Stockholm, 20 Agustus 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

WAHABIYIN ROKHMAWAN BUTA & MUKA BERLUMPUR HITAM THAGHUT PANCASILA NEGARA KAFIR RI
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

WAHABIYIN ROKHMAWAN & SALAFI-SOLO-WAHABI-SAUDI MAKIN SESAT, MUNAFIK DAN MUKA BERLUMPUR HITAM SISTEM THAGHUT PANCASILA DI NEGARA KAFIR RI

"Kemudian saya tujukan kepada Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman cs, anda menuliskan, "Baik itu Amerika, Negara-Negara Eropa Barat, Australia, Jepang, telah mengetahui secara de-facto dan de-jure bahwa rakyat Acheh sedang berjuang melawan penindasan dan penjajahan Pemerintah RI dengan TNI-nya. Rakyat Acheh sedang berjuang untuk agama, tanah air dan rakyat dari pihak RI yang telah menduduki dan menjajah Acheh sejak 54 tahun yang lalu" (Ahmad Sudirman, 19 Agustus 2004). Nah apabila ini benar-benar diketahui negara lain mengapa mereka tidak segera menyelesaikannya. Sayang sekali yang mengakuinya hanya Negara yang mayoritas pejabat dan penduduknya Non-islam. Jelas negara-negara tersebut (PBB) tidak akan dan tidak boleh ikut campur untuk menyelesaikan pertikaian anatara GAM dengan TNI karena ini adalah urusan dalam negeri, kecuali atas permintaan RI. Kemudian salah besar kalau Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah mengatakan rakyat aceh sedang berjuang untuk agama. Kemudian mengenai pertanyaan Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman kepada saya mengenai " kejahatan2 RI/TNI jelas disini bukan forumnya untuk membicarakannya. Coba anda Ahmad Dirman baca Majalah Assunnah dan dengarkanlah ceramah ustazd salafi di Solo, Indonesia. Tidak mungkin dan salah besar klau saya/kami ingin mempertahankan Mega maupun pendudukan dan kedzaliman RI di Aceh." (Rokhmawan , rokh_mawan@yahoo.com , Thu, 19 Aug 2004 23:36:26 -0700 (PDT))

Baiklah Rokhmawan Agus Santosa dan Salafi di Solo, Jawa Tengah, Indonesia.

Bagaimana makin lama makin kelihatan kemunafikan dan kesesatan Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi ini. Mengapa ?

Coba saja perhatikan dari apa yang dituliskan Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi yang persis seperti burung beo mengikuti apa yang diucapkan tuannya: "Nah apabila ini benar-benar diketahui negara lain mengapa mereka tidak segera menyelesaikannya. Sayang sekali yang mengakuinya hanya Negara yang mayoritas pejabat dan penduduknya Non-islam. Jelas negara-negara tersebut (PBB) tidak akan dan tidak boleh ikut campur untuk menyelesaikan pertikaian anatara GAM dengan TNI karena ini adalah urusan dalam negeri, kecuali atas permintaan RI."

Disini kelihatan itu Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi adalah memang sama seperti kacung atau jongosnya Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono, Endriartono Sutarto, Ryamizard Ryacudu, Da'i Bachtiar yang dengan jelas-jelas menelan, mencaplok, menduduki, dan menjajah Negeri Acheh. Menganggap itu Negeri Acheh yang dirampok dan dijajah Presiden RIS Soekarno sebagai negeri milik embahnya Soekarno Cs dan para penerusnya.

Dari apa yang dikatakan oleh Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi ini jelas bahwa itu merupakan suara sumbang pihak Pemerintah RI, DPR, MPR yang ingin terus menjajah Negeri Acheh.

Konflik Acheh sudah dibicarakan melalui cara politik dengan dialog dan perundingan. Tetapi ternyata setelah dikupas bahwa pihak RI yang tidak ingin timbulnya perdamaian di Acheh, karena mereka masih tetap keras kepala menganggap Negeri Acheh sebagai milik embahnya para penerus Soekarno.

