Stockholm, 17 Mei 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

DITYA ITU SOLUSI ACEH, SERAHKAN SEMUANYA KEPADA RAKYAT ACEH, DITYA SILAHKAN PULANG KE JAWA
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

JELAS KOLONEL LAUT DITYA SOEDARSONO ITU SOLUSI ACEH, SERAHKAN SEMUANYA KEPADA SELURUH RAKYAT ACEH, DITYA BERSAMA TNI SEMUANYA SILAHKAN PULANG KE JAWA.

"Kang mamad saya salut sekali ama kepedulian akang, tapi sayangnya anda hanya peduli pada permasalahan Pemimpin sayang sekali anda tidak pernah menenggok ke bawah, bagaimana dengan ulah provokasi anda rakyat Aceh sengsara, hidup dihantui ketidak amanan, tidur tidak nyenyak karena kelaparan, dan sulitnya mencari mata pencaharian dan itupun termasuk boneka-boneka anda yang tinggal di hutan-hutan mereka sakit mereka kelaparan tetapi anda tidak pernah mencarikan jalan keluarnya and solusinya anda hanya komentar itu soekarno mencaplok, diteruskan dengan anaknya megawati, endiartono sutarto, riamizat riakudu, endang suwarya, hari sabarno, end ditya sudarsono masih tetap menginginkan dan menduduki Aceh kang-kang yang bener itu sebenarnya anda pingin pulang ke Indonesia begitu saja pakai bersilat lidah anda kan orang swedia jadi yang betul anda cs-lah yang sebenarnya ingin menelan dan mencaplok Aceh lewat swedia" (Ditya Soedarsono , dityaaceh_2003@yahoo.com , Sun, 16 May 2004 23:58:52 -0700 (PDT))

Baiklah Komandan Satuan Tugas Penerangan (Dansatgaspen) PDMD Kolonel Laut Ditya Soedarsono.

Ah, Kolonel Laut Ditya Soedarsono, jangan banyak cakap, sudah cukup, itu darurat militer akan ditukar dengan darurat sipil. Jadi semua TNI termasuk Kolonel Laut Ditya dan Mang Endang, harus angkat kaki dari Negeri Aceh milik seluruh rakyat Aceh, bukan milik NKRI atau RI atau RI-Jawa-Yogya, bukan milik Soekarno dan bukan milik Kolonel Laut Ditya.

Itu alasan yang dicari-cari, kalau TNI tidak ditarik pulang ke Jawa. Itu memang kerjaan dan keinginan dari Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Ryamizard Ryacudu, dan Menko Polkam ad interim Hari Sabarno.

Jadi, Kolonel Laut Ditya, sebenarnya, itu keinginan TNI untuk terus menduduki dan menjajah Negeri Aceh.

Besok kalau dikeluarkan Keppres baru yang menetapkan darurat sipil kemudian dimasukkan unsur TNI untuk terus berada di Negeri Aceh dengan alasan GAM belum habis, maka itu adalah alasan yang dicari-cari saja oleh Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Ryamizard Ryacudu, dan Menko Polkam ad interim Hari Sabarno.

Kemudian itu Presiden Megawati, hanya disuruh menandatangani saja Keppres baru tentang darurat sipil di Aceh tersebut yang akan diberlakukan pada tanggal 19 Mei 2004.

Kolonel Laut Ditya, itu rakyat Aceh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila atau NKRI atau RI-Jawa-Yogya, tidak akan mundur dan menyerah kepada pihak penjajah.

Lihat saja Kolonel Laut Ditya, apakah memang benar itu perjuangan GAM bisa dengan mudah dihabiskan ?.

Ah, itu kalau ada orang TNI yang mengatakan bahwa TNI bisa menghabiskan GAM, itu hanyalah omong kosong. Mana sanggup TNI dibawah Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Ryamizard Ryacudu, dan Menko Polkam ad interim Hari Sabarno menghadapi GAM dan TNA dalam perang modern sekarang ini.

