Sandnes, 17 Juli 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

ROKHMAWAN TERIMA NEGARA KAFIR RI & PIMPINANNYA TETAPI MUSUHI GAM & TNA
Muhammad Al Qubra
Sandnes - NORWEGIA.

 

ROKHMAWAN MEMANG TIDAK AKAN SADAR, KARENA MEREKA ITU SESAT DAN MUNAFIK. GAM DAN TNA MUSUH ROKHMAWAN DAN SALAFI GADUNGANNYA DI SOLO TEMPAT KUMPUL PARA TERORIS YANG DIPAKAI OLEH BIN, TNI/POLRI UNTUK PUKUL GAM

Saya hanya menerangkan kamu bagaimana memahami realita, bukan membela Negara Swedia, tapi menyatakan yang sebenarnya. Namun orang macam kamu memang sama seperti keledai, berputar puter pada kesalahan yang sama, namun tidak pernah sadar.

Dengarkan baik baik !
Negara Swedia adalah bukan negara Islam, Pemiliknyapun mengaku terus terang, bukan negara Islam. Negara Hindunesia Jawa, juga bukan negara Islam, tapai pemiliknya tidak mengaku dengan terus terang bahwa negara mereka bukan negara Islam. Hal ini disebabkan mereka tidak memahami bagaimana perbedaan antara negara Islam dengan negara yang bukan Islam dan mereka juga tidak memahami bagaimana perbedaan antara orang islam sejati dengan orang Islam palsu.

Negara Swedia memang tidak mendhalimi negara manapun termasuk tidak mendhalimi siapapun penduduknya, termasuk orang-orang muhajirin yang bahkan mereka tolong agar mereka layak hidup. Sedangkan negara Hindunesia Jawa adalah Penjajah, Penindas dan Penipu, bukan saja terhadap bangsa Papua, Maluku, Acheh-Sumatra dan lainnya, termasuk juga kepada rakyat jelatanya sendiri.

Kalau demikian realitanya, saya yakin anak anakpun mampu memahami bahwa Negara Swedia jauh lebih baik dibandingkan Negara Hindunesia Jawa. Namun orang yang lugu seperti Rokhmawan sc masih saja menuduh saya seolah olah mengatakan bahwa orang kafir lebih baik daripada orang Islam.

Betapa butanya mata hati Rokhmawan. Dia kira dia dan negaranya Islam, sehingga dia pelintirkan (kaburkan) ayat 44, 45 dan 47 surah Al Maidah.

Rokhmawan !

Belum sadarkah kamu bahwa kamu lebih dhalim dari Suharto, Sukarno, Gusdur dan Megawati sebab sebahagian dari kedhaliman mereka adalah disebabkan mendengar fatwa-fatwa sesat dari Bal'am-nya kalian, afala taqilun?

Apalagi kamu dibandingkan dengan orang non muslem swedia. pasti jauh lebih baik mereka. Agar jangan bertambah bingung kamu yang memang tetap bingung saya tambahkan mengapa saya katakan orang non muslim jauh lebih baik daripada kalian:

Kalian (Rokhmawan cs) sama kafirnya seperti orang-orang kafir yang lain. Tapi orang kafir yang lain mengaku terus terang bahwa mereka bukan Islam, dengan demikian sepak terjang mereka tidak akan mempengaruhi orang Islam benaran, sedangkan Rokhmawan cs, berjingkrak jingkrak mengaku Islam, tapi menentang Ayat Allah untuk membela Pemimpin pemimpin dhalim. Tidakkah kamu tau apa hukumnya disisi Allah orang orang yang menentang hukumnya ?

Untuk membuat kalian lebih confuse lagi: Didalam Al Qur'an, dinyatakan ada 4 model manusia yang berbahaya terhadap kaum dhuafa, yaitu Fir'aun, Hamman Karun dan Bal'am. Keempat mereka senantiasa kekerja sama, saling dukung mendukung. Fir'aun adalah simbolisasi daripada Pemimpim dhalim (Sukarno, Suharto, Gusdur, Megawati dan akan muncul sebentar lagi). Hamman adalah simbolisasi daripada arsitek Fir'aun. (dulu pernah dipegang peranan oleh Habibie sebelum dia jadi presiden). Karun adalah Bendaharanya Fir'aun, termasuk kedalamnya Liemsliong dan Beurahim Arsyad dari Acheh, yaitu orang-orang yang mendapat legitimate dari sang Fir'aun (baca Suharto, Gusdur, Megawati dan SBY), lalu mengurus kekayaan negara macam harta moyangnya. Yang terakhir adalah Bal'am, yaitu orang-orang yang berlagak ulama, senatiasa siap memberi fatwa untuk melanggingkan kekuasan tuannya Fir'an tadi (baca Rokhmawan cs).

