Stockholm, 25 Agustus 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

WAHABIYIN ROKHMAWAN OTAK UDANG MAKIN KALANGKABUT DENGAN PAHAM WAHABI SESATNYA
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

MAKIN KELIHATAN JELAS ITU WAHABIYIN ROKHMAWAN & SALAFI-SOLO-WAHABI-SAUDI YANG OTAK UDANG MAKIN KALANGKABUT DENGAN PAHAM WAHABI SESATNYA

"Karena dulu kami mengatakan GAM/TNA termasuk kaum khowarij, itupun bukan berarti serta merta kami membolehkan untuk membunuh GAM/TNA yang telah menyerang TNI. Adapun apa yang di katakan imam Barbahari bahwasanya boleh kita menyerang (membunuh) kaum khowarij kalau mereka menyerang kita, inipun jangan diambil atau dimakan mentah-mentah. Kemudian yang di namakan label Khowarij, Bid'ah dll itu tidak disebutkan dalam firman Alloh SWT namun untuk label Bid'ah disebutkan dalam hadist Rosululloh SAW. Sedangkan untuk label khowarij ini adalah yang mencantumkan adalah para ulama dengan kesepakatan ulama (jumhur ulama). Jadi kesimpulannya, kalau ada yang dikategorikan Kaum Khowarij, Bid'ah dll jelas itu tidak mendahului vonis Alloh SWT. Dan dikarenakan memang mereka sesuai ciri-cirinya termasuk Kaum Khowarij (NII, GAM/TNA serta HT dll). Nah dengan apa yang di tuduhkan Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman yang mengatakan Salafy pun juga Khowarij dengan ciri yang telah disampaikannya. Jelas itu hanya kedok untuk membela diri dan balik memukul Manhaj Salafy. Karena apa jelas itu (Al-maidah 44, 45, 47) tidak disepakati oleh sebagian besar kalangan ulama melainkan hanya ada beberapa (1,2) ulama yang mengamininya." (Rokhmawan , rokh_mawan@yahoo.com , Wed, 25 Aug 2004 00:15:33 -0700 (PDT))

Baiklah Rokhmawan Agus Santosa dan Salafi di Solo, Jawa Tengah, Indonesia.

Makin kesini Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi makin kalangkabut, salah kaprah, dan sampai ngaco tidak menentu. Mengapa ?

Karena Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi otaknya otak udang, telinga budek, otak beku, mata hati buta.

Perhatikan saja setelah Ahmad Sudirman mengatakan itu pasukan TNI/POLRI/RAIDER yang telah disumpah untuk setia dan taat pada thaghut pancasila sehingga tidak lurus lagi ketauhidannya. Eh langsung itu Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi muncul dari kepala otak udangnya pernyataan: "Kemudian itu TNI maupun GAM/TNA sebagian besar sekali sama-sama tidak lurus ketauhidannya.". Kan kelihatan persis seperti burung beo itu Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi.

Jelas itu Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi mana tahu tentang sejarah manhaj Rasulullah saw, para sahabatnya, dan para pengikut sahabat dalam membangun Daulah Islam.

Perhatikan saja apa yang dikatakan Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi: "Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman, anda mendapat itu sejarah dari mana ?. Kalau memang benar itu Syeikhul Islam Ibnu Saud yang mengobarkan perang melawan dinasti Usmaniyah di Turki pasti ada penyebabnya. Yang jelas setelah itu Khilafah Islamiyah sudah lama runtuh sejak runtuhnya kekhalifahan Ali Bin Abu Tholib. Ini dikarenakan pertama yang namanya Khilafah Islamiyah bukan berbentuk kerajaan/dinasty dan pengangkatan bukan berdasarkan garis keturunan."

Nah, karena memang Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi otak udang, maka tentang sejarah sepak terjang Muhammad bin Saud dan Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab pendiri paham wahabi dan gerakan wahabiyah dengan dakhwah salafiyyahnya tidak pernah dibacanya. Makanya ketika membaca sejarah pendiri Kerajaan Saudi, langsung saja ia bingung dan pusing tujuh keliling, sambil mulut komat-kamit kebingungan: "anda mendapat itu sejarah dari mana ?."

Dan yang paling fatal itu Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi ketika melambungkan pernyataan: "Yang jelas setelah itu Khilafah Islamiyah sudah lama runtuh sejak runtuhnya kekhalifahan Ali Bin Abu Tholib. Ini dikarenakan pertama yang namanya Khilafah Islamiyah bukan berbentuk kerajaan/dinasty dan pengangkatan bukan berdasarkan garis keturunan."

Disini kelihatan dengan jelas bahwa Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi itu menyangkut masalah ketatanegaraan memang sangat picik, karena memang ilmunya tentang ketatanegaraan didapatnya hanya dari SD dan SMP saja.

Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi itu perbedaan antara Khilafah dan Kerajaan hanyalah dalam cara pengangkatan khalifah saja. Rasulullah saw dengan keagungan, keluasan ilmu dan pandangannya yang jauh kedepan justru memberikan kebebasan kepada para sahabat, pengikut sahabat, dan kaum muslimin semua untuk menentukan sendiri bentuk, ciri dan sifat Daulah. Dalam Khilafah itu Khalifah dipilih, sedangkan dalam Kerajaan itu Khalifah diangkat karena ada hubungan langsung darah kekeluargaan. Lihat saja di Kerajaan Saudi, mana itu Raja dipilih, katanya mau menegakkan dan meluruskan ketauhidan dan mencontoh manhaj Rasulullah saw, sebagaimana yang digembar-gemborkan oleh Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab dan diamini oleh Amir Muhammad bin Saud.