Jadi, Kolonel Laut Ditya, sudah kelihatan fakta dan buktinya pihak TNI dibawah komando Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Ryamizard Ryacudu orang Palembang itu sudah kalang kabut pusing tujuh keliling menghadapi GAM dan TNA dalam perang modern Aceh ini.

Kemudian, kalau Kolonel Laut mengatakan: "kang yang bener itu sebenarnya anda pingin pulang ke Indonesia begitu saja pakai bersilat lidah anda kan orang swedia jadi yang betul anda cs-lah yang sebenarnya ingin menelan dan mencaplok Aceh lewat swedia".

Eh, Kolonel Laut Ditya, soal pulang, bagi Kang Ahmad itu bukan soal penting. Itu soal makanan tempe, tahu dan oncom, tidak begitu penting bagi kang Ahmad, biarkan saja tempe, tahu dan oncom untuk Mang Endang saja. Biar itu otak Mang Endang seperti tempe dan oncom garing.

Selanjutnya, mana itu Swedia akan mencaplok Negeri Aceh. Yang jelas menurut fakta, bukti, dasar hukum dan sejarah, bukan Swedia yang akan menelan Negeri Aceh, melainkan itu RIS dibawah Soekarno yang telah menelan dan mencaplok Negeri Aceh yang diteruskan oleh RI yang menjelma menjadi NKRI dan menjelma terus menjadi RI-Jawa-Yogya.

Jadi, Kolonel Laut Ditya. Sekali lagi jangan banyak bicara dimimbar bebas ini, yang jelas, itu TNI dibawah Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Ryamizard Ryacudu, dan Menko Polkam ad interim Hari Sabarno yang didukung oleh Mang Endang dan Kolonel Laut Ditya untuk terus menduduki dan menjajah Negeri Aceh.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk,
amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

Date: Sun, 16 May 2004 23:58:52 -0700 (PDT)
From: Ditya Soedarsono dityaaceh_2003@yahoo.com
Subject: BIARKAN ANJING NGOMEL.....KAFILLAH TETAP BERLALU...!!!
To: ahmad@dataphone.se
Cc: tang_ce@yahoo.com, asammameh@hotmail.com, om_puteh@hotmail.com, achehnews@yahoogroups.com, ilyas.abdullah@wanadoo.nl, fadlontripa@yahoo.com, balepanyak@yahoo.com.au, aneuk_pasee@yahoo.com

Assalamu'alaikum Wr Wb,

Kang mamad saya salut sekali ama kepedulian akang...., tapi sayangnya anda hanya peduli pada permasalahan Pemimpin....sayang sekali anda tidak pernah menenggok ke bawah....,bagaimana dengan ulah provokasi anda rakyat Aceh sengsara, hidup dihantui ketidak amanan, tidur tidak nyenyak karena kelaparan, dan sulitnya mencari mata pencaharian....dan itupun termasuk boneka-boneka anda yang tinggal di hutan-hutan....mereka sakit....mereka kelaparan....tetapi anda tidak pernah mencarikan jalan keluarnya and solusinya .... anda hanya komentar itu soekarno mencaplok, diteruskan dengan anaknya megawati, endiartono sutarto, riamizat riakudu, endang suwarya, hari sabarno, end ditya sudarsono.....masih tetap menginginkan dan menduduki Aceh....kang-kang yang bener itu sebenarnya anda pingin pulang ke Indonesia....begitu saja pakai bersilat lidah.....anda kan orang swedia.....jadi yang betul anda CS-lah yang sebenarnya ingin menelan dan mencaplok Aceh lewat swedia....

Tapi itu kan hak anda, silakan saja terus berkilah, bercerita, propaganda, dan sampai berbusa-busa....habiskan suara dan tulisan anda sampai titik nafas penghabisan....dan silakan terus menggonggong.....KAFILLAH TETAP AKAN BERLALU....akhirnya semoga damai dihatimu kang, damai dihati orang swedia Aceh, dan damai dihati orang-orang yang terusir dari negeri sendiri.

WASSALAM,

DITYA

dityaaceh_2003@yahoo.com
ACEH NAD
----------