Stockholm, 28 Agustus 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

WAHABIYIN ROKHMAWAN MAKIN TERJERUMUS KEDALAM KESESATAN TAKLID BUTA PAHAM WAHABI
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

MEMANG ITU WAHABIYIN ROKHMAWAN MAKIN KELIHATAN TERJERUMUS KEDALAM KESESATAN TAKLID BUTA PAHAM WAHABI

"Kemudian itu NII, GAM/TNA berjuang bukan untuk Islam tapi untuk Ashobiyah nya yg katanya berdasarkan Islam dikarenakan: 1. Amir atau pemimpin mereka tidak mencirikan seorang yg sholih, zuhud dll bahkan bertentangan dengan Al-qur'an dan Al-hadist. 2. Yang mereka perjuangkan adalah untuk kepentingan politik praktis (tidak ada sunnah di dalamnya). 3. Mereka berjuang untuk kalangan bangsanya saja. 4. Mereka menggunakan kata-kata daerah atau negara islam ( NII, GAM ) padahal Rosululloh SAW tidak pernah menggunakan nama bangsanya untuk berdakwah/ber amar ma'ruf nahi munkar. 5. Untuk GAM/TNA mereka berjuang karena dendam, dengki dan benci. 6. Tidak terdapat ulama Rusydi dalam NII, GAM/TNA kecuali hanya beberapa orang yg di anggapnya sebagai ulama (ulama daerah, belum teruji keilmuannya dan keshalehannya)
7. Mereka berperang tidak menggunakan adab perang 8. dll" (Rokhmawan , rokh_mawan@yahoo.com , Fri, 27 Aug 2004 23:29:11 -0700 (PDT))

Baiklah Rokhmawan Agus Santosa dan Salafi di Solo, Jawa Tengah, Indonesia.

Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi.

Kalian memang kalau bicara dan menulis makin seenak perut sendiri tanpa mempelajari tentang apa yang kalian bahas, seperti masalah Negara Islam Indonesia.

Seperti yang kalian lontarkan: "Mereka berjuang untuk kalangan bangsanya saja. Mereka menggunakan kata-kata daerah atau negara islam ( NII, GAM ) padahal Rosululloh SAW tidak pernah menggunakan nama bangsanya untuk berdakwah/ber amar ma'ruf nahi munkar."

Wahai Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi.

Itu NII yang diproklamasikan pada tanggal 12 Sjawal 1368/7 Agustus 1949 di desa Cisampah, kecamatan Cilugalar, kawedanan Cisayong Tasikmalaya oleh Imam SM Kartosoewirjo dengan isi bunyi proklamasi sebagai berikut:

Bismillahirrahmanirrahim. Asjhadoe anla ilaha illallah wa asjhadoe anna Moehammadar Rasoeloellah. Kami, Oemmat Islam Bangsa Indonesia menyatakan Berdirinja Negara Islam Indonesia. Maka hoekoem jang berlakoe atas Negara Islam Indonesia itoe, ialah: Hoekoem Islam. Allahoe Akbar! Allahoe Akbar! Allahoe Akbar!Atas nama Oemmat Islam Bangsa Indonesia. Imam Negara Islam Indonesia. Ttd (S M Kartosoerwirjo)Madinah-Indonesia, 12 Sjawal 1368 / 7 Agoestoes 1949.

Sekarang dari apa yang dinyatakan dalam isi proklamasi NII itu pertama didahului dengan menyebut "Bismillahirrahmanirrahim. Asjhadoe anla ilaha illallah wa asjhadoe anna Moehammadar Rasoeloellah"

Ini sudah menggambarkan bahwa NII dibangun diatas fondasi ketauhidan. Apakah kalian Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi mau merobek-robek dasar paham Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab dengan paham wahabinya dengan dakhwah salafiyyahnya ?.

Kalau kalian Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi menganggap NII perjuangannya ashobiyah, maka itu kalian makin tersungkur kedalam kesesatan. Mengapa ?

Karena yang dimaksud dengan kata Indonesia dalam isi bunyi proklamasi NII itu hanyalah merupakan keterangan bahwa rakyat atau umat Islam yang berada ditempat yang waktu itu secara umum tempat tersebut dinamakan Indonesia. Sebagaimana nama tempat Najd, Hijaz, Madinah, Yatsrib, Riyadh, Mekah.

