Stockholm, 9 Februari 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

MEGAWATI, AKBAR TANDJUNG, AMIEN RAIS TERUS AKAN DUDUKI NEGERI ACEH
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

JELAS MEGAWATI, AKBAR TANDJUNG, AMIEN RAIS TERUS AKAN DUDUKI NEGERI ACEH

"Kalau mau bertanya, silahkan datang ke Aceh. Tapi untuk apa sebenarnya anda memperjuangkan rakyat Swedia Aceh, wong anda sendiri tidak bisa memperjuangkan Sunda kampoeng halaman nada merdeka. Tentu saja rakyat Aceh Nusantara tak akan percaya dengan anda kang Mamad. Kecuali anda sudah bisa memerdekakan bangsa Sumaedang yang tahunya enak sekali. Pasti deh saudaraku di Aceh akan mendukung argumen anda kang Mamad"
(Ditya Soedarsono, dityaaceh_2003@yahoo.com , Mon, 9 Feb 2004 01:48:16 -0800 (PST))

"Buat kang Mamad Dirman yang masih aku cintai, sadarlah. Ini berita tidak baik, memang, tetapi perlu diketahui dan direnungkan oleh bang Mamad, orang Sunda yang menjadi provokator. Sebaiknya kang Mamad ajak itu GAM kembali kepangkuan ibu pertiwi dan andapun akan kami terima kembali di Indonesia atas jasa anda mengembalikan saudaraku dari jalan sesat kejalan kebaikan, sebelum Allah SWT memanggil lewat jalan pelor-pelor TNI"
(Ditya Soedarsono, dityaaceh_2003@yahoo.com , Sun, 8 Feb 2004 23:05:50 -0800 (PST))

Baiklah Komandan Satuan Tugas Penerangan (Dansatgaspen) PDMD Prov.NAD Kolonel Laut Ditya Soedarsono.

Begini Kolonel Laut Ditya Soedarsono.
Sebagaimana yang telah berulang kali saya katakan bahwa saya akan datang ke Aceh apabila,

Pertama, Keputusan Presiden RI nomor 28 tahun 2003 tentang pernyataan keadaan bahaya dengan tingkatan keadaan darurat militer di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang dikeluarkan pada tanggal 18 Mei 2003 dan diberlakukan pada tanggal 19 Mei 2003 dan Keputusan Presiden Republik Indonesia selaku Penguasa Darurat Militer Pusat Nomor 43 Tahun 2003 Tentang Pengaturan kegiatan Warga Negara Asing, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Jurnalis di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang ditetapkan dan diundangkan di Jakarta pada tanggal 16 Juni 2003 telah DICABUT.

Kedua, setelah diberikan kebebasan kepada seluruh rakyat Aceh untuk menentukan dan memberikan suaranya YA atau TIDAK untuk menentukan nasib mereka sendiri bebas di Negeri Aceh.

Jadi, selama kedua soal diatas belum dijalankan, saya tidak akan datang ke Negeri Aceh.

Mengenai Negara Pasundan telah berdiri pada tangal 4 Mei 1947 di Alun-alun Bandung, Ketua Partai Rakyat Pasundan Soeria Kartalegawa memproklamirkan Negara Pasundan dan pada tanggal 16 Februari 1948 Negara Pasundan dinyatakan resmi berdiri dengan R.A.A. Wiranatakusumah dipilih menjadi Wali Negara dan dilantik pada tanggal 26 April 1948. (30 Tahun Indonesia Merdeka, 1945-1949, Sekretariat Negara RI, 1986, hal. 140, 171)

Hanya mereka ini ikut dilebur oleh Soekarno kedalam Negara RI 17 Agustus 1945 atau Negara RI-Jawa-Yogya pada tanggal 15 Agustus 1950 ketika RIS dilebur kedalam tubuh Negara RI 17 Agustus 1945 atau Negara RI-Jawa-Yogya dan dijelmakan menjadi NKRI.

Jadi, kalau juga Negara Pasundan akan diteruskan kembali untuk berdiri bebas dari Negara RI 17 Agustus 1945 atau Negara RI-Jawa-Yogya itu bisa dijalankan dan diperjuangkan, jangan khawatir Kolonel Laut Ditya Soedarsono..

Maka itulah mengapa rakyat Aceh di Negeri Aceh mau menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh NKRI yang dibentuk Soekarno cs pada tanggal 15 Agustsu 1950.

Kemudian soal Teungku Hasan Muhammad di Tiro memproklamasikan Negara Aceh Sumatera pada tanggal 4 Desember 1976, itu tidak ada sangkut pautnya dengan apa yang ditulis Kolonel Laut Ditya Soedarsono "Hasan Tiro tidak mendapat proyek Arun, kemudian ngambek dan memberontak".

Alasan itu tidak ada tertulis dalam deklarasi kemerdekaan yang dinyatakan oleh Teungku Hasan Muhammad di Tiro. Itu alasan hanyalah yang dihembuskan dan digembar-gemborkan oleh Jenderal Soeharto dan para pengikut dan penerusnya, juga oleh para penerus Soekarno termasuk Kolonel Laut Ditya Soedarsono.

