Stockholm, 7 Agustus 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

WAHABIYIN ROKHMAWAN & SALAFI-SOLO-WAHABI-SAUDI PEMBELA THAGHUT PANCASILA & PIMPINAN RI PENJAJAH
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

JELAS MAKIN KELIHATAN ITU WAHABIYIN ROKHMAWAN & SALAFI-SOLO-WAHABI-SAUDI DISAMPING TAKLID BUTA PADA PAHAM WAHABI MADE IN SAUDI, JUGA PEMBELA SISTEM THAGHUT PANCASILA DAN PIMPINAN RI PENJAJAH

"Anda Bpk Ahmad Sudirman telah memaksakan kehendak kepada RI untuk menerima OPSI tsb. Memang OPSI tsb bagus tetapi justru dengan anda menuliskan artikel-artikel terutama mengenai kejelekan Sukarno dll kepada rakyat Aceh berarti dengan sendirinya anda mengobarkan api peperangan diantara umat muslim. Apalagi anda telah mengatakan Sukarno, Suharto, Habibi, Gus Dur, Mega, Amien Rais dll beserta pendukungnya termasuk kafir, dlolim ataupun fasyik. Jelas sekali anda memicu orang Aceh untuk memerangi mereka semua karena yang namanya orang kafir harby boleh kita bunuh. Coba langkah apa yang anda tempuh untuk menyelesaikan konflik di Aceh selain OPSI tersebut karena memang pemerintahan RI tidak menyetujuinya ?. Kalau langkah anda seperti saat ini yaitu menerangkan kepada rakyat Aceh akan kejahatan dan kejelekan Sukarno dll, jelas anda ingin memperuncing masalah. Coba anda tanyakan kepada seluruh rakyat Aceh apakah mereka pro dengan GAM atau lebih senang dengan TNI ?. Kalau anda tidak membuktikan dengan sendirinya melainkan hanya mendapat info dari orang GAM Bandit, maka itu info salah besar. Anda bisa menggunakan kecanggihan acces internet ini untuk berdialog dengan mereka (orang Aceh)." (Rokhmawan , rokh_mawan@yahoo.com , Fri, 6 Aug 2004 21:32:42 -0700 (PDT))

Baiklah Rokhmawan Agus Santosa dan Salafi di Solo, Jawa Tengah, Indonesia.

Sudah berpuluh kali di mimbar bebas ini Ahmad Sudirman menyatakan bahwa yang menyebarkan dan mengobarkan perang di Acheh adalah pihak Pemerintah RI dibawah pimpinan Megawati yang didukung oleh pihak DPR, MPR, dan TNI/POLRI, juga oleh orang-orang model Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi yang memang membutakan mata-hatinya dengan tidak mau mempersoalkan akar utama penyebab konflik Acheh yang sudah berlangsung lebih dari setengah abad ini.

Adalah suatu kebodohan dari pihak Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi yang balik menuduh Ahmad Sudirman yang "Mengobarkan Perang Antar Umat Islam di Seluruh Dunia".

Dengan dasar argumentasi gombal Wahabiyin Rokhmawan yang menyatakan: "justru dengan anda menuliskan artikel-artikel terutama mengenai kejelekan Sukarno dll kepada rakyat Aceh berarti dengan sendirinya anda mengobarkan api peperangan diantara umat muslim. Apalagi anda telah mengatakan Sukarno, Suharto, Habibi, Gus Dur, Mega, Amien Rais dll beserta pendukungnya termasuk kafir, dlolim ataupun fasyik. Jelas sekali anda memicu orang Aceh untuk memerangi mereka semua karena yang namanya orang kafir harby boleh kita bunuh."

Jelas itu kelihatan dasar argumentasi yang kosong dan salah kaprah dari Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi. Mengapa ?

Karena yang menjadi akar utama timbulnya konflik Acheh bukan kejelekan Soekarno kepada rakyat Acheh, melainkan karena Presiden RIS Soekarno dengan PP RIS No.21/1950 dan PERPPU No.5/1950 telah menelan, mencaplok, menduduki, dan menjajah Negeri Acheh tanpa kerelaan, keikhlasan, persetujuan dari seluruh rakyat Acheh dan pimpinan rakyat Acheh.