Kemudian membawa nama bangsa atau kabilah, itu menunjukkan bahwa yang berkumpul umat Islam pada waktu itu untuk memperoklamasikan NII adalah bangsa atau kabilah yang pada waktu itu berada dan tinggal di tempat yang dikenal dengan nama Indonesia. Seperti kaum atau bani Aus, bani Khazraj.

Jadi Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi dimasukkannya kata bangsa Indonesia dalam isi Proklamasi NII itu bukan sebagai dasar didirikannya Negara Islam Indonesia, melainkan hanyalah sebagai keterangan yang memberikan gambaran bahwa umat Islam yang pada tanggal 7 Agustus 1949 di Tasikmalaya telah sepakat untuk melahirkan Proklamasi 7 Agustus 1949 Negara Islam Indonesia.

Dasar yang utama yang menjadi fondasi berdirinya NII adalah "Bismillahirrahmanirrahim. Asjhadoe anla ilaha illallah wa asjhadoe anna Moehammadar Rasoeloellah". Inilah dasar fondasi ketauhidan, sebagaimana yang selalu kalian Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi gembar-gemborkan dalam dakhwah wahabiyah atau salafiyyah kalian.

Selanjutnya, dasar dan sumber hukum NII adalah Islam. Inilah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw ketika membangun daulah Islam pertama di Yatsrib. Apakah kalian Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi masih juga menutup mata hati, karena memang kalian itu merasa paling lurus ketauhidan kalian, padahal kalian telah hampir seluruh tubuh terjerumus masuk jurang kesesatan.

Kemudian menyangkut ASNLF atau GAM, yang merupakan wadah perjuangan rakyat Acheh bukan didasarkan pada kebangsaan Acheh-nya yang ditekan oleh Teungku Hasan Muhammad di Tiro, melainkan yang ditekankan adalah karena Negeri Acheh dijajah oleh Pemerintah Negara kafir RI yang dimulai oleh Soekarno, maka rakyat Acheh telah bangkit untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara kafir RI, yang telah merampas, menelan, mencaplok, menduduki, dan menjajah Negeri Acheh.

Itu Teungku Hasan Muhammad di Tiro menyebutkan nama bangsa Acheh, menggambarkan bahwa orang-orang yang sedang berjuang untuk membebaskan Negeri yang diduduki dan dijajah oleh RI itu adalah rakyat atau bangsa Acheh yang ada di negeri Acheh.

Jadi, itu kata bangsa Acheh bukan merupakan dasar atau fondasi yang menjadi alasan atau sebab timbulnya perjuangan pembebasan dari belenggu penjajah RI yang kebijaksanaan politik penjajahannya disokong dan didukung oleh kalian Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi.

Jadi kalian Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi jangan begitu sempit dalam melihat suatu masalah yang menyangkut NII, ASNLF atau GAM ini. Kalian jangan hanya terpokus kepada arab kalian yang amburadul sekarang ini.

Seterusnya kalian Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi menyatakan: "Amir atau pemimpin mereka tidak mencirikan seorang yg sholih, zuhud dll bahkan bertentangan dengan Al-qur'an dan Al-hadist."

Wahai Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi, memang kalian sudah makin terjerumus kedalam kesesatan. Apakah pernah Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab langsung menghantam para Khalifah Umayyah, Abbasiyah, Fathimiyah, Usmaniyah dengan langsung mengatakan seperti yang Wahabiyin Rokhmawan katakan: "Amir atau pemimpin mereka tidak mencirikan seorang yg sholih, zuhud dll bahkan bertentangan dengan Al-qur'an dan Al-hadist."

Yang dilihat dan dijadikan dasar penyerangan oleh Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab dengan dakhwah wahabi atau salafinya adalah khurafat, syirik yang tampak didepan mata beliau, seperti membangun bangunan diatas kubur yang dijadikan tempat meminta-minta kepada arwah kubur.

Tidak tertulis dalam sejarah itu Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab mengatakan kepada para Sultan dinasti Islam Usmaninyah dengan mengatakan seperti yang dikatakan oleh Wahabiyin Rokhmawan itu.