Tentang Megawati putrinya Soekarno yang menduduki dan menjajah Negeri Aceh, itukan bukan langsung dipilih oleh seluruh rakyat Aceh, Megawati bisa masuk ke MPR melalui PDIP waktu Pemilu 1999. Kemudian terpilih jadi Wakil Presiden dalam sidang umum MPR. Seterusnya ketika Presiden Abdurrahman Wahid dijungkirkan MPR dengan komando Amien Rais, dikatrolah itu Wakil Presiden Megawati menjadi Presiden NKRI.

Jadi, dikatrolnya Wakil Presiden Megawati menjadi Presiden NKRI itu tidak langsung dipilih oleh seluruh rakyat Aceh di Negeri Aceh, melainkan oleh sponsor Amien Rais yang keturunan Arab itu.

Seterusnya, dalam usaha membeberkan fakta dan bukti yang jelas ditunjang dengan dasar hukum yang terang dan didasari oleh sejarah yang benar mengenai pendudukan Negeri Aceh oleh Soekarno dengan NKRI-nya pada tanggal 14 Agustus 1950, itu namanya bukan menjual kejeleken, keburukan bangsa sendiri kepada bangsa asing, tetapi memberikan keterangan dan gambaran serta penjelasan yang sebenarnya kepada seluruh rakyat di NKRI dan di Negeri Aceh.

Karena kalau tidak dibeberkan kepada seluruh rakyat di NKRI dan di Negeri Aceh, maka makin lama makin rakyat itu menganggap apa yang dibuat oleh Soekarno cs dalam menduduki Negeri Aceh dianggap suatu kebenaran. Butinya saja, sekarang, hampir saja seluruh rakyat di NKRI menganggap bahwa Negeri Aceh itu milik NKRI, tetapi setelah membaca fakta dan bukti, dasar hukum dan sejarahnya mengenai Negeri Aceh yang diduduki dan di jajah Soekarno pada tanggal 14 Agustus 1950, terbukalah mata dan hati rakyat di NKRI dan di Negeri Aceh.

Apa itu yang dinamakan mengobral permasalahan NKRI kepada orang atau bangsa lain?.
Kolonel Laut Ditya Soedarsono, dengan dibukakan dan dibeberkan semua fakta dan bukti, dasar hukum dan sejarahnya mengenai Negeri Aceh yang diduduki dan di jajah Soekarno pada tanggal 14 Agustus 1950 kepada seluruh rakyat NKRI dan Negeri Aceh adalah dengan maksud dan tujuan agar seluruh rakyat di NKRI dan di Negeri Axceh mengetahui secara jelas dan benar, sehingga rakyat tidak bisa lagi ditipu dan dibodohi oleh para pemimpin penerus Soekarno dimasa yang akan datang.

Selanjutnya, mengenai masalah yang ditanyakan Kolonel Laut Ditya Soedarsono tentang "persamaan dan perbedaan Hasan Tiro dengan Rasulullah dalam hal perkawinan dengan wanita Yahudi".

Itu begini ceritanya Kolonel Laut Ditya Soedarsono.
Ketika Rasulullah saw menyeru kaum muslimin untuk berperang dengan kaum Bani Mustaliq dari kaum Yahudi yang sangat menentang kaum muslimin. Ketika terjadi perang antara pasukan kaum muslimin dan Bani Mustaliq, pasukan kaum muslimin dapat melumpuhkan pasukan Bani Mustaliq. Sebagian pasukan Bani Mustaliq ada yang tertawan, termasuk salah seorang putri pemuka Bani Mustaliq yaitu Barrah, yang nama lengkapnya adalah Barrah binti al-Harris bin Dirar bin Habib bin Aiz bin Malik bin Juzaimah Ibnu al-Mustaliq. (Akmal Haji Mhd.Zain, Mohd.Shafwan Amrullah, Istri-istri Rasulullah, Pustaka Al-Mizan, Kuala Lumpur, 1989, hal.103). Dimana Barrah ini telah jatuh menjadi bahagian tawanan perang milik Sabit bin Qais. Karena Barrah ini seorang perempuan yang cerdik, ia meminta tebusan untuk dirinya agar bisa dibebaskan dari Sabit bin Qais, setelah diadakan pembicaraan, Sabit bin Qais meminta tebusan yang mahal. Tetapi, Barrah waktu itu langsung menemui Rasulullah untuk membicarakan masalah tebusan bagi dirinya. Kemudian Rasulullah pada waktu itu menyetujui membebaskan Barah dan menebusnya dari Sabit bin Qais dan terus menikahi Barrah dan Rasulullah mengganti nama Barrah menjadi Juwairiyah.

Begitu juga dengan Teungku Hasan Muhammad di Tiro yang menikah dengan seorang wanita keturunan Yahudi, tetapi sudah diceraikan.

Nah, disini persamaanya adalah Rasulullah saw dan Teungku Hasan Muhammad di tiro sama-sama menikah dengan perempuan Yahudi.

