Stockholm, 21 Maret 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

AKBAR & HAMZAH DALAM KAMPANYE PEMILU 2004 ASYIK MENIPU & MEMBOHONGI RAKYAT ACEH
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

JELAS KELIHATAN ITU AKBAR TANDJUNG & HAMZAH HAZ DALAM KAMPANYE PEMILU 2004 DI ACEH ASYIK MENIPU & MEMBOHONGI RAKYAT ACEH

"Ketua Umum PPP Hamzah Haz berjanji akan memberikan amnesti bagi GAM, bila para anggota GAM mau menyerah. Mudah-mudahan jika PPP menang, kita dapat keluar dari krisis multidimensi ini" (asy & ray, www.detik.com/peristiwa/2004/03/16/20040316-184742.shtml )

"Kita akan tingkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan. Dengan begitu pengangguran akan berkurang, dan GAM tidak akan memberontak lagi. Kita akan berlaku adil" (asy & ray, www.detik.com/peristiwa/2004/03/20/20040320-144224.shtml )

Kadang-kadang kalau saya membaca laporan-laporan singkat kampanye 2004 yang ditulis oleh saudara Asy dan Ray di detikcom, makin terlihat saja dengan jelas dan nyata bahwa itu yang namanya para penerus Soekarno penelan, pencaplok dan penjajah Negeri Aceh terus saja asyik menipu dan membohongi rakyat Aceh.

Coba perhatikan oleh seluruh peserta mimbar bebas ini dan oleh seluruh rakyat di Negeri Aceh dan di NKRI.

Apa yang dilaporkan saudara Asy dan Ray mengenai umpan penipuan dan penuh kebohongan yang dilontarkan Akbar Tandjung dihadapan rakyat Aceh di lapangan sepak bola Lhoong Raya, Aceh Besar, kemaren, Sabtu, 20 Maret 2004 : "Kita akan tingkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan. Dengan begitu pengangguran akan berkurang, dan GAM tidak akan memberontak lagi. Kita akan berlaku adil".

Memang Akbar Tandjung Ketua DPR dan Ketua Golkar ini secara jelas dan terang menipu dan berbohong didepan rakyat Aceh di Aceh Aceh besar. Bagaimana tidak ?

Lihat dan perhatikan, sudahlah Akbar menyetujui pembantaian, pembunuhan, pendudukan dan penjajahan melalui cara memberikan dukungan dan sokongan kepada pihak Megawat Cs yang menandatangani dasar hukum Keppres No.28/2003 dan Keppres No.43/2003 sebagai dasar hukum untuk melegalisasi pendudukan dan penjajahan Negeri Aceh yang dari semula dilakukan oleh Soekarno pada tanggal 14 Agustus 1950, ditambah lagi sekarang dengan terus mengobral umpan tipu muslihat yang penuh kebohongan dengan berbagai janji muluk: "GAM tidak akan memberontak lagi. Kita akan berlaku adil".

Ah, Ketua Golkar Akbar Tandjung, jangan mimpi. Bagaimana Ketua Golkar ini ?. Rakyat Aceh yang sudah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila atau NKRI masih juga mau dibodohi dan dibohongi dengan segala macam umpan yang berbau "keadilan ala Golkar" dan janji muluk tanpa isi "GAM tidak akan memberontak lagi".

Hai, Ketua Golkar Akbar Tandjung. GAM atau ASNLF dan TNA bukan memberontak, tetapi mereka adalah rakyat Aceh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila atau NKRI yang telah menelan, mencaplok, menduduki dan menjajah Negeri Aceh sejak 14 Agustus 1950 oleh Presiden RIS Soekarno yang sampai detik sekarang ini terus dipertahankan oleh Presiden Megawati dan oleh Ketua DPR dan Ketua Golkar Akbar Tandjung.

Karena itu Ketua Golkar Akbar Tandjung janganlah Ketua banyak berdusta dan banyak berbual yang tidak ada artinya dengan bertujuan untuk mendapat suara agar bisa Golkar masuk kedalam DPR dan MPR serta Ketua Golkar bisa dicalonkan jadi Presiden NKRI ke 6 tahun 2004.

Eh, Ketua Golkar Akbar Tandjung, jangan mimpi saudara Ketua Golkar.