Wahai Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi, kalian dengan seenak udel kalian mengatakan bahwa Imam SM Kartosoewirjo adalah "Amir atau pemimpin mereka tidak mencirikan seorang yg sholih, zuhud dll bahkan bertentangan dengan Al-qur'an dan Al-hadist."

Betapa sesat dan sok lurus ketauhidan kalian itu Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi. Sedangkan pimpinan kalian sendiri Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab tidak pernah mengatakan yang semodel apa yang diucapkan kalian terhadap seorang pemimpin negara.

Apakah memang kalian itu senang dan sukanya membuat perpecahan diantara kaum muslimin dengan alasan bid'ah, syirik, khurafat. Kalian tuduh orang bid'ah seenak udel sendiri.

Sedangkan yang dinamakan bid'ah itu dalam agama adalah perkara wajib maupun sunnah yang tidak Allah dan rasul-Nya syariatkan. Adapun apa-apa yang Ia perintahkan baik perkara wajib maupun sunnah maka diketahui dengan dalil-dalil syariat, dan ia termasuk perkara agama yang Allah syariatkan meskipun masih diperslisihkan oleh para ulama. Apakah sudah dikierjakan pada jaman nabi ataupun belum dikerjakan. (Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah). Bid'ah adalah satu jalan dalam agama yang diciptakan menyamai syariat yang diniatkan dengan menempuhnya bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah". (Imam Syathibi). Bidah adalah mengada-adakan suatu perkara yang tidak ada asalnya dalam syariat. Adapun yang memiliki bukti dari syariat maka bukan bidah walaupun bisa dikatakan bidah secara bahasa" (Ibnu Rajab)

Apakah dengan mendirikan Negara Islam di wilayah daerah yang bernama Indonesia itu Imam SM Kartosoewirjo dikatakan membuat bid'ah ?. Padahal beliau mencontoh Rasulullah saw ketika membangun Daulah Islam di daerah Yatsrib yang dasar dan sumber hukum Daulah-nya adalah Islam dan kosntitusinya adalah Undang Undang Madinah.

Jadi, wahai Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi jangan seenak udel dalam menulis di mimbar bebas ini.

Begitu juga dengan Teungku Hasan Muhammad di Tiro. Apakah kalian Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi telah bertemu dan berdialog dengan Teungku Hasan Muhammad di tiro, sehingga dengan seenak udel kalian mengatakan yang bukan-bukan tentang diri Teungku Hasan Muhammad di Tiro. Apakah itu yang diajarkan oleh pimpinan kalian Syeikh Muhammad bin Abdul Wahab kepada kalian.

Seterusnya itu Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi mengatakan: "Yang mereka perjuangkan adalah untuk kepentingan politik praktis (tidak ada sunnah di dalamnya)."

Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi itu dalam Islam bukan hanya cerita dakhwah ketauhidan saja, sebagaimana yang kalian lakukan, tetapi dalam Islam itu mencakup keseluruhan hidup manusia baik yang menyangkut masalah pribadi, masyarakat, pemerintah, dan negara. Itu semuanya telah ditunjukkan oleh Rasulullah saw. Sedangkan masalah dakhwah salafiyyah model wahabi kalian itu hanya sebgaian saja dari apa yang telah dicontohkan Rasulullah saw untuk diterapkan dan dijalankan oleh umat Islam di dunia ini.

Itu soal politik apakah politik praktis atau politik teori semuanya tercakup dalam Islam yang menyeluruh sebagaimana yang telah dicontohkan Rasulullah saw.

Jadi jangan kalian picik dan hidup dalam tempurung saja. Sehingga apa yang ada diluar dakhwah wahabi atau salafi kalian nafikan dan kalian anggap semua bid'ah. Betapa budek dan bekunya otak kalian i Wahabiyin Rokhmawan.

Selanjutnya Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi menulis: "Untuk GAM/TNA mereka berjuang karena dendam, dengki dan benci."

Kalian Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi ini memang budek dan beku. Ahmad Sudirman telah menjelaskan berpuluh kali di mimbar bebas ini, bahwa perjuangan rakyat muslim Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara kafir Pancasila adalah bukan karena dendam, dengki dan benci, melainkan karena menuntut penentuan nasib sendiri bebas dari jajahan dan kebiadaban serta dari penindasan Penguasa Negara kafir Pancasila yang terus kebijaksanaan politiknya didukung penuh oleh Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi.