Perbedaannya, Muhammad adalah Rasulullah dan Nabiyullah, dan pemimpin ummat muslim dan Pemimpin Negara Daulah Islam Rasulullah. Sedangkan Teungku Hasan di Tiro adalah pemimpin rakyat Aceh yang telah memproklamasikan Negara Aceh bebas dari pengaruh kekuasaan NKRI pada tanggal 4 Desember 1976.

Sekarang, kembali kepada Soekarno. Ketika Presiden RIS Soekarno menetapkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Serikat (RIS) Nomor 21 Tahun 1950 Tentang Pembentukan Daerah Propinsi oleh Presiden RIS Soekarno yang membagi Negara RI-Jawa-Yogya menjadi 10 daerah dan memasukkan Negeri Aceh kedalam perut dan tubuh Propinsi Sumatera Utara pada tanggal 14 Agustus 1950, tidak ada penekanan dari pihak Belanda apalagi dari pihak Sekutu. Mengapa ?

Karena pada tanggal 27 Desember 1949 Belanda telah mengakui kedaulatan RIS.
Jadi, tidak ada lagi penekanan atau ancaman dari pihak Belanda kepada RIS, seperti yang ditulis oleh Kolonel Laut Ditya Soedarsono.

Justru yang ada adalah penekanan dari pihak Soekarno Cs kepada Negara-Negara dan daerah-Daerah lain yang pada waktu itu sebagai Negara/Daerah Bagian RIS. Buktinya, semua Negara dan Daerah Bagian RIS ditelan kedalam mulut Negara RI yang akhirnya dinamakan dengan NKRI pada tanggal 15 Agustus 1950.

Jelas, ketika Soekarno menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.5 tahun 1950 tentang pembentukan Propinsi Sumatera-Utara, yang termasuk didalamnya wilayah daerah Aceh yang melingkungi Kabupaten-Kabupaten 1. Aceh Besar, 2. Pidie, 3. Aceh-Utara, 4. Aceh-Timur, 5. Aceh-Tengah, 6. Aceh-Barat, 7. Aceh-Selatan dan Kota Besar Kutaraja masuk kedalam lingkungan daerah otonom Propinsi Sumatera-Utara. Yang tanpa persetujuan dan kerelaan dari seluruh rakyat Aceh dan pemimpin Aceh itu Negeri Aceh dibagi kedalam 7 Kabupaten ditambah dengan Kota Besar Kutaraja sekarang Banda Aceh.

Nah, kalau sekarang sudah dibagi-bagi lagi menjadi 18 Kabupaten dan 3 Kota, itu semuanya adalah hasil pekerjaan Soekarno dan para penerusnya, termasuk Jenderal Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid dan Presiden Megawati.

Soal masyarakat dunia memang sekarang sudah melihat dan memperhatikan kepada perkembangan kehidupan di Negeri Aceh. Dan telah memberikan bantuannya dalam usaha perjuangan bagi rakyat Aceh yang telah sadar menentukan nasib sendiri. Buktinya, masyarakat Uni Eropa, Jepang, Inggris, Amerika telah memberikan perhatiannya akan kemelut yang terjadi di Negeri Aceh. Kalau tanpa perhatian dan sokongan dari masyarakat dunia mana mungkin terlaksana Perunbdingan Geneva dan Perundingan Tokyo.

Jadi, itu sudah menunjukkan bahwa usaha rakyat Aceh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan NKRI melalui usaha ASNLF atau GAM dan TNA-nya telah memberikan hasil walaupun masih belum seperti yang diharapkan. Tetapi cukup untuk menjadikan pihak Pemerintah NKRI kelabakan. Lihat saja buktinya, bagaimana pandangan masyarakat dunia terhadap pelaksanaan Keputusan Presiden RI nomor 28 tahun 2003 tentang pernyataan keadaan bahaya dengan tingkatan keadaan darurat militer di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Keputusan Presiden Republik Indonesia selaku Penguasa Darurat Militer Pusat Nomor 43 Tahun 2003 Tentang Pengaturan kegiatan Warga Negara Asing, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Jurnalis di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Apakah pandangan masyarakat dunia itu positif atas pelaksanaan kedua Keppres tersebut diatas?.

Justru, masyarakat dunia mendesak kepada pihak Presiden Megawati untuk mengembalikan keadaan di Negeri Aceh kepada keadaan sipil serta kembali kemeja dialog dan perundingan.

Menyinggung soal referendum, Kolonel Laut Ditya Soedarsono mengatakan: "kalau mau referendum mari kita tanyakan kepada seluruh Bangsa Indonesia boleh ngak jantung Indonesia, kedaulatan Indonesia kita serahkan kepada orang asing Sweden Aceh. Jadi kalau anda mau referendum mari referendum untuk seluruh Bangsa Indonesia, berani ngak kang Mamad?"

Bagaimana Kolonel Laut Ditya Soedarsono ini, saya membicarakan penyelesaian rakyat Aceh di Negeri Aceh, kemudian dibelokkan kepada seluruh rakyat NKRI.

