Stockholm, 16 juni 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

TEUNGKU HASAN DI TIRO MAU DIJEGAL OLEH HARI SABARNO DAN MEGA TETAPI GAGAL
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

MEMANG KELIHATAN ITU TEUNGKU HASAN DI TIRO MAU DIJEGAL OLEH HARI SABARNO DAN MEGA TETAPI GAGAL

"Kang Ahmad cepatlah bertobat..sebelum menyusul yang mulia Hasan Tiro... Gembong GAM Hasan Tiro Ditangkap Kejaksaan Swedia." (Jayadi Kamrasyid, JKamrasyid@aol.com , Tue, 8 Jun 2004 02:35:13 EDT)

""Kang" Ahmad anda pasti kegerahan membaca email sy, yg tidak akan pernah mensetujui apapun pembenaran dari Anda atas tindakan dari pihak GAM, dg aksinya terhadap masyarakat Aceh. Anda sendiri juga asal bicara dg membawa bukti, fakta dsb. berdasarkan kemauan anda walaupun anda mengutip dari buku sejarah negri kami. Sy kembalikan juga: Mana orang bisa percaya terhadap tulisan model begini.jadi Jg sewot bin ngotot ke sy krna sy ngikutin akang kalau nulis isinya kosong!" (Tati, narastati@yahoo.com ,Tue, 15 Jun 2004 22:46:49 -0700 (PDT))

"Sobat (Al Fi Yan) tahukah anda bahwa 3 petinggi GAM yang ada di Swedia sekarang telah ditahan dan akan diproses di pengadilan Swedia sebagai tersangka pengacau dinegara lain? . Ke 3 orang tersebut adalah Hasan Tiro maupun Zaini Abdullah merupakan warga negara Swedia, sedangkan Malik Mahmud diketahui memiliki paspor Singapura. Ketiganya merupakan tokoh yang memimpin gerakan perlawanan di Aceh di luar negeri. Kedua tokoh GAM yang belakangan disebut namanya telah ditahan sedangkan Hasan Tiro dengan alasan bahwa dia telah tua dan ujur maka penahanannya ditunda (jadi bukan enggak ditangkap seperti yang saudara ahmad katakan dimilis ini...soalnya hasan tiro tetap dijadikan tersangka). Itu membuktikan bahwa perlawanan kalian itu tidak diakui oleh dunia Internasional dan dikatagorikan sebagai pengacau."(Sumitro, mitro@kpei.co.id ,Wed, 16 Jun 2004 12:09:36 +0700)

Baiklah saudara Jayadi Kamrasyid di New Haven, Connecticut, USA, saudari Tati dan saudara Sumitro di Jakarta, Indonesia.

Pertama saya akan bicara dengan saudara Jayadi Kamrasyid di New Haven, Connecticut, USA.

Jelas, Swedia sebagai satu Negara Hukum dan sangat menghargai hukum. Untuk membuktikan kebenaran dari apa yang dituduhkan oleh pihak RI terhadap pihak ASNLF atau GAM, maka perlu diminta keterangan dari dua belah pihak, yakni dari pihak RI dan dari pihak ASNLF atau GAM.

Pihak RI dibawah Megawati, sekarang didukung oleh Hari Sabarno pengganti Susilo Bambang Yudhoyono, juga oleh Endriartono Sutarto dan Ryamizard Ryacudu berusaha keras untuk terus menutupi pendudukan dan penjajahan di Negeri Acheh melalui cara membungkam, menghancurkan, dan melumpuhkan ASNLF atau GAM dan kalau bisa menangkap Teungku Hasan Muhammad di Tiro.

Jadi, motivasi sebenarnya dari pihak RI dalam kasus pengajuan dan penyerahan bukti-bukti kepada pihak Kejaksaan Swedia di Stockholm dan pihak Kepolisian di Stockholm, adalah dalam usaha memutuskan hubungan antara Teungku Hasan Muhammad di Tiro dengan rakyat Acheh dan pejuang Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila.

Untuk menyatakan bukti dan fakta biar diterima oleh pihak Kejaksaan di Stockholm, maka diajukanlah berbagai kejadian seperti tuduhan melakukan peledakan bom di Bursa Efek Jakarta tanggal 13 September 2000, Mall Atrium tanggal 23 September 2001, Bina Graha Cijantung Mall tanggal 1 Juli 2002, Balai Kota Medan tanggal 31 Maret 2003, dan di Jalan Belawan Deli Medan tanggal 1 April 2003, 2 kasus pembunuhan, salah satunya kasus pembunuhan rektor Universitas Syiah Kuala, Prof.Dr.Dayan Dawod, 6 kasus pembakaran sekolah dan 243 kasus penculikan.

Ditambah pula dengan bukti susulan yang terdapat dalam Hard Disk komputer, pemiliknya tidak diberitahukan kepada umum, yang dipinjamkan kepada pihak Kejaksaan di stockholm.