Andaikata orang-orang seperti Rokhmawan cs tidak ada di kepulauan Melanesia, rakyat jelata bangkit serentak untuk melawan Suharto, Gusdur dan megawati. Tetapi pemahaman rakyat jelata senantiasa dikaburkan bal'am-bal'am.

Justru itulah saya nyatakan Rokhmawan lebih dhalim dari Suharto cs. Masih ada komentar anda silakan.

Bilahi fi sabililhaq.

Muhammad Al Qubra.

acheh_karbala@yahoo.com
Sandnes, Norwegia.
----------

"Kemudian saya tujukan kpd Muhamad Al-kubro, anda menulis demikian :

"1. Pemerintah Swedia tidak mendhalimi siapapun, malah membantu siapapun yang datang kesana termasuk Ustaz Ahmad Sudirman, sementara RI adalah negara "Penjajah", yaitu menjajah Papua Barat, Maluku, Borneo, Selebes, Acheh-Sumatra dan banyak lagi yang lainnya. RI sebagai penjajah (colonealis state), namun tidak pernah mengaku, termasuk mendhalimi rakyatnya sendiri (baca peristiwa Tanjung Periuk dan lainnya). Kata Rokhmawan Swedia lebih parah dari Indonesia, betapa lugunya dia, takmampu memahami realita.

2. Orang-orang Islam yang tinggal di Swedia umpama tamu yang menumpang dirumah orang yang baik dan sosial the ownernya. Sebagai tamu yang tau diri tentu tdak punya haq untuk memprotes segala peraturan yang berlaku. Kalau tamu termasuk orang Islam idiologi, dia dapat memperjuangkan Negerinya dari jarak-jauh dengan berbagai cara (Ustaz Sudirman cs adalah modelnya). Berhubung di kepulauan Melanesia ada beberapa negara yang sedang menuntut kemerdekaannya, Ustaz Ahmad Sudirman memperjuangkan dengan segenap kemampuan yang ada padanya untuk hal tersebut.

3. Orang-orang Islam yang ada di Swedia yang sedang memperjuangkan negaranya masing masing seperti, Teungku Hasan Muhammad di Tiro cs, Ustaz Ahmad Sudirman dan lainnya berbeda 180 derajat dengan orang-orang yang mengaku diri Islam tapi bersekongkol alias bekerja sama dengan Pemimpin dhalim yang ada dalam system Thaghut Hindunesia Jawa termasuk Rokhmawan cs."

"Nah justru anda begitu lugu sekali dan tidak tau tentang apa yang di tuliskan Bpk Ahmad lewat mimbar bebas ini, jelas sekali kalau bapak Ahmad Sudirman memandang suatu negara apakah itu negara islam atau negara kafir terletak pada hukum dasar yang digunakannya. Dan menurut dia Indonesia sama Swedia sama-sama negara kafir karena berhukum selain hukum Alloh SWT."

"Nah khan kok anda M.Al-kubro ingin membela swedia kafir itu ?. Jelas sekali kalau kita di perintah Rosululloh SAW berkumpul-kumpul dengan orang yg sholeh, seiman. Alasan yang anda berikan kepada saya seperti di atas itu adalah alasan yang murahan dan tidak laku di kalangan umat islam. Masak swedia yang jelas menolak aturan islam derajatnya lebih baik dari indonesia. Anda jangan mengada-ada sdr M.Al-kubro, memangnya anda yang menentukan derajat suatu negara di sisi Alloh SWT. Anda nggak usah berdebat melawan Rokhmawan karena apa yg u tuliskan sangat amburadul. Ingat bagaimanapun juga orang islam derajatnya insyaalooh lebih tinggi dari pada orang non-islam sekalipun dia bisa adil."
Wallohu'alam bi showab

Wassalaam
----------