Stockholm, 13 Juli 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

ROKHMAWAN YANG MEMBAWA-BAWA SALAFI TELAH NYATA-NYATA MENIPU DIDEPAN UMUM
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

LEBIH BAIK ROKHMAWAN YANG MEMBAWA-BAWA NAMA SALAFI URUS DIRI SENDIRI DARIPADA MENIPU & BERBOHONG DIDEPAN UMUM & MENUDUH KELOMPOK LAIN SEBAGAI KHAWARIJ

"Bapak Ahmad Sudirman yang semoga mendapat maghfiroh dari Alloh SWT kalau anda menuliskan sebuah artikel/komentar itu jangan asal omong tanpa bukti, fakta dll. Bagaimana anda bisa mengetahui kiprah Manhaj kami terhadap Pemerintahan RI kalau anda hanya selalu berlindung di bawah ketiak negara Swedia sana tanpa mengetahui secara pasti Manhaj Salafy di negara Swedia sana ?. Saya bisa memastikan di negara Swedia tidak ada itu salafy (Padahal Manhaj kami tersebar hampir di seluruh negara di dunia ini), karena apa ? karena di Swedia menolak keras Manhaj yang lurus tetapi malah menerima pelarian politik praktis yang jelas-jelas keliru pemahaman agama islamnya. Saya mau bertanya di Swedia yang jelas-jelas negara kafir ada berapa firkoh, jamaah ? Paling-paling di Swedia sana orang-orang islamnya seperti Bapak Ahmad Sudirman yang keras kepala tidak mau mengakui kesalahannya yang mengkafir-kafirkan orang islam si A, si B ( Pelajari perjalanan Rosululloh ketika isro' mi'roj )." (Rokhmawan , rokh_mawan@yahoo.com , Mon, 12 Jul 2004 23:21:59 -0700 (PDT))

Baiklah saudara Rokhmawan Agus Santosa di Solo, Jawa Tengah, Indonesia.

Makin lama saya perhatikan apa yang ditulis saudara Rokhmawan, makin ngawur dan penuh kebohongan saja. Apakah betul saudara Rokhmawan ini anggota kelompok Salafi ? Karena bicaranya tidak menentu, sekali kesana, sekali kesini, tidak ada ditunjang dengan dasar nash yang kuat. Yang ada hanya merobah-robah dan menafikan ayat-ayat Allah SWT seperti ayat Hijrah dan manhaj Hijrah Rasulullah saw. Juga menafikan dan tidak mengakui sepenuh keyakinan surat Al-Maidah ayat 44. 45. 47.

Kemudian lagi kalau menulis asal ambil tulisan orang tanpa dipelajari secara mendalam lalu diambil kesimpulan sendiri. Coba perhatikan apa yang diatulisnya dalam tulisan sebelum ini: "Padahal dalam artikel yang bapak tulis khusus buat saya mengatakan yang intinya : Perpecahan tersebut dikarenakan : 1.Karena NII Kartosuwiryo pada waktu itu belum memperoleh pengakuan secara dejure dan defacto sehingga umat islam belum banyak yang mengetahuinya. 2.Karena adanya ketidaktahuan orang-orang yang ingin meneruskan perjuangan Kartosuwiryo dengan adanya UUD NII dll. 3.Mereka sudah tahu, tetapi karena ingin tujuan tertentu sehingga memaksakan aturan-aturan sediri. " (Rokhmawan, Mon, 12 Jul 2004 00:40:47 -0700 (PDT))

Terbukti, ketika saya menyatakan tidak pernah menulis email khusus untuk saudara Rokhmawan dengan isi yang demikian, eh, rupanya diambil dari tulisannya saudara Jeffrey Ahmad Assayyaf yang pernah dikirimkan kepada saya dan dimuat di www.dataphone.se/~ahmad/000502.htm dengan judul tulisan "Jeffrey Ahmad: Paradigma baru NII". Mentang-mentang ada Ahmad-nya dan di muat di www.dataphone.se/~ahmad

Saudara Rokhmawan, itu saudara Jeffrey Ahmad Assayyaf adalah bukan Ahmad Sudirman. Walaupun tulisan saudara Jeffrey Ahmad Assayyaf dimuat di www.dataphone.se/~ahmad , tetapi tidak berarti bawa Ahmad Sudirman setuju dengan sisi yang ditulis oleh saudara Jeffrey Ahmad Assayyaf. Ahmad Sudirman menghargai pemikiran setiap orang, termasuk hasil pemikiran saudara Jeffrey Ahmad Assayyaf tentang NII. Jadi Ahmad Sudirman memiliki hasil pemikiran sendiri yang berdasarkan fakta, bukti, sejarah dan hukum tentang NII yang telah dipelajari dan dimiliki. Begitu juga saudara Jeffrey Ahmad Assayyaf memiliki dasar fakta, bukti dan sejarah NII-nya sendiri.

