Stockholm, 23 Juli 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

SUMITRO BUTA KENA RACUN PANCASILA TIDAK BISA MELIHAT ISLAM MENCAKUP POLITIK
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

SUMITRO MEMANG BUTA KARENA SUDAH TERKENA RACUN PANCASILA TIDAK BISA MELIHAT ISLAM MENCAKUP POLITIK

"Bang Ahmad jelasin dong kenapa anda ke Mesir kenapa sampai anda dikejar oleh soeharto apakah karena anda meperjuangkan Islam atau bukan? kenapa anda tidak diterima oleh negara-negara arab (negara-negara Islam) kalau memang anda memperjuangkan Islam? lalu kenapa Swedia yang non Islam (kafir) mau menerima anda padahal anda dikejar-kejar karena memperjuangkan Islam? karena negara Swedia netral? enggak yakin tuh? Jadi jelasin dengan jujur dech ada apa sebenarnya? apakah anda berjuang untuk Islam atau politik ? karena selama ini anda "berhijrah" kata rekan2 anda termasuk pengakuan anda sendiri (saya tunggu pengakuan anda dulu sebelum saya beberkan menurut versi saya berdasarkan dokumentasi yang ada pada saya)" (Sumitro, mitro@kpei.co.id , Fri, 23 Jul 2004 11:05:23 +0700)

Baiklah Sumitro di Jakarta, Indonesia.

Sebenarnya saudara Sumitro ini bukan mau bertanya, tetapi mau mempermainkan saja. Mengapa ? Karena Sumitro ini pernah menulis dan memberikan tanggapannya tentang cerita diri Ahmad Sudirman yang dikirimkannya pada tanggal 9 Juni 2004 dengan judul subject "RE: Ahmad semakin sesat..." Kemudian Ahmad Sudirman telah membalasnya yang ditulis dalam tulisan
"[040609] Sumitro kehabisan argumentasi untuk pertahankan penjajahan akhirnya mengibuli" (
www.dataphone.se/~ahmad/040609d.htm ). Dimana Sumitro ini membaca tentang Ahmad Sudirman di http://www.asnlf.net/topmy.htm dalam kolom Komentar yang berjudul "040124 Benarkah tidak semua rakyat Aceh ingin bebas dari NKRI, mari buktikan.."

Dalam tulisan-tulisan Ahmad Sudirman yang ditulis antara tahun 1974-1978 itu berlandaskan pada: "Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar........." (Ali 'Imran: 104) yang ada sebagian tulisan-tulisan tersebut di muat di media-media Islam di Jakarta.

Jelas, disaat-saat Soeharto sedang gencar-gencarnya dengan pelaksanaan sistem thoghut pancasilanya, itu Ahmad Sudirman telah siap dengan hasil tulisan-tulisannya sebagai reaksi terhadap hasil pemikiran Soeharto tentang sistem thoghut pancasilanya. Karena memang Ahmad Sudirman dengan tulisan-tulisannya itu tidak bisa secara terbuka menyerang hasil pemikiran Soeharto yang tertuang dalam sistem thoghut-pancasilanya, ditambah hanya sebagian kecil media massa Islam yang mau dan berani mempublikasikannya, maka Ahmad Sudirman angkat kaki dari Negara kafir pancasila pada tanggal 16 Agustus 1979 dengan tujuan Negeri Fir'aun Mesir dibawah Anwar Sadat. Rupanya di Negeri Fir'aun Mesir ini juga hebat, hampir sama hebat dan kerasnya seperti di Negara Pancasila Soeharto. Terbukti ketika Ahmad Sudirman menulis "Dibawah Belenggu Rezim Penguasa" yang ditulis pada 1 Pebruari 1981 di Cairo, Mesir, tetapi tidak dipublikasikan. Eh, ternyata kecium dan sampai juga itu tulisan ke tangan Ferdi Salim dan Noer Hasan Wirajuda di Kedutaan Besar RI di Cairo, Mesir.

Tahu-tahu-nya itu Ferdi Salim, waktu itu Duta Besar, dan Noer Hassan Wirajuda, waktu itu menjabat sebagai Kepala Sub Bidang Protokol & Konsuler Sekretaris Ketiga di Kedutaan Besar RI di Cairo, Mesir, naik pitam dan mukanya merah padam. Mengapa ? Karena itu sistem thoghut pancasila-nya hasil kutak-katik Jendertal Soeharto kena hantam Ahmad Sudirman. Akhirnya pasport Ahmad Sudirman dicabut oleh itu Ferdi Salim dan Noer Hassan Wirajuda. Dan mereka meminta Pemerintah Anwar sadat untuk memulangkan Ahmad Sudirman dari Mesir ke Negara Pancasila. Tetapi usaha Mereka gagal, karena pihak UNHCR menyetop dan memberikan perlindungan politis kepada Ahmad Sudirman untuk sementara tinggal di Mesir. Pemerintah Mesir, terpaksa memberikan izin terbatas untuk tinggal di Mesir.