Kalau mengadakan referendum bagi seluruh rakyat NKRI, namanya bukan referendum untuk penyelesasian Aceh, tetapi penyelesaian untuk seluruh NKRI. Contohnya, misalnya kalau NKRI mau masuk anggota NATO, kemudian diadakan referendum bagi seluruh rakyat NKRI, yaitu setuju atau tidak setuju NKRI menjadi anggota NATO ?.

Jadi, Kolonel Laut Ditya Soedarsono, karena Negeri Aceh itu adalah Negeri yang diambil, diduduki dan dijajah oleh NKRI, maka penyelesaiannya yang paling jujur, adil dan bijaksana adalah diserahkan kepada seluruh rakyat Aceh untuk menentukan sikap apakah YA bebas dari NKRI atau TIDAK bebas dari NKRI.

Karena penyelesaian Aceh yang telah dan sedang berjalan sekarang ini tidak menghasilkan tegaknya keadilan dan kejujuran bagi seluruh rakyat Aceh. Semuanya hampir menggunakan kekerasan senjata, baik yang diawali sejak masa Soekarno sampai masa Presiden Megawati sekarang ini.

Menyinggung apa yang saya kemukakan dihadapan seluruh rakyat NKRI dan rakyat di Negeri Aceh bukan bermasuk untuk "membuat sesama muslim saling membunuh" seperti yang ditulis oleh Kolonel Laut Ditya Soedarsono, melainkan untuk memberikan penerangan dan pembeberan semua fakta dan bukti yang ditunjang oleh dasar hukum dan sejarah mengenai pendudukan Negeri Axceh oleh Soekarno dengan NKRI-nya yang dibentuk pada tanggal 15 Agustus 1950.

Seterusnya, setelah rakyat di NKRI dan di Negeri Aceh mengetahui hakekat sebenarnya apa yang menjadi akar masalah sebenarnya di Negeri Aceh yang menjadi sebab timbulnya gejolak dan kemelut di Negeri Aceh, itu bukan sebagai suatu hasil propaganda, melainkan sebagai hasil pengajaran yang cukup berhasil atas pembongkaran mengenai pembohongan pihak Soekarno cs dan para penerusnya terhadap pengambilan, pendudukan dan penjajahan Negeri Aceh.

Bagaimana saya bisa mengajak kembali rakyat Aceh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri untuk bebas dari pengaruh kekuasaan NKRI yang telah menduduki dan menjajah Negeri Aceh sejak 14 Agustus 1950 oleh Soekarno dengan NKRI-nya.

Mereka sudah berada dijalan yang benar yaitu menuntut negeri dan tanah airnya yang diduduki dan dijajah oleh Soekarno orang Jawa dengan NKRI-nya.

Mau saya suruh kembali ikut kepada para penjajah Soekarno dan para penerusnya.
Bagaimana, yang benar saja, Kolonel Laut Ditya Soedarsono, kalau ingin memberikan nasehat. Itukan, nasehat dari kaum penjajah NKRI terhadap Negeri Aceh.

Justru, kalau saya melihat Kolonel Laut Ditya Soedarsono itu berada dijalan yang sesat. Mengapa ? Karena Kolonel Laut Ditya Soedarsono hanya ikut-ikutan para penerus Soekarno, atau sama dengan yang taklid buta.

Buktinya, ketika saya membukakan semua fakta dan bukti, dasar hukum dan sejarah. Tidak satupun dasar hukum yang dikeluarkan oleh Kolonel Laut Ditya Soedarsono untuk membantah dasar hukum yang telah saya kemukakan mengenai pendudukan Negeri Aceh oleh Soekarno.

Begini saja. Lain kali kalau ingin lagi mengirimkan email kepada saya, bertanya dahulu kepada para akhli sejarah di NKRI yang paling akhli mengenai Negeri Aceh dan akhli hukum mengenai ketatanegaraan di NKRI yang berhubungan dengan Negeri Aceh.

Nah, kalau sudah dapat baru kirimkan kepada saya, kemudian kita bicarakan dan diskusikan bersama-sama dimimbar ini.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se
----------

Date: Mon, 9 Feb 2004 01:48:16 -0800 (PST)
From: Ditya Soedarsono <dityaaceh_2003@yahoo.com>
Subject: SAMPAI AJAL MENJEMPUTKU JANTUNGKU TAKAKAN KUBERIKAN PADA KANG MAMAD..!!!!!!
To: ahmad@dataphone.se

KALAU MAU BERTANYA.....SILAKAN DATANG KE ACEH.....TAPI UNTUK APA SEBENARNYA ANDA MEMPERJUANGKAN RAKYAT SWEDIA ACEH....WONG ANDA SENDIRI TIDAK BISA MEMPERJUANGKAN SUNDA KAMPOENG HALAMAN ANDA MERDEKA......TENTU SAJA RAKYAT ACEH NUSANTARA TAK AKAN PERCAYA DENGAN ANDA KANG MAMAD.....KECUALI ANDA SUDAH BISA MEMERDEKAKAN BANGSA SUMEDANG YANG TAHUNYA ENAK SEKALI.....PASTI DEH SAUDARAKU DI ACEH AKAN MENDUKUNG ARGUMEN ANDA KANG MAMAD.

