Stockholm, 11 Februari 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

APHA MAOP SETUJU REFERENDUM TEUKU MIRZA MASIH TANDA TANYA
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

SHAHEN FASYA BERTANYA APAKAH APHA MAOP DAN TEUKU MIRZA SETUJU KONFLIK ACEH-INDONESIA DISELESAIKAN MELALUI REFERENDUM DI ACEH ?

"Untuk saudara Maop dan Mirza Cs ketahui, saya pernah mengalami pengalaman yang sangat pahit dan memilukan selama tentara pendudukan (TNI/POLRI) menjajah negeri Acheh :
(1). Abang kandung saya, diculik dan dibunuh oleh BRIMOB dari resimen I Jakarta pada tahun 2000 yang lalu. dalam penyekapan tsb abang saya disiksa, tubuhnya disayat, nadinya dipotong & jantungnya diambil (motor & uangnya sebanyak 300 ribu juga ikut diambil), kemudian mayatnya dibuang dipinggir jalan (ada saksi mata yang melihatnya). padahal abang saya tidak terlibat GAM, tapi dia hanyalah aktivis LSM. demi keselamatan saksi hidup, kronologis kejadian selengkapnya tidak bisa saya ceritakan. kelak jika Acheh sudah merdeka, semuanya akan saya ceritakan, termasuk peta lokasi, jam berapa, tanggal dan bulan berapa.
(2) Teman saya (dan juga teman dari alm. abang saya) diculik dan dibunuh oleh BIMOBV pada oktober 2000.
(3) Abang sepupu saya (serta anaknya) diculik dan dibunuh oleh TNI/KOSTRAD pada tahun 2001.
(4) Pakcik/paman saya (sepupu dari ayah saya) diculilk dan dibunh oleh TNI/KOSTRAD pada tahun 2001.
(5) Teman saya, aktivis Pro-Referendum diculik dan dibunuh oleh TNI/POLRI saat dia lagi buka puasa dirumahnya di Lamprit/Banda Acheh-Kutaraja tahun 2002, mayatnya dibuang dikawasan Seulawah (jalan Banda Acheh-Pidie)"
(Shahen Fasya, rimueng_acheh@yahoo.com, Wed, 11 Feb 2004 06:32:26 +0000 (GMT))

Terimakasih untuk saudara Shahen Fasya di Kuta Raja/Banda Aceh
Baiklah saudara Shahen Fasya.

Disini saya tidak banyak memberikan komentar, karena sudah jelas, dan saya memahami dan mengerti apa yang telah ditulis dan diungkapkan oleh saudara Shahen Fasya di bawah ini.

Hanya ada sedikit tambahan yaitu, saudara Apha Maop memang telah setuju dengan referendum, dimana beberapa hari yang lalu mendeklarkan bahwa: "Begini saja, anda tidak usah lagi ungkit-ungkit masalah referndum. Anda terus aja lobi PBB supaya menekan RI untuk adakan referendum di Aceh. Ntar kalau sudah di adakan, so pasti kami rakyat aceh akan coblos. Apapun coblosan kami bukan urusan anda. Jadi jangan tanya jawabannya." (Apha Maop, awakaway@telkom.net , Sat, 07 Feb 2004 08:24:17 +0700)

Sedangkan Teuku Mirza, saya belum mengetahui apakah setuju atau tidak dalam usaha kita menyelesaikan konflik berdarah antara rakyat Aceh yang sadar ingin menentukan nasib sendiri dan Pemerintah NKRI yang menduduki Negeri Aceh yang diselesaikan melalui referendum.

Tentu saja, saya-pun disini menunggu jawaban dari Teuku Mirza. Kemudian tidak tergantung dari apakah Teuku Mirza setuju atau tidak setuju referendum di Aceh, kita akan terus jalankan diskusi dan pembicaraan mengenai referendum bagi seluruh rakyat Aceh di Negeri Aceh di mimbar terbuka ini.