Jadi Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi yang telinga budek dan otak beku itu setelah masa Khilafah Khulafaur Rasyidin dari tahun 11 H - 40 H / 632 M - 661 M berakhir di Yatsrib diteruskan oleh dinasti Umaiyah di Damaskus, Syria dari tahun 40 H - 132 H / 661 M - 750 M. Selanjutnya diteruskan oleh dinasti Abbasiyah ke I di Baghdad, Irak pada tahun 132 H - 218 H / 750 M - 833 M. Setelah itu diteruskan oleh dinasti Abbasiyah ke II pada tahun 218 H - 247 H / 833 M - 861 M. Masih diteruskan oleh dinasti Abbasiyah ke III pada tahun 247 H - 322 H / 861 M - 934 M. Tetap dipegang oleh dinasti Abbassiyah ke IV pada tahun 322 H - 334 H / 934 M - 945 M. Diteruskan oleh dinasti Sultan Bani Buyah pada tahun 334 H - 467 H / 945 M - 1075 M. Kemudian sebelum dinasti Abbasiyah ke III berakhir, muncul dinasti Kerajaan Fathimiyah di Magribi pada tahun 297 H - 567 H / 909 M - 1171 M. Bersamaan dengan munculnya Kerajaan Fathimiyah di Magribi muncul dinasti Umaiyah di Andaluzie yang para pimpinannya tidak menyebut khalifah melainkan Amir, Sultan dan Putra Khalifah pada tahun 300 H - 422 H / 912 M - 1031 M. Ketika Dinasti Bani Buyah jatuh, muncullah kerajaan-kerajaan daerah bekas wilayah dinasti Abbasiyah pada tahun 467 H - 656 H / 1075 M - 1258 M. Dan 13 Kerajaan-kerajaan daerah itu dibangun kembali oleh dinasti Usmaiyah Turki pada tahun 699 H - 1341 H / 1300 M - 1923 M.

Coba baca kembali itu manhaj Rasulullah saw tentang pembentukan daulah Islam. Dimana tergambar sejarah daulah Islam yang dibangun Rasulullah saw di Yatsrib kemudian diteruskan dengan Khilafah Islam yang dipimpin oleh Khulafaur Rasyidin dan diteruskan oleh dinasti Umayah, Abbasiyah, Fathimiyah, Umayah di Andaluzie, Usmaniyah Turki sampai masa keruntuhannya pada tahun 1342 H / 1924 M.

Jadi Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi itu usia Daulah Islam Rasulullah yang mulai dibangun di Yatsrib sampai runtuhnya dinasti Usmaniyah Turki pada tahun 1342 H / 1924 M, itu usia Daulah Islam mencapai 1302 tahun.

Wahai Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi kalian memang hidup dalam mimpi terdindingi oleh tempurung kelapa, sehingga terus saja melantur ketika berbicara masalah konflik Acheh. Kalian bukan menampilkan akar utama masalah penyebab asal timbulnya konflik Acheh, melainkan hanya memberikan contoh adegan konflik Acheh seperti yang kalian ungkapkan: "Memang secara logika itu Pemerintahan RI yang menggunakan kekerasan senjata untuk melawan GAM/TNA sama halnya dengan seorang anak-anak. Begitu pula yang terjadi dengan GAM/TNA, kita ambil logika lagi apabila ada seorang anak yang mendapat perlakuan kasar (di serang) temannya maka sudah pasti si anak tersebut akan membalasnya dengan serangan yang serupa."

Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi itu karena kalian memang benar-benar degil tidak mau mempelajari dan menggali akar utama penyebab awal konflik Acheh, maka ketika kalian membuat logika dangkal dengan memisalkan "seorang anak kalau berselisih dengan temennya akhirnya perkelahianlah yang terjadi, dan seorang anak yang mendapat perlakuan kasar (di serang) temannya, (dan) kalau anak tersebut yang menjadi dewasa tetap saja main tangan (berkelahi) hanya karena mendapat serangan dari temennya namanya sama saja masih kekanak-kanakan. (Tetapi kalau ) menjadi seorang yang dewasa maka manakala mendapat serangan dari temannya ia pun akan segera mencari jalan yang lebih arif dan bijaksana sehingga tidak menimbulkan perkelahian".

Itu logika-logikaan yang kalian tuliskan, telah dijalankan oleh ASNLF atau GAM melalui jalur politik, yaitu melalui dialog dan perundingan, baik di Geneva ataupun di Tokyo. Tetapi hasilnya tetap nihil, karena memang pihak Negara RI tetap ingin terus menduduki dan menjajah Negeri Acheh.

Jalan yang terbaik wahai Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi adalah seperti yang telah berpuluh kali saya kemukakan di mimbar bebas ini, yaitu kalau pihak RI masih juga ngotot mengatakan Negeri Acheh adalah milik mbah Soekarno dan mbah kalian, maka penyelesaiannya diserahkan kepada seluruh rakyat Acheh di Negeri Acheh untuk menentukan sikap dan pendapatnya melalui referendum yang disaksikan oleh PBB.

Kan mudah jalan keluarnya, tanpa mempergunakan senjata. Tetapi mengapa kalian masih juga susah dan sulit untuk menerima dan menyetujui referendum yang diserahkan kepada seluruh rakyat Acheh di Acheh ?.

Kalau kalian Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi dan para pimpinan RI percaya bahwa itu Negeri Acheh milik kalian, mengapa kalian takut di Negeri Acheh dilaksanakan referendum ?. Cobalah pikirkan pakai otak yang waras, jangan terus saja otak itu beku atau kaya otak udang terus menerus.

Kalian Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi itu hati kalian memang sudah tertutup, sehingga dengan seenak udel kalian mengatakan: "Coba anda lihat itu NII, GAM/TNA, kalau saya tanyakan kepada Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman paling yang bisa di jawab hanya " NII, GAM/TNA sekedar bertahan". Inipun adalah omong kosong, tetep saja niat mereka adalah ingin membunuh. Coba mana ada itu bertahan kok sampai membunuh kecuali tidak sengaja."

