Stockholm, 12 Juli 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

SUMITRO & SEKUTUNYA JADIKAN AYAT 44, 45, 47 AL-MAIDAH UNTUK MEMBELA PIMPINAN NEGARA KAFIR RI MENJAJAH NEGERI ACHEH
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

JELAS KELIHATAN ITU SUMITRO DAN SEKUTUNYA SECARA TERANG-TERANGAN MENJADIKAN AYAT 44, 45, 47 SURAT AL-MAIDAH UNTUK MEMBELA PARA PIMPINAN NEGARA KAFIR RI YANG MENJAJAH NEGERI ACHEH

"Bagi saya anda dan GAM menghentam itu negara NKRI dengan surat al Maidah ayat 44, 45, dan 47 dengan mengatakan bahwa Sukarno, Megawati, Amien Rais dll pemimpin2 Indonesia serta seluruh rakyat Indonesia yang 90 % lebih moeslim sebagai kafir. Dan si Ahmad dibela mati2an oleh Al Qubra bahwa bukan si Ahmad Sudirman yang menyatakan Rakyat Indonesia itu sebagia kafir tapi Allah SWT. Saudara Ahmad dan M Al Qubra "mungkin" anda percaya bahwa ayat 44, 45, dan 47 adalah ayat yang muktamad sehingga anda menghantam itu negara NKRI dengan ayat tsb sebagai kafir dan nyata2 kalian menyatakan bahwa Allah SWT lah yang menyatakan rakyat Indonesia itu kafir dan bukan Ahmad Sudirman sebagaimana yang dituangkan saudara M. Al Qubra. Bagi saya surat Al Maidah ayat 44, 45, 47 itu diselipkan dalam surat yang tidak muktamad karena karena ayat tersebut mempunya maksud yang berbedza dimana satu ulama menyatakan bahwa ayat2 yang termaksud ditujukan untuk kaum yahudi dan ulama lainnya bermaksud untuk kaum islam. Itulah makannya ayat2 tersebut banyak diguna untuk segi politik dan sosial." (Sumitro mitro@kpei.co.id , Mon, 12 Jul 2004 10:17:47 +0700)

Baiklah saudara Sumitro di Jakarta, Indonesia.

Saudara Sumitro dan sekutunya secara terang-terang telah menjadikan ayat 44, 45, 45 surat Al-Maidah untuk membela para pimpinan Negara kafir RI dengan berlindung dibalik kata-kata: "Bagi saya surat Al Maidah ayat 44, 45, 47 itu diselipkan dalam surat yang tidak muktamad karena ayat tersebut mempunya maksud yang berbedza dimana satu ulama menyatakan bahwa ayat2 yang termaksud ditujukan untuk kaum yahudi dan ulama lainnya bermaksud untuk kaum islam. Itulah makanya ayat2 tersebut banyak diguna untuk segi politik dan sosial"

Kelihatan dengan jelas dan gamblang saudara Sumitro dan sekutunya telah berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan ayat 44, 45, 47 surat Al-Maidah sebagai ayat mutasyabihat atau ayat yang kurang terang dan kurang jelas artinya. Padahal itu ayat 44, 45, 47 secara jelas dan gamblang tidak
ada perbedaan dalam mengartikan kata kafir, zhalim, dan fasik diantara para ulama.

Tetapi saudara Sumtro dan sekutunya (sekutunya yang menulis alasan ini, mungkin dari Malaysia, atau orang yang lama tinggal di Malaysia, bukan saudara Sumitro) tetap bertahan dengan dasar alasan sendiri yang tidak ada ditunjang oleh nash yang kuat dan benar, selain dasar alasan tumpul yang berbunyi: "Itulah makanya ayat2 tersebut banyak diguna untuk segi politik dan sosial"

Nah disini sudah saya jelaskan bahwa itu sipenulis alasan tersebut (sekutunya saudara Sumitro) untuk mempertahankan ayat 44, 45, 47 surat Al-Maidah kedalam golongan ayat mutasyabihat karena "ayat2 tersebut banyak diguna untuk segi politik dan sosial". Inilah alasan yang dangkal dan tidak mempunyai isi yang ditunjang oleh nash yang kuat dana benar.