HASAN TIRO TIDAK MENDAPAT PROYEK ARUN ..... KAN ..!!!!!! KEMUDIAN GAMBEK DAN MEMBERONTAK........YA NGAK .... KALAU TIDAK PERCAYA MARI KITA SERAHKAN HAL INI KEBENARANNYA KEPADA ALLAH SWT,....KARENA HANYA ALLAH LAH YANG MAHA MENGETAHUI ISI HATI MANUSIA....!!!!!

KALAU Soekarno mengambil dan menduduki serta menjajah Negeri Aceh TAK MUNGKIN ANAKNYA BISA MENJADI PRESIDEN MANA ADA PENJAJAH JANTUNGNYA REPUBLIK BISA DIPILIH RAKYAT JADI PRESIDEN RI.....ITU TAK MUNGKIN KANG MAMAD......SEPERTI HALNYA SAUDARA KALAU ANDA PADA SAAT ITU TIDAK MENJUAL NEGARA RI DENGAN DALIH RIS YANG DICIPTAKAN PENJAJAH BELANDA TAK MUNGKIN ANDA TERUSIR DARI NEGERI KELAHIRAN ANDA.....KALAU ANDA MEMANG INGIN MEMPERBAIKI PEMERINTAH TIDAK HARUS ANDA JUAL KEJELEKAN, KEBURUKAN BANGSA SENDIRI KEPADA BANGSA LAIN.......

INGATKAH CONTOH YANG DIBERIKAN OLEH RASULULLAH BAGAIMANA BELIAU SELALU MANJAGA KERUKUNAN KELUARGANYA DENGAN TIDAK MENCERITAKAN PERMASALAHAN KELUARGA KEPADA PARA TETANGGANYA.....KEPADA ORANG LAIN NABI SELALU MENCERITAKAN KEBAIKAN KELUARGANYA.....!!!!!!! SEBALIKNYA TIDAK DEMIKIAN DENGAN ANDA JUSTRU KEBAIKAN KELUARGA TIDAK PERNAH DICERITAKAN KEPADA ORANG LAIN....MALAHAN KEKEURANGAN KELUARGA YANG DIOBRAL CERITAKAN KEPADA ORANG LAIN.....INIKAH ORANG YANG MENYEBARLUASKAN KHILAFA ISLAM KEPADA KAUM MISLIMIN DISEANTERO DUNIA INI......???????

SILAKAN ANDA JAWAB KANG MAMAD, JUGA ANDA BELUM MENJAWAB PERTANYAAN SAYA TENTANG PERSAMAAN DAN PERBEDAAN HASAN TIRO DENGAN RASULULLAH SEPERTI YANG PERNAH ANDA MILISKAN TENTANG PERKAWINAN DENGAN WANITA YAHUDI........KATANYA ANDA SELALU MENJAWAB SEMUA PERTANYAAN DARI ORANG YANG BERTANYA KEPADA ANDA KANG MAMAD.....!!!!!!!???????

ANDA TIDAK MENULISKAN ATAS TEKANAN PENJAJAH BELANDA DAN SEKUTUNYAKAN..??????? APA MUNGKIN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA YANG BELIAU PERJUANGKAN DARI PENJAJAH 17 AGUSTUS 1945, DENGAN MUDAHNYA DIPISAH-PISAH LAGI.....COBA ANDA TANYA KEPADA BELIAU NANTI APABILA ANDA SUDAH SAATNYA DIPANGGIL KEHADIRAT-NYA.......BERANI TIDAK ANDA BERTANYA...?????

ACEH SEKARANG BUKAN 7 KABUPATEN ANDA KELIRU SAAT INI SUDAH MENJADI 18 KABUPATEN DAN 3 KOTA MAKA PERNYATAAN ANDA SUDAH KADALUARSA....... KANG MAMAD......SEYOGYANYA ANDA URUSIN AJA GAMPOENG SUMEDANG JAWANYA BARAT.

KANG MAMAD KALAU MEMANG ACEH INI DIJAJAH OLEH SOEKARNO MAKA...... SAYA DAN SELURUH KOMUNITI APARAT TNI/POLRI MUNGKIN TIDAK PERNAH DIBERIKAN PEUSIUJEUK OLEH BANGSA ACEH NUSANTARA ........TAPI SAYA YAKIN MEMANG PADA BANGSA SWEDIA ACEH TENTU SAJA TIDAK MUNGKIN KARENA MEREKA-MEREKA ITU SAAT INI SEDANG MENYEMAIKAN KEKECEWAAN, KEBENCIAN, DENDAM, DAN SAKIT HATI ......YA...PALING TIDAK LEBIH DARI 1% DARI MASYARAKAT ACEH YANG SEKARANG 4,2 JUTA YANG SAAT INI BERTEMPAT TINGGAL DI ACEH NUSANTARA.