Nah, kan sangat jelas kelihatan, bagaimana pihak RI dibawah Megawati dan Hari Sabarno telah memutarkan arah, dari arah tuntutan penentuan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila ke arah peledekan bom, penculikan, pembunuhan, pembakaran.

Ini membuktikan pihak RI memang lemah dalam memberikan argumentasi yang menyatakan bahwa Negeri Acheh itu tidak ditelan, tidak dicaplok, tidak diduduki, dan tidak dijajah oleh RIS yang diteruskan oleh RI.

Karena buktinya sampai detik ini, tidak ada seorangpun rakyat yang mendukung penjajahan Negeri Acheh sanggup mematahkan argumentasi Ahmad Sudirman. Dimana Ahmad Sudirman telah meminta kepada seluruh akhli sejarah nasional RI dan para akhli ketatanegaraan RI untuk menampilkan argumentasinya tentang pembenaran secara fakta dan bukti, dasar hukum, dan sejarah bahwa Negeri Acheh itu memang milik RI, milik Soekarno, Megawati, milik TNI, sehingga Soekarno sebabagi Presiden RIS dibenarkan menelan, mencaplok, menduduki, dan menjajah Negeri Acheh.

Sekarang, karena memang pihak RI tidak sanggup mempertahankan secara fakta dan bukti, dasar hukum, dan sejarah yang menyatakan Negeri Acheh itu milik RI, maka dibuatlah alasan dengan berbagai kejadian seperti yang saya kemukakan diatas.

Jelas, dari pihak Kejaksaan di Stockholm, akan membuktikan semua tuduhan dengan fakta yang disampaikan pihak RI didepan pengadilan Swedia di Stockholm dengan disaring oleh dasar hukum yang berlaku di Swedia bagi warganya.

Kalau sudah diajukan kedepan Pengadilan, maka disanalah akan dibuktikan kebenarannya berdasarkan penglihatan kacamata hukum, yakni kacamata hukum Swedia. Bukan kacamata hukum KUHPidana atau KUHPerdata, atau UU atau Perpu atau apalah namanya yang ada di RI.

Persoalannya sekarang, secara umum, sudah dikenal, bukan hanya di Swedia saja tetapi diseluruh dunia, bahwa konflik Acheh adalah konflik tentang tuntutan rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila. Jadi konflik karena pihak RI telah menelan, menduduki, dan menjajah Negeri Acheh. ASNLF atau GAM adalah organisasi perjuangan untk mencapai kemerdekaan Acheh. Karena itu secara politis, ASNLF atau GAM adalah bukan organisasi teroris. Dan ini terbukti, kemaren, Selasa, 15 Juni 2004 ketika Duta Besar Swedia untuk Indonesia Lennart Linnér, yang sedang bercuti di Stockholm diwawancarai oleh reporter TV 2 Swedia dengan salah satu pertanyaan apakah GAM organisasi teroris, yang dijawab oleh Lennart Linnér, bukan ya, melainkan menjawab, karena pihak GAM menuntut kemerdekaan itu bertolak belakang dengan Pemerintah RI.

Nah, dari sini sudah bisa dilihat bahwa kalau ada tuduhan dari pihak RI bahwa ASNLF atau GAM adalah organisasi teroris jelas itu tidak diakui oleh masyarakat Internasional. Terbukti pihak pemerintah Swedia dalam hal ini lewat Duta Besar Swedia untuk Indonesia Lennart Linnér tidak menyatakan GAM organisasi teroris.

Jadi, nanti kalau memang akan diajukan kedepan Pengadilan di Stockholm, semua tuduhan dari pihak RI dengan segala macam faktanya, termasuk fakta dan bukti yang telah dikumpulkan Tim Kejaksaan dan Kepolisian Stockholm yang dipimpin oleh Tomas Lindstrand ketika datang ke Jakarta, Acheh, Medan, dan yang telah mewanwancarai sejumlah 23 orang yang dianggap pihak RI sebagai teroris, maka akan bisa terlihat apakah memang benar dilihat secara hukum, ASNLF atau GAM sebagai organisasi teroris dilihat dari sudut hukum Swedia?. Apakah memang benar dilihat dari segi hukum Swedia pimpinan ASNLF atau GAM memimpin gerakan teroris? Kalau ternyata terbukti dilihat dari segi hukum Swedia dan hukum internasional ASNLF atau GAM bukan organisasi teroris, maka secara hukum tuduhan pihak RI sudah bisa dilumpuhkan. Apalagi tim pembela yang mendampingi Dr.Zaini Abdullah dan Teungku Malik Mahmud adalah tim pembela paling kuat di Swedia, Leif Siberski dan Peter Althin, dalam hal-hal hukum yang menyangkut masalah nasional dan internasional.