Yang salah kaprah adalah saudara Rokhmawan yang mencatut dan mengambil tulisan saudara Jeffrey Ahmad Assayyaf tersebut yang dianggapnya tulisan Ahmad Sudirman tanpa dikonfirmasikan dulu kepada Ahmad Sudirman.

Celakanya, dipublikasikan dan didiskusikan pula di internet dan disebutkan itu hasil kesimpulan dari tulisan Ahmad Sudirman tentang NII yang dikirimkan khusus kepada saudara Rokhmawan. Kan itu menipu dan mencatut nama Ahmad Sudirman, dan jadi fitnah. Untung saja Ahmad Sudirman memiliki bukti-bukti tertulis email khusus yang telah dikirimkan ke saudara Rokhmawan melalui jalur pribadi, sebelum saudara Rokhmawan terjun digelanggang mimbar bebas melawan Ahmad Sudirman.

Saudara Rokhmawan, makin lama memang ilmu saudara tentang Salafi dan Islam tidak ada. Karena itu saran saya, lebih baik saudara belajar dulu dengan anggota Salafi lainnya dan berdiskusi dengan mereka dulu sebelum berdebat dimimbar bebas melawan Ahmad Sudirman. Saudara Rokhmawan gersang dengan ilmu Islam terutama mengenai manhaj perjuangan Rasulullah dalam menegakkan Daulah Islam di Yatsrib. Saudara Rokhmawan hanya pandainya menggolongkan kelompok yang diluar Salafi sebagai kaum Khawarij.

Golongan Salafi di Negara kafir RI tidak ada bedanya dengan golongan atau kelompok lainnya, sama saja. Bukan seperti yang dimaksud Rasulullah saw dengan nama "Al-Jama'ah" dalam sabdanya: "Demi jiwaku yang ada ditangan-Nya, umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, 72 akan masuk neraka. Para sahabat bertanya: "Siapa golongan yang selamat ya Rasulullah? Rasulullah menjawab: "Al-Jama'ah". Diriwayatkan oleh Abu Huroirah, Rasulullah saw bersabda: "Orang-orang Yahudi terbagi dalam 71 golongan atau 72 golongan dan Nasranipun demikian. Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan." (Tirmidzi 2564, Kitab Ul-Imaan). Dalam kitab sharh dari Tirmidzi, Imam Ahwazi berkata: "Penjelasan dari hadits ini, bahwa hadits ini berasal dari Abdullah bin Amru, bahwa semua dari golongan itu masuk neraka dan satu golongan yang masuk surga dan satu golongan ini adalah yang mengikuti Rasulullah saw. Golongan yang selamat itu adalah Ahlu Sunnah Wal Jama'ah."

Kemudian kalau saudara Rokhmawan mengatakan: "Manhaj Kami tidak pernah mengikuti pemilu apalagi ikut-ikutan menyoblos. Semua lapisan orang islam yang mengikuti Manhaj Salafy tidak dibenarkan mengikuti pemilu apalagi mendukung partai tertentu dengan kata lain Manhaj kami tetap memilih Gol-Put. Sekali lagi Bapak Ahmad kalau menulis jangan asal-asalan ingat fitnah lebih kejam dari pembunuhan.".

Jelas, coba bisa saudara buktikan dengan fakta berapa ratus ribu anggota Salafi (kalau memang sampai ratusan ribu anggota Salafi) di Negara kafir RI yang tidak ikut Pemilu Legislatif 5 April 2004 dan tidak ikut nyoblos Pemilu Presiden 5 Juli 2004 ?

Jangan hanya mengaku-ngaku tidak nyoblos dalam Pemilu. Semua orang juga bisa mengaku tidak nyoblos Pemilu. Karena terus terang saja saya tidak percaya lagi kepada saudara Rokhmawan. Sebabnya adalah saudara Rokhmawan memang tidak jujur dan curang dalam berdiskusi di mimbar bebas ini.