KALAU SOEKARNO MENJAJAH ACEH TENTUNYA MASYARAKAT DUNIA AKAN MEMBANTU PERJUANGAN ANDA AKANG MAMAD, SEPERTI HALNYA PERISTIWA TIMOR-TIMUR KARENA ITU MEMANG BUKAN WILAYAH INDONESIA.

BUKTI SEJARAH SEJARAH YANG SECUPLIK DAN SEPOTONG ITU TENTANG RIS/1950 BEKUTAT TERUS DISITU, KALAU HUKUM,..... HUKUM YANG MANA......

KALAU MAU REFERENDUM MARI KITA TANYAKAN KEPADA SULURUH BANGSA INDONESIA BOLEH NGAK ACEH JANTUNG INDONESIA, KEDAULATAN INDONESIA KITA SERAHKAN KEPADA ORANG ASING SEWDEN ACEH......JADI KALAU ANDA MAU REFERENDUM MARI REFERENDUM UNTUK SELURUH BANGSA INDONESIA...!!!!!!!???????? BERANI NGAK KANG MAMAD....???????

PERCUMA ANDAH MEMAKAI DASAR DAULAH ISLAM RASULULLAH, SEDANGKAN MULUT DAN TULISAN ANDA MEMBUAT SESAMA MUSLIM SALING MEMBUNUH, KALAU ANDA JUJUR......BETULKAH MILIS-MILIS ANDA SELAMA INI...?????

SAYA ANJURKAN LEBIH BAIK ANDA BERDAKWA DEMI KEMASLAHATAN MANUSIA DENGAN KEAHLIAN TULIS-MENULIS ANDA DARIPADA ANDA MEMBUAT PROPAGANDA YANG BERAKIBAT TUMPAHNYA DARAH SESAMA MUSLIM DI TANAH RENCONG INI........ SADARLAH KANG MAMAD SEKALI LAGI SADAR ....DAN SADAR.......SEBELUM AJAL DATANG MENJEMPUTMU....!!!!!!!

DITYA

dityaaceh_2003@yahoo.com
ACEH NAD SERAMBI MEKKAH.
-----------

Date: Sun, 8 Feb 2004 23:05:50 -0800 (PST)
From: Ditya Soedarsono <dityaaceh_2003@yahoo.com>
Subject: SADARLAH KANG MAMAD DIRMAN HARI SUDAH SEMAKIN SENJA...!!!!!!
To: nizarwin@yahoo.com, ahmad@dataphone.se
Cc: wpamungk@centrin.net.id, karim@bukopin.co.id, rimueng_acheh@yahoo.com, otra25@indosat.net.id, disinfonet@centrin.net.id, infokoops@centrin.net.id

Ass Wr Wb,
BUAT KANG MAMAD DIRMAN YANG MASIH AKU CINTAI....!!!!!!!! SADARLAH....!!!!!

INI BERITA TIDAK BAIK, MEMANG.....!!!!!!!!!! TETAPI PERLU UNTUK DIKETAHUI...... DAN DIRENUNGKAN ....!!!!!!!!!!!!!......OLEH BANG MAMAD.......ORANG SUNDA YANG MENJADI PROVOKATOR........

SEBAIKNYA KANG MAMAD .......!!!!! AJAK ITU GAM KEMBALI KEPANGKUAN IBU PERTIWI.........DAN ANDA PUN .....AKAN KAMI TERIMA KEMBALI DI INDONESIA ...... ATAS JASA ANDA MENGEMBALIKAN SAUDARAKU DARI JALAN SESAT .......KEJALAN KEBAIKAN..!!!!! SEBELUM ALLAH SWT MEMANGGIL LEWAT JALAN PELOR-PELOR TNI ........

KENAPA SAYA KATAKAN DEMIKIAN ....... DILIHAT DARI PETA KEKUATAN, KEMAMPUAN, DAN PERAN SERTA MASYARAKAT ACEH SAAT INI, YANG MENGINGINKAN KEDAMAIAN SEGERA TERCIPTA DI ACEH.......MAKA TENTU SAJA ANDIL KANG MAMAD SANGAT BERMANFAAT BAGI KEDAMAIAN DIACEH....!!!!!!! DARIPADA KANG MAMAD NGOCEH SEBAGAI PROVOKATOR....... YANG PADA AKHIRNYA ...... SEMAKIN BANYAK DARAH.....BAIK GAM MAUPUN TNI MEMBASAHI BUMI SERAMBI MEKKAH INI.......UNTUK ITU KANG MAMAD SADARLAH..... SADAR....... DAN SADAR BAHWA JUSTRU OCEHAN AKANG ADALAH EMBRIO DARI TUMPAHNYA DARAH SESAMA MUSLIM DI ACEH....!!!!!??????