Kemudian saudara Jayadi Kamrasyid mengatakan: "Kang Ahmad cepatlah bertobat..sebelum menyusul yang mulia Hasan Tiro.Gembong GAM Hasan Tiro Ditangkap Kejaksaan Swedia."

Jelas, mana bisa Ahmad Sudirman ditangkap oleh pihak Kejaksaan Swedia, buktinya saja tidak ada. Ahmad Sudirman mau dituduh dan dianggap teroris oleh pihak RI ? Itu mimpi Mbak Mega dan Hari Sabarno saja. Kalau Ahmad Sudirman ditangkap lalu diajukan kedepan pengadilan Swedia, jelas pihak RI yang rugi. Semua tulisan Ahmad Sudirman terpampang sebagai fakta dan bukti, dasar hukum, dan sejarah pencaplokan, pendudukan, penjajahan di Negeri Acheh oleh pihak RI. Yang sampai detik ini tidak ada seorangpun dari pihak RI yang mampu menjatuhkan argumentasi Ahmad Sudirman. Paling menyanggah dengan mengatakan NKRI sudah final. Titik. Itu kan sama dengan orang yang otaknya kosong dengan pengetahuan sejarah nasional RI dan sejarah Acheh yang benar.

Sekarang saya jumpai saudari Tati di Jakarta, Indonesia.

Saudari Tati, mana kang Ahmad kegerahan membaca sanggahan dan tangapan saudari Tati yang kosong tidak ada isinya. Isinya melantur terus. Ditanya argumentasi dasar hukum, sejarah, fakta dan bukti yang menyatakan Acheh itu milik Soekarno, milik Mbak Mega, tidak ditelan, dan tidak dijajah Soekarno. Setelah saya baca satu persatu email saudari Tati, ternyata isinya kosong, paling mengatakan itu NKRI sudah final. Persis seperti jawaban Amien Rais cs yang buta akan sejarah Acheh dan sejarah nasional RI yang benar. Ahmad Sudirman mengajak berdebat dengan Amien Rais dan para pendukungnya, terutama sekarang dalam masa kampanye Capres, eh, tidak seorangpun yang berani tampil. Malahan ada salah satu pengelola dan pendukung Amien Rais dan Siswono di Jerman dalam homepagenya, http://amiensiswono.blogspot.com/ ketika membaca tulisan "Janji Amien Rais Pada rakyat Acheh adalah Janji Gombal" yang dikirimkan seseorang dari Yogyakarta, meminta maaf tidak bisa memuat tulisan itu dengan alasan: "karena saya ngga mau menyakiti orang2 yang bacanya nanti. Toh selama ini saya belum pernah menulis kata2 yang memojokkan orang lain".

Saudari Tati, itu pihak internasional sudah mengetahui dengan jelas dan terang bahwa memang benar pihak TNI/POLRI yang menghancurkan negeri Acheh dan rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara pancasila. Teungku Hasan diTiro bukan yang memulai genderang perang, melainkan itu Soekarno, Soeharto yang secara jelas dan kelihatan dengan mata yang menelan, menduduki, dan menjajah Negeri Acheh. Yang oleh saudari Tati tidak bisa dan tidak mampu dibuktikan secara hukum, sejarah, fakta dan bukti yang benar bahwa itu Negeri Acheh milik Soekarno dan milik Soeharto.

Ahmad Sudirman tidak menerima upah dari Teungku Hasan di Tiro. Ahmad Sudirman memberikan penerangan dan penjelasan tentang pendudukan dan penjajahan di negeri Acheh oleh RI, karena memang Ahmad Sudirman telah mempelajari, mendalami, menggali, menganalisa dan menyimpulkan bahwa benar Acheh diduduki dan dijajah RI.

Jelas itu rakyat Acheh yang telah trauma terhadap TNI/POLRI. Mereka telah lebih dari 50 tahun terus-terusan ditekan, dibunuh, disiksa oleh pihak TNI atas perintah Soekarno, Soeharto, Abdurrahman Wahid dan sekarang Megawati.

Ahmad Sudirman tidak munafik mengatakan rakyat Acheh sekarang sudah trauma terhadap TNI/POLRI. Yang tidak trauma terhadap TNI/POLRI adalah para pendatang atau transmigran dari luar Acheh yang dikirimkan oleh Soeharto dengan proyek transmigrasinya, sebagai alat untuk menduduki Negeri Acheh. Memang licik Soeharto ini. Coba siapa pendukung Soeharto yang bisa mempertahankan bahwa proyek transmigrasi itu bukan proyek pendudukan Negeri Acheh ? Silahkan tampil di mimbar bebas ini.

Kalau Ahmad Sudirman selalu mengatakan Ryacudu adalah salah seorang TNI yang terus mendukung kebijaksanaan Megawati dalam usaha menduduki dan menjajah Acheh itu jelas terang dan benar ada fakta dan buktinya. Lihat itu lebih dari 50 000 pasukan TNI tetap saja ditempatkan di Acheh. Untuk Apa ?. Ah, itu omong kosong kalau Ryacudu mau menghukum anak buahnya yang berbuat pungli, atau melakukan kejahatan pembunuhan terhadap rakyat sipil Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila.