Di Swedia saya pernah jumpa dengan beberapa orang Salafi. Saya lebih senang berdebat dengan orang Salafi yang menguasai masalah Salafi, jujur, tidak curang; tidak mencaplok tulisan orang dituduhkan itu tulisan Ahmad Sudirman; tidak mengada-ada sendiri dan menafsirkan sendiri seperti saudara Rokhmawan. Saudara Rokhmawan telah menafikan surat Al-Maidah ayat 44, 45, 47. Membela dan mempertahankan para pimpinan Negara kafir RI dari mulai Saoekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, dan Megawati dengan cara mendukung kebijaksanaan politik pendudukan dan penjajahan di Negeri Acheh. Menafikan seluruh ayat hijrah. Merobah manhaj hijrah Rasulullah. Menolak perjuangan pembentukan Daulah Islam di Yatrsib. Menolak manhaj dakhwah Rasulullah di Mekkah ketika berhadapan dengan kaum penguasa musyrik Quraisy Mekkah. Mudah mengelompokkan golongan diluar Salafi sebagai kaum Khawarij. Suka memalsukan dan mencatut nama orang lain. Tidak mampu memberikan jalan keluar bagaimana merobah sistem thoghut pancasila menjadi sistem Islam.

Jadi, dari sejak hari ini saya mengharapkan orang salafi lainnya yang jujur, tidak curang, jantan, dalam berdebat menghadapi Ahmad Sudirman.

Untuk para peserta mimbra bebas ini yang ada minta untuk berdebat dengan saudara Rokhmawan yang ngaku-ngaku Salafi dipersilahkan. Tetapi hati-hati karena saudara Rokhmawan ini curang dan tidak jujur dalam berdebat.

Saya di Swedia kalau ingin berdebat dengan anggota kelompok Salafi bisa kapan saja. Tetapi dimimbar bebas inipun saya siap dengan siapa saja asalkan anggota kelompok Salafi yang tidak berbohong, yang jujur, adil dan tentu saja tidak curang.

Terakhir saudara Rokhmawan menulis: "Kemudian untuk syifasukma dari Cilegon, Banten (saya tidak tahu siapa sebenarnya dia, jangan-jangan dia juga nama samaran dari Pak ahmad), jawab dulu pertanyaan saya yang saya kirim secara pribadi kepada anda yaitu dulu sewaktu saya masih bujang saya tinggal di PCI dekat Masjid Roudlotul Jannah, Cilegon, Banten."

Disini saya menyatakan bahwa itu saudara Sukma yang email adresnya di syifasukma@yahoo.com dan tinggal Cilegon, Banten adalah jelas bukan nama samaran Ahmad Sudirman. Ahmad Sudirman tidak pernah menggunakan nama samaran.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

Date: Mon, 12 Jul 2004 23:21:59 -0700 (PDT)
From: rohma wawan <rokh_mawan@yahoo.com>
Subject: Itu Pak Ahmad Sudirman, Bicaranya Melantur Saja
To: ahmad@dataphone.se
Cc: om_puteh@hotmail.com, narastati@yahoo.com, JKamrasyid@aol.com, mubasysyir@plasa.com, dityaaceh_2003@yahoo.com, yuhe1st@yahoo.com, mr_dharminta@yahoo.com, habearifin@yahoo.com, editor@jawapos.co.id, suparmo@tjp.toshiba.co.jp, siliwangi27@hotmail.com, sea@swipnet.se, solopos@bumi.net.id, Padmanaba@uboot.com, kompas@kompas.com, mitro@kpei.co.id, yusrahabib21@hotmail.com, imarrahad@eramuslim.com, webmaster@detik.com, waspada@waspada.co.id, redaksi@waspada.co.id,redaksi@satunet.com

Assalaamu'alaikum Wr.Wb
Bismillaahirrohmaanirrohiim

Itu Pak Ahmad Sudirman, Bicaranya Melantur Saja (Rokhmawan)

Bapak Ahmad Sudirman yang semoga mendapat maghfiroh dari Alloh SWT kalau anda menuliskan sebuah artikel/komentar itu jangan asal omong tanpa bukti, fakta dll. Bagaimana anda bisa mengetahui kiprah Manhaj kami terhadap Pemerintahan RI kalau anda hanya selalu berlindung di bawah ketiak negara Swedia sana tanpa mengetahui secara pasti Manhaj Salafy di negara Swedia sana ?. Saya bisa memastikan di negara Swedia tidak ada itu salafy (Padahal Manhaj kami tersebar hampir di seluruh negara di dunia ini), karena apa ? karena di Swedia menolak keras Manhaj yang lurus tetapi malah menerima pelarian politik praktis yang jelas-jelas keliru pemahaman agama islamnya. Saya mau bertanya di Swedia yang jelas-jelas negara kafir ada berapa firkoh, jamaah ? Paling-paling di Swedia sana orang-orang islamnya seperti Bapak Ahmad Sudirman yang keras kepala tidak mau mengakui kesalahannya yang mengkafir-kafirkan orang islam si A, si B ( Pelajari perjalanan Rosululloh ketika isro' mi'roj ).