Cobalah kalau mau jujur, perhatikan, hayati, dalami apa yang terkandung dalam ayat 44, 45, 47 adalah ayat yang mengandung aturan, hukum, undang-undang, bukan masalah politik dan sosial. Coba perhatikan dan dalami: "...wa man lam yahkum bima anjala Allahu faulaika humu alkafirun" (Al-Maidah: 44). "...wa man lam yahkum bima anjala Allahu faulaika humu azh-azhalimun" (Al-Maidah: 45). "...wa man lam yahkum bima anjala Allahu faulaika humu al-fasikun" (Al-Maidah: 47).

Jelas dalam ayat itu yang ditekankan dan difokuskan adalah masalah aturan, hukum, undang-undang, bukan masalah politik dan sosial sebagaimana yang diartikan dan ditafsirkan oleh sekutunya Sumitro itu.

Tidak ada dimanapun di dunia dalam badan peradilan memutuskan perkara memakai dasar politik dan sosial. Bahkan dalam dunia peradilan di negara-negara manapun yang menjunjung tinggi hukum, itu masalah politik dan sosial tidak boleh dilibatkan didalam proses penjatuhan vonis hukuman.

Jadi, saudara Sumitro dan sekutunya, memang terlihat dengan jelas dan nyata bahwa saudara dan sekutu saudara yang menulis alasan itu adalah secara sadar tanpa ditunjang oleh dasar nash yang kuat dan benar ingin tetap mempertahankan para pimpinan Negara RI dari mulai Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid dan Megawati yang telah membentuk lembaga tandingan untuk membuat aturan, hukum, undang-undang disamping aturan, hukum, undang-undang Allah SWT lalu memutuskan perkara tidak berdasarkan pada aturan, hukum, undang-undang yang telah diturunkan Allah SWT, padahal tindakan itu bertentangan dengan dasar hukum yang telah diturunkan Allah SWT dalam surat Al Maidah ayat 44, 45, 47.

Orang-orang model Sumitro dan sekutunya adalah orang-orang yang bisa dijadikan alat oleh para pimpinan Negara RI untuk mempertahakan tindakan-tindakan mereka dalam hal pembuatan, penetapan, dan pemutusan aturan, hukum, undang-undang yang tidak menurut apa yang diturunkan Allah SWT.

Jelas, saudara Sumtro dan sekutunya, alasan yang dangkal saudara dan sekutu saudara adalah justru akan menghancurkan kehidupan dan bangunan pemerintah Negara RI yang memang secara jelas dan nyata telah menjadikan hukum-hukum negaranya bersumberkan kepada pancasila, atau kepada thoghut pancasila hasil kutak-katik Soekarno.

Terakhir mengenai pertanyaan saudara Sumitro dan sekutunya: "Apakah Ahmad dan M Al Qubra ini seorang ulama dan ahli kitab sehingga berani-beraninya menyatakan rakyat Indonesa sebagai kafir bahkan begitu ringan dan entengnya menyatakan bahwa Allah SWT lah yang menyatakan rakyat Indonesia sebagai kafir?"

Jelas Ahmad Sudirman adalah seorang muslim yang mukmin yang yakin dan percaya sepenuh hati tanpa adanya penolakan walaupun seberat zarah (atom)pun terhadap ayat 44, 45, 47 surat Al-Maidah. Apa yang dijelaskan dan diterangkan di mimbar bebas ini adalah ayat-ayat 44, 45, 47 surat Al-Maidah yang telah diturunkan Allah SWT kepada Rasul-Nya Muhammad saw di Madinah untuk diyakini, diimani, diterapkan dan dilaksanakan, tanpa pembangkangan dan penolakkan.

Karena itu kalau para pimpinan Pemerintah RI dari mulai Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid dan Megawati yang telah membentuk lembaga tandingan untuk membuat aturan, hukum, undang-undang disamping aturan, hukum, undang-undang Allah SWT lalu memutuskan perkara tidak berdasarkan pada aturan, hukum, undang-undang yang telah diturunkan Allah SWT, maka tindakan para pimpinan Pemerintah RI itu yang didukung penuh oleh DPR dan MPR bertentangan dengan dasar hukum yang telah diturunkan Allah SWT dalam surat Al Maidah ayat 44, 45, 47.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

