Stockholm, 8 Februari 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

SELURUH RAKYAT ACEH YANG AKAN MENENTUKAN MASA DEPAN ACEH MELALUI REFERENDUM
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

JELAS SELURUH RAKYAT ACEH YANG AKAN MENENTUKAN MASA DEPAN ACEH MELALUI REFERENDUM

"Tapi kalau keadaan Indonesianya seperti ini, yach bubar negara Indonesia, dan ini yg diinginkan oleh Kang Dirman cs itu ! iya kan Kang Dirman, jujur-jujur sajalah Kang ! anda menginginkan negara saya hancur ! anda propagandakan, anda disdainkan para Presiden, dan pejabat tinggi saya ( saya tahu kesalahan mereka ), agar rakyat mengikuti alur pikiran anda itu, dan memang realitas yg ada di Indonesia tdk menyenangkan, yach penuh korupsi, abuse of power, dll. yach dengan keadaan yg seperti itu, begitu referendum tentunya rakyat milih misah dong ! ini nalar sehat saya Kang! bukan pura-pura tidak tahu, bahwa antara korupsi dan referendum tidak ada hubungannya. Saya maklumi kita sedang perang propaganda. Saya yg ingin mempertahankan wilayah territorial saya, menganggap tulisannya Kang Dirman itu lagu lama, dan nadanya sumbang tdk merdu lagi, Lah wong dia tdk berani membandingkan hukum Swedia dgn Hukum Islam, kalau Pancasila dgn Islam, Kang Dirman paling berani, biar propagandanya laku, kalau di Swedia, Kang Dirman berani mengatakan " ah Idiologi Swedia tdk sesuai dgn hati nurani saya, tdk sesuai dgn Alquran dan Sunnah " sekarang Kang Dirman ngomong, besoknya, kewarganegaraan anda dicabut iyakan takut begitu kan ! jujur-jujur sajalah. Tapi Karena pemerintah Kerajaan Swedia memberikan fasilitas hidup yg enak Kang Dirman persetankan semua idiologi yg biasa dinyanyikan oleh Kang dirman kepada saya dan pembaca yg lainnya itu ! Pesan saya awas jangan minta referendum pada pemerintah Swedia !"
(Rahmatullah, icmijed@hotmail.com , Sat, 7 Feb 2004 23:41:05 +0300)

Terimakasih saudara Rahmatullah di Jeddah Saudi Arabia.

Saudara Rahmatullah, jangan khawatir, seluruh rakyat Aceh telah mengetahui bahwa Negeri Aceh telah dirampas, diduduki dan dijajah oleh Soekarno sejak lebih dari 53 tahun yang lalu.

Sekarang rakyat Aceh telah menyadari dan telah siap untuk menentukan nasib sendiri bebas merdeka dari pengaruh kekuasaan Pemerintah NKRI yang dikontrol dari sejak Soekarno sampai sekarang oleh Presiden Megawati cs.

Rakyat Aceh sekarang sudah sadar bahwa memang benar Negerinya telah diduduki dan dijajah oleh Soekarno dan diteruskan oleh para penerus Soekarno sampai detik ini.

Mengapa saudara Rahmatullah merasa sedemikian bimbang terhadap Negeri Aceh ? Toh Negeri Aceh adalah hak seluruh rakyat Aceh bukan hak Soekarno cs yang telah merebut dan mendudukinya sejak tanggal 14 Agustus 1950 dengan menetapkan pada tanggal 14 Agustus 1950 ditetapkan Peraturan Pemerintah RIS Nomor 21 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah Propinsi oleh Presiden RIS Soekarno yang membagi Negara RI-Jawa-Yogya menjadi 10 daerah propinsi yaitu, 1.Jawa - Barat, 2.Jawa - Tengah, 3.Jawa - Timur, 4.Sumatera - Utara, 5.Sumatera - Tengah, 6.Sumatera - Selatan, 7.Kalimantan, 8.Sulawesi, 9.Maluku, 10.Sunda - Kecil apabila RIS telah dilebur menjadi Negara RI-Jawa-Yogya. Dan menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.5 tahun 1950 tentang pembentukan Propinsi Sumatera-Utara, yang termasuk didalamnya wilayah daerah Aceh yang melingkungi Kabupaten-Kabupaten 1. Aceh Besar, 2. Pidie, 3. Aceh-Utara, 4. Aceh-Timur, 5. Aceh-Tengah, 6. Aceh-Barat, 7. Aceh-Selatan dan Kota Besar Kutaraja masuk kedalam lingkungan daerah otonom Propinsi Sumatera-Utara, tanpa mendapat persetujuan dari seluruh rakyat Aceh dan pimpinan rakyat Aceh.