Siapa saja yang ingin memberikan pemikiran dan jalan keluar bagi penyelesaian di Aceh silahkan kirimkan kepada saya, jangan khawatir, apa yang ditulis dan yang diungkapkan tidak akan saya sensor, hanya dengan persyaratan, semua yang ditulis dan diungkapkan itu akan dikemukakan melalui media ini dan media-media lainnya di Internet secara terbuka kepada seluruh rakyat di NKRI dan di Negeri Aceh.

Selanjutnya, mengenai Komandan Satuan Tugas Penerangan (Dansatgaspen) PDMD Prov.NAD Kolonel Laut Ditya Soedarsono di Aceh jangan ditanya soal referendum di Aceh, karena Kolonel Laut Ditya Soedarsono yang tidak punya ilmu tentang Negeri Aceh yang diduduki NKRI melalui mulut Sumatera Utara oleh Soekarno asal Jawa dan mantan Presiden Negara RI-Jawa-Yogya ini pasti tidak menyetujuinya, karena sesuai dengan apa yang telah dituliskan dan dikirimkannya pada saya yaitu: "Sampai ajal menjemputku jantungku tak akan kuberikan pada kang Mamad.!" (Ditya Soedarsono, dityaaceh_2003@yahoo.com, Mon, 9 Feb 2004 01:48:16 -0800 (PST)).

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se
----------

Date: Wed, 11 Feb 2004 06:32:26 +0000 (GMT)
From: shahen fasya <rimueng_acheh@yahoo.com>
Subject: apakah saudara setuju konflik Acheh- Indonesia diselesaikan melalui referendum
To: awakaway@telkom.net, teuku_mirza2000@yahoo.com
Cc: ahmad@dataphone.se, dityaaceh_2003@yahoo.com

Assalammualaikum wr. wb

To the point,

Saudara Maop dan Mirza Cs, soal kata saudara :"dengan tidak mendukung GAM saja langsung dianggap sebagai pengkhianat" adalah salah besar, karena yang saya tahu didalam doktrin GAM tidak ada anggapan semacam itu. so, perkataan saudara itu hanyalah untuk membohongi publik Acheh dan untuk mencari sensasi belaka, serta untuk membenarkan tindakan yang telah saudara ambil untuk menjadi milisi (seperti Apha Maop Cs). dulunya saat terjadinya perang antara Belanda dengan Acheh, panglima Tibang juga menganggap benar tindakan/keputusannya membantu Belanda dengan mengkhianati negeri dan rakyat Acheh. saudara ada baca sejarah Acheh enggak ??

Dalam revolusi, sering terjadinya korban dari rakyat sipil non-kombatan. kita ambil contoh, dalam revolusi Iran (yang menggunakan ideologi islam) tahun 1970-an, banyak rakyat sipil yang jadi korban dan terbunuh, padahal revolusi iran adalah revolusi untuk menegakkan negara (republik) islam secara damai tanpa kekerasan/perang, tapi kenyataannya toh korban dari rakyat sipil tetap berjatuhan tanpa bisa dihindari. (oh iya saudara pernah baca sejarah revolusi islam Iran enggak ?! kalo belum, silakan baca deh, ntar kasih comment. jangan cuman baca buku pancasila & NKRI doang, bahaya loh, ntar saudara bisa berubah jadi pembunuh berdarah dingin lagi. Ngeri ah....takuuut....!!).

Apalagi revolusi Acheh yang disertai dengan perang, jelas korban dari rakyat sipil berjatuhan, terlepas dia itu salah atau tidak. kita sebagai bangsa Acheh turut prihatin & sedih, serta kita ucapkan "Innalillahi wainna ilaihi raji'un".

