Stockholm, 6 Agustus 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

SUMITRO ITU DAKHWAH ISLAM MODEL SISTEM THAGHUT PANCASILA
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

MEMANG KELIHATAN JELAS ITU SUMITRO SUDAH MAMPU MENERAPKAN DAKHWAH ISLAM MODEL SISTEM THAGHUT PANCASILA

"Seperti hukum Islam misalnya kalaupun dalam suatu negara seperti Indonesia tidak menerapkan hukum Islam maka yang dilakukan oleh para ulama, kyai dan ustaz adalah menerangkan kepada umatnya tentang hukum Islam berjinah atau membunuh misalnya maka hukum dalam Islam adalah ini itu. Jadi walaupun umat tersebut tinggal dibawah naungan hukum non Islam tapi hukum Islam mereka mengerti jadi mereka tidak akan berani melanggarnya. Nach hal semacam itulah yang harus dilakukan oleh para Ulama bukan memaksakan diri merubah aturan atau hukum yang berlangsung yang akan berimbas pada pembunuhan dan kehancuran umat itu sendiri. Ahmad yang super lugu dan super ngibul. Sebagai Ulama tugasnya (bahkan wajib) adalah membimbing umatnya agar senantiasa berada dalam lingkaran yang dianjurkan oleh Islam dan tugasnyalah yang membimbing umatnya agar senantiasa selalu melaksanakan perintah Allah SWT dan menghindari yang dilarang-Nya. Jadi apabila hal tersebut tidak terwujud maka yang bertanggung jawab adal ulama tsb termasuk para kyai dan "ustaz" seperti anda." (Sumitro mitro@kpei.co.id , Fri, 6 Aug 2004 08:36:29 +0700)

Baiklah saudara Sumitro di Jakarta, Indonesia.

Makin kelihatan saja itu Sumitro dalam kepalanya sudah penuh dengan ramuan jamu yang telah dicampur dengan cairan dakhwah Islam model dan buatan yang mengacu kepada sistem thaghut pancasila.

Karena itu memang wajar dan masuk akal kalau itu yang namanya syariat Islam yang wajid untuk ditegakkan sebagaimana yang telah dicontohkan Rasulullah saw tidak akan berdiri dan tegak di Nusantara ini. Karena ya itu, salah satunya adanya orang-orang Islam model Sumitro yang dalam kepalanya sudah penuh dengan racun-racun thaghut pancasila hasil kutak-katik Soekarno yang menjajah Negeri Acheh.

Memang benar Sumitro, dalam sistem trias politika itu kembaga legislatif yang mempunyai tugas dan kewajiban membuat konstitusi atau undang undang dasar negara. Diseluruh dunia orang sudah tahu karena mereka-pun belajar itu tentang sistem trias politika yang dipakai oleh hampir setiap negara di dunia ini.

Persoalannya bukan karena masalah sistem pemerintahan dan kenegaraan yang mengacu kepada sistem trias politika. Tetapi yang menjadi persoalan disini adalah manusia atau rakyatnya itu sendiri.

Katanya rakyat di RI adalah mayoritas Islam. Berpeci hitam. Lihat saja itu Capres dan Cawapres semuanya berpeci hitam. Itu menunjukkan Islam hanya dalam pecinya saja. Atau dengan kata lain Islam itu ditampilkan dengan simbol peci hitam.

Jadi dalam berdakhwah Islam-pun kalau menurut model sistem thaghut pancasila harus mengikuti jalur sistem thaghut pancasila. Karena kalau tidak, maka itu sistem thaghut pancasila akan berobah menjadi sistem Islam.

Apa dan bagaimana itu jalur sistem dakhwah Islam menurut model sistem thaghut pancasila ?.

Jawabannya, ya itu, seperti yang dituliskan Sumitro: "Sebagai Ulama tugasnya (bahkan wajib) adalah membimbing umatnya agar senantiasa berada dalam lingkaran yang dianjurkan oleh Islam dan tugasnyalah yang membimbing umatnya agar senantiasa selalu melaksanakan perintah Allah SWT dan menghindari yang dilarang-Nya. Seperti hukum Islam misalnya kalaupun dalam suatu negara seperti Indonesia tidak menerapkan hukum Islam maka yang dilakukan oleh para ulama, kyai dan ustaz adalah menerangkan kepada umatnya tentang hukum Islam berjinah atau membunuh misalnya maka hukum dalam Islam adalah ini itu. Jadi walaupun umat tersebut tinggal dibawah naungan hukum non Islam tapi hukum Islam mereka mengerti jadi mereka tidak akan berani melanggarnya. Jadi apabila hal tersebut tidak terwujud maka yang bertanggung jawab adal ulama tsb termasuk para kyai dan "ustaz" seperti anda."

