Stockholm, 17 Juli 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

ROKHMAWAN & SALAFI-NYA MEMANG SESAT DAN MUNAFIK TIDAK MEYAKINI SEPENUH HATI
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

JELAS ROKHMAWAN & SALAFI-NYA DI SOLO KELIHATAN SESAT DAN MUNAFIK LAGI PAKAI PERSYARATAN PULA UNTUK MEYAKINI SELURUH ISI AYAT 44, 45, 47 AL-MAIDAH

"Kemudian atas pertanyaan Bapak Ahmad kepada kami "apakah saudara Rokhmawan dan seluruh anggota Salafi yang ada di Negara kafir RI yakin dan percaya dengan sepenuh hati dan menjalankan sepenuh hati tanpa penolakan dan pembangkangan ayat 44, 45, 47 surat Al-Maidah itu "?. Insya Alloh dengan sekuat tenaga yang diberikan Alloh SWT kepada kami, kami meyakininya dengan sepenuh hati (YA). Walaupun kami meyakini dengan sepenuh hati tetapi kami tidak akan mengatakan orang islam si A, si B termasuk kafir, dlolim, fasyik. Kalau seandainya kami mengatakan demikian ( si A, si B kafir) berarti kami seolah-olah ingin menyamai Alloh SWT dalam memvonis seseorang. Coba bapak datang ke Indonesia dan belilah majalah terbitan kami seperti Majalah As-sunnah dll kemudian baca sampai tuntas." (Rokhmawan , rokh_mawan@yahoo.com , Fri, 16 Jul 2004 00:08:58 -0700 (PDT))

Baiklah Rokhmawan Agus Santosa di Solo, Jawa Tengah, Indonesia.

Saudara Rokhmawan dan Salafi-nya di Solo, memang kalian itu sesat dan munafik lagi. Kalau seorang yang yakin sepenuh hati dan percaya dengan setulus hati dan mengikuti apa yang dicontohkan Rasulullah saw, maka itu tidak ada yang namanya yakin tetapi pakai persyaratan segala macam.

Kalian itu saudara Rokhmawan dan Salafi-nya memang sesat dan munafik lagi. Bagaimana dikatakan yakin dan percaya dengan sepenuh hati dan menjalankan sepenuh hati tanpa penolakan dan tanpa pembangkangan ayat 44, 45, 47 surat Al-Maidah, kalau pakai persyaratan atau kekecualian.

Saudara Rokhmawan apa yang saudara jawab itu: "Insya Alloh dengan sekuat tenaga yang diberikan Alloh SWT kepada kami, kami meyakininya dengan sepenuh hati (YA). Walaupun kami meyakini dengan sepenuh hati tetapi kami tidak akan mengatakan orang islam si A, si B termasuk kafir, dlolim, fasyik. Kalau seandainya kami mengatakan demikian ( si A, si B kafir) berarti kami seolah-olah ingin menyamai Alloh SWT dalam memvonis seseorang. Coba bapak datang ke Indonesia dan belilah majalah terbitan kami seperti Majalah As-sunnah dll kemudian baca sampai tuntas."

Itu Rokhmawan dan Salafi-nya, menandakan saudara dan Salafi-nya masih tetap membangkang dan membandel kepada ayat-ayat Allah yang telah diturunkan kepada Rasul-Nya Muhammad saw.

Mana Rasulullah saw ketika menerima ayat 44, 45, 47 surat Al-Maidah mengajukan syarat kepada Allah Swt dengan mengatakan: "Insya Alloh dengan sekuat tenaga yang diberikan Alloh SWT kepada kami, kami meyakininya dengan sepenuh hati (YA). Walaupun kami meyakini dengan sepenuh hati tetapi kami tidak akan mengatakan orang islam si A, si B termasuk kafir, dlolim, fasyik. Kalau seandainya kami mengatakan demikian ( si A, si B kafir) berarti kami seolah-olah ingin menyamai Alloh SWT dalam memvonis seseorang"

Itu tidak ada Rasulullah saw menyatakan demikian separti yang Rokhmawan dan Salafi-nya katakan ketika Rasulullah saw menerima Wahyu surat Al-Maidah ayat 44, 45, 47.

Itu yang saudara Rokhmawan dan Salafi-nya jawab adalah menunjukkan benar-benar seorang munafik dan sesat. Artinya munafik dan membangkang kepada apa yang telah diturunkan Allah SWT.

