Stockholm, 19 Maret 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

TIM JAKSA SWEDIA MANA BISA DITIPU TIM MAYJEN TNI ENDANG SUWARYA & MEGAWATI
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

KELIHATAN ITU PENGUASA DARURAT MILITER DAERAH ACEH MAYJEN TNI ENDANG SUWARYA COBA TIPU TIM JAKSA SWEDIA

"Assalamualaikum. Coba Antum perhatikan berita ini dari liputan6: 18/03/04 Tim Kejaksaan Swedia Tiba di NAD 18/3/2004 01:30. Ada hal lain yang cukup lucu, bahwa Pemerintah Indonesia mengatakan di Media bahwa team Sweden akan dibawa ke penjara Tanjung Gusta Medan" (Reyza Zain , warzain@yahoo.com , Thu, 18 Mar 2004 18:11:30 -0800 (PST))

"Mr. Dirman, nggak usah memberi kesimpulan atas kerja yang belum selesai. Emangnye Jaksa Swedia 'bloon' dan bisa didikte? Mari kita hormati proses hukum yang berlaku dan selalu berfikir positif untuk itu." (Bambang Hutomo W., bambang_hw@re.rekayasa.co.id , Fri, 19 Mar 2004 10:13:56 +0700))

Terimakasih saudara Bambang Hutomo di Jakarta, Indonesia dan saudara Reyza Zain di USA atas kiriman berita tentang pihak Tim Kejaksaan Swedia yang tiba di bandara Iskandar Muda , Aceh sekitar pukul 10.00 WIB pada tanggal 17 Maret 2004 dan 3 jam setengah kemudian mengadakan pertemuan tertutup dengan Penguasa Darurat Militer Daerah Aceh Mayjen TNI Endang Suwarya di kantor PDMD di Banda Aceh selama lebih dari satu jam.

Wah, rupanya, seperti yang telah saya jelaskan dalam tulisan kemaren, bahwa itu Mayjen TNI Endang Suwarya telah mencekoki dan memberikan informasi versi NKRI yang telah diolah oleh Mayjen TNI Endang Suwarya beserta Staf-nya guna disuguhkan kepada Tim Jaksa Swedia ini.

Dimana suguhan informasi tersebut seperti yang telah saya kemukakan kemaren yaitu "separatis GAM melakukan aksi teror, membakar fasilitas umum, penembakan, penyanderaan, pengeboman di tempat-tempat keramaian yang semuanya dikontrol Hasan Tiro. Hubungan antara Aceh dan Swedia dilakukan melalui handphone satelit. Untuk menormalkan Aceh Hasan Tiro harus ditangkap, karena dia teroris. (asy, www.detik.com/peristiwa/2004/03/17/20040317-164115.shtml )

Coba pikirkan oleh para peserta mimbar bebas ini dan seluruh rakyat di NKRI dan di Negeri Aceh.
Belum sempat Tim Jaksa Swedia mulai membuka pertanyaan kepada pihak saksi-saksi, eh, sudah diberikan berbagai macam informasi model Mbak Megawati dan model Mang Endang.

Bagaimana Mang Endang ini. Eh, Mang Endang, itu Tim Jaksa Swedia tidak akan mudah diberikan makanan buatan Mang Endang dan Mbak Megawati. Mereka Tim Jaksa Swedia senangnya makan makanan buatan orang Swedia, bukan makanan tempe dan oncom kesukaan Mang Endang.

Coba perhatikan juga apa yang dikatakan oleh saudara Reyza Zain di USA ada hal yang lucu. Eh, apapula yang lucu ini.