Kemudian celakanya itu para munafikun yang sesat Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi ikut-ikutan dibelakang buntut Megawati Cs untuk menyuarakan: "Jelas negara-negara tersebut (PBB) tidak akan dan tidak boleh ikut campur untuk menyelesaikan pertikaiananatara GAM dengan TNI karena ini adalah urusan dalam negeri, kecuali atas permintaan RI."

Saking bodohnya itu munafikun yang sesat Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi tidak bisa melihat dan membaca ketika berlangsungnya dialog dan perundingan antara RI dan ASNLF atau GAM, bahwa Negara-negara anggota PBB telah ikut bersama-sama menyelesaikan konflik Acheh. Tetapi usaha untuk menuju jalan damai jelas-jelas digagalkan oleh Susilo Bambang Yuhdoyono, Megawati, Noer Hassan Wirajuda, Endriarrtono Sutarto, Ryamizard Ryacudu, yang juga ditepuki oleh kelompok munafikun sesat Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi.

Seterusnya bagaimana itu Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi tidak terjemurus kedalam kelompok munafikun dan kelompok sesat ketika menulis: "Coba anda Ahmad Dirman baca Majalah Assunnah dan dengarkanlah ceramah ustazd salafi di Solo, Indonesia. Tidak mungkin dan salah besar klau saya/kami ingin mempertahankan Mega maupun pendudukan dan kedzaliman RI di Aceh"

Nah perhatikan, kata Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi: "Tidak mungkin dan salah besar klau saya/kami ingin mempertahankan Mega maupun pendudukan dan kedzaliman RI di Aceh"

Inilah betul-betul kemunifikan dan kesesatan yang paling besar yang dilakukan oleh kelompok Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi.

Wahai Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi, kalian telah melakukan hal-hal yang kalian tidak sadari dengan melanggar apa yang kalian ikrarkan dan ucapkan. Dengan kalian menganggap rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara kafir RI sebagai pengacau, mengangkat senjata yang memberikan legalitas kepada pihak rezim RI dan TNI untuk membunuh rakyat Acheh dan untuk terus menjajah Negeri Acheh.

Inilah kebodohan dan kedunguan kaum munafikun dan sesat Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi yang tidak menyadari bahwa diri mereka telah bergelimang hidup dalam lumpur hitam sistem thaghut pancasila hasil kutak katik Soekarno sehingga buta bahwa diri mereka telah secara langsung mempertahankan rezim Megawati, TNI/POLRI, DPR, MPR melakukan kezhaliman dan pendudukan di Negeri Acheh.

Bagaimana munafikun yang sesat Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi tidak bisa membaca dan mempelajari sejarah pembunuhan yang dilakukan oleh Soekarno, Soeharto, Abdurrahman Wahid dan sekarang Megawati bersama TNI/POLRI terhadap rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara kafir RI.

Karena memang kebodohan dan kedunguan munafikun yang sesat Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi inilah ketika lebih dari setengah abad TNI membunuh rakyat Acheh atas perintah Soekarno, Soeharto, Abdurrahman Wahid, Megawati masih dianggap sebagai perbuatan yang bisa diterima. Sehingga mereka kaum munafikun sesat Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi mau terus menjilat dan mengekor dibelakang ekor para pimpinan RI dan para penerus Soekarno yang telah merampok dan menjajah Negeri Acheh.

Kalian munafikun sesat Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi mata hati kalian memang telah buta, telinga kalian telah budek sehingga tidak sanggup dipakai untuk melihat, memikirkan, medengar apa yang terjadi dan apa yang telah dilakukan oleh pihak pimpinan RI yang telah mempergunakan TNI untuk membunuh dan memperkosa rakyat Acheh dan merampas serta menjajah Negeri Acheh.

Kalian memang benar-benar wahai Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi adalah kelompok munafikun yang sesat.