Nah kelihatan jelas, dakhwah Islam menurut acuan sistem thaghut pancasila itu kalau menerapkan hukum Islam cukup dengan meberitahukan contoh-contoh dan bagaimana bentuk hukumannya saja. Tidak perlu adanya penegakkan dan pelaksanaan hukum Islam itu sendiri.

Jadi misalnya dakhwah Islam menurut model sistem thaghut pancasila itu seperti yang dikemukakan Sumitro kalau orang "berjinah atau membunuh misalnya maka hukum dalam Islam adalah ini itu. Jadi walaupun umat tersebut tinggal dibawah naungan hukum non Islam tapi hukum Islam mereka mengerti jadi mereka tidak akan berani melanggarnya."

Kan hebat itu dakhwah Islam model sistem thaghut pancasila. Cukup dengan memberikan penerangan kepada para pemuda-pemudi, orang tua, para pejabat, dan para pimpinan RI bahwa itu "berjinah atau membunuh hukumnya menurut Islam adalah ini itu, maka mereka yang didakhwahi itu mengerti dan jadilah mereka tidak akan berani melanggarnya."

Itu memang hebat dalam masyarakat Negara kafir RI ini. Dakhwah Islam itu bisa disulap, cukup dengan mengatakan hukum berjina dan membunuh adalah ini itu, maka jadilah mereka itu tidak berani melanggarnya.

Tetapi ada konyolnya dari dakhwah Islam model sistem thaghut pancasila ini, yakni kalau dakhwah itu tidak berhasil wujud, maka yang disalahkan adalah seperti yang dikatakan Sumitro: "Jadi apabila hal tersebut tidak terwujud maka yang bertanggung jawab adalah ulama tsb termasuk para kyai dan "ustaz" seperti anda."

Memang betul-betul sistem thaghut pancasila ini penuh dengan akal bulus dan tipu muslihat, persis seperti Soekarno penipu licik yang mengkutak-katik pancasila dan menjajah Negeri Acheh.

Sumitro, jangan mimpi, kalau bicara di mimbar bebas ini, pakai sedikit otak itu. Jangan hanya sekedar cuap-cuap tidak menentu.

Itu kalau dakhwah Islam mengikuti cara yang diterangkan oleh Sumitro sampai dunia kiamat tidak akan terwujud itu hukum Islam. Apakah cara dan model dakhwah yang diceritakan Sumitro yang dijalankan dan dicontohkan Rasulullah saw di Mekkah ?. Jelas tidak. Rasulullah saw tidak menghubungkan dan mendasarkan dakhwah Islamnya kepada sistem thaghut kaum musyrik dan kafir Mekkah. Justru Rasulullah saw menentang kepada sistem thaghut yang dipakai oleh penguasa Mekkah. Sehingga harus berhijrah setelah diperintahkan hijrah oleh Allah SWT.

Tetapi kalau model dakhwah Islam di Negara Pancasila ini, seperti yang dikatakan Sumitro, itu bukan menurut apa yang dicontohkan Rasulullah saw, melainkan melawan cara atau manhaj dakwah Rasulullah saw.

Kalau dakhwah Rasulullah saw menentang sistem thaghut penguasa Mekkah, sedangkan dakhwah Sumitro mengikut arus sistem thaghut pancasila. Jadi mana mungkin akan berhasil dan tegak itu Islam di bumi Nusantara ini.

Orang muslim memang mayoritas di Negara RI ini. Tetapi ya itu karena telah teracuni dengan sistem thaghut pancasila, maka yang muncul orang-orang muslim model Sumitro yang mengatakan dakhwa Islam itu cukup dengan memberikan penerangan dan contoh-contoh hukum dan akibatnya ini itu, sudah cukup. Kalau tidak berhasil wujud hasil dakhwah itu, ya cukup salahkan saja ulama, ustaz, atau da'i-nya saja. Bukan yang disalahkan sistem thaghut pancasila.