Kemudian, itu tentang cerita Teungku Hasan Muhammad di Tiro ditangkap. Teungku Hasan tidak ditangkap. Beliau dalam keadaan sehat. Ya, kalau umur memang sudah 74 tahun. Tapi usia 74 tahun itu masih terhitung kuat. Masih bisa memimpin. Soal penyakit, semua orang mempunyai penyakit. Yang penting bisa menjaga badan atau tidak.

Jelas, dengan adanya mimbar bebas ini makin terbuka, bahwa memang benar itu RI menduduki dan menjajah Acheh. Bagaimana kesadisan TNI. Lihat saja itu bagaimana pihak TNI ketika melakukan penyerangan tanggal 19 Mei 2003, hari pertama dilaksnakan Keppres No.28/2003. Bagaimana seluruh dunia tidak tercengang dan tidak melongo melihat kelakuan pihak RI dan TNI-nya menyerbu Negeri Acheh, dari udara, laut dan darat disiarkan keseluruh dunia. Mana ada pihak RI dan para pendukung yang bisa membantahnya. Paling mengatakan, ya sudah dari sononya, itu Acheh ada dalam NKRI. Itukan jawaban burung perkutut dan burung beo saja, seperti saudari Tati kalau menjawab dan mendebat tulisan kang Ahmad. Lagi lagi saudari Tati menyebut dan mengulang-ulang " teman2 "Mafia Senjata" akang-kan pasti menolong. Minimal buat teror pengadilannya".

Ini memang benar-benar seperti burung beo saudari Tati ini. Kang Ahmad suruh cari jawaban dan bertanya kepada seluruh akhli sejarah nasional RI untuk menjawab argumentasi kang Ahmad, eh malah membandel, lagi-lagi mau menjadi burung beo dengan mengulang-ulang kata mafia senjata kawan kang Ahmad-lah, penjual senjata-lah, perantara untuk menjual senjata-lah. Saudari Tati cuci muka dulu sana, atau mandi dulu disungai Ciliwung sana. Biar otak itu sedikit segar. Kemudian tanya itu para akhli sejarah nasional RI, masa tidak ada seorangpun akhli sejarah nasional yang mampu menjatuhkan argumentasi kang Ahmad?

Saudari Tati, memang itu Mbak Megawati dan Mas Hari Sabarno dan juga itu Ryacudu dan Mas Sutarto ingin sekali meminta Pemerintah Swedia untuk meng-extradisi Teungku Hasan di Tiro. Tetapi, jelas pihak Pemerintah Swedia tidak akan melakukannya. Lagi-lagi Mas Hari Sabarno orang Jawa itu gigit jari lagi.

Kalau kang Ahmad diminta jadi saksi di pengadilan, ah itu rugi pihak RI. Bisa kalangkabut, bahwa benar itu Acheh dilihat dari fakta dan bukti, sejarah dan dasar hukumnya dijajah RI. Belum apa-apa itu Mbak Mega, apalagi itu Noer Hassan Wirajudha orang Sunda satu itu pasti gemetaran. Dia tahu bagaimana dulu kang Ahmad membuat Mang Noer Hassan tidak berkutik di Mesir. Itu Mang Noer Hassan paling cekikikan membaca tulisan akang ini.

Terakhir saya jumpai saudara Sumitro di Jakarta, Indonesia.

Ini saudara Sumitro, memang ilmunya tentang sejarah nasional RI dan negeri Acheh kosong.
Coba saja perhatikan, masa rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila dikatakan sebagai "kelompok saparatis alias gerombolan pengacau yang punya kepentingan kelompok dan pribadi untuk kekuasaan, harta dan berdasarkekecewaan, dendam dan terpaksa"

Padahal jelas dan terang itu Soekarno dengan RIS-nya yang menelan, mencaplok, menduduki, dan menjajah Acheh. Ahmad Sudirman telah membuktikan berpuluh kali di mimbar bebas ini. Tetapi saudara Sumitro karena otaknya kosong, mana sanggup membantahnya. Paling menjawab, separatislah, pemberontaklah, entah apa lagi. Sedangkan yang dinamakan separatis itu adalah memisahkan diri, padahal Negeri Acheh yang ditelan dan dijajah RI, dibilang pula rakyat Acheh yang mau memisahkan diri. Memangnya Negeri Acheh itu milik Mbahmu Sumitro, atau milik itu Mbak Mega dan Soekarno ? sehingga terus saja itu saudara Sumitro ngotot tanpa dasar hukum mempetahankan Negeri Acheh.