Saudara Rahmatullah, apa yang telah dilakukan oleh Soekarno itu toh akhirnya terbongkar juga, dan sekarang rakyat Aceh telah mengetahui dan menyadari bahwa memang benar Negerinya itu telah diambil, direbut, diduduki dan dijajah oleh Soekarno dengan cara licik dan penuh penipuan.

Nah kalau sekarang rakyat Aceh siap untuk menentukan nasib sendiri bebas merdeka dari pengaruh kekuasaan Pemerintah NKRI itu adalah hak dari seluruh rakyat Aceh. Pemerintah NKRI kalau memang jujur, adil dan bijaksana, maka tidak akan melarang dan menghambat keinginan rakyat Aceh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas hidup diatas kaki sendiri dan bebas merdeka dari pengaruh kekuasaan Pemerintah NKRI dibawah pimpinan Presiden Megawati bersama TNI/POLRI-nya sekarang ini.

Adapun mengenai anggapan saudara Rahmatullah bahwa "tulisannya Kang Dirman itu lagu lama, dan nadanya sumbang tdk merdu lagi, Lah wong dia tdk berani membandingkan hukum Swedia dgn Hukum Islam, kalau Pancasila dgn Islam, Kang Dirman paling berani, biar propagandanya laku"

Jelas, saudara Rahmat itu adalah agenda yang kemudian. Karena agenda sekarang yang utama adalah menyerahkan kebebasan kepada seluruh rakyat Aceh di Negeri Aceh untuk menentukan sikap dan pilihannya apakah memang YA bebas dari pengaruh kekuasaan NKRI bersama TNI/POLRI-nya atau TIDAK bebas dari pengaruh kekuasaan NKRI bersama TNI/POLRI-nya.

Kalau agenda utama yang menyangkut jajak pendapat atau referendum bagi seluruh rakyat Aceh di negeri Aceh sudah berjalan baru melaksanakan agenda lainnya termasuk seperti yang ditulis oleh saudara Rahmatullah "membandingkan hukum Swedia dgn Hukum Islam" Insya Allah itu kalau sudah waktunya akan saya kupas juga kehadapan umum secara terbuka. Jangan khawatir saudara Rahmatullah.

Kemudian sekali lagi saudara Rahmatullah, rakyat Aceh di negeri Aceh tidak memasukkan agenda para koruptor di NKRI masuk kedalam agenda referendum ini. Agenda referendum ini adalah didasarkan kepada cara penyelesaian yang paling jujur, adil dan bijaksana dalam usaha menyelesaikan kemelut dan tragedi berdarah dari sejak Negeri Aceh diduduki dan dijajah Soekarno dengan NKRI-nya sampai detik sekarang ini. Karena memang cara Soekarno menduduki dan menjajah Negeri Aceh sangat bertentangan dengan apa yang ada dalam Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 yaitu "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan."

Karena itu rakyat Aceh di Negeri Aceh tidak begitu tertarik dengan umpan dan pancingan para koruptor dengan korupsinya untuk mengalihkan perhatian dan semangat rakyat Aceh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Penguasa NKRI di bawah Pimpinan Presiden Megawati.

Nah, sekarang kalau pihak Presiden Megawati , Ketua DPR Akbar Tandjung dan Ketua MPR Amien Rais masih tetap tidak menyadari untuk penyelesaian damai yang adil, jujur dan bijaksana di Negeri Aceh ini yaitu melalui penyerahan kepada seluruh rakyat Aceh untuk menentukan sikap dan nasib mereka sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan NKRI yang telah menduduki dan menjajah Negeri Aceh lewat tangan Soekarno melalui perut dan tubuh Sumatera Utara yang kemudian dimasukkan kedalam bingkai NKRI secara ilegal, sepihak dan penuh kelicikan, maka sebenarnya dan pada hakekatnya Presiden Megawati, Ketua DPR Akbar Tandjung dan Ketua MPR Amien Rais masih tetap mempertahakan pendudukan dan penjajahan Negeri Aceh, sehingga usaha untuk mencapai kedamaian yang jujur, adil dan bijaksana hanyalah merupakan suatu fatamorgana saja.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se
----------

From: "rahmatullah" <icmijed@hotmail.com>
To: "Ahmad Sudirman" <ahmad@dataphone.se>
Subject: Re: REFERENDUM DI ACEH TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN ABUSE OF POWER KORUPSI DLL
Date: Sat, 7 Feb 2004 23:41:05 +0300

Bismillahhirrohmannirrohim.
Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Eh ternyata Sang Propagandis kita ini, tidak faham antara corelasi antara korupsi dan referendum, atau memang tidak mau memahami jalan pikiran orang lain, karena yg ada dalam pikiran Akang kita ini, hanya ada satu yaitu misah-memisahkan dari NKRI, dan itu yg dianggap benar, namanya juga Ahmad Sudirman !