From: Sumitro mitro@kpei.co.id
To: Ahmad Sudirman <ahmad@dataphone.se>, Serambi Indonesia <serambi_indonesia@yahoo.com>, Aceh Kita <redaksi@acehkita.com>, ahmad jibril <ahmad_jibril1423@yahoo.com>, balipost <balipost@indo.net.id>, waspada <newsletter@waspada.co.id>, PR <redaksi@pikiran-rakyat.com>, Pontianak <editor@pontianak.wasantara.net.id>, Hudoyo <hudoyo@cbn.net.id>, JKT POST <jktpost2@cbn.net.id>, Redaksi Detik <redaksi@detik.com>,Redaksi Kompas <redaksi@kompas.com>, Redaksi Satu Net <redaksi@satunet.com>, Redaksi Waspada redaksi@waspada.co.id
Cc: ahmad@dataphone.se
Subject: RE: SUMITRO ITU AYAT 44, 45, 47 SURAT AL-MAIDAH, AYAT MUHKAMAT BUKAN AYAT MUTASYABIHAT
Date: Mon, 12 Jul 2004 10:17:47 +0700

Assallamu'allaikum war.wab.

Bagi saya anda dan GAM menghentam itu negara NKRI dengan surat al Maidah ayat 44, 45, dan 47 dengan mengatakan bahwa Sukarno, Megawati, Amien Rais dll pemimpin2 Indonesia serta seluruh rakyat Indonesia yang 90 % lebih moeslim sebagai kafir. Dan si Ahmad dibela mati2an oleh Al Qubra bahwa bukan si Ahmad Sudirman yang menyatakan Rakyat Indoinesia itu sebagia kafir tapi Allah SWT.

Saudara Ahmad dan M Al Qubra "mungkin" anda percaya bahwa ayat 44, 45, dan 47 adalah ayat yang muktamad sehingga anda menghantam itu negara NKRI dengan ayat tsb sebagai kafir dan nyata2 kalian menyatakan bahwa Allah SWT lah yang menyatakan rakyat Indonesia itu kafir dan bukan Ahmad Sudirman sebagaimana yang dituangkan saudara M. Al Qubra.

Bagi saya surat Al Maidah ayat 44, 45, 47 itu diselipkan dalam surat yang tidak muktamad karena karena ayat tersebut mempunya maksud yang berbedza dimana satu ulama menyatakan bahwa ayat2 yang termaksud ditujukan untuk kaum yahudi dan ulama lainnya bermaksud untuk kamu islam. Itulah makannya ayat2 tersebut banyak diguna untuk segi politik dan sosial.

Saya sangat hati-hati membincangkan bahkan menjatuhkan perkara kafir atau tidaknya seseorang berpijak pada ayat2 yang banyak mengandung artinya atau belum jelas yang dimaksud, terkecuali dengan kaedah hukum-hakam yang pasti seperti ayat-ayat yang membincangkan tentang pelbagai ibadat yang wajib seperti sembahyang, puasa, zakat dan lain-lain ibadat yang wajib. Apalagi kalau seperti Ahmad dan M. Al Qubra yang nyata-nyata berani menyatakan bahwa rakyat Indonesia termasuk Soekarno, Megawati, Amien Rais dll sebagai kafir bahkan ayat2 tsb digunakan dan dihujahkan semena-mena dengan menjatuhkan kata bahwa Allah SWT yang mengkafirkan rakyat Indonesia..( istigfarlah hi manusia).

Kalian si Ahmad dan si M.Al Qubra CS menggunakan ayat 44 surat Al Maidah tersebut untuk menghukum dan menyerang rakyat Indonesia sebagai kafir hanya berdasar pada arti sepotong2 dari ayat tersebut tanpa mengkaji lebih dalam ayat2 tersebut secarah utuh karena ayat 44, 45, 47 surat Al Maidah itu menjadi segolongan satu kesatuan.

Satu pertanyaan dan jawablah : Apakah Ahmad dan M Al Qubra ini seorang ulama dan ahli kitab sehingga berani-beraninya menyatakan rakyat Indoneisa sebagai kafir bahkan begitu ringan dan entengnya menyatakan bahwa Allah SWT lah yang menyatakan rakyat Indonesia sebagai kafir? ( Astagfirullah haladziim)

"(Betapa lugunya Rokhmawan dalam berargumentasi. Yang mengkafirkan SBY, Mega, Amin Rais, dan sebagainya. Justru Allah sendiri melalui surah Al Maidah tersebut, sedangkan Ustaz Ahmad Sudirman hanya menjelaskan ayat-ayat Allah kepada manusa, dan dia menjadi saksi kelak dihadapan Allah terhadap orang-orang yang membantah ayat-ayat Allah di mimbar bebas ini (QS 36: 60-65). ( M. Al. Qubra 07/11/04)"

Wassalaam.

Sumitro
mitro@kpei.co.id
Jakarta, Indonesia
----------