Masalah Acheh timbul bukanlah karena disebabkan oleh GAM, tapi disebabkan oleh Indonesia-Jawa-Yogya yang telah menduduki dan menjajah negeri Acheh. Lagian presiden Indonesia-Jawa-Yogya Megawati telah memberi perintah kepada tentara pendudukan (TNI/POLRI) untuk terus menjajah & menduduki negeri Acheh dengan memberlakukan darurat militer/darurat perang. Dan juga pada tahun 2002 yang lalu Megawati dihadapan sedadu TNI mengatakan :"kalian jangan takut langgar HAM". Lha, ini kata-kata apaan ? saudara Maop & Mirza kan pintar propaganda, so saudara dapat menginterpretasikan sendiri maksud dari kata-kata mbak Mega-mu itu. (atau mungkin Mas Ditya, mo' jelasin maksud dari kata-kata mbak mega-mu itu, gimana mas Ditya ?!)

Untuk saudara Maop dan Mirza Cs ketahui, saya pernah mengalami pengalaman yang sangat pahit dan memilukan selama tentara pendudukan (TNI/POLRI) menjajah negeri Acheh :

(1). Abang kandung saya, diculik dan dibunuh oleh BRIMOB dari resimen I Jakarta pada tahun 2000 yang lalu. dalam penyekapan tsb abang saya disiksa, tubuhnya disayat, nadinya dipotong & jantungnya diambil (motor & uangnya sebanyak 300 ribu juga ikut diambil), kemudian mayatnya dibuang dipinggir jalan (ada saksi mata yang melihatnya). padahal abang saya tidak terlibat GAM, tapi dia hanyalah aktivis LSM. demi keselamatan saksi hidup, kronologis kejadian selengkapnya tidak bisa saya ceritakan. kelak jika Acheh sudah merdeka, semuanya akan saya ceritakan, termasuk peta lokasi, jam berapa, tanggal dan bulan berapa.
(2) Teman saya (dan juga teman dari alm. abang saya) diculik dan dibunuh oleh BIMOBV pada oktober 2000.
(3) Abang sepupu saya (serta anaknya) diculik dan dibunuh oleh TNI/KOSTRAD pada tahun 2001
(4) Pakcik/paman saya (sepupu dari ayah saya) diculilk dan dibunh oleh TNI/KOSTRAD pada tahun 2001
(5) Teman saya, aktivis Pro-Referendum diculik dan dibunuh oleh TNI/POLRI saat dia lagi buka puasa dirumahnya di Lamprit/Banda Acheh-Kutaraja tahun 2002, mayatnya dibuang dikawasan Seulawah (jalan Banda Acheh-Pidie)

Saudara Maop dan Mirza Cs, kalau saudara ingin mendapatkan data-data pelanggaran HAM di Acheh, saudar bisa tanyakan langsung ke LSM-LSM yang peduli HAM di Acheh, nantinya saudara akan mendapatkan gambaran yang objektif dan akurat (setelah itu baru saudara berkoar-koar). dan, saudara jangan hanya terpaku pada informsi dari tentara pendudukan (TNI/POLRI) doang, soalnya informasi dari TNI/POLRI itu telah diolah & disensor untuk kepentingan propaganda mereka. so, informasi dari TNI/POLRI cenderung bias dan tidak objektif.

Saudara Maop dan Mirza Cs, saudara telah keliru menganggap saya sebagai pengkhianat sepertio halnya saudara berdua. tunggu dulu, tidak bisa seperti itu. Karena walaupun saya bukan anggota GAM, saya tidak mengkhianati perjuangan GAM, saya tidak masuk menjadi milisi, saya tidak memberikan informasi keberadaan GAM kepada tentara pendudukan (TNI/POLRI), dan saya tidak mengkhianati perjuangan rakyat Acheh yang lagi menuntut referendum (saudara masih ingat ?! tentang demonstrasi refrerendum bulan november 1999 di Mesjid Raya Baiturrahman, Banda Acheh/Kutaraja yang diikuti oleh lebih kurang 2 juta rakyat Acheh)