Selanjutnya, mengapa Ahmad Sudirman tidak diterima oleh Negara-negara Arab ?. Karena, itu Negara-Negara Arab model Mesir, Saudi Arabia, Marokko, Tunisia, Syria, Lybia mana mau Pemerintahnya menerapkan sistem Islam yang menyeluruh. Paling ideologi sosialisme-nasionalisme-Arab-nya yang ditampilkan. Jadi, kalau mereka mengetahui apa yang ada dalam pikiran dan tulisannya Ahmad Sudirman, jelas itu Pemerintah Negara-negara Arab itu angkat tangan, sambil menyatakan stop, tidak boleh tinggal di negeri kami. Buktinya, Anwar Sadat saja di Mesir. Mana pihak Kementrian Luar Negerinya mau membaca dan menerima Ahmad Sudirman untuk tinggal di negerinya sambil terus diizinkan untuk memperjuangkan tegaknya Islam khususnya di Negeri Mesir.

Selanjutnya, soal Kerajaan Swedia menerima Ahmad Sudirman. Itu pihak Pemerintah Swedia melihat dan mendasarkan kepada Konvensi Geneva 1951 yang disetujui pada tanggal 28 Juli 1951 tentang perlindungan politik bagi pengungsi.

Karena Ahmad Sudirman oleh pihak Pemerintah Swedia dianggap orang yang perlu dilindungi secara politis, maka berdasarkan dasar hukum Konvensi Geneva 1951, Ahmad Sudirman bisa diterima dan tinggal di Kerajaan Swedia.

Dan tentu saja, sebelum Ahmad Sudirman diterima oleh Pemerintah Kerajaan Swedia, itu tulisan Ahmad Sudirman yang membuat merah padam Jenderal Soeharto telah dibacanya dan dipelajarinya. Disana jelas tercantum Ahmad Sudirman sedang menegakkan dan menyuarakan Islam yang mencakup politik didalamnya. Tetapi, ternyata pihak Pemerintah Swedia menerimanya juga, dengan alasan bahwa di Kerajaan Swedia orang bebas beragama, bebas mengeluarkan pendapat politisnya, bebas menyatakan opininya, mengapa harus dilarang dan dihalang-halangi, seperti di Negara Pancasila Soeharto pada waktu itu.

Jadi, karena Ahmad Sudirman hanya diberikan waktu terbatas di Mesir, sedangkan Pemerintah Kerajaan Swedia siap menerima Ahmad Sudirman dan keluarga, maka pada tanggal 29 Juli 1981 Ahmad Sudirman meninggalkan Negeri Fir'aun Mesir menuju Swedia.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

From: Sumitro mitro@kpei.co.id
To: Ahmad Sudirman <ahmad@dataphone.se>, Serambi Indonesia <serambi_indonesia@yahoo.com>, Aceh Kita <redaksi@acehkita.com>, ahmad jibril <ahmad_jibril1423@yahoo.com>, balipost <balipost@indo.net.id>, waspada <newsletter@waspada.co.id>, PR <redaksi@pikiran-rakyat.com>, Pontianak <editor@pontianak.wasantara.net.id>, Hudoyo <hudoyo@cbn.net.id>, JKT POST jktpost2@cbn.net.id
Cc: husaini54daud@yahoo.com, Sumitro <mitro@kpei.co.id>,ahmad@dataphone.se
Subject: RE: SUMITRO MUNAFIK & BIADAB MENDUKUNG & MENYOKONG TNI/POLRI MEMBUNUH RAKYAT MUSLIM ACHEH
Date: Fri, 23 Jul 2004 11:05:23 +0700

Bang Ahmad jelasin dong kenapa anda ke Mesir kenapa sampai anda dikejar oleh soeharto apakah karena anda meperjuangkan Islam atau bukan? kenapa anda tidak diterima oleh negara-negara arab (negara-negara Islam) kalau memang anda memperjuangkan Islam? lalu kenapa Swedia yang non Islam (kafir) mau menerima anda padahal anda dikejar-kejar karena memperjuangkan Islam? karena negara Swedia netral? enggak yakin tuh?

Jadi jelasin dengan jujur dech ada apa sebenarnya? apakah anda berjuang untuk Islam atau politik ? karena selama ini anda "berhijrah" kata rekan2 anda termasuk pengakuan anda sendiri (saya tunggu pengakuan anda dulu sebelum saya beberkan menurut versi saya berdasarkan dokumentasi yang ada pada saya)

Demikian

Sumitro

mitro@kpei.co.id
Jakarta, Indonesia
----------