Kalian munafikun sesat Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi menganggap diri kalian mengikuti manhaj Rasulullah saw. Padahal kalian itu adalah benar-benar kelompok yang membangkang ayat-ayat dasar hukum Allah SWT, membangkang manhaj Rasulullah saw, dan kalian hanya membesar-besarkan paham manhaj wahabi kalian yang disebar luaskan dari Saudi yang raja kalian telah benar-benar munafik dan bertekuk lutut dihadapan pemimpin thaghut Fi'raun modern George W. Bush sambil mengemis-negemis minta diizinkan untuk membeli senjata.

Hanya orang-orang yang bisa ditipu dengan paham wahabi kalian saja yang manggut-manggut dengan jenggot dan kumis menggebay-gebay kalian. Tetapi kalian adalah benar-benar munafikun sesat yang terus mau diajdikan alat oleh Megawati, BIN, TNI/POLRI untuk menghancurkan ASNLF atau GAM, NII, Hizbut Tahrir, LDII, Abu Bakar Basyir. Kalian Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi sudah tidak punya lagi harga diri, dan kalian adalah penipu dengan menjual manhaj Rasulullah saw, padahal semua itu isinya hanyalah paham wahabi yang sesat.

Wahai munafikun sesat Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi kalian mau berusaha ikut-ikutan menutupi fakta, bukti, sejarah, hukum tentang kejahatan Presiden RIS Soekarno menjajah Negeri Acheh dengan kalian mengatakan: "Jelas sekali kalau Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah, GAM/TNA mencari dan mengharap pertolongan dari orang-orang Non-Islam (PBB/dunia Internasional) untuk menyelesaikan konflik di aceh. Dan apabila kita tengok Hasan Tiro cs yang memilih berlindung dibawah ketiak Swedia dan menggalang kekuatan dengan pemerintahan Swedia maka mereka semua terkena vonis munafik sesuai ayat An-Nisa' 138 dan 139"

Bagaimana kalian munafikun sesat Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi melupakan diri kalian dengan raja kalian Fahd dari Saudi yang sudah sedemikian menjual Negerinya kepada pihak Pemerintah dari Negara kafir federasi Amerika dibawah pimpinan George W. Bush.

Apakah kalian menganggap bahwa pimpinan Negara kafir RI tidak meminta pertolongan kepada semasa pemerintah negara-negara lainnya yang kafir ?.

Wahai munafikun sesat Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi, tidakkah kalian melihat bahwa itu Menteri Luar Negeri Noer Hassan Wirajuda mundar mandir mengunjungi negara-negara kafir di dunia untuk meminta pertolongan dan sokongan untuk tetap mempertahankan RI bisa terus menduduki dan menjajah Negeri Acheh ?.

Dasar kalian munafikun sesat Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi buta sehingga tidak bisa melihat apa kerja Menteri Luar Negeri dari Negara kafir RI kalian yang bercerita dan berpropaganda menjelek-jelekkan ASNLF atau GAM sebagai pemberontak, teroris, separatis, dengan tujuan agar Pemerintah dari negara-negara kafir tersebut menyokong kebijaksanaan politik pendudukan dan penjajahan di Negeri Acheh.

Wahai munafikun sesat Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi, kalian memang benar-benar buta dan budek tidak mau memepalajari sejarah berdirinya Negara kafir RI, Negara Islam Indonesia, dan Negeri Acheh. Sehingga karena kalian itu bodoh dan dungu karena kemunafikan kalian, maka ketika kalian membicarakan NII telah menlantur seenak udel sendiri mengikuti apa yang selalu digembar-gemborkan oleh Soekarno dan para pengikutnya yang telah menghancurkan NII dan Negeri Acheh.

Itu kalau kalian berbicara masalah NII tanpa kalian dibekali ilmu pengatahuan dan hanya mencomot sedikit dari sana dari sini, maka akhirnya kalian ketika berbicara NII betu-betul salah kaprah dan menyesatkan.