Coba begitu dungu dan budeknya kalian Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi. Itu TNI/POLRI/RAIDER yang telah disumpah untuk taat dan setia pada thaghut pancasila dan UUD 1945 datang ke Negeri Acheh untuk membunuh rakyat muslim Acheh disuruh oleh Megawati, Endriartono Sutarto, Ryamizard Ryacudhi, Da'i Bachtiar, lalu rakyat Acheh enak-enak saja mau menerima tanpa memberikan perlawanan. Sudahlan Negeri Acheh dijajah, ditambah pula TNI/POLRI/RAIDER mau membunuh dan membasmi rakyat muslim Acheh.

Kemudian kalian Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi memang benar-benar bloon, plintat-plintut, bagai ular, tidak konsekuen dengan apa yang telah diucapkan.

Coba perhatikan apa yang dikatakan oleh Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi ini: "Karena dulu kami mengatakan GAM/TNA termasuk kaum khowarij, itupun bukan berarti serta merta kami membolehkan untuk membunuh GAM/TNA yang telah menyerang TNI. Adapun apa yang di katakan imam Barbahari bahwasanya boleh kita menyerang (membunuh) kaum khowarij kalau mereka menyerang kita, inipun jangan diambil atau dimakan mentah-mentah."

Nah, dasar bloon, sampai kapanpun bloon. Suka dan senangnya plintat-plintut, bagai ular, bagai penipu licik Soekarno dan penerusnya Megawati. Apa pula diputar balik dan dipelintir senjata gombal khawarij kalian yang tumpul itu. Kalian itu Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi kalau diawal mengatakan a, tetapi bisa berobah secepat kilat jadi b. Makanya makin sesat saja jalan yang kalian tempuh itu. Karena pendapat dan alasan kalian itu dangkal, dan mudah dipatahkan, maka untuk menutupi kedangkalan dan kepicikan jalan pikiran kalian, maka kalian mengatakan: "Adapun apa yang di katakan imam Barbahari bahwasanya boleh kita menyerang (membunuh) kaum khowarij kalau mereka menyerang kita, inipun jangan diambil atau dimakan mentah-mentah."

Makin bodoh dan dungu saja apa yang dilanturkan oleh Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi dengan mengatakan: "Mengenai perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajah Belanda inipun harus dilihat dari segi Islam, jangan langsung di makan mentah-mentah yang akhirnya mengatakan "berarti mereka juga berperang untuk Ashobiyah ?". Itu pejuang Islam dulu yang benar-benar berjuang untuk agama dan ikhlas karena Alloh SWT bukan karena yang lainnya maka ini bukan Ashobiyah. Akan tetapi kalau mereka berniat untuk selain Alloh SWT (bangsa dan negara dll) inilah yang namnya Ashobiyah, karena mengingat negaranya bukan negara Islam. Yang jelas mereka semua berperang melawan kafir harby (belanda, jepang dll)."

Kalian Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi itu Soekarno cs meneriakkan hidup RI, hidup Indonesia, hidup nasionalisme, hidup sumpah pemuda. Semuanya didasarkan pada sikap kebangsaan atau ashobiyah. Apakah kalian menutup mata dengan apa yang dideklarkan oleh Soekarno cs dalam sumpah pemuda, satu bangsa bangsa Indonesia, satu bahasa bahasa Indonesia, satu tanah air tanah air Indonesia. Kemudian yang dihadapi itu adalah kaum penjajah, tanpa melihat suku, agama, etnis, bentuk tubuh, yang jelas Belanda dan Jepang menduduki dan menjajah di Nusantara. Mereka harus dihadapi dan dilawan.

Begitu juga dengan NII, GAM dan TNA. Karena Soekarno cs dengan RISnya telah mencaplok, menelan, menduduki, menjajah Negeri Acheh maka dianggapkan dan diperlakukan Soekarno Cs dari Negara RIS, RI, sebagai musuh dan penjajah. Juga NII, karena daerah wilayah de-facto NII diduduki dan dijajah oleh pihak RI yang menjelma jadi NKRI, maka RI yang menjelma jadi NKRI itu dianggap dan diperlakukan sebagai penjajah oleh NII.

Kalau kalian Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi juga ikut melibatkan diri mendukung kebijaksanaan politik pemerintah RI di Acheh, maka kalian dianggap sebagai penjajah oleh rakyat muslim Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Pemerintah Negara kafir RI.

Kalau kalian Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi membawa-bawa umat Islam lainnya, itu tandanya kalian itu makin budek, dungu, dan sesat saja. Mengapa ? Karena kalian tidak mau dan terus degil tidak mau menggali, mempelajari penyebab akar utama timbulnya konflik di Negeri Acheh. Apakah Soekarno ketika menelan, mencaplok, menduduki, menjajah Negeri Acheh membawa-bawa Islam dan ummat Islam dalam tubuh RIS dan mendapat keikhlasan dan keridhaan dari seluruh rakyat muslim Acheh dan para pemimpin Acheh ?.

Jelas tidak ada, wahai Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi. Itu Soekarno mencaplok langsung, tanpa meminta persetujuan dan keikhlasan dari seluruh rakyat muslim Acheh dan pemimpin Acheh.

Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi itu sejarah adalah sumber yang penting, tanpa belajar sejarah, tidak mungkin itu kalian sok mau ikutan kelompok wahabiyin dengan dakhwah salafiyyah-nya.