Bapak menuduh Manhaj kami yang paling benar, tunjukkan tulisan saya !. Pasti tidak bisa, karena bpk Ahmad ini kalau membaca komentar seseorang tidak pernah di dalaminya, sehingga kalau mengomentari asal-asalan main tuduh sana, tuduh sini, sruduk sana, sruduk sini. Istighfarlah pak, fitnah lebih kejam dari pembunuhan.

Bapak jangan memfitnah kami dengan tulisan-tulisan bapak yang melantur itu. Yang jelas Manhaj yang lurus itu tidak hanya Manhaj kami melainkan masih ada lagi kecuali Manhaj Kaum Khowarij ( NII, GAM/TNA, LDII, Hizbut Tahir dll seperti yg sudah kami paparkan kemaren) apalagi di seluruh dunia ini dan tidak ada itu Manhaj yang paling lurus, karena Manhaj yang paling lurus adalah Manhajnya Rosululloh SAW dan para Sahabatnya.

Kemudian bapak Ahmad juga menuduh kalau Manhaj kami (Salafus Shahih) mempertahankan Pemerintahan RI, jelas kami tidak terima fitnah bapak yang melantur itu. Atas dasar apa Bapak Ahmad mengatakan demikian ?. Kami menulis komentar ini bukan karena Manhaj kami ingin mempertahankan pemerintahan RI, tetapi kami menulis komentar ini dengan Manhaj yang lurus berdasrkan ilmu, Al-qur'an dan Al-hadist. Untuk itu coba bapak ikuti itu Manhaj Salafy, jelas sekali Manhaj kami menolak demokrasi ( baca kembali komentar saya ), mana ada itu Manhaj salafy mengikuti demokrasi ala pancasila dll.

Manhaj Kami tidak pernah mengikuti pemilu apalagi ikut-ikutan menyoblos. Semua lapisan orang islam yang mengikuti Manhaj Salafy tidak dibenarkan mengikuti pemilu apalagi mendukung partai tertentu dengan kata lain Manhaj kami tetap memilih Gol-Put. Sekali lagi Bapak Ahmad kalau menulis jangan asal-asalan ingat fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Untuk kaum muslimin sedunia Manhaj kami kalau dibilang Pak Ahmad telah menuduh NII, GAM/TNA termasuk kaum khowarij itu tidak benar, karena kami menggolongkannya berdasarkan ilmu, Al-qur'an dan Al-hadits dan berdasarkan fakta, butkti serta sejarah. Sedangkan Pak Ahmad ini tidak mau mengakuinya tetapi tidak mau memberikan bukti, fakta di lapangan dll. Juga bpk Ahmad menuduh Manhaj kami hanya asal-asalan tidak menyertakan bukti, fakta dilapangan. Alloh SWT tahu siapa yang benar di antara makhluk-Nya begitupun umat islam yang mampu memahami komentar-komentar saya maka akan tahu siapa yang asal-asalan main tuduh.

Kemudian mengenai tulisan saya tentang terjadinya perpecahan di NII di tuliskan oleh Djefery Ahmad Asysyayaf dengan judul Paradigma Baru NII BAB II, saya tidak tahu apakah ini juga nama Bapak Ahmad Sudirman atau tidak yang jelas dia berasal dari swedia, dan dia mengatakan dari Djefery Ahmad Asysyayaf Warga Negara Karunia Alloh yang di tulis juga lewat mimbar bebas ini pada thn 2000 nomer kode 000502 alamat situsnya : www.dataphone.se/~ahmad/daftar.htm, yang jelas alamat emailnya mirip dengan bapak kalau tidak salah Jeffery_ahmad@hotmail.com, saya mengira dia adalah bapak Ahmad Sudirman karena dia juga mengetahui UUD NII, PDB dll.Yang jelas cara penulisannya mirip dengan Bapak Amad Sudirman. Silakan lacak dia. Untuk point-point tersebut saya mengirimkan secara pribadi kepada Jeffery_ahmad@hotmail.com, kemudian jawaban yang sesungguhnya demikian:

Adapun yg mengatakan NII telah berpecah belah karena tidak menilai dari undang-undangnya melainkan melihat kelompok yang mengatasnamakan NII, tetapi jika sumber kepemimpinannya itu tidak berdasarka peraturannya sebagaimana dlm qonun azasy dan PDB maka bukanlah NII Kartosuwiryo.