Itu Negara kafir RI yang kalian dukung dan tinggali sekarang ini, setelah melakukan Perjanjian Renville 17 januari 1948, daerah kekuasaannya secara derfacto dan de-jure hanyalah disekitar daerah Yogyakarta dan sekitarnya saja.

Itu kalian harus pahami, karena kalau kalian buta dan budek, maka ketika kalian berbicara NII kalian salah kaprah dan menyesatkan.

Ketika Daerah de-facto dan de-jure Negara kafir RI hanya di sekitar Yogyakarta, maka pada tanggal 7 Agustus 1949 Imam SM Kartosoewirjo memproklamasikan berdirinya Negara Islam di daerah Tasikmalaya, Jawa Barat diluar daerah kekuasaan de-facto dan de-jure Negara kafir RI yang diproklamasikan oleh Soekarno dan Mohammad Hatta.

Kalau kalian munafikun sesat Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi tidak paham dan tidak mengerti sejarah, maka janganlah kalian itu berani-berani membicarakan NII, apalagi kalian mengkafirkan dengan senjata gombal khawarij kalian.

Itu NII telah ada rakyatnya, daerah wilayah kekuasaannya, ada Pemerintahnya dan lembaga pemerintahannya. Karena pada tanggal 27 Desember 1949 Belanda menyerahkan dan mengakui Kedaulatan RIS yang mana Negara kafir RI adalah salah satu dari 16 negara bagian RI, ternyata pihak Soekarno dengan RIS-nya justru menghancurkan dan menjajah NII Imam SM Kartosoewirjo.

Jadi, munafikun sesat Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi yang menghancurkan dan menjajah wilayah NII adalah Soekarno sebagai Presiden RIS dan seterusnya sebagai Presiden RI yang menjelma jadi NKRI.

Itulah kejahatan dan kelicikan Soekarno yang kalian munafikun sesat Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi tidak kalian pahami karena memang kalian itu bodoh tidak mau belajar sejarah yang benar tentang Negara kafir RI dan NII.

Kemudian mengenai Negeri Acheh. Itu jelas sejak 20 September 1953, NII di Acheh diproklamasikan oleh Teungku Muhammad Daud Beureueh bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila, telah memiliki wilayah di Acheh, Pemerintahan yang langsung dipimpin oleh Teungku Muhammad Daud Beureueh, dan ada rakyat yang diperintahnya. Tetapi karena Teungku Muhammad Daud Beureueh menyerah pada bulan Desember 1962, maka NII yang telah berubah menjadi Republik Islam Acheh lenyap. Tetapi 14 tahun kemudian pada 4 Desember 1976 Teungku Hasan Muhammad di Tiro memproklamasikan ulang Negara Acheh yang merdeka dari pengaruh kekuasaan asing Pemerintah Negara kafir RI. Dimana negara Acheh telah memiliki rakyat Acheh, memiliki wilayah kekuasaan di Acheh secara de-facto sampai sekarang, yang oleh pihak pemerintah RI dan TNI-nya sampai sekarang tidak bisa didudukinya. Lalu adanya Pemerintah dalam pengasingan di Swedia dan lembaga pemerintahannya.

Jadi munafikun sesat Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi itu Negara Acheh secara de jure dan de-facto telah berdiri. Tetapi karena kalian munafikun sesat Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi bodoh dan budek, maka ketika berbicara ASNLF atau GAM dan Negara Acheh salah kaprah dan menyesatkan.

Wahai munafikun sesat Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi karena kalian itu buta hati, maka kalian itu sangat mudah untuk terjerumus kedalam kesesatan.

Lihat dan perhatikan saja apa yang dikatakannya: "Anda (Peace org) harus bisa melihat Ahmad Sudirman cs yang mengatakan umpatan2 yang tidak lazim bagi seorang islam kaffah (sayang sekali Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman cs bukan seorang muslim yang kaffah, kecuali kalau mau bertaubat dan mengikuti jejak Rosululloh SAW, para sahabatnya dan para tabi'in2 dengan pemahan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah). Perhatikan apakah saya pernah mengumpat Ahmad Sudirman dengan kata-kata yang tidak lazim ?. Kami mengatakan dia khowarij dan saya mengatakan amburadul, salah kaprah, seenak udele dewe, ini jelas lebih sopan dari pada umpatan Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman tersebut."