Jelas itu rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila yang menuntut kemerdekaan dari sejak 50 tahun yang lalu, ketika itu Presiden RIS Soekarno menelan Negeri Acheh dimasukkan kedalam tubuh RIS dan RI.

Saudara Sumitro, itu Megawati dengan TNI dan Mas Hari Sabarno yang tetap saja ngotot tidak mau mengakui dan tidak ingin menerima fakta, bukti, hukum dan sejarah penjajahan Negeri Acheh ini. Makanya konflik Acheh ini tidak akan selesai sampai kapanpun.

Mana pula rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila perjuangan mereka didasarkan kepada rasa dendam. Itu mengada-ada saja dan hanya alasan yang dicari-cari saja oleh saudara Sumitro.

Seterusnya, itu soal para petinggi GAM yang berada diluar negeri dan telah menjadi warga negara lain, itu bukan merupakan soal yang penting. Itu warganegara hanyalah formalitas. Tetapi ikatan darah perjuangan dan ikatan batin tetap melekat dan tetap kuat. Jadi, mana bisa karena alasan sudah menjadi warganegara lain, bisa berhenti. Ah, itu kan hanya alasan yang dangkal saja Mana ada para petinggi GAM diluar negeri yang hidupnya mewah melimpah ruah hartanya. Itukan hanya cerita isap jempol saudara Sumitro saja. Lihat saja tulisannya sebelum ini, mengatakan Ahmad Sudirman hartanya melimpah ruah, bekerja dengan menjual senjata. Berhubungan dengan mafia senjata. Kan itu cerita asal keluar saja dari mulut saudara Sumitro. Mana bisa ia membuktikan ucapannya. Itu Saya yakin dan percaya dihadapan Allah SWT bahwa saudara Sumitro itu bohong dalam menceritakan masalah ini. Makanya, mana bisa dia mempertahankan ucapannya, bahwa Ahmad Sudirman menjual senjata, berhubungan dengan mafia senjata.

Jadi saudara Sumitro, apa yang saudara tulis disini, hanyalah omong kosong saja.
Kemudian, itu soal petinggi GAM yang ditahan. Itu Teungku Hasan di Tiro mana ditahan. Beliau bebas, dan dalam keadaan segar bugar. Itu kan mereka para petinggi GAM diminta oleh pihak Kejaksaan di Stockholm untuk memberikan informasinya. Hal itu biasa. Di RI saja setumpuk orang-orang yang dipanggil, atau didatangi polisi langsung kerumahnya untuk bersama-sama pergi ke markas polisi untuk diinterview.

Jadi, tidak ada yang istimewa atau berlebih-lebihan. Masalahnya, mengapa hal ini dibesar-besarkan oleh pihak RI. Itukan, termasuk propaganda RI dan TNI, bahwa sekarang petinggi GAM sudah ditangkap. Berarti GAM habis. Ah, itu cerita isap jempol saja. Mana rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila akan berhenti. Pelajari itu perjuangan rakyat Acheh melawan Belanda. Dari sejak tanggal 26 Maret 1873 sampai sekarang ini. Melawan penjajah Belanda, penjajah Jepang, dan sekarang penjajah RI dibawah Megawati dan Mas Hari sabarno dan Ryacudu.

Selanjutnya, itu soal perjuangan ASNLF dan GAM diakui oleh dunia internasional. Ini yang sekarang terjadi dalam kasus di Swedia ini adalah karena adanya tuduhan dari pihak RI kepada pihak pimpinan ASNLF atau GAM bahwa telah melakukan tindakan teroris di Jakarta, Acheh, dan Medan. Jadi bukan ada hubungannya dengan pengakuan internasional. GAM telah diakui oleh dunia internasional. Mengapa ? karena dengan telah berlangsungnya perundingan sebelum ini antara pihak RI dan GAM menunjukkan bahwa GAM diakui setaraf dengan pihak RI oleh dunia internasional.

Seterusnya soal Ahmad Sudirman dan tulisan-tulisannya, memang bisa dijadikan bukti, tetapi akan menjadi bumerang bagi pihak RI. Karena itu pihak RI lebih baik bersikap tenang menghadapi Ahmad Sudirman. Karena Ahmad Sudirman tidak bisa ditipu, tidak bisa dibohongi, dan tidak bisa ditarik hidungnya oleh Megawati dan Ryacudu.

Jelas, fakta dan buktinya terpampang dalam homepage Ahmad Sudirman. Coba kalau ada yang mampu, sanggah dan debat itu Ahmad Sudirman. Patahkan semua argumentasi Ahmad Sudirman. Tetapi kenyataannya, seorangpun dari piahk RI dan para pendukungnya tidak ada yang mampu mematahkan argumentasi Ahmad Sudirman.