Kalau saudara Rokhmawan dan Salafi-nya di Solo yakin dan percaya dengan sepenuh hati dan menjalankan sepenuh hati tanpa penolakan dan tanpa pembangkangan ayat 44, 45, 47 surat Al-Maidah, tidak akan pakai persyaratan atau kekecualian segala macam.

Seharusnya jawaban saudara Rokhmawan dan Salafi-nya bunyinya: "ya kami yakin dan percaya dengan sepenuh hati dan akan menjalankan sepenuh hati tanpa penolakan dan tanpa pembangkangan ayat 44, 45, 47 surat Al-Maidah.

Jadi kelihatan disini, saudara Rokhmawan dan salafi-nya memang munafik dan setengah-setengah dalam menerima, meyakini, dan menjalankan surat Al-Maidah: 44, 45, 47.

Saudara Rokhmawan, saudara jangan berpura-pura mengikuti Salaf, kalau cara kalian dalam meyakini dan mepercayai dan menjalankan ayat-ayat Allah SWT seperti yang saudara Rokhmawan dan Salafi-nya di Solo kemukakan kepada saya dimimbar bebas ini.

Kalian saudara Rokhmawan dan Salafi-nya di Solo adalah orang-orang yang akan menghancurkan Islam. Kalian telah berkolaborasi dan bersekongkol dengan pihak Pemerintah RI dari mulai Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid dan Megawati yang telah membentuk lembaga tandingan untuk membuat aturan, hukum, undang-undang disamping aturan, hukum, undang-undang Allah SWT tetapi tetap dianggap oleh kalian Rokhmawan dan Salafi-nya itu para pimpinan RI sebagai bukan kafir, bukan zhalim, dan bukan fasik, padahal tindakan para pimpinan RI, DPR, MPR itu bertentangan dengan dasar hukum yang telah diturunkan Allah SWT dalam surat Al Maidah ayat 44, 45, 47.

Kalian saudara Rokhmawan dan Salafi-nya di Solo adalah orang-orang yang menghancurkan Islam melalui tubuh Salafi di Solo.

Saudara Rokhmawan dan Salafi-nya di Solo kalian mengatakan: " NII, TNA/GAM Memang Kaum Khowarij".

Justru kalianlah Rokhmawan dan Salafi-nya di Solo yang telah sesat dan munafik bekerjasama dengan pihak Pemerintah Thaghut pancasila yang telah membentuk lembaga tandingan untuk membuat aturan, hukum, undang-undang disamping aturan, hukum, undang-undang Allah SWT lalu tidak menetapkan aturan, hukum undang-undang menurut apa yang telah diturunkan Allah SWT dan mereka itu adalah kafi, zhalim, fasik.

Sebaiknya kalian masuk ke dalam tubuh TNI/POLRI dan pergi ke Negeri Acheh biar kami hadapi kalian di Acheh sana. Kalian Rokhmawan dan Salafi-nya di Solo adalah sama sebagai kaum perampok, penipu licik, dan penjajah sebagaimana yang telah dilakukan oleh Soekarno dengan RIS-nya.

Tidak perlu saudara Rokhmawan dan salafi-nya pura-pura mengikuti manhaj Salafi, kalau kelakuan saudara Rokhmawan dan salafi-nya di Solo adalah seperti kelakuan kaum munafik dan sesat.

Dari sejak sekarang kalian Rokhmawan dan Salafi-nya di Solo akan melekat label dalam tubuh kalian sebagai orang-orang sesat dan munafik yang bersekongkol dengan penjajah RI dan TNI/POLRI yang menduduki dan menjajah Negeri Acheh.

Bersiaplah mulai hari ini saudara Rokhmawan dan salafinya di Solo menghadapi rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan negara Pancasila.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

Date: Fri, 16 Jul 2004 00:08:58 -0700 (PDT)
From: rohma wawan rokh_mawan@yahoo.com
Subject: Pak Ahmad Sudirman cs, itu NII, TNA/GAM Memang Kaum Khowarij
To: ahmad@dataphone.se
Cc: om_puteh@hotmail.com, narastati@yahoo.com, JKamrasyid@aol.com,mubasysyir@plasa.com, dityaaceh_2003@yahoo.com, yuhe1st@yahoo.com, mr_dharminta@yahoo.com, habearifin@yahoo.com, editor@jawapos.co.id, suparmo@tjp.toshiba.co.jp, siliwangi27@hotmail.com, sea@swipnet.se, solopos@bumi.net.id, Padmanaba@uboot.com, kompas@kompas.com, mitro@kpei.co.id, yusrahabib21@hotmail.com, imarrahad@eramuslim.com, webmaster@detik.com, waspada@waspada.co.id, redaksi@waspada.co.id, redaksi@satunet.com