Tapi lain halnya dengan saudara Maop dan Mirza Cc, saudara telah dengan sengnaja membangun opini bahwa :"tidak ada rakyat Acheh yang menginginkan referendum". ini jelas dan terbukti saudara telah menutup mata dan hati nurani saudara sendiri dengan mengingkari fakta-fakta yang ada, dan saudara dengan sadar telah membohongi/menipu jutaan rakyat Acheh. sungguh, tega nian saudara berbuat seperti itu. dimanakah hati nurani saudara ?? apa sudah dijual kepada tentara pendudukan (TNI/POLRI) ?! atau mungkin saudara berbuat seperti itu karena ingin dianggap sebagai "Pahlawan" oleh indonesia-jawa-yogya ?! kalo jawabannya "iya", saudara telah mendapatkannya. selamat, semoga saudara berbahagia dapat lencana pahlawan.

Udah deh, saudara kagak usah bela-belain pancasila & NKRI dengan mengkhianat negeri & rakyat Acheh. ntar kualat lagi.

Lagian ngapain sih capek-capek membela & mempertahankan kapal yang sudah bocor sangat kronis mo' tenggelam ?! biarin aja itu kapal tenggelam didasar lautan. trus masing-masing kita (Acheh, Riau, Sunda, Jawa, Borneo, Celebes/sulawesi, Maluku, Papua, dll) buat kapal/negara baru yang lebih bermartabat dan terhormat.

Saudara Maop dan Mirza Cs, cobalah saudara renungkan, renungkanlah barang sejenak :
apasih untungnya jadi milisi ?! sebagai gambaran, kalo saudara jadi milisi, maka saudara akan mudah diperalat dan dimanfaatkan oleh TNI/POLRI untuk kepentingan politik kolonialis mereka. ingat "politik TNI/POLRI itu kejam, dia tidak mengenal kawan/lawan abadi, tapi yang ada hanyalah kepentingan abadi"

Cobalah saudara belajar dari pengalaman Timor Leste.

Dulunya saat TNI/POLRI masih menduduki Timor Leste, si Enrico Gueteres (komandan milisi Aitarak) begitu dipuja dan disanjung oleh Indonesia-jawa-yogya, tapi sekarang setelah TNI/POLRI terusir secara memalukan melalui referendum tahun 1999 yang dimenangkan oleh kubu pro-kemerdekaan. Enrico dihujat, dimaki, dihina, diadili dan dikerangkengkan/dipenjarakan oleh indonesia-jawa-yogya. kasian deh Enrico !! sungguh malang nian nasibnya. maksud hati pengen bela-in indonesia dengan mengkhianati negeri sendiri, eh malah dia dijadikan tumbal untuk menutupi kesalahan para jenderal TNI yang telah melakukan pelanggararan HAM di Timor Leste.

Kata orang bijak :"kalo mikir itu pake otak, jangan pake otot. berpikirlah dahulu sebelum bertindak, jangan bertindak dulu baru berpikir. gunakanlah hati nurani dalam mengambil keputusan, jangan mengikuti nafsu, karena nafsu itu cenderung membawa manusia kepada kejahatan/kemungkaran".

Saudara Maop dan Mirza Cs, saudara kan ngakunya orang Acheh, so saya yang juga sebagai orang Acheh ingin mengajukan beberapa pertanyaan pada saudara :

(1)apakah saudara masih peduli akan nasib negeri dan rakyat Acheh ?
(2)apakah saudara berpikir bahwa konflik antara Acheh dengan Indonesia dapat diselesaikan melalui kekerasan/perang ?!
(3)apakah saudara setuju konflik antara Acheh dengnan Indonesia diselesaikan secara damai ? (4)apakah saudara setuju konflik antara Acheh dengan indonesia diselesaikan melalui rferendum dengan dua opsi :"merdeka, atau gabung dengan indonesia ?!"

Saya tunggu jawaban saudara
wassalam

Shahen Fasya

rimueng_acheh@yahoo.com
Kuta Raja/Banda Aceh
Negeri Aceh
----------