Saudara ketua Golkar ini sudah masuk kotak. Kalaupun Golkar dapat masuk DPR dan MPR tetapi Ketua Golkar Akbar Tandjung akan menjadi ekor saja, tidak akan menjadi Presiden NKRI atau Presiden Negara RI-Jawa-Yogya yang berwajah baru.

Jadi, jangan banyak menipu dan berbohong Ketua Golkar Akbar Tandjung dihadapan rakyat Aceh. Rakyat Aceh sekarang sudah menyadari secara penuh bahwa apa yang dikatakan oleh para penerus Soekarno, khususnya Ketua Golkar Akbar Tandjung adalah semuanya hanya tipuan dan akal bulus Ketua Golkar Akbar Tandjung saja. Apalagi sampai mengobral janji-janji: "pendidikan, mengurangi pengangguran, GAM tidak akan memberontak, dan akan berlaku adil".

Nah selanjutnya, rupanya yang mengobral janji-janji dan tipu muslihat dan akal bulus ini bukan hanya Ketua Golkar Akbar Tandjung saja, tetapi juga Ketua PPP Hamzah Haz.

Coba perhatikan apa yang dikatakan oleh Ketua PPP Hamzah Haz ini dihadapan rakyat Aceh di lapangan sepak bola Lhoong Raya, Aceh Besar, Selasa, 16 Maret 2004: "akan memberikan amnesti bagi GAM, bila para anggota GAM mau menyerah. Mudah-mudahan jika PPP menang, kita dapat keluar dari krisis multidimensi ini".

Apapula Ketua PPP Hamzah Haz yang sekaligus Wakil Presiden NKRI sekarang ini berjanji akan memberikan amnesti kepada anggota GAM dengan syarat kalau anggota GAM menyerah.

Jelas, Ketua PPP Hamzah Haz, tidak perlu banyak bersilat lidah dan mengibuli rakyat Aceh dengan berbagai macam umpan tipuan busuk ini.

Coba saja perhatikan sekarang, itu kan, Wakil Presiden Hamzah Haz inilah salah satu yang mendorong dan paling gigih untuk mengeluarkan Keppres No.28/2003 dan Keppres No.43/2003 agar itu rakyat Aceh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan negara Pancasila atau NKRI disapu bersih dan dibunuh habis oleh TNI/POLRI/RAIDER:

Jadi, Ketua PPP dan Wakil Presiden Hamzah Haz, janganlah sekali.kali dihadapan rakyat Aceh terus tanpa malu mengobral janji muluk yang sebenarnya tidak akan dipenuhi bahkan akan dilanggarnya sendiri oleh Ketua PPP Hamzah Haz, khususnya mengenai tuntutan perjuangan rakyat Aceh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila atau NKRI.

Ketua PPP dan Wakil Presiden Hamzah Haz, jelas yang saya lihat dan perhatikan bahwa Ketua PPP ini bersama PPP-nya akan tetap mempertahankan pendudukan dan penjajahan Negeri Aceh. Karena itu rakyat Aceh tidak akan percaya terhadap apa yang diobralkan oleh Ketua PPP Hamzah Haz ini dihadapan rakyat Aceh itu.

Ketua PPP dan Wakil Presiden Hamzah Haz, pemilu 5 April 2004 di Aceh ini adalah Pemilu yang tidak sah dan telah melanggar dasar prinsip-prinsip demokrasi, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil dan beradab serta dilaksanakan oleh badan penyelenggara yang independen dan non-partisan sebagaimana tercantum dalam pertimbangan UU RI No.4 Tahun 2000.

Dimana pelanggaran terhadap dasar prinsip-prinsip demokrasi, langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil dan beradab ini disebabkan karena di negeri Aceh masih diberlakukan dasar hukum Keputusan Presiden RI nomor 28 tahun 2003 tentang pernyataan keadaan bahaya dengan tingkatan keadaan darurat militer di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang dikeluarkan pada tanggal 18 Mei 2003 dan diberlakukan pada tanggal 19 Mei 2003, serta telah diperpanjang pada 19 November 2003.

Jadi Ketua PPP dan Wakil Presiden Hamzah Haz apapun yang dijanjikan dan diobralkan kehadapan rakyat Aceh ini, semuanya itu sudah jelas merupakan umpan dan tipu muslihat & akal bulus Ketua PPP Hamzah Haz agar rakyat Aceh mau mencoblos lambang gambar Ka'bah PPP pada Pemilihan Umum 5 April 2004 ini.