Itu soal ganja dan siapa yang menanamnya, coba tanya kepada pihak Penguasa darurat Sipil daerah Acheh Gubernur Abdullah Puteh. Diwilayah dan daerah mana itu ditanam ganja ?. Apakah diwilayah yang dikuasi oleh pihak GAM dan TNA atau diwilayah yang diklaim oleh TNI?.

Dan siapa yang melindungi dan berdagang ganja itu, TNI atau rakyat sipil Acheh atau para Transmigran yang datang dari luar Acheh ?.

Saudara Sumitro kalau menulis jangan ngarang seenaknya. Sertakan semua faktanya. Jangan nyoroscos seperti burung perkutut dan beo saja. Apa kata tuannya itulah yang dikatakannya.

Jelas, itu saudara Al Fi Yan mana percaya kepada apa yang diucapkan oleh saudara Sumitro ini. Karena selalu berbual terus itu saudara Sumitro. Kalau bicara ceplas ceplos. Model saudari Tati. Pokonya asal suaranya nyaring. Kena kepada Ahmad Sudirman, saudara Sumitro tidak bisa berkutik. Mau berbohong, tidak bisa, tetapi dijalankannya terus kebohongannya itu. Sudah terlanjur basah kuyup.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

Date: Tue, 15 Jun 2004 22:46:49 -0700 (PDT)
From: tati - narastati@yahoo.com
Subject: Re: perang yang di la'nat Alloh SWT
To: ahmad@dataphone.se, rokh_mawan@yahoo.com, mitro@kpei.co.id, abu_farhan@yahoo.com
Cc: rpidie@yahoo.com

"Kang" Ahmad anda pasti kegerahan membaca email sy, yg tidak akan pernah mensetujui apapun pembenaran dari Anda atas tindakan dari pihak GAM, dg aksinya terhadap masyarakat Aceh. Anda sendiri juga asal bicara dg membawa bukti,fakta dsb.. berdasarkan kemauan anda walaupun anda mengutip dari buku sejarah negri kami. Sy kembalikan juga: Mana orang bisa percaya terhadap tulisan model begini.jadi jg sewot bin ngotot ke sy krna sy ngikutin akang kalau nulis isinya kosong..!

"AKANG" katakan : Sudah jelas yang membuat Negeri Acheh hancur adalah pihak TNI yang diperintahkan oleh Presiden Megawati, Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto, dan KASAD Jenderal TNI Ryamizard Ryacudu. AKANG SALAH BESAR!!! Hasan Tiro yg memulai GENDERANG PERANG, TNI dikirim utk PENGAMANAN sedangkan Akang ahmad cs, ORANG UPAHAN utk memanasi situasi. "sedemikian trauma terhadap TNI. Mendengar nama TNI saja, badan mereka sudah gemetaran. Saking ketakutannya terhadap TNI/POLRI." Inilah kebohongan terbesar Akang dg mencuplik tulisan sy dg menukar kata2 GAM menjadi TNI/Polri..keliahatan ya orang munafik.nah seperti inilah kebohongan sejarah yg akang lakukan.

Dlm tulisan, akang selalu menyebut-nyebut nama Ryacudu..kelihatan sekali anda sakit hati kepada nya. Kenapa..? gara2 kepemimpinannya GAM saat ini terpukul mundur??? Dan anggota-anggota GAM dengan pendekatan secara persuasif banyak yg sadar, apa yg mereka lakukan dan perjuangkan adalah tidak benar??? Karena yg akan mengalami kehancuran juga masyarakat Aceh sendiri. Dan Ryacudu juga ksatria bila anggotanya berbuat kesalahan tidak ada ampun langsung dipecat! Orangnya komit, koq akang sewot, seharusnya banggakan? Sesuai dg ajaran islam. Apalagi sekarang TNI/Polri kerjasama dg penduduk setempat menggalang kesatuan dari "PENGACAU" termasuk juga orang seperti akang yg mempropokasi, jadi mempersempit gerakan GAM. bikin akang mendengarnya jadi kepanasan. Cacian.............deh...cucian...deh...........si Akang

Sss...sss...stt. Dengar-dengar, Hasan Tiro Bapak kesayangan yg selalu mengucurkan dana buat akang diperiksa ya.... duh, dah ketahuan ya belangnya.. tuh..kan akang juga sich..yg salah.. koar2 dimilis, minta ditanggapi lagi, kan dibaca seluruh dunia.. nah..rata-rata komentar tidak setuju GAM, dan menceritakan kesadisan GAM.... jadi ketahuan deh. si Akang..akang, kerjaannya koq semakin ngaco.terus giliran akang juga ada lho..cepet..lari..minta suaka kenegara lain atau operasi plastik, tapi gak usah cemas, teman2 "Mafia Senjata" akang-kan pasti menolong. minimal buat teror pengadilannya. apalagi pemerintah Swedia yg sudah akang janjikan bla..bla..kalau Aceh pisah dari NKRI.