Kan berbeda alasan yang dikemukakan oleh Wahabiyin Rokhmawan dengan alasan yang dikemukakan oleh Ahmad Sudirman.

Ahmad Sudirman tidak mengatakan penyebab utama konflik Acheh karena kejelekan Soekarno kepada rakyat Acheh. Itu alasan dan argumentasi Wahabiyin Rokhmawan yang mengada-ada dan mengarang-ngarang sendiri.

Kemudian alasan lain yang dikemukakan Wahabiyin Rokhmawan yakni: "Apalagi anda telah mengatakan Sukarno, Suharto, Habibi, Gus Dur, Mega, Amien Rais dll beserta pendukungnya termasuk kafir, dlolim ataupun fasyik. Jelas sekali anda memicu orang Aceh untuk memerangi mereka semua karena yang namanya orang kafir harby boleh kita bunuh."

Kan itu alasan dan argumentasi yang salah kaprah dari Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi. Mengapa ?

Karena Ahmad Sudirman telah berpuluh kali mengatakan di mimbar bebas ini bahwa berdasarkan dasar hukum Al-Maidah: 44, 45, 47 barang siapa yang membuat lembaga tandingan pembuat aturan, hukum, undang undang disamping aturan, hukum, undang undang Allah SWT, lalu tidak menetapkan aturan, hukum, undang undang menurut aturan, hukum, undang undang yang diturunkan Allah SWT, maka mereka itu kafir, zhalim, fasik.

Nah itu yang berpuluh kali Amad Sudirman tuliskan di mimbar bebas ini.

Kemudian karena dasar hukum Al-Maidah: 44, 45, 47 itu akan ditegakkan dan dijalankan dengan sepenuh keyakinan dan sepenuh tenaga, maka Ahmad Sudirman menyatakan bahwa di negara kafir RI yang para pimpinannya dari mulai Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati telah membuat lembaga tandingan pembuat aturan, hukum, undang undang disamping aturan, hukum, undang undang Allah SWT, lalu mereka para pimpinan RI itu tidak menetapkan aturan, hukum, undang undang menurut aturan, hukum, undang undang yang diturunkan Allah SWT, maka mereka para pimpinan RI itu oleh Allah SWT telah dijatuhi vonis sebagai kafir, zhalim, fasik.

Nah disini, apakah Ahmad Sudirman yang menjatuhkan vonis berdasarkan dasar hukum Al-Maidah: 44, 45, 47 ?

Jelas bukan. Yang menjatuhkan vonis dalam hal ini adalah Allah SWT. Masa Ahmad Sudirman berani mendahului Allah SWT menjatuhkan vonis dengan mengatakan kafir, zhalim, fasik.

Itu kalau Ahmad Sudirman mengatakan para pimpinan RI dari mulai Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati, memang jelas dan benar ada fakta dan buktinya. Coba siapa yang membuat semua aturan Pemerintah seperti Keppres No.28/2003, Keppres No.43/2003, Keppres No.43/2004, UU No.18/2001 ? kalau bukan pihak pimpinan Pemerintah Megawati dengan Susilo bambang Yudhoyono dan Kabinetnya, bersama-sama dengan anggota DPR dibawah Ketua Akbar Tandjung yang disetujui oleh MPR dibawah Ketua Amien Rais.

Dengan Ahmad Sudirman menyatakan para pimpinan RI Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati, itu bukan berarti Ahmad Sudirman mengatakan sendiri menurut hawa nafsu sendiri bahwa Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati, Amien Rais, Susilo, Akbar Tandjung kafir, zhalim, fasik.

Kalau ada orang yang menyimpulkan demikian itu tandanya orang itu memang bodoh dan munafik, lagi sesat. Misalnya seperti Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi yang menyatakan: "Salah satunya karena seperti anda, mudah mengatakan orang islam si A, si B termasuk kafir dll atau mudah memvonis kalau Alloh SWT tidak akan mengampuni dosa yang telah dilakukan oleh si ahli maksyiat tsb dll"

Nah kan kelihatan itu munafik dan sesatnya Wahabiyin Rokhmawan ini. Masa Ahmad Sudirman dikatakan "mudah mengatakan orang islam si A, si B termasuk kafir dll".

Ini jelas jawaban dan argumentasi Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi yang menyesatkan dan munafik.

