan "Dignity Identity-nya Rakyat Atjeh" yang bagi saya adalah "Noble Zest-nya Rakyat Atjeh", yang harus dihormati dan harus dijaga dan tidak boleh dihinakan.

Sungguh saya merasa senang juga karena kita juga mengungkap kembali Sejarah Umat Islam Indonesia yang dengan Gigih memperjuangkan untuk diberlakukkan Syariat Islam di Indonesia, yang itu merupakan "geschichtlichrecht" untuk menuntut itu, dan tuntutan itu untuk sekarang ini hampir padan, tapi dengan adanya "Polemik Jeddah Stockholm menjadi refresh kembali ingatan kita" tentang perjuangan pendahulu kita.

Akhirnya, sekali lagi saya ucapkan terima kasih untuk Mr.Sudirman dkk. Akhirnya dengan hati yang tulus ikhlas saya berdo'a untuk Kakanda Ahmad Sudirman dan Ayahanda Teungku Hasan Di Tiro semoga Allah SWT memberikan kesehatan, keselamatan dan selalu dalam lindungan Allah SWT, amin. Dan nanti kalau ada surat yang masuk ke saya mungkin akan terlambat saya jawab karena ada kesibukan pekerjaan yang membutuhkan waktu dan konsentrasi saya.

Ewigkeitbruderschaft mit Islam.

Rahmatullah.

Jeddah, Saudi Arabia
icmijed@hotmail.com
Rahmatahyani@yahoo.com
----------