Karena menurut Sumitro untuk merobah sistem thaghut pancasila harus melalui MPR. Karena MPR-lah sebagai lembaga legislatif yang mempunyai kekuasaan membuat undang undang dasar dan preambule-nya. Tetapi celakanya itu preambule UUD 1945 yang didalamnya berisikan rincian sistem thaghut pancasila tidak boleh dirobah sedikitpun.

Bagaimana itu fungsi lembaga legislatif MPR pembuat UUD 1945 bisa dianggap berjalan fungsinya kalau untuk merobah preambule UUD 1945 yang mengandung rincian pancasila tidak boleh dilaksanakan dan dijalankan.

Memang benar-benar salah kaprah fungsi legislatif di Negara kafir RI ini.

Sebenarnya para anggota MPR kalau merobah preambule yang mengandung rincian sila pancasila tidak akan dimasukkan kedalam neraka jahannam oleh Allah SWT. Tidak ada dalam Al Qur'an yang menyatakan barang siapa yang merobah dan tidak mengikuti sistem pancasila akan dimasukkan kedalam api yang menyala-nyala dan kekal didalamnya.

Yang ada justru ancaman Allah SWT yang berbunyi barang siapa yang tidak menetapkan suatu perkara tidak menurut aturan yang diturunkan Allah SWT mereka itu kafir, zhalim dan fasik.

Jadi jelas, vonis hukuman Allah SWT akan dijatuhkan kepada orang-orang atau para pimpinan atau para anggota legislatif, judikartif, eksekutif yang tidak menentapkan aturan, hukum, undang undang menurut aturan, hukum, undang undang yang diturunkan Allah SWT, mereka itu kafir, zhalim, fasik.

Sumitro, tidak perlu saudara banyak cerita tentang dakhwah Islam. Mengapa ? Karena apa yang saudara katakan di mimbar bebas ini merupakan racun mematikan bagi penegakkan hukum Islam di muka bumi ini. Sebaiknya saudara diam saja. Karena itu sistem thaghut pancasila tidak akan memberikan jaminan keselamatan hidup di dunia dan diakherat.

Jadi Sumitro, janganlah bermimpi untuk memberikan penerangan tentang Islam khususnya tentang penegakkan hukum-hukum Islam dengan cara yang saudara kemukakan di mimbar bebas ini. Karena hasilnya tidak akan wujud. Sehingga akhirnya itu para ulama, kiayi, ustaz yang kena getuk dan getahnya.

Seharusnya, biarkan itu para ulama, kiayi, ustaz berdakhwah menurut apa yang telah dicontohkan Rasulullah saw. Tidak perlu dilarang atau dihambat. Kalau mau menghantam sistem thaghut pancasila, hantamlah situ. Kalau mau menjungkir balikkan sistem thaghut pancasila, jungkir balikkan situ. Tetapi bagi kalian, seperti Sumitro yang mendukung sistem thaghut pancasila harus mampu memberikan jawaban, baik dalam bentuk perilaku ala pancasila atau dalam bentuk pelaksanaan sistem pancasila.

Tunjukkan kepada para ulama, ustaz, kiayi, da'i, inilah model sistem pancasila yang benar yang akan dijamin masuk surga. Bukan seperti yang didakhwahkan oleh para ulama, kiayi, ustaz, da'i yang diambil dari Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Cara dan sistem pancasila lebih baik dibandingkan dengan sistem Islam.

Nah begitu seharusnya yang ditampilkan oleh Sumitro untuk menjawab tantangan para ulama, kiayai, ustaz, da'i. Kalau memang Sumitro ingin terus mempertahankan sistem thaghut pancasila.

Ini kan tidak. Sumitro justru berlindung dibalik sistem thaghut pancasila, kalau tidak berhasil dakhwah Islam ala sistem thaghut pancasila yang disalahkan para ulama, kiayi, ustaz, da'i. Ini memang dakhwah Islam model sistem thaghut pancasila yang salah kaprah dan licik seperti pengutak-atik pancasila Soekarno penipu licik penjajah Negeri Acheh.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