Oh..ya, pemerintah kita juga saat ini belum minta extradisi si Hasan Tiro dkk, kasihan mereka sudah tua gak kuat lagi dengar mesin pesawat,megang mesin ketik saja sudah tidak mampu makanya nyuruh akang buat nulis/ngetik. Lagian jika diadili di Indonesia "PENYOK' nanti pak Hasan Tiro-nya, dikerubungi warga Indonesia yg ingin melihatnya dari dekat. Yah..demi keamanan juga, biar aja dia diperiksa disana.

Kang..sekarang sono gih..kawanin si Bapak, ntar ditanya macam-macam dia gak bisa jawab. Akang-kan paling pinter benar membenarkan berdasarkan bukti..fakta..sejarah aceh versi akang, Sekalian juga akang bisa menghujat pengadilan Swedia kalau mereka salah dlm menjatuhkan vonis teriakin..KAFIR......KAFIR....KA...FIR...!!!! nah itu baru jelas.

Wassalam

Tati

narastati@yahoo.com
Jakarta, Indonesia
----------

From: Sumitro mitro@kpei.co.id
To: Ahmad Sudirman <ahmad@dataphone.se>, Ditya Soedarsono <dityaaceh_2003@yahoo.com>, Yuhendra <yuhe1st@yahoo.com>, Matius Dharminta <mr_dharminta@yahoo.com>, Habe Arifin <habearifin@yahoo.com>, MT Dharminta <editor@jawapos.co.id>, Suparmo <suparmo@tjp.toshiba.co.jp>, Hidajat Sjarif siliwangi27@hotmail.com
Cc: ahmad@dataphone.se, bang_iyan@eudoramail.com
Subject: RE: SUMITRO TIDAK MELIHAT PERANG ACHEH YANG TERJADI DIDEPAN MATA
Date: Wed, 16 Jun 2004 12:09:36 +0700

Hey juga sobat......
Jadi anda melihat perang antara TNI dan GAM sekarang ini sebagai bentuk penjajahan Indonesia terhadap " aceh"? anda SALAH ! sobat....dan anda juga menyatakan ada rakyat aceh yang ingin merdeka ? anda juga salah ! .. Sobat...TNI bukan berperang dengan Rakyat aceh yang merupakan rakyat Indonesia sendiri tapi TNI berperang melawan kelompok saparatis alis gerombolan pengacau yang punya kepentingan kelompok dan pribadi untuk kekuasaan, harta dan berdasarkekecewaan, dendam dan terpaksa ( terpakasa karena bodoh/penganggur2 yg putus asa). Dan sobat menyatakan "ada" rakyat Aceh yang ingin merdeka...anda juga salah..yang ada adalah rakyat aceh yang dipaksa oleh GAM untuk turut serta didalam perang dengan ancaman, dan dibina dari kecil sampai dewasa terutama mereka2 yang orang tua, saudara , suami,istri yang kebetulan jadi korban perang TNI dan GAM sehingga GAM memanfaatkan mereka dan memaksa mereka untuk melawan TNI ( kesemuanya berdasarkan dendam dan bukan ingin merdeka secar murni). Lihatlah...Para petinggi2 GAM merupakan warga negara lain dan mereka ada diluar negeri hidup enak dan berlimpah harta dan kemewahan sementara orang2 yang dibawahnya mati2an mempertahankan tujuannya yang salah di hutan aceh sana.

Sobat..tahukah anda bahwa 3 petinggi GAM yang ada di Swedia sekarang telah ditahan dan akan diproses di pengadilan Swedia sebagai tersangka pengacau dinegara lain? . Ke 3 orang tersebut adalah Hasan Tiro maupun Zaini Abdullah merupakan warga negara Swedia, sedangkan Malik Mahmud diketahui memiliki paspor Singapura. Ketiganya merupakan tokoh yang memimpin gerakan perlawanan di Aceh di luar negeri. Kedua tokoh GAM yang belakangan disebut namanya telah ditahan sedangkan Hasan Tiro dengan alasan bahwa dia telah tua dan ujur maka penahanannya ditunda ( jadi bukan enggak ditangkap seperti yang saudara ahmad katakan dimilis ini...soalnya hasan tiro tetap dijadikan tersangka ). Itu membuktikan bahwa perlawanan kalian itu tidak diakui oleh dunia Internasional dan dikatagorikan sebagai pengacau !. Nah....sadarlah sobat...bahwa perjuangan kalian itu akan sia-sia...! Nah.....apabila nantinya ke 3 orang itu akan dihukm maka kalianlah terutama saudara Ahmad Sudirman akan menyusul ..dan mungkin kalian akan menyatakan bahwa kalau kalian tidak bisa ditangkap karena tidak ada bukti..??? ha..ha..ha.... buktinya banyak sobat..diantaranya tulisan2 saudara dan Ahmad Sudirman di milis ini merupakan salah satunya.