Dari apa yang diterangkan dan dijelaskan diatas tidak ada menunjukkan dan membuktikan bahwa Ahmad Sudirman "mudah mengatakan orang islam si A, si B termasuk kafir dll". Atau dengan kata lain Ahmad Sudirman "mudah mengatakan orang islam Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati, Amien Rais, Susilo, Akbar Tandjung termasuk kafir dll".

Ahmad Sudirman menampilkan dan menuliskan nama-nama para pimpinan RI itu ketika memberikan penjelasan dasar hukum Al-Maidah: 44, 45, 47 kepada pernyataan "barang siapa" . Nah untuk memperjelas "barang siapa" atau "man", maka Ahmad Sudirman memberikan contoh para pimpinan di Negara kafir RI.

Dengan Ahmad Sudirman menampilkan dan memberikan contoh para pimpinan RI, itu bukan berarti bahwa Ahmad Sudirman "mudah mengatakan orang islam si A, si B termasuk kafir dll".
Jelas, kesimpulan yang diambil oleh Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi itu memang sangat menyesatkan dan munafik.

Kemudian kalau Wahabiyin Rokhmawan mengatakan: "Jelas dari zaman khulafaurrosyidin sampai pada saat ini tidak ada ulama rusydi satupun yang berani mengatakan seperti anda cs (mengkafirkan, mendlolimkan dan memfasyikkan orang islam si A, si B)."

Ya jelas, tidak bisa menjatuhkan vonis kafir, zhalim, fasik berdasarkan kemauan dan hawa nafsu sendiri. Yang ada adalah berdasarkan kepada dasar hukum nash kuat Al-Maidah: 44, 45, 47. Seperti yang saya jelaskan diatas. Dan yang menjatuhkan vonis hukuman kafir, zhalim, fasik itu bukan manusia atau hamba Allah SWT, melainkan Allah SWT langsung.

Jadi Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi, kalau kalian mengatakan kepada Ahmad Sudirman bahwa alasan yang dipakai oleh Ahmad Sudirman untuk menampilkan dasar hukum Al-Maidah: 44, 45, 47 itu karena: "di hati anda cs adanya hanya rasa sakit hati, dendam dan hawa nafsu maka setiap kebenaran yang datang dari Alloh SWT yg di sampaikan lewat hamba-Nya, sudah pasti anda cs menolak mentah-mentah."

Wahabiyin Rokhmawan, kalau Ahmad Sudirman berargumentasi dalam berdebat dan diskusi di mimbar bebas ini berdasarkan "adanya hanya rasa sakit hati, dendam dan hawa nafsu". Itu mudah sekali dihancurkan dan dilumpuhkan dasar argumentasi itu. Tetapi, kenyataannya sampai detik ini, kalian sendiri tidak bisa menjatuhkan dasar argumentasi Ahmad Sudirman yang menyatakan bahwa Negeri Acheh itu dijajah RIS, RI yang menjelma NKRI melalui Presiden RIS Soekarno dengan memakai PP RIS No.21/1950 pada tanggal 14 Agustus 1950 dan PERPPU No.5/1950.

Kalian sendiri Wahabiyin Rokhmawan tidak bisa memberikan argumentasi secara fakta, bukti, sejarah dan hukum yang jelas dan benar mengenai Negeri Acheh ini. Bahkan kalian tidak mempersoalkan apakah Negeri Acheh itu masuk dalam tubuh RI atau tidak masuk dalam tubuh RI. Yang kalian persoalkan adalah GAM membunuh orang Islam.

Bagaimana bisa Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi bisa menyelesaikan konflik Acheh yang benar, jujur, dan adil, kalau akar masalah konflik Acheh kalian tidak kuasai dan kalian tidak mengerti. Sama saja seperti orang buta.

Seterusnya Wahabiyin Rokhmawan mengatakan: "Banyak sekali pertanyaan dan komentar saya yang belum anda cs jawab dengan jelas dan tegas menurut argumentasi anda.".

Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi itu semua yang kalian tuliskan itu didokumentasikan dengan lengkap tanpa ada perobahan satu katapun dalam www.dataphone.se/~ahmad/opini.htm . Itu dalam tulisan-tulisan tersebut telah saya jawab apa yang kalian pertanyakan. Dari mulai dasar hukum Al-Maidah: 44, 45, 47. Dasar hukum An-Nisa: 92, 93, 138, 139. Dasar hukum manhaj hijrah Rasulullah dan ayat-ayat hijrah Allah SWT. Soal tuduhan kalian mengkafirkan, soal tuduhan kalian menggolongkan khawarij. Soal konflik Acheh. Soal TNI/POLRI, dll. Itu semuanya sudah ada dan saya jawab dalam tulisan-tulisan saya sebelum ini.