WASALAM,

DITYA

dityaaceh_2003@yahoo.com
ACEH NAD SERAMBI MEKKAH.
-----------

Siron Dikepung, 8 GAM Tewas, 5 Senjata Disita
BANDA ACEH - Pasukan TNI dari tim Parako-13, kembali melakukan pengepungan terhadap markas Gajah Keng yang berlokasi di kawasan pegunungan Desa Siron, Kecamatan Indrapuri. Dalam pengepungan sepanjang Sabtu hingga Minggu (7-8/2) kemarin, delapan anggota GAM dilaporkan tewas, lima pucuk senjata jenis M-16, AK, dan pistol, serta ratusan amunisi berhasil disita.

Komandan Kodim 0101/Aceh Besar, Letkol Inf Joko Warsito yang dihubungi Serambi tadi malam, membenarkan adanya pengepungan terhadap markas Gajah Keng, yang mengakibatkan delapan anggota pasukan elit GAM wilayah Aceh Besar itu tewas. Namun, Dandim belum bisa memastikan nama-nama ke delapan anggota GAM yang tewas tersebut. "Belum bisa kita identifikasi, karena masih berada di atas (pegunungan)," katanya.

Menurut Dandim, insiden tersebut bermula ketika pasukan Parako yang telah melakukan pengendapan sejak dua hari yang lalu, mendapati markas GAM di kawasan pegunungan yang di kalangan GAM disebut "Pentagon." Kawasan ini, sebut Dandim, merupakan markas besar pasukan Gajah Keng, dengan lokasi yang sangat terjal dan curam. Untuk bisa mencapai lokasi tersebut, harus berjalan kaki dengan waktu sekitar 6-7 jam dari desa terdekat.

Beberapa waktu lalu, pasukan TNI juga melakukan penyerbuan ke kawasan tersebut, yang mengakibatkan Panglima Gajah Keng atasnama Udin, tewas bersama tiga anak buahnya. Saat itu, pasukan TNI juga berhasil menyita enam pucuk senjata dan ratusan butir amunisi berikut sejumlah perlengkapan tempur GAM. "Kali ini anggota GAM yang diperkirakan berjumlah 25 orang itu adalah kelompok Galingging, julukan untuk salah satu pimpinan GAM di sana. Mereka ini masih sisa-sisa dari pasukan Gajah Keng," ujar Dandim.

Disebutkan, dalam penyerbuan yang dipimpin langsung Komandan Kompi (Danki) Parako-13, Kapten Inf Imam Santoso, anggota TNI sempat beberapa kali terlibat aksi kontak tembak dengan GAM. Baku tembak pertama, katanya, pecah pada Sabtu (7/2), sekitar pukul 07.00 pagi, dan mengakibatkan lima anggota GAM tewas, dan ditemukan 2 pucuk senjata jenis M-16 dan AK, 90 butir amunisi minimi, dua magazen, peralatan komunikasi, dan beras 20 Kg.

Kontak tembak kembali terjadi pada pukul 10.50, dengan beberapa anggota GAM yang sedang turun dari pegunungan, karena digempur pasukan lainnya. Dalam insiden susulan ini, dua anggota GAM tanpa identitas tewas, berikut dua senjata jenis AK dan pistol FN rakitan, 20 amunisi AK, 10 amunisi pistol dan dua buah tas disita. Pada sore hari, pasukan TNI yang telah menyebar ke beberapa lokasi, kembali terlibat baku tembak dengan sejumlah anggota GAM. Namun TNI hanya berhasil menyita sejumlah barang bukti dan perlengkapan tempur beserta amunisi milik GAM.
Kontak tembak, kata Dandim, kembali pecah pada Minggu (8/2), sekitar pukul 09.15. Dalam insiden susulan ini, satu GAM dilaporkan tewas bersama 1 pucuk M 16 dan 87 butir amunisi. "Kemarin (Sabtu), dari pagi sampai sore kontak terus. Saat ini anggota masih terus melakukan pengejaran," katanya.

Pada bagian lain, Dandim juga menyebutkan, pasukan TNI dari Yonif 400/Raider, saat ini, juga sedang melakukan pengepungan di sejumlah lokasi di kawasan Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar. "Kemarin, kita mengepung mereka di rawa-rawa, mereka lari terpencar. Sebagian ke arah Naga Umbang. Sampai saat ini, masih dilakukan pengejaran," katanya.

Berkaitan makin intensifnya pengepungan yang dilakukan TNI, Dandim Letkol Joko Warsito mengimbau kepada anggota GAM yang saat ini masih berada dipegunungan agar segera menyerahkan diri kepada aparat TNI/Polri. "Tolonglah segera turun, tidak ada gunanya lagi bertahan, karena dengan makin intensifnya operasi dari Raider dan Parako, lama kelamaan pasti akan kena. Dengarlah suara masyarakat yang sangat mendambakan agar Aceh segera aman," imbuh Dandim.