Tetapi yang jelas, rakyat Aceh sudah sadar dan tidak bisa lagi ditipu oleh orang model Ketua PPP Hamzah Haz dan oleh orang model Ketua Golkar Akbar Tandjung.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

http://www.detik.com/peristiwa/2004/03/20/20040320-144224.shtml

detikcom - Banda Aceh , Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung berkampanye di Aceh. Akbar didampingi pedangdut Cici Paramida. Sekjen Partai Kedilan Sejahtera (PKS) Anis Matta juga berkampanye di Aceh.

Akbar menghadiri kampanye di lapangan sepak bola Lhoong Raya, Aceh Besar, Sabtu (20/3/2004). Akbar yang didampingi isterinya Nina Akbar Tandjung menyerukan agar warga di Aceh memilih Partai Golkar pada Pemilu nanti. Pasalnya kata Akbar, jika Golkar menang, Aceh pasti aman.

"Kita akan tingkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan. Dengan begitu pengangguran akan berkurang, dan GAM tidak akan memberontak lagi. Kita akan berlaku adil," teriak Akbar.<P>
Kampanye yang dihadiri sekitar 2.000 massa simpatisan Partai Golkar dari Banda Aceh dan Aceh Besar itu juga dihadiri oleh Gubernur NAD Abdullah Puteh beserta isterinya, Marlinda. Hadir juga penyanyi dangdut, Cici Paramida yang meramaikan suasana.

Puluhan aparat kepolisian terlihat berjaga-jaga di sekitar lapangan. Beberapa hari sebelumnya, Wapres Hamzah Haz juga menggelar kampanye di tempat yang sama.

Sementara itu, dalam waktu yang bersamaan, M. Anis Mata juga ikut meramaikan kampanye PKS di lapangan sepak bola H.Dimurthala, Lampineng, Banda Aceh. Kampanye yang juga dihadiri sekitar 2.000 lebih simpatisan PKS ini berjalan dengan tertib. (asy, ray)
----------

http://www.detik.com/peristiwa/2004/03/16/20040316-184742.shtml

detikcom - Banda Aceh , Ketua Umum PPP Hamzah Haz berjanji akan memberikan amnesti bagi GAM, bila para anggota GAM mau menyerah. Tak hanya itu, dalam kampanye di Banda Aceh, Selasa (16/3/2004), Hamzah Haz juga mengisyaratkan akan memberikan pendidikan gratis sampai tingkat SLTP, jika PPP menang pada Pemilu mendatang.

Orasi politik itu disampaikan Hamzah Haz di hadapan sekitar 2.000 simpatisan PPP yang datang dari berbagai daerah di kawasan Banda Aceh dan Aceh Besar, di luar stadion sepak bola Harapan Bangsa, Lhoong Raya, Aceh Besar.

Hamzah Haz juga menegaskan bahwa, saat ini PPP memiliki visi untuk membawa masyarakat Indonesia dalam keadilan, kesejahteraan, mandiri berdasarkan Pancasila. "Mudah-mudahan jika PPP menang, kita dapat keluar dari krisis multidimensi ini," ujarnya disambut tepuk dan suara sorak yang riuh.

Dia juga menjanjikan, jika pendidikan, teknologi dan sumber daya manusia dapat ditingkatkan di Indonesia, maka tingkat kemiskinan di Indonesia bisa ditekan.

Soal urusan suara, Hamzah Haz menyatakan di depan massa bahwa PPP kali ini tetap akan dapat menangguk perolehan suara yang banyak, jika bercermin dari Pemilu 1999. "Padahal waktu itu, sudah banyak partai lain. Tapi kita tetap bisa menang," teriaknya.

Dalam kampanye yang dijaga ketat oleh aparat keamanan ini, hadir juga Ismail Hasan Metareum. Sepuh PPP asal Aceh ini tak ketinggalan memberikan kampanye dalam bahasa Aceh. Meski terpaksa dipapah dan hanya bisa duduk di kursi roda.

Pada Pemilu 1999, meski tak keseluruhan daerah di Aceh dapat dilaksanakan Pemilu, tapi PPP berhasil memperoleh suara terbanyak, berkisar 28,8 persen. (ray, asy)
----------