Lalu Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi masih menulis: "Tidak terdapat ulama Rusydi dalam NII, GAM/TNA kecuali hanya beberapa orang yg di anggapnya sebagai ulama (ulama daerah, belum teruji keilmuannya dan keshalehannya)"

Wahai Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi, kalian memang betul-betul sesat dan picik pikiran kalian itu. Kalian jangan sok dengan ulama hak yang kalian klaim itu. Sehingga dengan mudah kalian merendahkan dan menyepelekan ulama yang ada dalam Negara Islam Indonesia dan dalam tubuh rakyat muslim Acheh.

Kalian itu baru kemarin muncul di Negara kafir RI ini, sudah petantang-petentang seperti preman sontoloyo di terminal bus dan oplet.

Seterusnya Wahabiyin Rokhmawan dan Salafi-Solo-Wahabi-Saudi mengatakan: "Mereka berperang tidak menggunakan adab perang"

Kalian mengatakan NII dan ASNLF atau GAM tidak menggunakan adab perang. Adab perang apa yang pihak pasukan TNI/POLRI Negara kafir RI tunjukkan ?. Apakah dengan membunuh, memperkosa, merampok, menindas, itu yang kalian sebutkan dengan adab perang menurut paham wahabi kalian ?.

Yang benar saja kalau berbicara di mimbar bebas ini. Kalian karena picik dan terbelenggu dengan paham wahabi, sehingga tidak mau membaca sejarah tentang NII dan ASNLF atau GAM, sehingga kalain jadi sesat dan memang salah kaprah ketika menghubungkan dan membicarakan perang yang dikobarkan oleh pihak Pemerintah Negara kafir RI ini.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad.swaramuslim.net
ahmad@dataphone.se
----------

Date: Fri, 27 Aug 2004 23:29:11 -0700 (PDT)
From: rohma wawan rokh_mawan@yahoo.com
Subject: Sdr Peace org cs, Itu NII, GAM/TNA berjuang untuk Ashobiyah yang Berdasarkan Hawa Nafsunya
To: ahmad@dataphone.se
Cc: serambi_indonesia@yahoo.com, redaksi@acehkita.com, newsletter@waspada.co.id, redaksi@pikiran-rakyat.com, editor@pontianak.wasantara.net.id, jktpost2@cbn.net.id, redaksi@detik.com, redaksi@kompas.com, redaksi@satunet.com, redaksi@waspada.co.id, waspada@waspada.co.id, webmaster@detik.com, kompas@kompas.com, solopos@bumi.net.id, editor@jawapos.co.id

Bismillahirrohmaanirroohiim
Assalaamu'alaikum Wr.wb

Sdr Peace org cs, Itu NII, GAM/TNA berjuang untuk Ashobiyah yang Berdasarkan Hawa Nafsunya

Pagi, siang ini saya acces ke ahmad.swaramuslim.net dan al-hamdulillah sedikit berhasil tapi kemudian putus lagi, walaupun begitu saya bisa membaca komentar sdr Peace org walau hanya sebagian saja ( krn kegagalan acces ).

Setelah saya membaca itu komentar sdr Peace org terutama mengenai pertanyaan saya seputar posisi anda maka ternyata anda orang yang memihak NII, GAM/TNA maka bagaimanakah hukum akhirat terhadap seseorang yang menghormati, memihak, membela Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah ? hukumnya adalah HARAAAM. Dari 'aisyah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda yang artinya : "Barangsiapa menghormati ahlul bidah maka sungguh ia telah membantu untuk meruntuhkan Islam."

Sangat lugu sekali anda sdr Peace org, anda mati-matian belain Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman cs, NII serta GAM/TNA terbukti dengan hampir setiap komentar saya yg saya tujukan kpd Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman, anda balik komentari juga padahal Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman jarang menanggapinya kecuali hanya sedikit.

Sayang sekali komentar atau bantahan anda tidak laku di kalangan umat islam yg bermanhaj lurus Jelas sekali dari semua pertanyaan yg anda lontarkan kpd saya sebagian besar hanyalah berdasarkan keberatan untuk menerima dan melaksanakan perintah-perintah Alloh SWT dan hadist-hadist Rosululloh SAW.