Menyerah bawa senjata
Banyak pemberontak GAM yang menyerah akhir-akhir ini, ikut membawa serta senjata yang dimiliki. Pekan ini, delapan senjata ikut diserahkan bersamaan dengan penyerahan diri sejumlah pemberontak GAM di berbagai wilayah di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Dansatgaspen Koops TNI, Letkol CAJ Asep Sapari, Minggu (8/2) di Media Center Lhokseumawe mengatakan, fenomena itu patut diikuti oleh pemberontak GAM lain yang belum menyerah. Menurut Asep, penyerahan yang disertai senjata sangat dihargai oleh pihak TNI, hal tersebut didahului oleh penyerahan beberapa pucuk senjata pekan ini oleh 13 pemberontak GAM asal Desa Kemuning hulu, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur pada 14 Januari lalu. Kemudian disusul dengan penyerahan diri dua pemberontak GAM dengan membawa dua pucuk senjata, Jumat (6/2), juga di lokasi yang sama.

Jurubicara Koops TNI itu mengimbau kepada GAM yang hingga kini masih bergerilya di hutan-hutan untuk segera menyerahkan diri dengan membawa senjata yang mereka miliki. Dan GAM yang menyerahkan diri dperlakukan secara baik-baik oleh pihak TNI.

Sementara itu, selama dua hari terakhir, terdapat 18 insiden kontak tembak pada berbagai daerah. Dari sejumlah baku tembak itu, aparat TNI menyita dua pucuk pistol FN, lima pucuk AK-56, dua pucuk M-16, sepucuk GLM, sepucuk pistol Norinco, sebuah tabung pelontar, dua pucuk pistol rakitan, sepucuk AK Rakitan, sepucuk FN rakitan dan ribuan amnunisi berbagai jenis.

Dikatakan Asep Sapari, kontak tembak terjadi di Aceh Timur, Sabtu (7/2), sekitar pukul 17.10 WIB, Tim-3 Ki-4 Yon Parako-2 terlibat kontak tembak dengan pemberontak GAM di Desa Lhok Meuree, Kecamatan Idi Rayeuk. Akibatnya, lima GAM dilumpuhkan bernama Yakob Muhammad (20), penduduk Desa Seuneubok Lapang, Kecamatan Idi Rayeuk, dan empat GAM lainnya ditemukan meninggal tanpa identitas. Selain itu, aparat menyita sepucuk AK-56, sepucuk M-16, sepucuk GLM, 460 amunisi, dua magazen AK, satu magazen M-16, dua amunisi GLM, sebuah tas, selembar bendera GAM, dua lembar pakaian dan sebuah tempat tidur gantung.

Di Aceh Utara, Sabtu, Tim-2 Ki-A Yonif-502, terlibat baku tembak dengan GAM bersenjata campuran di Kampung Cok Entong, Kecamatan Nisam. Akibatnya, seorang GAM tanpa identitas dilumpuhkan dan aparat menyita sepucuk pistol, sepucuk pistol rakitan, dua magazen pistol, dan 20 amunisi pistol.

Di Aceh Selatan, Sabtu, sekitar pukul 15.30 WIB, Tim Birdo-3 Yonif- 511/DY terlibat baku tembak dengan GAM di Desa Tapak Mulia, Kecamatan Krueng Timur. Pasca kejadian tersebut, aparat berhasil menyita 967 amunisi pistol, sebuah magazen M-16, sebuah printer komputer, dan dua stel pakaian loreng.

Selain kontak tembak, Letkol Asep Sapari menjelaskan adanya sejumlah penyergapan dilakukan oleh TNI. Di Aceh Timur, Sabtu (7/2) sekitar pukul 10.15 WIB, Tim-2 Ki-4 Yonif-433/Raider menyergap pemberontak GAM di Desa Beringin, Kecamatan Peureulak. Pasukan TNI berhasil melumpuhkan seorang pemberontak GAM atas nama M Thalib (22) penduduk Desa Teupin Batee, Kecamatan Idi Rayeuk. Pasukan TNI menyita sebuah granat buatan Korea.

Sementara itu, di Aceh Timur, Jumat (6/2), Tim gabungan Kosattis- V/Aceh Timur, Unit Intel Kodim-0104/Atim, Koramil Birem Bayeun, dan Polsek Birem Bayeun melakukan penjemputan terhadap dua orang pemberontak GAM yang menyerah di Desa Kemuning Hulu, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur. Masing-masing bernama Bustami (33) dan Armia (21), keduanya penduduk Desa Peutoe, Kecamatan Birem Bayeun. Kedua GAM itu menyerah dengan membawa dua pucuk AK-56, 215 amunisi AK, selembar bendera GAM, empat magazen AK, sebuah ransel dan sebuah jaket loreng. Selanjutnya kedua tahanan tersebut diamankan di Makodim -0104/Aceh Timur untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Penculikan oleh pemberontak GAM terjadi Jumat (6/2) sekitar pukul 17.30 WIB, dimana dua GAM dengan senjata campuran telah menculik Bustami (38) karyawan PT KKA di Desa Teupin Rusip, Kecamatan Sawang Aceh Utara. Hingga kemarin, nasib dan keberadaan korban belum diketahui dengan pasti.(nal/j/ib)

WASALAM,

DITYA

dityaaceh_2003@yahoo.com
ACEH NAD SERAMBI MEKKAH.
-----------