Tetapi kalau kalian itu memang buta dan budek dan tidak mau menggali sejarah, maka kalian itu jadi sesat dan kalau bicara jadi seenak udel sendiri. Itu kalau menggali dan mempelajari sejarah akan muncul itu tokoh-tokoh yang ada dalam sejarah itu. Ada tokoh yang bodoh dan dungu, ada tokoh penipu licik, ada tokoh yang pura-pura dan munafik, dan banyak macam dalam sejarah itu. Itu semua bisa dijadikan sebagai pelajaran. Dan kalau belajar sejarah bukan berarti mengungkit-ungkit kesalahan/kekhilafan orang Islam.

Kalian itu Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi apakah pernah belajar sejarah waktu dibangku sekolah SD dan SMP ?. Apa yang diceritakan guru kalian tentang sejarah kerajaan hindu Majapahit dengan Ken Arok dan Ken Dedesnya ?. Atau Negara RI dengan Soekarno dan Hatta ?.

Kemudian, karena memang itu Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi ini budek, sudah berpuluh kali dibicarakan di mimbar bebas ini tentang dasar hukum Al-Maidah: 44, 45, 47 yang menjatuhkan vonis hukuman kafir, zhalim, fasik adalah Allah SWT. Eh, masih tetap saja tidak mau paham dan tidak mau mengerti. Makanya makin bloon saja. Apalagi sambil cengar cengir mulutnya ngomel: "Oleh karena itu pertanyaan saya dulu tidak pernah dijawab oleh Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman malah terkesan dia lari dari pertanyaan itu karena tidak pernah menyinggungnya dll (tunjukkan kpd saya ulama yg mengatakan orang islam si A, si B termasuk kafir)."

Apa pula pertanyan kalian tidak pernah dijawab. Itu sudah berpuluh kali dijawab, termasuk ini jawaban sekarang ini. Mereka yang telah membuat lembaga tandingan pembuatan aturan, hukum, undang-undang disamping aturan, hukum yang diturunkan Allah SWT, lalu tidak menetapkan aturan, hukum menurut aturan, hukum yang diturunkan Allah SWT, maka mereka itu divonis dan dihukum oleh Allah sebagai kafir, zhalim, fasik. Jadi yang menghukum kafir, zhalim, fasik itu adalah Allah SWT, bukan hamba-Nya. Itu kalau ada ulama yang menerima dengan sepenuh keyakinan dasar hukum Al-Maidah: 44, 45, 47 bukan berarti ulama itu bisa mengatakan si A dan si B termasuk kafir. Itu anggapan bloon dan budek.

Wahai Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi, apakah memang kalian itu dengan paham gerakan wahabiyah kalian itu sudah murni ketauhidan kalian, lalu kalian dengan seenak udel mengatakan: "Kemudian sdr Mazda lihat itu NII, GAM/TNA mana ada mereka ingin memurnikan tauhid mereka, paling mereka kira yang dinamakan memurnikan tauhid adalah menegakkan Khiafah Islamiyah, inipun tidak bisa dikatakan 100% benar. Sehingga mereka berlomba-lomba untuk menegakkan Daulah Islamiyah tetapi sayangnya cara yang ditempuh tidak sesuai dengan Rosululloh SAW ketika berhasil membentuk Daulah Islamiyah di Madinnah."

Apakah itu kerajaan Saudi yang dibangun oleh Muhammad bin Saud dan sekutunya Muhammad bin Abdul Wahab sudah mengikuti manhaj Rasulullah saw dalam membangun Daulah Islam ?.

Itu kerajaan Saudi dibangun dengan hasil mencaplok wilayah-wilayah diluar daerah kekuasaan de-facto dan de-jure Dar'iyah. Apakah kalian tidak membaca sejarah bagaimana itu Kerajaan Saudi yang sekarang itu dibangun dari sejak awal ?.

Kemudian kalian Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi menulis: "Nah kalau orang Islam yang bermanhaj lurus maka dapat membaca bahwasanya di situ (An-Nur 55, Al-Baqoroh 30) tidak ada kata harus/wajib mendirikan Khilafah Islamiyah di dunia ini, tetapi di situ dikatakan yang intinya Alloh akan menjadikan kita sebagai kholifah di muka bumi ini tentu dengan syarat di atas yaitu benar-benar beriman dan beramal sholih. Nah inilah yang menegaskan kalau Daulah Islamiyah adalah hasil bagi kita yang benar-benar beriman dan beramal sholih."

Itu kalau kalian memang benar-benar mengikuti manhaj Rasulullah saw, maka itu Rasulullah saw telah memberikan contoh bagaimana pentingnya alat Daulah sebagai suatu lembaga untuk menegakkan, menerapkan, menjalankan dasar-dasar hukum yang telah diturunkan Allah SWT. Sehingga diawal tahun pertama Hijrah diadakanlah perjanjian kesepakatan untuk membangun dan membuat Undang Undang Madinah sebagai dasar konstitusi atau Undang Undang Dasar Daulah Islam di Yatrsib.

Jadi, itu Rasulullah saw telah memberikan contoh bahwa Daulah Islam di Yatsrib itu merupakan wadah, alat dalam bentuk lembaga kenegaraan dengan perangkat kenegaraannya.

Kalau yang namanya hasil atau produk atau pendapatan, itu tidak dinamis dan tidak berjalan. Tetapi pembangunan dan penegakkan Daulah Islam dengan segala perangkat kenegaraannya sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah saw, itu dinamis, hidup dan berkembang. Buktinya itu setelah terbentuk dan dibangun daulah Islam terus berproses yang lamanya mencapai 1302 tahun, hingga dinasti Islam Usmaniyah Turki runtuh pada tahun 1924.