Bagaimana ...? sebelumnya ( tanggal 31 Mei 2004 lewat milis ini ) saya sudah peringatkankalau ke 3 orang ini akan ditangkap di Swedia maka Ahmad sudirman adalah yang ke 5 yg akan ditangkap..dan sekarang sudah terbukti ke3 nya telah ditangkap jadi saudara Ahmad Sudirman segera dan sebentar lagi akan menyusul...? mau lari kemanakah sobat...? Sebenarnya TIDAK ada itu rakyat Aceh mau merdeka yang ada adalah rakyat aceh menuntut pemerintah pusat memperhatikan kesejahteraan dan aspirasi mereka rakyat Aceh sehingga meraka menikmati kekayaan daerehnya, dan yang mau merdeka itukhan hanya GAM yakni kelompok saparatis yang kecewa, dendam dan bodoh.Dan siapakah yang ada dibalik GAM saat ini...? mereka diantaranya adalah para mafia2 Internasional yang memanfaatkan situasi di Aceh supaya ribut terus sehingga pasokan mereka akan Senjata dan penerimaan Ganja (lahan ganja yang paling besar didunia ). Itulah makanya Aceh terus bergejolak dan yang repot lagi adalah GAM malah merangkul mafia2 tersebut dimana mereka memiliki ganja dan mafia memiliki uang dan senjata yang sekarang digunakan untuk melawan TNI.Kalau tidajk begitu bagaimana mungkin mereka punya dana segitu banyak ? dan para petinggi2 GAM hidup mewah lagi di Luar negeri.
Sobat...mendingan sekarang sobat tobat dan sadar.

Sumitro

mitro@kpei.co.id
Jakarta, Indonesia
----------

Original Message:
From: Al fi yan [mailto:bang_iyan@eudoramail.com]
Sent: Tuesday, June 15, 2004 5:48 PM
To: Sumitro
Subject: RE: TATI COBA BELAJAR PADA NETTY UNTUK MENCAPAI AKAR UTAMA KONFLIK ACHEH

Hei sobat.
Anda tidak tau indonesia itu penjajah? wajar, kerana saudara masih merasa sebahagian dari rakyat indonesia. kalau anda ingin menanggapi orang tahu dulu masalahnya oke. sekarang aceh lagi perang, anda tahu kenapa di aceh perang, kerana ada rakyat aceh yang ingin merdeka. apa makna ini? adakah anda merasakan bahawa rakyat disana merasa dijajah? anda berbicara masalah korupsi, bukan indonesia namanya kalau itu tidak ada. saya rasa jelas bahwa antara anda dan ahmad berbeza, merdeka sudah menjadi darah danging perjuangan sampai kapan pun. tidak ada guna anda membela indonesia kerana dimata kami indonesia memang penjajah. ingat bersaudara tidak hanya satu negara.

Al fi yan

bang_iyan@eudoramail.com
----------

Date: Tue, 15 Jun 2004 15:24:43 -0400 (EDT)
From: JKamrasyid@aol.com
Date: Tue, 15 Jun 2004 15:24:43 EDT
Subject: Ahmad kapan menyusul
To: "JKamrasyid@aol.com, ahmad@dataphone.se, dityaaceh_2003@yahoo.com, yuhe1st@yahoo.com, mr_dharminta@yahoo.com, habearifin@yahoo.com, editor@jawapos.co.id, suparmo@tjp.toshiba.co.jp, siliwangi27@hotmail.com, sea@swipnet.se, solopos@bumi.net.id, Padmanaba@uboot.com, kompas@kompas.com, webmaster@detik.com, waspada@waspada.co.id, redaksi@waspada.co.id, redaksi@satunet.com, redaksi@kompas.com

Kang Ahmad cepatlah bertobat..sebelum menyusul yang mulia Hasan Tiro... Gembong GAM Hasan Tiro Ditangkap Kejaksaan Swedia

Jayadi Kamrasyid

JKamrasyid@aol.com
New Haven, Connecticut, USA
----------

STOCKHOLM--MIOL Kejaksaan Swedia, Selasa, menangkap pemimpin Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di pengasingan, Hasan Tiro, dan dua pembantu utamanya, karena diduga melakukan pelanggaran hukum internasional.

"Tindakan telah diambil terhadap ketiga orang tersebut yang diduga telah melakukan pelanggaran berat terhadap hukum internasional. Ketiganya dianggap menjadi pemimpin GAM," kata jaksa Swedia yang menyidik kasus ini, Tomas Lindstrand.

Selain Hasan Tiro, yang ditangkap bersamanya adalah Zaini Abdullah serta Malik Mahmud. Penangkapan terhadap ketiga pemimpin GAM ini setelah tim kejaksaan Swedia mengunjungi Aceh untuk menyelidiki kaitan antara ketiga pemimpin GAM di pengasingan tersebut dan kekerasan di Nanggroe Aceh Darussalam. (NAD)
----------