Rupanya ada berita yang ditulis oleh saudara Asy dari Detikcom yang sampai kepada saya berisikan berita: "Menurut beberapa sumber di Mapolda NAD, tim akan memeriksa 13 orang anggota GAM yang sudah ditangkap dan kini sedang menjalani proses pemeriksaan di Mapolda NAD. Beberapa orang yang akan diperiksa adalah Sofyan Ibrahim Tiba dan Muhammad Usman bin Lampoh Awe, mantan juru runding GAM, Nazar, Presidium Sentral Informasi Referendum Aceh, juga ada beberapa nama lainnya seperti Said Ali Sawang, Linggadinsyah dan juga Abu Hindun, Panglima GAM wilayah Deli Merdeka, yang berada di Medan." (asy, www.detik.com/peristiwa/2004/03/17/20040317-164115.shtml )

Oh, rupanya Mang Endang akan membawa Tim Jaksa Swedia ke penjara Tanjung Gusta Medan agar berjumpa dengan "Linggadinsyah dan juga Abu Hindon, Panglima GAM wilayah Deli Merdeka, yang berada di penjara Tanjung Gusta Medan".(YAN/Mukhtarudin Yakub dan Feri Effendi, www.liputan6.com/fullnews/74394.html )

Eh, apa pula yang lucu berita yang ada di penjara Tanjung Gusta Medan ini. Betulkah itu orang-orangnya Mang Endang yang akan disodorkan kehadapan Tim Jaksa Swedia yang enam orang itu, Tomas Linstrand, Agnetha Hilding, Gunar Akesten, Ulf Samuelson, Bjorn Erlandson, dan Sven Ake Blombergson ?

Eh, jangan licik dan main tipu Mang Endang. Apakah benar itu orang-orang dari penjara Tanjung Gusta Medan sesuai dengan nama dan identitasnya ?. Nanti, kalau main tipu dan main bohong akan terbongkar juga, Mang Endang. Di Kejaksaan Swedia orang tidak buat bohong dengan cara memanipulasi identitas saksi untuk diminta keterangannya. Apalagi sampai dijejali dahulu dengan berbagai macam jawabannya. Wah, bisa pusing tujuh keliling itu para saksi yang akan diperiksa dan ditanya oleh pihak Tim Jaksa Swedia ini.

Coba, perhatikan juga itu mantan tahanan TNA, Safrida. Rupanya, istri seorang perwira TNI AU ini juga tidak lepas dari cuci-otak, tetapi namanya ditukar bukan cuci-otak, melainkan "pembekalan". Dimana "pembekalan" ini telah diberikan pada hari Kamis, 18 Maret 2004, dari pukul 10.00 hingga 14.00 oleh penyidik dari Direktorat I Keamanan Trans Nasional Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri, Jl. Trunojoyo, Jakarta. ( www.detik.com/peristiwa/2004/03/18/20040318-170255.shtml). Karena Safrida akan ditanya Tim Jaksa Swedia, besok, Sabtu, 20 Maret 2004, setelah Tim Jaksa Swedia kembali ke Jakarta.

Jadi, apa kerja Mang Endang ini. Jujur saja Mang Endang. Jangan main licik dan tipu. Itu nanti akhirnya terbongkar juga. Nanti itu bukti-bukti yang telah dikumpulkan Tim Jaksa Swedia ini akan dipukul habis oleh Tim Pembela Ulung Swedia. Kemudian dikatakan bahwa semua bukti tidak sah, karena telah dimanipulasi oleh Mang Endang. Nah, habis perkara. Teungku Hasan Muhammad di Tiro dibebaskan. Mang Endang dan Mbak Megawati kalau masih jadi Presiden NKRI akan gigit jari.

Dan tentu saja jelas itu Tim Jaksa Swedia sebelum kena gebuk dari Tim Pembela Ulung Swedia akan menyaring sekeras mungkin bukti-bukti yang disampaikan oleh para saksi ini.

Dan memang Tim Jaksa Swedia ini seperti yang dipertanyakan oleh saudara Bambang Hutomo W.: "Emangnye Jaksa Swedia 'bloon' dan bisa didikte?"