Jadi Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi itu Daulah Islam yang dibangun oleh Rasulullah saw bukan hasil, melainkan alat wadah badan dalam bentuk lembaga untuk penegakkan, penerapan, pelaksanaan dasar-dasar hukum secara kaffah dan penerapan Islam secara keseluruhan baik dalam kehidupan individu, keluarga, masyarakat, dan negara.

Kalian itu Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi hanya mengada-ada istilah sendiri yang kalian sendiri tidak tahu bagaimana membuat definisi dan menjelaskannya.

Rupanya itu Daulah Islam di Yatrsib kalau menurut pandangan Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi sebagai hasil, muncul begitu saja ketika Rasulullah saw berhijrah ke Yatsrib. Seperti telur keluar dari ayam betina.

Selanjutnya, wahai Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi tidak perlu kalian mengatakan: "Sekarang kita lihat itu Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman cs, Hasan Tiro dan konco-konconya, NII serta GAM/TNA mana ada mereka benar-benar beriman dan beramal sholih.".

Memangnya kalian itu apakah sudah benar-benar beriman ?. Hidup kalian saja dilumpur hitam sistem thaghut pancasila. Hidup dalam sistem thaghut pancasila. Setiap kawan sekerja di kantor kalian sudah disumpah untuk taat, setia dan siap membela sistem thaghut pancasila. Kecuali kalau kalian kerjanya hanya menjadi preman. Cari duit sampingan tanpa menjadi pegawai negeri. Atau hanya jadi pegawai swasta.

Wahai Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi jangan sok merasa benar-benar beriman ?. Memang apakah benar hebat itu yang namanya paham wahabi sehingga kalian merasa benar-benar beriman dengan taat, patuh dan terus memegang erat-erat paham wahabi kalian itu ?.

Kalian dengan cara penampilan berjubah putih, berjengkot sudah merasa mengikuti manhaj Rasulullah saw. Ahmad Sudirman berapa lama tinggal di Negara Arab, itu supir bus, pengemudi kereta api, tukang taxi sebagian besar berjalabiyah putih dan berjenggot, sambil tangannya memegang-megang tasbeh. Mereka tidak mengatakan dirinya paling beriman dan merasa telah benar-benar beramal shaleh.

Jadi kalian Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi dengan mengatakan: "Di lihat dari penampilannya saja (tidak usah jauh-jauh) mereka tidak mencirikan seorang yang beriman dan sholih (tentunya ini dilihat dari kaca mata fisik Rosululloh SAW)."

Betapa gombal dan budeknya itu hasil pemikiran Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi.

Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi itu kawan kawan saya orang Arab baik yang ada Negara Arab dan yang ada di Swedia mereka hampir berjubah putih berjenggot dikeningnya ada bekas sujud. Tidak mereka mengatakan kepada Ahmad Sudirman : "Ahmad saya dengan memakai jalabiyah putih berjenggot ini adalah menandakan dan mencirikan bahwa saya adalah seorang yang beriman dan beramal shaleh".

Kembali itu Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi mengatakan: "Kemudian yang di namakan label Khowarij, Bid'ah dll itu tidak disebutkan dalam firman Alloh SWT namun untuk label Bid'ah disebutkan dalam hadist Rosululloh SAW. Sedangkan untuk label khowarij ini adalah yang mencantumkan adalah para ulama dengan kesepakatan ulama (jumhur ulama). Jadi kesimpulannya, kalau ada yang dikategorikan Kaum Khowarij, Bid'ah dll jelas itu tidak mendahului vonis Alloh SWT. Dan dikarenakan memang mereka sesuai ciri-cirinya termasuk Kaum Khowarij (NII, GAM/TNA serta HT dll). Nah dengan apa yang di tuduhkan Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman yang mengatakan Salafy pun juga Khowarij dengan ciri yang telah disampaikannya. Jelas itu hanya kedok untuk membela diri dan balik memukul Manhaj Salafy. Karena apa jelas itu (Al-maidah 44, 45, 47) tidak disepakati oleh sebagian besar kalangan ulama melainkan hanya ada beberapa (1,2) ulama yang mengamininya."

Makin kelihatan saja manusia Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi ketika ketahuan bahwa kaum wahabi itu jahil syariat Islam, jahil fiqh dan jahil fitrah manusia.

Eh, langsung saja itu Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi berkelit seperti ular sambil berdesis: "Nah dengan apa yang di tuduhkan Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman yang mengatakan Salafy pun juga Khowarij dengan ciri yang telah disampaikannya. Jelas itu hanya kedok untuk membela diri dan balik memukul Manhaj Salafy. Karena apa jelas itu (Al-maidah 44, 45, 47) tidak disepakati oleh sebagian besar kalangan ulama melainkan hanya ada beberapa (1,2) ulama yang mengamininya."

Yang namanya sudah tidak lagi meyakini dengan cara tidak mau menegakkan dan menjalankan dasar hukum Al-Maidah: 44, 45, 47 secara sepenuh hati, dengan berbagai alasan dangkal dan alasan gombal, itu namanya sudah tidak lagi yakin dan tidak percaya akan apa yang telah diturunkan Allah SWT terhadap Rasul-Nya Muhammad saw. Itulah yang salah satu dinamakan jahil syariat Islam.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

Date: Wed, 25 Aug 2004 00:15:33 -0700 (PDT)
From: rohma wawan rokh_mawan@yahoo.com
Subject: Sdr Mazda cs Itu Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman Memang Paling Pintar dan dengan Liciknya Mengutak-Atik Sejarah Masa Lalu
To: ahmad@dataphone.se
Cc: ahmad_jibril1423@yahoo.com, hudoyo@cbn.net.id, sea@swipnet.se, siliwangi27@hotmail.com, habearifin@yahoo.com, mr_dharminta@yahoo.com, yuhe1st@yahoo.com, dityaaceh_2003@yahoo.com, megawati@gmt.net, hassan.wirayuda@ties.itu.int, alchaidar@yahoo.com, perlez@nytimes.com, syifasukma@yahoo.com, imarrahad@eramuslim.com, viane@kon-x.com, muhammad59iqbal@yahoo.com, husaini54daud@yahoo.com, abu_farhan04@yahoo.com, seuramoe_aceh@yahoo.com.uk, narastati@yahoo.com, netty_suwarto@hotmail.com, me_yuni@yahoo.com, dhienpayabujok@yahoo.com, djuli@pc.jaring.my, alue_meriam@yahoo.com, tgk_dibarat@yahoo.com

Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalaamu'alaikum Wr.Wb

Sdr Mazda cs Itu Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman Memang Paling Pintar dan dengan Liciknya Mengutak-Atik Sejarah Masa Lalu

Sdr Mazda cs dengarkanlah baik-baik apa yang akan saya tuliskan tentang ulah atau cerita Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman.

Memang kelihatan sekali itu Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman tidak bisa memandang kedepan melainkan hanya memandang kebelakang saja sehingga begitu melangkahkan kakinya ke bumi ini tersandung-sandung ( Ini kiasan saja ).

Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman, anda mendapat itu sejarah dari mana ?. Kalau memang benar itu Syeikhul Islam Ibnu Saud yang mengobarkan perang melawan dinasti Usmaniyah di Turki pasti ada penyebabnya. Yang jelas setelah itu Khilafah Islamiyah sudah lama runtuh sejak runtuhnya kekhalifahan Ali Bin Abu Tholib. Ini dikarenakan pertama yang namanya Khilafah Islamiyah bukan berbentuk kerajaan/dinasty dan pengangkatan bukan berdasarkan garis keturunan.

Yang jelas itu peperangan antar umat islam sendiri jangan dijadikan contoh bagi kehidupan kita dan hal ini malah di contoh oleh NII, GAM/TNA.

Memang secara logika itu Pemerintahan RI yang menggunakan kekerasan senjata untuk melawan GAM/TNA sama halnya dengan seorang anak-anak.

Mengapa demikian sesuai dengan komentar saya yang lalu, yang namanya seorang anak kalau berselisih dengan temennya akhirnya perkelahianlah yang terjadi, seiring bertambah usianya anak tersebut tumbuh menjadi seorang yang dewasa maka apabila ada permasalah/perselisihan dengan temannya, akan diselesaikan dengan arif dan bijaksana tanpa perkelahian.

Nah apabila si anak tersebut yang tumbuh menjadi dewasa manakala menghadi suatu perselisihan tetep saja berakhir dengan perkelahian maka dia masih bersifat kekanak-kanakan.

Begitu pula yang terjadi dengan GAM/TNA, kita ambil logika lagi apabila ada seorang anak yang mendapat perlakuan kasar (di serang) temannya maka sudah pasti si anak tersebut akan membalasnya dengan serangan yang serupa.

Nah seiring tambah usianya yang menjadikan anak tersebut menjadi seorang yang dewasa maka manakala mendapat serangan dari temannya ia pun akan segera mencari jalan yang lebih arif dan bijaksana sehingga tidak menimbulkan perkelahian. Namun sebaliknya kalau anak tersebut yang menjadi dewasa tetap saja main tangan (berkelahi) hanya karena mendapat serangan dari temennya namanya sama saja masih kekanak-kanakan.

Coba anda lihat itu NII, GAM/TNA, kalau saya tanyakan kepada Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman paling yang bisa di jawab hanya " NII, GAM/TNA sekedar bertahan". Inipun adalah omong kosong, tetep saja niat mereka adalah ingin membunuh. Coba mana ada itu bertahan kok sampai membunuh kecuali tidak sengaja. Seperti yang diungkapkan M.Al-qubro, "kalau buah, batang sebuah pohon rusak atau tidak bagus maka sudah pasti akarnyapun jelek" Kita lihat mereka GAM/TNA maupun TNI alasan apapun yang kaliyan pakai tetap saja tidak dibenarkan agama islam.

Karena dulu kami mengatakan GAM/TNA termasuk kaum khowarij, itupun bukan berarti serta merta kami membolehkan untuk membunuh GAM/TNA yang telah menyerang TNI. Adapun apa yang di katakan imam barbahari bahwasanya boleh kita menyerang (membunuh) kaum khowarij kalau mereka menyerang kita, inipun jangan diambil atau dimakan mentah-mentah.

Mengenai perlawanan rakyat Indonesia terhadap penjajah Belanda inipun harus dilihat dari segi Islam, jangan langsung di makan mentah-mentah yang akhirnya mengatakan "berarti mereka juga berperang untuk Ashobiyah ?".

Itu pejuang Islam dulu yang benar-benar berjuang untuk agama dan ikhlas karena Alloh SWT bukan karena yang lainnya maka ini bukan Ashobiyah. Akan tetapi kalau mereka berniat untuk selain Alloh SWT (bangsa dan negara dll) inilah yang namnya Ashobiyah, karena mengingat negaranya bukan negara Islam. Yang jelas mereka semua berperang melawan kafir harby (belanda, jepang dll).

Nah bagaimana itu NII, GAM/TNA, jelas yang dihadapi adalah sebagian besar umat Islam sendiri (walau kadar keimanannya sangat tipis). Kemudian itu TNI maupun GAM/TNA sebagian besar sekali sama-sama tidak lurus ketauhidannya.

Kita kembali lagi pada masalah di atas, wahai Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman janganlah kau melihat masa lalu tetapi lihatlah masa sekarang. Jelas sekali tidak dibenarkan mengungkit kesalahan/kekhilafan orang islam lebih-lebih terhadap orang yang sudah tiada ( kecuali terhadap Ahli Bid'ah , Syirik dan orang kafir ).