Kemuadian untuk Si Ahlul Ahwa dan Ahlu Bid'ah Ahmad Sudirman cs ataupun sdr Peace org kalau anda mengkritik, menyalahkan dan membicarakan penyimpangan ulama ahlus sunnah harus dengan bimbingan ulama pula. Sedangkan selama ini saya mengambil ilmu dari ulama yg bermanhaj Ahlus Sunnah Wal Jamaah atau Salafy, jelas anda semua kalau ingin berdebat dengan kami haruslah ada kaidah-kaidahnya yaitu harus dengan ilmu Al-qur'an dan Al-hadist dan harus dibimbing oleh ulama. Nah untuk yg satu ini mana ada itu ulama NII, ulama GAM/TNA tetapi yang ada hanya seorang pelarian politik yg pengecut seperti Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman cs, Hasan Tiro dkk.

Kemudian khusus untuk sdr Peace org dan orang yg selugu dengannya anda semua tidak berhak dan tidak boleh mengambil ilmu agama dari Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman karena yg di namakan mengambil ilmu dan riwayat dari ahlul bid'ah adalah tugas para ulama dan bukan tugas orang awam atau orang yang baru belajar agama islam. Imam Al-khatib al-Baghdadi meriwayatkan bahwa Imam Malik bin Anas trI tnU-aEA menyatakan: "Sesungguhnya ilmi ini (As-Sunnah) adalah agama, maka telitilah dari siapa kamu mengambil agamamu." Imam al- Barbahari meriwayatkan ucapan Sufyan Ats-Tsauri : "Barang siapa yang cenderung mendengar dengan telinganya kepada ahli bidah, berarti dia keluar dari jaminan perlindungan Allah. Dan Allah serahkan dia kepadanya (bidah).(Syarh Sunnah Al-Barbahari, hal. 137 dengan tahqiq Abu Yasir Khalid bin qosim Ar Radadi). Imam Ibnu Baththah dalam Al-Ibanah, jilid I, halaman 205-206, riwayat ke 44 membawakan perkataan Amr bin Qois Al-Malai: Apabila engkau melihat seorang anak muda di awal pertumbuhannya bersama Ahlus Sunnah maka kuatkanlah bagi masa depannya yang baik dan apabila engkau melhat ia bersama ahli bidah, maka putus asalah darinya (putus asa mengharapkan kebaikannya), karena anak muda itu keadaannya berdasarkan awal pertumbuhannya.

Saran saya kpd anda sdr Peace org belajarlah ilmu agama kepada ulama Rusydi bukan kpd Ahlul Bid'ah karena kalau tetap anda lakukan yg demikian maka bukannya ilmu yg anda dapat tetapi fitnahlah yg menimpa diri anda.

Untuk M.Al-kubro, sdr Warwik, Husaini Daud, Omar Puteh dll cukup sampai di sini anda mengomentari saya atau kami karena jelas ini perdiskusian atau pembicaraan orang yg berilmu (Al-qur'an dan Al-hadist). Dan memang kelihatannya mereka semua sudah menarik diri dari mimbar bebas ini. Ini semua adalah untuk keselamatan anda sampai di akhirat.

Kemudian itu NII, GAM/TNA berjuang bukan untuk Islam tapi untuk Ashobiyah nya yg katanya berdasarkan Islam dikarenakan:
1. Amir atau pemimpin mereka tidak mencirikan seorang yg sholih, zuhud dll bahkan bertentangan dengan Al-qur'an dan Al-hadist.
2. Yang mereka perjuangkan adalah untuk kepentingan politik praktis (tidak ada sunnah di dalamnya).
3. Mereka berjuang untuk kalangan bangsanya saja.
4. Mereka menggunakan kata-kata daerah atau negara islam ( NII, GAM ) padahal Rosululloh SAW tidak pernah menggunakan nama bangsanya untuk berdakwah/ber amar ma'ruf nahi munkar.
5. Untuk GAM/TNA mereka berjuang karena dendam, dengki dan benci.
6. Tidak terdapat ulama Rusydi dalam NII, GAM/TNA kecuali hanya beberapa orang yg di anggapnya sebagai ulama (ulama daerah, belum teruji keilmuannya dan keshalehannya)
7. Mereka berperang tidak menggunakan adab perang
8. dll