Setelah saya pelajari, baca dari apa yang ditulis oleh Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi ini, saya jadi bertanya-tanya. Mengapa itu Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi berani mengatakan yang demikian, padahal Ahmad Sudirman memiliki dokumentasi lengkap dari semua tulisannya yang ditujukan dari awal pertama kepada Ahmad Sudirman. Dan kapan itu Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi mulai melambungkan senjata gombal khawarijnya, karena memang dia sudah dari sejak awal untuk berkonfrontasi dengan Ahmad Sudirman, NII, GAM, Hizbut Tahrir, LDII, Abu Bakar Basyir, Abdullah Sungkar.

Jelas, dari semua tulisan-tulisan Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi itu justru dia dan sekutunya itu yang memulai melambungkan kata-kata kafir dengan memakai kedok gombal khawarijnya di mimbar bebas ini.

Coba saja lihat di www.dataphone.se/~ahmad/opini.htm bisa dibaca secara lengkap dari mulai tanggal 17 Juni 2004 dalam tulisan-tulisan yang judulnya memakai nama rokhmawan. Itu jelas terlihat dan tergambar kronoligis bila muncul itu cacian dan tuduhan gombal khawarij, kafir, salafi dsb.

Jadi, wahai Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi, kalian jangan seenak udel langsung melambungkan kata-kata yang kalian sendiri sudah melupakannya. Itu semua yang kalian katakan dan tuliskan dimimbar bebas dan ditujukan kepada Ahmad Sudirman tersimpan rapi dalam tulisan-tulisan yang dijaga rapi dalam www.dataphone.se/~ahmad/opini.htm .

Jadi kalian munafikun sesat Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi tidak akan bisa kalian menipu dan membohongi di mimbar bebas ini. Semua yang kalian tulis tercatat secara lengkap dan rapi. Itu semua bukti sejarah, bagaimana sebenarnya kalian itu munafik sesat dan membangkang pada ayat-ayat dasar hukum Allah SWT dan manhaj Rasulullah saw, dan kalian hanyalah sebagai corong alat penyebar paham wahabi dari Saudi.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

Date: Thu, 19 Aug 2004 23:36:26 -0700 (PDT)
From: rohma wawan rokh_mawan@yahoo.com
Subject: Itu Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman cs, NII, GAM/TNA Telah Menceburkan Diri di Negara Kafir Swedia dan Sesuai dengan An-nisa' 138 dan 139

To: ahmad@dataphone.se
Cc: ahmad_jibril1423@yahoo.com, hudoyo@cbn.net.id, sea@swipnet.se, siliwangi27@hotmail.com, habearifin@yahoo.com, mr_dharminta@yahoo.com, yuhe1st@yahoo.com, dityaaceh_2003@yahoo.com, megawati@gmt.net, hassan.wirayuda@ties.itu.int, alchaidar@yahoo.com, perlez@nytimes.com, syifasukma@yahoo.com, imarrahad@eramuslim.com, viane@kon-x.com, muhammad59iqbal@yahoo.com, husaini54daud@yahoo.com, abu_farhan04@yahoo.com

Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalaamu'alaikum Wr.Wb

Itu Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman cs, NII, GAM/TNA Telah Menceburkan Diri di Negara Kafir Swedia dan Sesuai dengan An-nisa' 138 dan 139

Sementara saya tujukan kepada sdr Peace org ( Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman cs boleh menanggapi ).