Yang jelas setiap anda (Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman cs termasuk sdr. Peace org) menyanggah komentar saya, hanya berkata sesuai dengan hawa nafsu atau permainan kata-kata dan tidak pernah merujuk Al-qur'an lebih-lebih Hadist yang shohih.

Celakanya lagi Ayat-ayat yang anda handalkan atau usung yang sesuai dengan nafsu kaliyan belum ada kesepakatan para ulama baik ulama jaman dahulu sampai ulama jaman sekarang melainkan hanyalah sedikit ulama yang mengamininya.

Walaupun begitu di antara sedikit ulama yang langsung mengamini itu Ayat Almaidah 44, 45, 47 dan di tujukan juga kepada umat Islam, mana ada yang berani mengatakan orang Islam si A, si B termasuk kafir dll.

Oleh karena itu pertanyaan saya dulu tidak pernah dijawab oleh Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman malah terkesan dia lari dari pertanyaan itu karena tidak pernah menyinggungnya dll (tunjukkan kpd saya ulama yg mengatakan orang islam si A, si B termasuk kafir).

Kemudian sdr Mazda lihat itu NII, GAM/TNA mana ada mereka ingin memurnikan tauhid mereka, paling mereka kira yang dinamakan memurnikan tauhid adalah menegakkan Khiafah Islamiyah, inipun tidak bisa dikatakan 100% benar.

Sehingga mereka berlomba-lomba untuk menegakkan Daulah Islamiyah tetapi sayangnya cara yang ditempuh tidak sesuai dengan Rosululloh SAW ketika berhasil membentuk Daulah Islamiyah di Madinnah.

Kita baca itu terjemahan Surat Al-baqoroh 30 yang dilontarkan Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman "...Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi...". Kemudian di Surat An-Nur 55, "Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka khalifah dibumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka khalifah, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar ketakutan menjadi aman sentausa.Mereka tetap menyembahKu dengan tidak mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barang siapa yang kafir setelah itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik".

Nah kalau orang Islam yang bermanhaj lurus maka dapat membaca bahwasanya di situ (An-Nur 55, Al-Baqoroh 30) tidak ada kata harus/wajib mendirikan Khilafah Islamiyah di dunia ini, tetapi di situ dikatakan yang intinya Alloh akan menjadikan kita sebagai kholifah di muka bumi ini tentu dengan syarat di atas yaitu benar-benar beriman dan beramal sholih.

Nah inilah yang menegaskan kalau Daulah Islamiyah adalah hasil bagi kita yang benar-benar beriman dan beramal sholih.

Sekarang kita lihat itu Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman cs, Hasan Tiro dan konco-konconya, NII serta GAM/TNA mana ada mereka benar-benar beriman dan beramal sholih.

Di lihat dari penampilannya saja (tidak usah jauh-jauh) mereka tidak mencirikan seorang yang beriman dan sholih (tentunya ini dilihat dari kaca mata fisik Rosululloh SAW).

Padahal dalam Al-Qur'an Alloh berfirman, "Katakanlah wahai Muhammad, Apabila kamu (benar-benar) mencintai Alloh maka ikutilah aku (Muhammad), Alloh maha pengampun dan penyayang" (Al-Imron : 31). Nah mana ada itu Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman cs, Hasan Tiro dkk, NII serta GAM/TNA mengikuti Rosululloh SAW, paling yang di ikuti soal PERANG dan HIJRAH. Inipun mereka salah penafsiran. Coba anda Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman, menurut NII Kartosuwiryo atau pendapat anda apa itu yang di namakan Hijrah dan bagaimana cara pelaksanannya ?.

Kemudian untuk sdr Peace org, anda salah kalau menganggap Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman termasuk orang-orang yang benar (kecuali menurut NII, GAM/TNA saja). Padahal yang namanya mencintai atau membela dan memuliakan ahlul bidah ataupun ahlul ahwa (pengekor hawa nafsu) adalah suatu penyimpangan manhaj yang sangat berbahaya dan merupakan dosa yang besar dan keji.

Imam Ibnul Jauzi Abul Faraj Al-Baghdadi meriwayatkan sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam dari Aisyah Radhiallahu Anha, yang artinya : "Barangsiapa menghormati ahlul bidah maka sungguh ia telah membantu untuk meruntuhkan Islam."(Talbis Iblis, hal. 14).

Berkata Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid dalam Al-Muntaqa An-Nafis, hal. 37 , Hadits ini hasan. Berkata Syaikhul Islam ketika membantah Al-Ittihadiyah (wihdatul wujud): "Wajib menghukum setiap orang yang menisbahkan diri kepada mereka, membela serta memuji mereka, mengagungkan buku-buku mereka atau diketahui membantu dan menolong mereka, tidak suka berbicara tentang (kejelekan) mereka atau mencari alasan bagi keringanan perbuatan mereka dengan dalih bahwa ucapan mereka tidak dapat dipahami atau berkata dengan meragukan pengarang yang namanya tercantum dalam kitab mereka yang sesat itu. Alasan-alasan seperti ini tidak akan diucapkan, kecuali oleh orang yamg bodoh atau munafik. Bahkan wajib menghukum setiap orang yang mengetahui keadaan mereka tetapi tidak membantu menegakkan hujah untuk membantah mereka karena membantah mereka adalah kewajiban terbesar disebabkan mereka telah merusak akal dan agama orang banyak, para Syaikh dan ulama serta para raja dan penguasa. Mereka telah membuat kerusakkan di muka bumi dan menghalangi orang dari jalan Allah."(Fatawa, juz II/132).

Nah jelas itu Ahmad Sudirman seorang Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah masih saja diikuti, ditiru-tiru perbuatan, perkataan, penampilan. Maka kalau memang demikian anda sdr Peace org sama seperti dengan dia.