Yang justru saya heran adalah kalian Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi yang tidak sanggup menjawab pertanyaan saya sebelum ini yang ada hubungannya dengan dasar hukum An-Nisa: 138, 139 dihubungkan dengan Teungku Hasan Muhammad di Tiro hijrah ke Swedia. Kalian memang bodoh pandainya hanya melakukan taklid buta pada paham Wahabi made in Saudi yang Rajanya sudah bertekuk lutut dan meminta bantuan senjata kepada George W. Bush saja.

Itu soal Isra' Mi'raj adalah merupakan mu'jizat yang diberikan Allah SWT kepada Rasulullah saw. Lalu Wahabiyin Rokhmawan menulis: "Anda (Ahmad Sudirman cs) renungkan kembali tentang perjalanan Rosululloh SAW ketika isro' mi'roj dimana ada si ahli ibadah (dlm arti luas) masuk neraka dan si ahli maksyiat malah masuk syurga"

Memang kelihatan itu Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi ingin terus mempertahankan kemunafikannya dan ketidakyakinan dan ketidakmauan sepenuh hati untuk menegakkan dan menjalankan dasar hukum Al-Maidah: 44, 45, 47.

Wahabiyin Rokhmawan menampilkan dasar argumentasi: "kembali tentang perjalanan Rosululloh SAW ketika isro' mi'roj dimana ada si ahli ibadah (dlm arti luas) masuk neraka dan si ahli maksyiat malah masuk syurga"

Nah dalam hal ini ada kelemahan argumentasi yang diajukan Wahabiyin Rokhmawan. Mengapa ? Karena tidak pernah Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi menuliskan hadist yang meriwayatkan "ada si ahli ibadah (dlm arti luas) masuk neraka dan si ahli maksyiat malah masuk syurga" ketika Rasulullah melakukan Isr'a Mi'raj.

Dari 24 hadist yang ada mempunyai hubungan erat dengan Isra' Mi'raj Rasulullah saw yang telah saya teliti dan baca kembali, ternyata satupun tidak ada yang meriwayatkan seperti cerita yang disampaikan oleh Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi, yakni : "ada si ahli ibadah (dlm arti luas) masuk neraka dan si ahli maksyiat malah masuk syurga".

Sekarang hadist apa yang dibaca dan dijadikan dasar argumentasi oleh Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi yang dipakai untuk mempertahankan argumentasi bahwa : "ada si ahli ibadah (dlm arti luas) masuk neraka dan si ahli maksyiat malah masuk syurga" ketika Rasulullah melakukan Isra' Mi'raj.

Sebelum saya keluarkan 24 hadist yang mempunyai hubungan erat dengan mu'jizat Isra' Mi'raj Rasulullah saw di mimbar bebas ini, coba tuliskan satu hadist yang kalian Wahabi Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi jadikan dasar argumentasi kalian mengenai "ada si ahli ibadah (dlm arti luas) masuk neraka dan si ahli maksyiat malah masuk syurga" ketika Rasulullah melakukan Isra' Mi'raj.

Kemudian Wahabiyin Rokhmawan mengatakan: "Coba langkah apa yang anda tempuh untuk menyelesaikan konflik di Aceh selain OPSI tersebut karena memang pemerintahan RI tidak menyetujuinya ?. Kalau langkah anda seperti saat ini yaitu menerangkan kepada rakyat Aceh akan kejahatan dan kejelekan Sukarno dll, jelas anda ingin memperuncing masalah."

Wahabiyin Rokhmawan, saudara ini bagaimana, saya mengajukan cara penyelesaian konflik Acheh dengan cara referendum dengan dua opsi, yakni opsi YA bebas dari RI, dan opsi TIDAK bebas dari RI.

Kemudian cara solusi yang telah disampaikan Ahmad Sudirman belum dilaksanakan, sudah diajukan pula pertanyaan lain: "Coba langkah apa yang anda tempuh untuk menyelesaikan konflik di Aceh selain OPSI tersebut karena memang pemerintahan RI tidak menyetujuinya?"