Baiklah anda sdr Peace org mengatakan (intinya) kalau kata-kata kotor yang dilontarkan Ahmad Sudirman itu adalah hak/terserah beliau, dan mungkin itu perlu baginya jadi wajar saja. Nah mengapa ketika kami mengatakan NII, GAM/TNA, Ahmad Sudirman cs termasuk Khowarij, anda langsung menegur saya dengan mengatakan " Apakah anda (rokhmawan) tidal punya sopan santun?. Jelas yang tidak punya sopan santun itu adalah Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman cs, karena mereka mengatakan dungu, budek, tolol, bodoh dan umpatan lainnya (na'udzubillahi min dzalik). Padahal Rosululloh SAW bersabda " Menghina (mencaci) umat islam adalah suatu kefasikan dan membunuhnya adalah suatu kekafiran".

Anda harus bisa melihat Ahmad Sudirman cs yang mengatakan umpatan2 yang tidak lazim bagi seorang islam kaffah (sayang sekali Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman cs bukan seorang muslim yang kaffah, kecuali kalau mau bertaubat dan mengikuti jejak Rosululloh SAW, para sahabatnya dan para tabi'in2 dengan pemahan Ahlus Sunnah Wal Jama'ah).

Perhatikan apakah saya pernah mengumpat Ahmad Sudirman dengan kata-kata yang tidak lazim ?. Kami mengatakan dia khowarij dan saya mengatakan amburadul, salah kaprah, seenak udele dewe, ini jelas lebih sopan dari pada umpatan Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman tersebut.

Kemudian anda juga mengatakan (intinya saja) "Pak rokhmawan, kalau berdiskusi itu jangan menunjuk hidung kepada lawan diskusi dan seharusnya anda (rokhmawan) hanya mengatakan ciri2 khowarij tanpa menuduh siapa2 kemudian cocokkan dengan NII, GAM/TNA, HT, kalau memang mereka ada ciri2nya maka jelaskan sehingga ini bisa menjadi bahan pertimbangan".

Walaupun seandainya Manhaj Salafy mengikuti anjuran seperti yang anda katakan tetapi tatkala sampai pada titik akhir yaitu membicaraka kelemahan dan kesesatan NII, GAM/TNA, HT tetap saja mereka tidak akan menerimanya.

Coba anda baca lagi komentar-komentar saya, jelas disitu sudah banyak saran yang saya tujukan kpd Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman cs, NII, GAM/TNA, tetapi hati mereka mungkin sudah tertutup dengan gemerlapnya dunia, kemaksyiatan, kebid'ahan dan ketaklidan butanya terhadap pimpinannya namun saran saya di abaikan begitu saja.

Contoh saran saya kemaren lusa, hapus saja kejahilan-kejahilan yang ada padanya, bergurulah kepada ulama Rusydi yang bermanhaj lurus, utamakan Sunnah Rosululloh SAW dan masih banyak saran yang lainnya. Seharusnya Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman cs, NII, GAM/TNA berterimakasih masih ada pihak-pihak yang memberikan saran kpdnya.

Baiklah, anda sdr Peace org mengatakan (intinya) kalau NII dan Aceh telah membentuk sebuah negara islam, sehingga dengan kedatangan kompeni2 belanda, TNI maka mereka itu dinamakan sebagai penjajah.

Anda sdr Peace org begitu lugu sekali dan tidak mengerti ilmu ketatanegaraan. Apabila seorang negarawan di seluruh dunia ini membaca pernyataan anda maka anda akan ditertawakan (ha..ha..ha mana ada itu NII, negara aceh). Kalau dilihat dari islam itu NII adalah suatu kelemabagaan (nizham), pergerakan (harakah), golongan (firkoh) yang berada di negara indonesia. Kalau dilihat dari segi tata negara maka yang dinamakan negara yang di akui dunia itu harus ada syarat2nya sbb :
1.Harus ada rakyat
2.Wilayah
3.Pemerintahan
4.Alat atau sarana yang dapat membantu kepemerintahan

Naaah sekarang anda sdr Peace org cs, lihat itu apakah NII, GAM/TNA memenuhi paling tidak ketiga syarat utama di atas ?.