Tapi baiklah pembaca yg budiman, saya akan terangkan, walaupun saya anggap Kang Dirman teh pura-pura eunte nyaho ( sengaja saya pakai bahasa Sunda, karena biar mengingatkan Kang Dirman kepada tanah kelahirannya di Pasundan itu ).

Kalau seandainya uang yg dikorupsi itu, dibagi-bagikan kepada rakyat Indonesia, dalam bentuk biaya pendidikan gratis, biaya kesehatan gratis ( di Saudi,ada rumah sakit pemerintah yg gratis,juga bagi warga asing,terutamanya rumah sakit bersalinnya ) harga-harga terjangkau, karena mungkin disubsidi oleh pemerintah, dll, tentu-nya yg baik-baik. Rakyat mau disuruh milih negara yg
mana lagi kalau sudah keadaannya begini ! kan enak tuh pembaca iya enggak ? disuruh referendum, disuruh misah dari NKRI, yach pasti tdk mau kalau keadaan Indonesianya seperti itu ! atau mungkin penganjur referendum dan pemisahan diri dari NKRI, kalau dia ketemu dgn orang Madura, pasti diclurit, sekali lagi syaratnya kalau keadaan Indonesianya seperti di Swedia atau di Australia itu ! betul enggak pembaca !

Tapi kalau keadaan Indonesianya seperti ini, yach bubar negara Indonesia, dan ini yg diinginkan oleh Kang Dirman cs itu ! iya kan Kang Dirman, jujur-jujur sajalah Kang ! anda menginginkan negara saya hancur ! anda propagandakan, anda disdainkan para Presiden, dan pejabat tinggi saya ( saya tahu kesalahan mereka ), agar rakyat mengikuti alur pikiran anda itu, dan memang realitas yg ada di Indonesia tdk menyenangkan, yach penuh korupsi, abuse of power, dll. yach dengan keadaan yg seperti itu, begitu referendum tentunya rakyat milih misah dong ! ini nalar sehat saya Kang! bukan pura-pura tidak tahu, bahwa antara korupsi dan referendum tidak ada hubungannya. Saya maklumi kita sedang perang propaganda.

Saya yg ingin mempertahankan wilayah territorial saya, menganggap tulisannya Kang Dirman itu lagu lama, dan nadanya sumbang tdk merdu lagi, Lah wong dia tdk berani membandingkan hukum Swedia dgn Hukum Islam, kalau Pancasila dgn Islam, Kang Dirman paling berani, biar propagandanya laku, kalau di Swedia, Kang Dirman berani mengatakan " ah Idiologi Swedia tdk sesuai dgn hati nurani saya, tdk sesuai dgn Alquran dan Sunnah " sekarang Kang Dirman ngomong, besoknya, kewarganegaraan anda dicabut iyakan takut begitu kan ! jujur-jujur sajalah. Tapi Karena pemerintah Kerajaan Swedia memberikan fasilitas hidup yg enak Kang Dirman persetankan semua idiologi yg biasa dinyanyikan oleh Kang dirman kepada saya dan pembaca yg lainnya itu ! Pesan saya awas jangan minta referndum pada pemerintah Swedia !

Yang menderita oleh rezim yg dholim ini sesungguhnya bukan hanya rakyat Aceh, tapi seluruh Rakyat Indonesia,dari Aceh sampai Irian Jaya itu.Dan inilah perjuangan saya, merubah penderitaan rakyat yg 210.000.000 jiwa itu menjadi bahagia lahir bathin, materiil-sprituil, dunia-akherat.

Mohon difahami saya tdk ingin melihat negara saya hancur perkeping-keping oleh siapapun itu .
Akhirnya saya ucapkan terim kasih, saya berdo'a semoga Allah SWT memberikan pertolongan bagi Bangsa Indonesia utk keluar secara elegant dari kemeluk ini ! amien

Wassalam

Jeddah,07/02/2004
Ewigkeitbruderschaft mit Islam.

Rahmatullah.

icmijed@hotmail.com
Saudi Arabia
----------