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

Date: Thu, 18 Mar 2004 18:11:30 -0800 (PST)
From: Reyza Zain warzain@yahoo.com
Subject: Re: MAYJEN TNI *** penting dan lucu... !
To: Ahmad Sudirman ahmad_sudirman@hotmail.com
Cc: ahmad@dataphone.se

Assalamualaikum.

Hal lain yang cukup lucu, bahwa Pemerintah Indonesia mengatakan di Media bahwa team Sweden akan dibawa ke penjara Tanjung Gusta Medan.
Coba Antum perhatikan berita ini dari liputan6: 18/03/04 Tim Kejaksaan Swedia Tiba di NAD 18/3/2004 01:30

Syukran, Wassalam

Reyza Zain

warzain@yahoo.com
USA
----------

From: "Bambang Hutomo W." bambang_hw@re.rekayasa.co.id
To: "'Ahmad Sudirman'" ahmad@dataphone.se
Subject: RE: MAYJEN TNI ENDANG SUWARYA COBA TEKAN TIM JAKSA SWEDIA
Date: Fri, 19 Mar 2004 10:13:56 +0700

Mr. Dirman, nggak usah memberi kesimpulan atas kerja yang belum selesai. Emangnye Jaksa Swedia 'bloon' dan bisa didikte? Mari kita hormati proses hukum yang berlaku dan selalu berfikir positif untuk itu.
TK.

Bambang Hutomo

bambang_hw@re.rekayasa.co.id
Jakarta, Indonesia
----------

http://www.liputan6.com/fullnews/74394.html
Tim Kejaksaan Swedia Tiba di NAD
18/3/2004 01:30 - Sebanyak enam anggota Tim Penyidik Kejaksaan Swedia tiba di Banda Aceh. Setiba di bandara, mereka mengadakan rapat tertutup. Menurut rencana, tim tersebut akan meninjau sebuah sekolah yang dibakar GAM.

Liputan6.com, Banda Aceh: Sebanyak enam anggota Tim Penyidik Kejaksaan Swedia tiba di Bandar Udara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam, Rabu (17/3) siang. Kedatangan tim ini dalam rangka melihat bukti-bukti kejahatan Hassan Tiro dalam aksi teror yang dilakukan Gerakan Aceh Merdeka di Indonesia. Kedatangan mereka disambut Direktur Reserse dan Kriminal Kepolisian Daerah NAD Komisaris Besar Polisi Surya Darma, Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh, T. Zakaria serta unsur Penguasa Darurat Militer Daerah Aceh.

Setiba di Banda Aceh, Tim Jaksa Swedia langsung mengadakan pertemuan tertutup dengan tim penyambut, plus dua mantan perunding GAM. Kedua orang itu adalah Sofyan Ibrahim Tiba dan Tengku Muhammad Usman Lampoh Awe, yang masih dititipkan di Tahanan Polda NAD. Menurut jadwal, tim ini besok berkunjung ke Aceh Barat untuk melihat sebuah sekolah yang dibakar GAM. Pembakaran sekolah inilah yang akan dijadikan bukti kejahatan Hassan Tiro di Aceh. Selanjutnya tim berangkat ke Medan untuk menemui Abu Hindon dan Linggadinasyah, dua petinggi GAM yang sudah divonis di Pengadilan Negeri Medan.

Kedatangan tim tersebut awalnya dirahasiakan. Para wartawan tidak dibenarkan mendekat, dan hanya bisa mengabadikan gambar dari kejauhan. Kepolisian setempat tidak mengizinkan wartawan meminta pernyataan apapun, baik saat tiba di bandara maupun ketika memasuki hotel. Namun berita terakhir menyebutkan Tim Kejaksaan Swedia telah meninjau dokumen-dokumen Hassan Tiro versi RI [baca: Swedia Akan Memeriksa Hassan Tiro]. Kemungkinan besar kedatangan tim tadi dalam rangka mengkaji ulang laporan tersebut.(YAN/Mukhtarudin Yakub dan Feri Effendi)
----------