Dulu ketika Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman mengamini bahkan mengatakan apa yang di katakan Husaini Daud yaitu Amin Rais, SBY dll beserta pendukungnya termasuk kafir dll, andapun mengamininya pula dengan mengatakan itu khan berdasarkan Al-maidah 44, 45, 47.

Nah kemudian saya mengatakan kalau demikian Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman mendahului keputusan Alloh SWT. Dengan keluguannya anda (sdr Peace org) baik menyerang kpd saya "nah berarti anda (Rokhmawan) juga mendahului keputusan Alloh SWT karena anda cs megkhowarijkan NII, GAM/TNA, termasul pak Ahmad Sudirman cs. Akan saya jawab keluguan anda yang super lugu sekali, yang namnya label kafir untuk orang Islam si A, si B jelas hanya hak Alloh SWT namun demikian Dajjal pun juga berani mengkafir2 kan orang Islam si A, si B dengan tunjuan agar umat Islam tersebut mengikuti Dajjal.

Kemudian yang di namakan label Khowarij, Bid'ah dll itu tidak disebutkan dalam firman Alloh SWT namun untuk label Bid'ah disebutkan dalam hadist Rosululloh SAW. Sedangkan untuk label khowarij ini adalah yang mencantumkan adalah para ulama dengan kesepakatan ulama (jumhur ulama). Jadi kesimpulannya, kalau ada yang dikategorikan Kaum Khowarij, Bid'ah dll jelas itu tidak mendahului vonis Alloh SWT.

Dan dikarenakan memang mereka sesuai ciri-cirinya termasuk Kaum Khowarij (NII, GAM/TNA serta HT dll).

Nah dengan apa yang di tuduhkan Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman yang mengatakan Salafy pun juga Khowarij dengan ciri yang telah disampaikannya. Jelas itu hanya kedok untuk membela diri dan balik memukul Manhaj Salafy. Karena apa jelas itu (Al-maidah 44, 45, 47) tidak disepakati oleh sebagian besar kalangan ulama melainkan hanya ada beberapa (1,2) ulama yang mengamininya.

Kemudian perlu di ingat sdr Peace org, seharusnya anda menegur Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman mengenai perkataannya yang jorok, marah-marah dan sangat tidak sopan.

Sedangkan saya kalau terkesan berkata tidak sopan, marah-marah kepada dia (Ahmad Dirman) itu memang ada alasannya dan alasan yang kuat adalah karena Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman memelintirkan Ayat Alqur'an demi tujuan MERDEKA (kepentingan politik).

Dan yang jelas saya berkata demikian memang ada dalil shohihnya. Kalau tentang perkataan saya "Amburadul dll" itupun masih wajar dari pada perkataan Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman (bodoh, budek, biadab, munafik, dungu dll). Jelas itu Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman berkata demikian merupakan lampiasan kekesalan dan kemarahan kepada Salafy (Mana ada itu dalilnya).

Jadi kesimpulannya kita walaupun tidak diperbolehkan marah dll tetapi itupun bukan mutlak harus, kita boleh marah karena Alloh SWT.

Nah jelas sekali saya kalau terkesan marah jelas ini karena Alloh SWT, disebabkan Ayat-ayat Allooh SWT maupun Hadist-hadist Rosululloh SAW di permainkan, dibantah, di hina (walaupun dengan nada sebuah pertanyaan atau sekedar canda saja). Coba baca lagi komentar saya kemaren jelas di situ ada dasar ataupun dalilnya.

Kemudian anda sdr Peace org seharusnya berterimakasih masih ada yang mengingatkan anda bukannya malah mengatakan saya (Rokhmawan) yang tidak-tidak. Tidak usah mungkir anda kan mengatakan kalau saya (Rokhmawan) ini..itu...anu...dll.

Justru itu dikarenakan anda membaca nasehat saya dengan emosi (mana ada/pernah anda menyampaikan dalil naqli kpd saya kecuali hanya main logika saja). Padahal kebanyakan logika itu berdasarkan hawa nafsu lho. Ini pun ada dalil naqlinya yang shohih (saya tidak menyampaikan dalil naqlinya karena walaupun begitu tetap saja anda menolaknya).

Kesimpulannya setiap Ulama yang bermanhaj Salafy mengeluarkan fatwa atau teguran pasti ada dalil aqli (pendapat ulama) maupun dalil naqli.

Lihat dan baca lagi yang baik-baik komentar saya kemaren di awal alinea dan di akhir-akhir alinea (point 1, 2..) dan khusus yang berawalan, Alloh SWT sangat keras siksanya...

Nah sedangkan Si Ahlul Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman paling yang bisa dia sarankan kpd saya seperti, " Justru Wahabiyyin Rokhmawan yg perlu bertaubat..., pelajarilah sejarah dan akar konflik aceh dll (mana ada itu dalil-dalilnya). Kalau hanya demikian sech semua orang bisa lihat itu Sumitro cs yang menyarankan agar Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman cs termasuk Hasan Tiro dkk bertaubat sebelum maut menjemputnya.

Sekali lagi anda sdr Peace org janganlah mempermainkan ayat-ayat maupun hadist-hadist Rosullloh SAW (baik berupa pertanyaan, sendau gurau dll). Baca lagi dalil kufurnya atau kafirnya orang yang mengolok-olok atau mempermainkan Ayat-ayat Alloh SWT dan Hadist Rosululloh SAW. Semoga anda sdr Peace org terhindar dari hal yang demikian di atas.
Wallohu'alam bi showab

Wassalaam

Rokhmawan Agus Santosa

rokh_mawan@yahoo.com
rokh-mawan@plasa.com
solo, jateng, Indonesia
----------