Dengan alasan karena pemerintahan RI tidak menyetujuinya. Memang karena pihak RI adalah pihak penjajah.

Nah sekarang untuk menghilangkan dan melenyapkan Negeri Acheh yang sedang dijajah ini, sudah dilakukan berbagai perundingan yang disaksikan oleh pihak ketiga, baik di Geneva ataupun di Tokyo. Dimana hasilnya tidak ada. Karena memang pihak RI yang membatalkan perjanjian. Seperti perjanjian di Tokyo, setahun yang lalu. Sehingga timbul perang besar-besar di Acheh dengan dasar hukum Keppres No.28/2003 dan Keppres No.43/2003 yang dibuat oleh Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono Cs dan disetujui oleh Akbar Tandjung dari DPR dan Amien Rais dari MPR.

Jadi karena melalui perundingan tidak berhasil, maka marilah serahkan keputusannya kepada seluruh rakat Acheh di Negeri Acheh untuk menentukan sikap dan pendapatnya melalui cara referendum yang saya kemukakan itu.

Coba laksanakan dulu referendum untuk membuktikan apakah memang benar sebagian besar rakyat Acheh masih tetap ingin hidup bersama pihak RI yang terus-terusan menjajahnya atau ingin bebas berdiri sendiri diatas kaki sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara RI.

Jadi, dengan cara referendum inilah cara yang terbaik untuk penyelesaian konflik Acheh yang sudah berlangsung lebih dari setengah abad ini.

Beranikah pihak Megawati, TNI/POLRI dan BIN-nya, termasuk Akbar Tandjung dan Amien Rais mengadakan referendum bagi seluruh rakyat Acheh di Negeri Aceh yang disaksikan oleh PBB ?

Terakhir yang saya akan jawab adalah apa yang dikatakan Wahabiyin Rokhmawan: "Kemudian untuk Al-Qubra cs di mana anda telah mengatakan secara filosofis Ahmad Sudirman merupakan orang islam (dalam periode Makkah). Saya (Rokhmawan) tidak pernah menemukan dalam artikel Ahmad Dirman yang menyatakan demikian tadi di atas, justru sebaliknya dia (Ahmad Dirman) mengatakan kalau sekarang NII dalam periode Madinnah dimana dakwah harus dijaharkan atau terang-terangan. Al-Qubra Al-Qubra sana baca lagi artikel Ahmad Sudirman terutama menyangkut NII. Yang jelas itu Ahmad Sudirman dan Al-Qubro cs mencampur-adukkan periode Madinnah dan periode Makkah. Kalau hal-hal yang terjadi dalam periode Makkah sesuai dengan nafsunya maka mereka mengatakan kalau kami (Ahmad Dirman cs) dalam periode Makkah tetapi kalau hal-hal yang terjadi dlm periode Madinnah sesuai dengan nafsunya merekapun mengatakan kami (Ahmad Dirman cs) berada dalam periode Madinnah. Inilah satu contoh kemunafikan mereka."

Wahai Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi, itu ketika saya membahas NII Imam SM Kartosoewirjo. Jelas mereka itu telah membangun dan mendirikan Negara Islam yang bebas merdeka dari pengaruh kekuasaan Negara kafir RI dibawah pimpinan Soekarno dan bebas dari pengaruh kekuasaan Negara kafir Belanda.

Karena itulah saya katakan bahwa perjuangan kaum muslimin dalam naungan NII memang sama seperti perjuangan kaum muslimin ketika Rasulullah saw telah membangun Daulah Islam di Yatsrib yang bebas dari pengaruh kekuasaan penguasa musyrik dan kafir Mekkah.

Adapun mengenai soal rakyat Acheh yang tela sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara kafir Pancasila mereka sekarang masih sedang terus berjuang untuk penentuan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara kafir RI yang sedang menjajahnya.

Kalau dulu daerah NII Imam SM Kartosoewirjo diluar daerah wilayah de-facto dan de-jure RI Soekarno berdasarkan Perjanjian Renville 17 Januari 1948 ketika NII diproklamasikan pada 7 Agustus 1949. Sedangkan wilayah daerah Negeri Acheh masih berada dalam jajahan Pemerintah RI. Walaupun Negeri Acheh telah diproklamasikan bebas merdeka pada tanggal 4 Desember 1976. Tetapi masih tetap berada dalam jajahan Negara Pancasila dibawah Presiden RI Megawati.