From: Sumitro mitro@kpei.co.id
To: Ahmad Sudirman <ahmad@dataphone.se>, Serambi Indonesia <serambi_indonesia@yahoo.com>, Aceh Kita <redaksi@acehkita.com>, ahmad jibril <ahmad_jibril1423@yahoo.com>, balipost <balipost@indo.net.id>, waspada <newsletter@waspada.co.id>, PR <redaksi@pikiran-rakyat.com>, Pontianak <editor@pontianak.wasantara.net.id>, Hudoyo <hudoyo@cbn.net.id>, JKT POST <jktpost2@cbn.net.id>, Redaksi Detik <redaksi@detik.com>, Redaksi Kompas redaksi@kompas.com
Cc: mazda_ok@yahoo.com, ahmad@dataphone.se
Subject: RE: MAZDA ITU KONFLIK ACHEH, MALUKU, PENEGAKKAN DASAR HUKUM AN-NI SA: 92, 93 & DAULAH ISLAM
Date: Fri, 6 Aug 2004 08:36:29 +0700

Hallo saudara ahmad yang pintar jenius, lihai dan cerdas ( ngibul).
Bang di Indonesia yang berhak membuat/mensyahkan Undang-Undang itu adalah DPR begitu juga dengan Pancasila sebagai dasar negara RI harus berdasarkan persetujuan DPR , dan DPR merupakan perwakilan seluruh rakyat, jadi UUD dan Pancasila kalau mau dirubah atau di revisi maka yang berhak adalah Rakyat jadi Presiden itu tidak bisa memberikan keputusan.

Kenapa sich anda menyalahkan Soekarno, Soeharto, Megawati , Gus Dur, Amien Rais , SBY dll bahkan dikatakan kafir padahal sudah jelas struktur dalam pemerintahan Indonesia ? Indonesia itu rakyatnya memiliki agama dan kepercayaan bermacam-macam tidak hanya Islam.

Jadi apa yang menjadi dasar hukum atau Undang-undang itu berdasarkan musyawarah dan mufakat. Seandainya di Indonesia diterapkan Hukum Islam misalnya, bagaiamana reaksi dari agama Kristen, Hindu , Buddha ? Apakah mereka diam saja ? Dan pada akhirnya akan terjadi perang saudara dan pembunuhan terjadi dimana-mana dan kemudian akhirnya adalah kehancuran. Apakah hal tersebut yang diinginkan oleh anda ?

Ahmad yang super lugu dan super ngibul. Sebagai Ulama tugasnya (bahkan wajib) adalah membimbing umatnya agar senantiasa berada dalam lingkaran yang dianjurkan oleh Islam dan tugasnyalah yang membimbing umatnya agar senantiasa selalu melaksanakan perintah Allah SWT dan menghindari yang dilarang-Nya.

Jadi apabila hal tersebut tidak terwujud maka yang bertanggung jawab adal ulama tsb termasuk para kyai dan "ustaz" seperti anda.

Seperti hukum Islam misalnya kalaupun dalam suatu negara seperti Indonesia tidak menerapkan hukum Islam maka yang dilakukan oleh para ulama, kyai dan ustaz adalah menerangkan kepada umatnya tentang hukum Islam berjinah atau membunuh misalnya maka hukum dalam Islam adalah ini itu. Jadi walaupun umat tersebut tinggal dibawah naungan hukum non Islam tapi hukum Islam mereka mengerti jadi mereka tidak akan berani melanggarnya.

Nach hal semacam itulah yang harus dilakukan oleh para Ulama bukan memaksakan diri merubah aturan atau hukum yang berlangsung yang akan berimbas pada pembunuhan dan kehancuran umat itu sendiri.

Dan apabila tugas Ulama tersebut berhasil maka secara pelan dan pasti hukum Islam tersebut akan melekat ke hati umat dan syariat Islam pun akan berjalan dengan sendirinya.

Nah dengan cara inilah rokmawan dan kelompoknya lakukan tidak seperti saudara Ahmad yang melakukan itu seperti pengecut yang mau merubah sesuatu tapi takut berhadapan langsung dengan secara sembunyi-sembunyi kemudian kadang2 lari. Itulah bedanya cara Ahmad cs dan Rokhmawan cs.

Jadi kalau mau hancur maka ikutlah cara Ahmad Sudirman CS karena mereka lebih suka menempuh sesuatu dengan kekerasan daripada cara damai sebagaiamana yang dianjurkan dalam Islam. Dan kalau mau Islam Hancur lebur maka ikutlah saudara Ahmad , Al Qubra CS karena cara2 mereka sama parsis seperti gurunya yakni Hasan Tiro.

Demikian dan terima kasih.

Sumitro

mitro@kpei.co.id
Jakarta, Indonesia
----------