Sandnes, 16 Juli 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

ROKHMAWAN DAN SALAFI-NYA SESAT, MUNAFIK & BERSEKONGKOL DENGAN PEMIMPIM DHALIM RI
Muhammad Al Qubra
Sandnes - NORWEGIA.

 

JELAS ITU ROKHMAWAN DAN SALAFI-NYA SESAT, MUNAFIK & BERSEKONGKOL DENGAN PEMIMPIM DHALIM RI

Cuplikan ini juga membuktikan bahwa Rokhmawan cs tak mampu memahami realita. Perhatikanlah dengan seksama apa yang dia tulis dalam alinia dibawah ini:

"O yaaa lucu sekali ya maling teriak maling...lha di swedia tempat bapak tinggal saja keadaannya lebih parah dari Indonesia kok. Pemerintahan RI mayoritas penduduknya islam sedangkan Swdia mayoritas penduduknya non islam. Jujur saja apakah berarti bapak dan umat islam di seluruh dunia ini juga kafir, dlolim, fasyik bahkan munafik karena hukum negaranya hukum selain Al-qur'an dan Al-hadits ?."(Rokhmawan 12 Juli 2004)

Dalam hal ini kita mudah sekali menarik kesimpulan:

1. Pemerintah Swedia tidak mendhalimi siapapun, malah membantu siapapun yang datang kesana termasuk Ustaz Ahmad Sudirman, sementara RI adalah negara "Penjajah", yaitu menjajah Papua Barat, Maluku, Borneo, Selebes, Acheh-Sumatra dan banyak lagi yang lainnya. RI sebagai penjajah (colonealis state), namun tidak pernah mengaku, termasuk mendhalimi rakyatnya sendiri (baca peristiwa Tanjung Periuk dan lainnya). Kata Rokhmawan Swedia lebih parah dari Indonesia, betapa lugunya dia, takmampu memahami realita.

2. Orang-orang Islam yang tinggal di Swedia umpama tamu yang menumpang dirumah orang yang baik dan sosial the ownernya. Sebagai tamu yang tau diri tentu tdak punya haq untuk memprotes segala peraturan yang berlaku. Kalau tamu termasuk orang Islam idiologi, dia dapat memperjuangkan Negerinya dari jarak-jauh dengan berbagai cara (Ustaz Sudirman cs adalah modelnya). Berhubung di kepulauan Melanesia ada beberapa negara yang sedang menuntut kemerdekaannya, Ustaz Ahmad Sudirman memperjuangkan dengan segenap kemampuan yang ada padanya untuk hal tersebut.

3. Orang-orang Islam yang ada di Swedia yang sedang memperjuangkan negaranya masing masing seperti, Teungku Hasan Muhammad di Tiro cs, Ustaz Ahmad Sudirman dan lainnya berbeda 180 derajat dengan orang-orang yang mengaku diri Islam tapi bersekongkol alias bekerja sama dengan Pemimpin dhalim yang ada dalam system Thaghut Hindunesia Jawa termasuk Rokhmawan cs.

Rokhmawan jangan lugu terus menerus, namun saya yakin memang kamu tidak dapat berfikir secara benar dalam memahami realita, sebab ilmu salafi sesatmu telah memenuhi wilayah otakmu (pakai istilah Husaini Daud dalam tulisan Esensi Haji).

Anda hai Rokhmawan bagaikan orang orang yang sudah kenyang dengan makan Singkong, lalu Ustaz Sudirman menawarkan untuk makan durian. Apa jawabanmu? Tidak, ah. Tak enak durian.

Lalu ustaz Ahmad menawarkan, kalau begitu makan Apel saja. Rokhmawan tetap menjawab "tidak". Ustaz Ahmad Sudirman baru dapat meyakinkan Rokhmawan bahwa durian dan aple itu enak, kalau dia mampu membuat Rokhmawan mencret dengan jalan memberikan proklat kepadanya (sejenis gula-gula yang dapat membuat orang mencret). Artinya Rokhmawan harus dikosongkan dulu otaknya dari ilmu-ilmu hikayat musang, pakai istilah Husaini Daud Sp.

Andaikata Rokhmawan masih saja berargumentasi bahwa tulisannya yang termuat diatas belum terjawab, saya dapat memahaminya, sebab dia memang type seperti yang telah saya gambarkan diatas. Namun jawaban saya bermanfaat bagi orang-orang yang mau berfikir sesuai dengan kalam Allah yang senantiasa di ulang ulang dalam Al Qur-anulkarim: "...afala ta`qilun ? ......afala yatazakkarun ?"

Billahi fi sabililhaq.

Muhammad Al Qubra.

acheh_karbala@yahoo.no
Sandnes, Norwegia.
----------