Jadi rakyat muslim Acheh yang tela sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara kafir Pancasila sedang berjuang menghadapi kaum penjajah RI. Sebagaimana kaum muslimin dimasa periode Mekkah menghadapi tekanan, penyiksaan, dan pembunuhan pihak penguasa musyrik dan kafir Mekkah. Sehingga sebagian sahabat Rasulullah saw pada tahun ke 5 Ke-Nabian diizinkan hijrah ke Abyssina dibawah pimpinan Raja kristen yang tidak memusuhi dan mendhalimi kaum muslimin.

Pakailah pikiran kalian itu wahai Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi kalau ingin mendiskusikan tentang Acheh, Daulah Islam, penegakkan dan pelaksanaan dasar hukum Islam. Jangan asal cuap tidak tentu ujung pangkalnya.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

Date: Fri, 6 Aug 2004 21:32:42 -0700 (PDT)
From: rohma wawan rokh_mawan@yahoo.com
Subject: Ahmad Sudirman si Ahlul Bid'ah Menginginkan Peperangan dan Pembunuhan
To: ahmad@dataphone.se
Cc: ahmad_jibril1423@yahoo.com, hudoyo@cbn.net.id, sea@swipnet.se, siliwangi27@hotmail.com, habearifin@yahoo.com, mr_dharminta@yahoo.com, yuhe1st@yahoo.com, dityaaceh_2003@yahoo.com, megawati@gmt.net, hassan.wirayuda@ties.itu.int, alchaidar@yahoo.com, perlez@nytimes.com, syifasukma@yahoo.com, imarrahad@eramuslim.com, viane@kon-x.com, muhammad59iqbal@yahoo.com, husaini54daud@yahoo.com, abu_farhan04@yahoo.com

Assalaamu'alaikum Wr.Wb
Bismillaahirrohmaanirrohiim

Itu Pak Ahmad Sudirman, Warga NII dan GAM/TNA Benar-benar Tidak Meyakini Sepenuh Hati Serta Telah Membangkang dari Ayat-ayat Al-qur'an yang Berlawanan dengan Hawa Nafsunya

Bahkan Berkeinginan Menyesatkan dan Mengobarkan Perang Antar Umat Islam di Seluruh Dunia Baiklah pak Ahmad Sudirman, kelihatan sekali kalau anda ini tidak mau membaca dan memafahami komentar-komentar saya yang kemaren-kemaren kecuali hanya dibaca sambil lalu saja dan karena di hati anda cs adanya hanya rasa sakit hati, dendam dan hawa nafsu maka setiap kebenaran yang datang dari Alloh SWT yg di sampaikan lewat hamba-Nya, sudah pasti anda cs menolak mentah-mentah.

Anda (pak Ahmad Sudirman) bukan ulama' Rusydi, bukan ustadz hakiki melainkan seorang pelarian politik yang pengecut yang penuh kebid'ahan dalam beribadah. Anda memang pintar berkelit dari kenyataan-kenyataan di dunia ini. Banyak sekali pertanyaan dan komentar saya yang belum anda cs jawab dengan jelas dan tegas menurut argumentasi anda.

Coba bapak Ahmad Sudirman cs tunjukkan kepada saya ulama mana yang berani mengatakan orang islam si A, si B termasuk kafir, dlolim dan fasyik ?. Jelas dari zaman khulafaurrosyidin sampai pada saat ini tidak ada ulama rusydi satupun yang berani mengatakan seperti anda cs (mengkafirkan, mendlolimkan dan memfasyikkan orang islam si A, si B).

Karena apa para ulama rusydi tersebut tidak ada yang mau mengatakan orang islam si A, si B termasuk kafir, dlolim atau fasyik ? Jelas para ulama tersebut tidak ingin mendahului vonis Alloh SWT dll.