Sdr Peace org cs, Si Ahlul Ahwa dan Ahlul Bid'ah Ahmad Sudirman cs mau anda kemanakan itu bid'ah-bid'ah yg anda agung-agungkan ?. Padahal Menjauhkan diri dari bidah, membencinya, dan membersihkan ilmu dan amal dari kotoran bidah serta juga membenci ahlul bidah adalah pagar yang akan melindungi sunnah dan pengamalannya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda yang artinya : "Aku berwasiat kepada kalian untuk bertaqwa kepada Allah dan mendengar serta taat (kepada pemerintahan Islam) walaupun yang memimpin kalian adalah seorang hamba sahaya dari negeri Habasyah. Sesungguhnya barangsiapa hidup sesudahku niscaya dia akan melihat banyak perselisihan, maka wajib atas kalian berpegang dengan sunnhku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk sesudahku. Berpeganglah kalian dengannya dan gigitlah ia dengan gigi gerahammu serta jauhilah oleh kalian perkara agama yang diada-adakan karena semua yang baru dalam agama adalah bidah dan semua bidah adalah sesat". (HR Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Dzahabi dan Hakim, disahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Al jami no. 2549).

Sufyan Ats-Tsauri menyatakan : "Bidah itu lebih disukai oleh ilblis daripada maksiat, karena maksiat itu adalah perkara yang pelakunya masih dapat diharapkan bertaubat darinya, sedangkan bidah tidak dapat diharapkan pelakunya bertaubat darinya. Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid dalam Al-Muntaqa An-Nafis, halaman 36 : "atsar ini diriwayatkan oleh Ibnu Jad dalam musnadnya riwayat 1885." Al- Fudlail bin Iyadl menyatakan : "Apabila engkau melihat seorang ahlul bidah berjalan di suatu jalan , maka ambilah jalan lain. Dan tidak akan diangkat amalan ahlul bidah ke hadapan Allah Yang Maha Mulia. Barangsiapa membantu ahlul bidah (pada amalan bidah, pent.), maka sungguh dia telah membantu kehancuran Islam." Diriwayatkan oleh Abu Nuaim 8/102-104 dari Al-Muntaqa An-Nafis hal 26-27.

Selanjutnya beliau mengatakan pula : "Barangsiapa menikahkan saudara perempuannya dengan ahlul bidah, maka berarti dia telah memutuskan silaturahim dengannya dan barangsiapa duduk bersama ahlul bidah, maka ia tidak diberi hikmah. Dan apabila Allah Yang Maha Mulia mengetahui dari seorang lelaki bahwa dia membenci ahlul bidah maka aku berharap Allah akan mengampuni dosanya. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda yang artinya : "Seseorang itu di atas agama orang yang dicintainya, maka hendaklah setiap orang dari kalian melihat siapa yang menjadi kekasihnya." 5. Pengertian tentang siapa Ahlus Sunnah Wal Jamaah dan siapa pula Ahlul Bidah wal Firqah sebagaimana diterangkan oleh para ulama adalah sebagai berikut: Berkata Abul Faraj Ibnu Jauzi Al Baghdadi dalam Talbis Iblis, halaman 17-18 (cet. th. 1928) : "Maka sungguh telah jelas keterangan kami di atas bahwa Ahlus Sunnah itu adalah orang yang mengikuti sunnah (sunnah Nabi-Nya, pent.), sedangkan Ahlul Bidah adalah orang-orang yang menampakkan sesuatu dalam agama yang tidak ada contoh dari orang sebelumnya melakukan hal itu dan tidak ada sandaran (dalil)nya, oleh karena itu mereka menyembunyikan bidah mereka (tidak menampakkannya kepada sembarang orang, pent.), sedangkan Ahlul Sunnah tidak menutup-nutupi madzhab mereka, sehingga pendapat mereka jelas dan madzhab mereka dikenal dan kemenangan itu bagi mereka."
Wallohu'alam bi showab

Wassalaam

Rokhmawan Agus Santosa

rokh_mawan@yahoo.com
rokh-mawan@plasa.com
solo, jateng, Indonesia
----------