NII memang ada rakyat/warganya namun untuk point 2 - 4 masih tanda tanya. Kalau NII dahulu wilayahnya sekitar jawa barat tetapi ini hanya pengeklaiman NII saja. Kemudian mengenai pemerintahan, di NII belum ada pemerintahan kecuali hanya pengkoordiniran atau kepemimpinan.

Nah sedangkan untuk point ke 4 jelas itu NII masih ikut membutuhkan alat atau sarana dan prasarana dari RI, misal pembuatan KTP, SIM, Sekolah dll.

Sedangkan untuk Aceh, jelas punya rakyat dan wilayah namun tidak memiliki pemerintahan dan alat atau sarana dan prasarananya kecuali dari RI. Yang jelas baik NII atau Aceh belum diakui oleh dunia internasional. Seandainya NII, Aceh di akui oleh PBB sudah pasti mereka akan merdeka.

Kemudian sekedar untuk logika saja, kalau anda sdr Peace org mengatakan TNI merupakan penjajah, maka perhatikan berikut ini : Sebuah negara yang dijajah oleh pihak musuh katakanlah Indonesia pada masa penjajahan Belanda, Jepang dll ketika belum dijajah maka negara tersebut sudah berdiri (dulu namanya Nusantara). Bagaimana dengan NII ? apakah NII sebelum dijajah Belanda, TNI sudah terbentuk. Adapun pemproklamasian 7 Agustus 1949 itu hanya di akui oleh Warga NII.

Sedangkan untuk Aceh, memang dia sudah ada sejak dari nenek moyang tetapi bukan negara melainkan hanya kepulauan nusantara, Sedangkan proklamasi yang diikrarkan oleh Daud Beureuh dan kemudian di ulang oleh Hasan Tiro jelas yang mengakuinya hanya warga aceh tersebut termasuk NII.

Sdr Peace org, saya ( Rokhmawan ) tidak mengharap untuk anda jadikan sebagai "guru". Seandainya saya menginginkan seorang santri jelas lewat face to face, jadi salah besar seandainya anda benar-benar mengatakan "kalau pak Rokhmawan mungkin iri...".

Kemudian saya tujukan kepada Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman cs, anda menuliskan, "Baik itu Amerika, Negara-Negara Eropa Barat, Australia, Jepang, telah mengetahui secara de-facto dan de-jure bahwa rakyat Acheh sedang berjuang melawan penindasan dan penjajahan Pemerintah RI dengan TNI-nya. Rakyat Acheh sedang berjuang untuk agama, tanah air dan rakyat dari pihak RI yang telah menduduki dan menjajah Acheh sejak 54 tahun yang lalu".

Nah apabila ini benar-benar diketahui negara lain mengapa mereka tidak segera menyelesaikannya. Sayang sekali yang mengakuinya hanya Negara yang mayoritas pejabat dan penduduknya Non-islam.

Jelas negara-negara tersebut (PBB) tidak akan dan tidak boleh ikut campur untuk menyelesaikan pertikaian anatara GAM dengan TNI karena ini adalah urusan dalam negeri, kecuali atas permintaan RI. Kemudian salah besar kalau Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah mengatakan rakyat aceh sedang berjuang untuk agama.

Yang benar dari uraian Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah dulu adalah rakyat aceh berjuang untuk menentukan nasib sendir bebas dari kekuasaan R, dan di katakannya lagi perang di aceh bukan perang agama.

Coba kita telaah ucapan Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah yang mengatakan rakyat aceh berjuang untuk agama. Apabila itu benar seperti perkataannya, mengapa mereka (GAM/TNA) memerangi TNI yang beragama islam ?.

Jelas Si Ahlu Ahwa dan Ahlu Bid'ah Ahmad Sudirman cs dengan tergesa-gesanya akan mengatakan karena TNI memusuhi/mendzalimi GAM. Jelas dengan pernyataan ini maka Si Ahlu Ahwa dan Ahlu Bid'ah Ahmad Sudirman tetap menginginkan peperangan di Aceh.