Anda (Ahmad Sudirman cs) renungkan kembali tentang perjalanan Rosululloh SAW ketika isro' mi'roj dimana ada si ahli ibadah (dlm arti luas) masuk neraka dan si ahli maksyiat malah masuk syurga. Salah satunya karena seperti anda, mudah mengatakan orang islam si A, si B termasuk kafir dll atau mudah memvonis kalau Alloh SWT tidak akan mengampuni dosa yang telah dilakukan oleh si ahli maksyiat tsb dll. Bisa saja besok di akhirat yang anda (Ahmad Sudirman) vonis kafir malah masuk syurga dan sebaliknya. Mengenai itu Surat Al-maidah 44, 45, 47 jelas sampai saat inipun masih dikaji oleh para ulama Rusydi, walaupun begitu tidak ada satu orangpun di antara mereka yang mengatakan orang islam si A, s B termasuk kafir dll.

Anda Bpk Ahmad Sudirman telah memaksakan kehendak kepada RI untuk menerima OPSI tsb. Memang OPSI tsb bagus tetapi justru dengan anda menuliskan artikel-artikel terutama mengenai kejelekan Sukarno dll kepada rakyat Aceh berarti dengan sendirinya anda mengobarkan api peperangan diantara umat muslim. Apalagi anda telah mengatakan Sukarno, Suharto, Habibi, Gus Dur, Mega, Amien Rais dll beserta pendukungnya termasuk kafir, dlolim ataupun fasyik. Jelas sekali anda memicu orang Aceh untuk memerangi mereka semua karena yang namanya orang kafir harby boleh kita bunuh. Coba langkah apa yang anda tempuh untuk menyelesaikan konflik di Aceh selain OPSI tersebut karena memang pemerintahan RI tidak menyetujuinya ?. Kalau langkah anda seperti saat ini yaitu menerangkan kepada rakyat Aceh akan kejahatan dan kejelekan Sukarno dll, jelas anda ingin memperuncing masalah.

Coba anda tanyakan kepada seluruh rakyat Aceh apakah mereka pro dengan GAM atau lebih senang dengan TNI ?. Kalau anda tidak membuktikan dengan sendirinya melainkan hanya mendapat info dari orang GAM Bandit, maka itu info salah besar. Anda bisa menggunakan kecanggihan acces internet ini untuk berdialog dengan mereka (orang Aceh).

Kemudian untuk sdr Pearce org, anda sudah benar-benar termakan oleh tipu muslihat Ahmad Sudirman yang anda anggap sebagai USTADZ. Anda mengatakan kalau tidak etis seorang murid (anda) mengkritik seorang ustadz (menurut anda Ahmad Dirman). Naaah ini letak keluguan dan kefanatikan bahkan ke-taklitad butanya anda terhadap si Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman. Padahal para sahabat Rosululloh SAW dan para Imam besar kita yang empat, telah berwasiat janganlah kau ambil fatwaku yang salah. Mengenai si Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman kali ini memang dia telah menyalahi Sunnah dan mengikuti hawa nafsunya sendiri yang disertai sakit hati, balas dendam dan mencaci orang Islam yg sudah meninggal. Memang kelihatannya si Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman ketika menerangkan Al-maidah 44, 45, 47 ada dalil aqlinya, tapi jelas ini hanya sebagian kecil ulama saja dan ulama tersebut tidak ada yg memvonis orang Islam si A, si B termasuk kafir dll.

Kemudian mengenai pertanyaan-pertanyaan yang anda (sdr Peace org) sampaikan kepada saya, memang sengaja saya tidak menjawabnya karena anda bertanya bukan karena tidak tahu tetapi anda bertanya karena ingin berdebat melawan saya.

Baiklah mengenai Adab Perang yang anda tanyakan kepada saya, jelas sekali disebutkan dalam Al-Qur'an. Antara lain berperanglah kamu kepada orang kafir (non Islam) yg memerangimu, tetapi jangan berlebihan, janganlah berperang pada bulan-bulan yang tidak diperbolehkan Alloh SWT untuk berperang dll.

Kelihatan sekali kalau anda (sdr Peace org) jarang membaca Al-qur'an dengan pemahaman paling tidak terjemahannya. Kemudian mengenai kedudukan perang Jamal sudah saya terangkan. Jelas sekali itu merupakan fitnah terbesar bagi umat Islam pada saat itu sampai sekarang. Kenyataannya dengan perang tsb malah di jadikan contoh untuk kebolehan perang sesama umat Islam, seperti apa yang anda tuliskan kemaren, yaitu apa ada hukum perang sesama umat Islam, saya (sdr peace org) kira ada yaitu perang Jamal dan perang Muawiyah melawan Ali dst...