Sebab terjadinya banyak kelompok yg mengklaim bahwa dirinya NII antara lain : NII yg sesungguhnya yg berdasarkan UUD NII belum memperoleh kemenangan secara de facto sehingga belum banyak dikenal oleh warga muslim di Indonesia Masyarakat Indonesia maupun warga yg mengatasnamakan NII banyak yg belum memahami nilai kepemimpinan dalam islam dan belum tahu perundang-undangan serta wawasan sejarah NII yg sebenarnya. Adanya orang-orang yg sudah tahu perundang-undangan mengenai NII tetapi demi Tujuannya (ingin menjadi imamah) tetap tidak mau kembali kpd UUD NII . Dan di situ tidak dikatakan ini akibat propaganda RI untuk memecah-belah NII Sebagaimana yang diungkapkan Bpk Ahmad Sudirman kemaren. Sekiranya Djefery Ahmad Asysyayaf tersebut bukan bapak Ahmad Sudirman mengapa dia juga pandai dalam menulis artikel mengenai NII Kartosuwiryo (yang jelas situsnya seperti situs Bapak Ahmad Sudirman) ?. Siapa lagi yang bisa menampilkan artikel Assayaf tsb kalau bukan Bpk
Ahmad Sudirman ?.

Kemudian untuk syifasukma dari Cilegon, Banten (saya tidak tahu siapa sebenarnya dia, jangan-jangan dia juga nama samaran dari Pak ahmad), jawab dulu pertanyaan saya yang saya kirim secara pribadi kepada anda yaitu dulu sewaktu saya masih bujang saya tinggal di PCI dekat Masjid Roudlotul Jannah, Cilegon, Banten.

Nah kalau anda benar-benar orang Cilegon tunjukkan alamat lengkap anda (padahal saya mengirim pertanyaan itu sudah 4 hari dan tidak dijawab), kemudian dalam surat tersebut juga mengatakan pasti anda orang NII atau yang pro denga GAM ?.

Sdri Syifa anda tidak usah mengikuti pola pikirnya Bapak Ahmad Sudirman, sebagai umat islam memang seharusnya kita menegakkan li'ilaa'ikalimatillah, menegakkan syariat islam di bumi ini tetapi jelas jalannya tidak seperti Bpk Ahmad cs dan Anggota GAM/TNA yang jelas-jelas dengan seenaknya sendiri mengkafirkan saudaranya yang islam si A, si B yang karena mereka masih duduk di lembaga pemerintahan RI, memang benar pemerintahan RI itu tidak lurus karena banyak hukum yang tidak sesuai dengan Al-qur'an dan Al-hadist, tetapi bukan berarti orang yang di dalamnya termasuk orang kafir, dlolim, fasyik kecuali orang yang non-islam.

Sudah berkali-kali saya katakan yang berhak mengatakan orang islam si A, si B adalah Alloh SWT, makhluknya tidak boleh ikut andil dalam memvonisnya. Akan tetapi walaupun begitu Dajjal laknatuloh juga ikut andil di dalam mengkafir-kafirkan umat islam dengan tujuan agar umat islam tsb mengikuti Dajjal baik dalam cara berfikir, berpenampilan dan perbuatannya.

Sekali lagi saya tidak pernah mengatakan Pak Ahmad Sudirman adalah Dajjal (ini adalah fitnah). Semuanya kita kembalikan kepada Alloh SWT dan yang berhak memutuskan orang islam si A, si B kafir, dlolim, fasyik, munafik atau Dajjal adalah Alloh SWT. Apakah pernah Rosululloh mengakafirkan orang islam si A, si B ? pertanyaan ini tidak pernah dijawab karena jelas sekali jawabannya adalah tidak pernah sama sekali.
Wallohu'alam bi showab

Wassalaam

Rokhmawan Agus Santosa

rokh_mawan@yahoo.com
rokh-mawan@plasa.com
solo, jateng, Indonesia
----------