Assalaamu'alaikum Wr.Wb
Bismillaahirrohmaanirrohiim

Pak Ahmad Sudirman cs, itu NII, TNA/GAM Memang Kaum Khowarij

Kami lanjutkan diskusi di atas, karena tadi saya harus segera bersiap-siap untuk melaksanaklan sholat jum'at.

Setelah bpk Ahmad cs membaca hadist di atas bisakah bapak mengambil maksudnya ?. Percuma saja kalau ada seseorang yg meyakini Surat Al-Maidah 44,45,47 tetapi tidak memperhatkan sholat. Apakah semua warga NII, Anggota TNA/GAM juga dengan istiqomahnya selalu memperhatikan waktu sholat dengan kata lain mendahulukan sholat dari pada kewajiban-kewajiban yang lainnya ?. Padahal Rosululloh SAW bersabda kurang lebih artinya "Amalan yg pertama kali di hisab adalah sholat, apabila sholatnya baik maka baiklah semua amalannya, apabila sholatnya jelek maka jeleklah semua amalannya".

Kemudian atas pertanyaan Bapak Ahmad kepada kami "apakah saudara Rokhmawan dan seluruh anggota Salafi yang ada di Negara kafir RI yakin dan percaya dengan sepenuh hati dan menjalankan sepenuh hati tanpa penolakan dan pembangkangan ayat 44, 45, 47 surat Al-Maidah itu "?.

Insya Alloh dengan sekuat tenaga yang diberikan Alloh SWT kepada kami, kami meyakininya dengan sepenuh hati (YA). Walaupun kami meyakini dengan sepenuh hati tetapi kami tidak akan mengatakan orang islam si A, si B termasuk kafir, dlolim, fasyik. Kalau seandainya kami mengatakan demikian ( si A, si B kafir) berarti kami seolah-olah ingin menyamai Alloh SWT dalam memvonis seseorang. Coba bapak datang ke Indonesia dan belilah majalah terbitan kami seperti Majalah As-sunnah dll kemudian baca sampai tuntas.

Sudahlah bapak tidak usah ngotot untuk membenarkan argumen bapak jelas sekali kalau kita memvonis seseorang itu kafir dll, justru kita sendiri akan masuk neraka (Baca lagi perjalanan Rosululloh SAW ketika isro' mi'roj). Akui saja kalau bapak mati-matian mempertahankan argumen bapak yang justru nanti bisa mencelakakan bapak adalah hanya untuk sebuah tujuan politik praktis (ingin merdeka). Dengan membentuk NII, GAM/TNA maka inilah yang dinamakan Ashobiyah. Rosululloh SAW bersabda "Bukan golonganku orang yang menyeru kepada Ashobiyah, bukan golonganku orang yang berjuang karena Ashobiyah, bukan golonganku orang yang mati karena Ashobiyah". Bukankah GAM/TNA berjuang untuk bangsa aceh (menentukan nasib sendiri) ?.

O yaaa lucu sekali ya maling teriak maling lha di swedia tempat bapak tinggal saja keadaannya lebih parah dari Indonesia kok. Pemerintahan RI mayoritas penduduknya islam sedangkan Swdia mayoritas penduduknya non islam. Jujur saja apakah berarti bapak dan umat islam di seluruh dunia ini juga kafir, dlolim, fasyik bahkan munafik karena hukum negaranya hukum selain Al-qur'an dan Al-hadits ?.

Sudah berapa pertanyaan yang belum bapak Ahmad jawab ? Coba bapak baca kemabali dengan baik-baik komentar dan pertanyaan saya kemudian jawablah dengan jujur sesuai hati nurani bapak tanpa ada propaganda dari pihak-pihak tertentu.

Wallohu'alam bi showab

Wassalam

Rokhmawan Agus Santosa

rokh_mawan@yahoo.com
rokh-mawan@plasa.com
solo, jateng, Indonesia
----------