Saya memang sengaja tidak akan menjawab pertanyaan-pertanyaan anda, karena saya berdiskusi dan berdebat melawan Ahmad Dirman si Ahlul Bid'ah. Mengenai apa yg anda (sdr Peace org) tuliskan kepada saya "Karena memang anda (Rokhmawan) niatnya salah", yang anda maksud niat saya berdiskusi dan berdebat melawan Ahmad Dirman itu apa ?. Jelas sejak pertama kali saya terjun di mimbar bebas ini niatnya adalah bukan untuk menimba ilmu tetapi untuk meluruskan argumen Ahmad Sudirman si Ahlul Bid'ah yang salah kaprah dan amburadul yang berdasarkan dengan hawa nafsunya.

Kemudian untuk Al-Qubra cs di mana anda telah mengatakan secara filosofis Ahmad Sudirman merupakan orang islam (dalam periode Makkah). Saya (Rokhmawan) tidak pernah menemukan dalam artikel Ahmad Dirman yang menyatakan demikian tadi di atas, justru sebaliknya dia (Ahmad Dirman) mengatakan kalau sekarang NII dalam periode Madinnah dimana dakwah harus dijaharkan atau terang-terangan. Al-Qubra Al-Qubra sana baca lagi artikel Ahmad Sudirman terutama menyangkut NII. Yang jelas itu Ahmad Sudirman dan Al-Qubro cs mencampur-adukkan periode Madinnah dan periode Makkah. Kalau hal-hal yang terjadi dalam periode Makkah sesuai dengan nafsunya maka mereka mengatakan kalau kami (Ahmad Dirman cs) dalam periode Makkah tetapi kalau hal-hal yang terjadi dlm periode Madinnah sesuai dengan nafsunya merekapun mengatakan kami (Ahmad Dirman cs) berada dalam periode Madinnah. Inilah satu contoh kemunafikan mereka.

InsyaAlloh untuk sementara waktu ini, saya tidak akan memperpanjang diskusi dan perdebatan di mimbar bebas ini karena memang tidak ada gunanya untuk meladeni orang-orang Ahlul Bid'ah seperti Ahmad Sudirman cs. Ingat, "syaiton lebih cinta dengan amalan bid'ah dari pada amalan syirik". Orang yang melakukan kesyirikan suatu saat masih bisa bertaubat dan di usahakan oleh orang lain agar dia taubat, tetapi orang yang melakukan amalan Bid'ah sangat sulit untuk bertaubat.

Keputusan saya yang sementara ini bukan karena anjuran si Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman tetapi karena memang saya sendiri sudah 2 pekan yg lalu ingin menarik diri dan atas saran rekan se Manhaj kami.

Ya Alloh bukakanlah hatinya (Bpk Ahmad cs, NII, GAM/TNA) untuk dapat memahami Islam yang syammil ini, bukakanlah pintu taubat untuknya yang telah terang-terangan mereka semua telah mendahului dan melangkahi serta membangkang dari jalan- Mu dan jalan Rosul-Mu.
Ya Alloh ampunilah mereka semua yang secara terang-terangan tidak mengindahkan Hukum-hukum-Mu.
Ya Alloh hentikan permusuhan antara GAM/TNA melawan TNI sehingga mereka hamba-Mu tidak saling membunuh dan dapat beribadah dengan khusuk. Amiin.
Wallohu'alam bi showab

PERLU DI INGAT ! Memerangi orang kafir (non Islam) yang memusuhi kita maka boleh kita bunuh. Memerangi orang Islam (dlolim, fasyik dll) baik yang memusuhi kita ataupun tidak maka tidak boleh kita bunuh.

Yang berhak memvonis orang islam si A si B termasuk kafir dll hanyalah Alloh SWT. Dajjal laknatulloh juga mengkafir-kafirkan orang islam si A, si B. Masa perang Jamal dll jangan dijadikan contoh bagi kita untuk memerangi saudara muslim kita, karena pada perang Jamal dll tersebut fitnahlah yang terjadi.

Wassalaam

Rokhmawan Agus Santosa

rokh_mawan@yahoo.com
rokh-mawan@plasa.com
solo, jateng, Indonesia
----------