Kala Ahmad Sudirman mengatakan TNI telah mendzalimi rakyat aceh, jelas itu alasan yang dicari-cari dan diputar balikkan faktanya. Karena yang mendzalimi rakyat aceh itu adalah sebagian besar GAM pengacau dan yang angkat senjata itu GAM Pengacau ( keterangan langsung dari orang asli tamiyang, aceh ).

Kemudian dilihat dari cara berpenampilan mana ada itu GAM/TNA berpenampilan seperti Rosululloh SAW dalam kehidupan sehar-hari. Yang lelas pernyataan Si Ahlu Ahwa dan Ahlu Bid'ah kalau rakyat aceh berjuang untuk agama, jelas alasan gombal dan bohong besar bahkan berlwanan lagi dengan komentar2 kemaren. Sudah dari dulu memang Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman jika memberi komentar kadang2 selalu bertentangan dengan komentar yang kemaren lusa.

Kemudian Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman menuliskan "Persoalannya adalah sekarang sudah bisa dibuktikan bahwa memang benar pihak Pemerintah, DPR, MPR RI memang tetap menutupi kejahatan dan pelanggaran dasar hukum nasional dan dasar hukum Internasional dengan cara menduduki dan menjajah Negeri Acheh yang dimlaui oleh Presiden RIS Soekarno diteruskan oleh RI yang menjelma menjadi NKRI. Kemudian, pembuktian ini akan diproses dan dikembangkan selanjutnya ketingkat internasional agar bisa dijadikan sebagai bahan bukti secara hukum bahwa pihak Pemerintah, DPR, MPR RI memang dari sejak Soekarno telah melakukan penipuan hukum terhadap pihak Dewan Keamanan PBB dan Majelis Umum PBB atas pengklaiman wilayah RI yang didalamnya ada dimasukkan Negeri Acheh secara ilegal dan melanggar dasar hukum Nasional dan dasar hukum internasional ketika RI mengajukan untuk menjadi anggota PBB. Dengan terbuktinya kejahatan yang dilakukan oleh Soekarno inilah yang bisa dijadikan sebagai senjata untuk menghadapi pihak Pemerintah, DPR, MPR RI yang sampai detik ini masih pura-pura bodoh dan pura-pura tidak tahu atas kejahatan yang dilakukan oleh Soekarno dengan menelan, mencaplok, menduduki, dan menjajah Negeri Acheh".

Jelas sekali kalau Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah, GAM/TNA mencari dan mengharap pertolongan dari orang-orang Non-Islam (PBB/dunia Internasional) untuk menyelesaikan konflik di aceh. Dan apabila kita tengok Hasan Tiro cs yang memilih berlindung dibawah ketiak Swedia dan menggalang kekuatan dengan pemerintahan Swedia maka mereka semua terkena vonis munafik sesuai ayat An-Nisa' 138 dan 139:
"Kabarkanlah kpd orang-orang yg munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yg pedih".
"Yaitu orang-orang yg mengambil orang-orang kafir ( menolak islam/non islam ) menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu ( menolak islam/non-islam ). Maka sesungguhnya semua kekuatan hanya milik Alloh SWT".

Kemudian mengenai pertanyaan Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman kepada saya mengenai " kejahatan2 RI/TNI jelas disini bukan forumnya untuk membicarakannya. Coba anda Ahmad Dirman baca Majalah Assunnah dan dengarkanlah ceramah ustazd salafi di Solo, Indonesia. Tidak mungkin dan salah besar klau saya/kami ingin mempertahankan Mega maupun pendudukan dan kedzaliman RI di Aceh.

Wallohu'alam bi showab

Wassalaam

Rokhmawan Agus Santosa

rokh_mawan@yahoo.com
rokh-mawan@plasa.com
solo, jateng, Indonesia
----------