Stockholm, 17 September 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

SUMITRO ITU YANG MENDASAR MAMPUKAH MENGAMBIL PELAJARAN DARI SEJARAH RASULULLAH SAW
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

YANG PALING MENDASAR KETIKA MEMBACA SEJARAH RASULULLAH SAW APAKAH KITA MAMPU MENGAMBIL PELAJARAN DARI PADANYA

"Disini juga agak berbeda dengan bang Ahmad mengenai siapa2 yang masuk Islam pada awalnya. Inipun beda dengan apa yang bang ahmad sampaikan." (Sumitro mitro@kpei.co.id , Fri, 17 Sep 2004 14:08:52 +0700)

Baiklah Sumitro di Jakarta, Indonesia.

Sumitro ketika saudara membaca dan menghayati sejarah perjuangan misi Rasulullah saw ini bukan hanya menfokuskan kepada hal-hal ranting sejarahnya, tetapi yang paling utama dalam mempelajari, menghayati, memikirkan, menganalisa, memahami, menyimpulkan adalah sejauhmana kita mampu mengambil pelajaran dari sejarah misi risalah Rasulullah saw tersebut.

Ketika Ahmad Sudirman membaca tanggapan Sumitro, ternyata Sumitro hanyalah membicarakan masalah ranting sejarahnya saja. Padahal kalau diteliti lebih kedalam tidak ada perbedaan yang menyolok siapa orang-orang yang masuk Islam pada masa periode pertama dakhwah Rasulullah saw itu.

Kalau Ahmad Sudirman menuliskan:

"Dari sekian banyak masyarakat Quraisy yang ada di Mekkah, hanya beberapa orang sajalah yang tertarik kepada Islam yang telah dimulai disebarkan secara perlahan oleh Muhammad saw dengan dimulai dari keluarganya yaitu Istri beliau Siti Khadijah, Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib putra Abu Thalib, Zaid bin Haritsah ra budak yang telah dibebaskan oleh Rasulullah saw, Ummu Aiman hamba perempuan yang pertama. Ternyata selama dua tahun Rasulullah saw mulai melaksanakan dakhwah Islamnya ini, beberapa orang Mekkah yang masuk Islam. Dimana disamping dari 5 orang yang telah masuk Islam, sekarang ditambah dengan yang lainnya, seperti Ammar bin Yasir, Khabbab bin Al-Arat, Utsman bin Affan, Abdurrahmanin bin Auf, Sa'd bin Abi Waqqas, Thalha, Arqam, Sa'id bin Zaid, Abdullah bin Mas'ud, Utsman bin Mazh'un, Ubaidah, Shuhaib Al-Rumi." (Ahmad Sudirman, 16 September 2004)

Ternyata tidak ada perbedaan yang menyolok tentang siapa-siapa yang masuk Islam pada masa periode dakhwah pertama Rasulullah saw.

Coba bandingkan dengan yang ditulis Sumitro:

"Orang pertama yang beriman adalah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan ummul mu'minin yaitu : Khadijah binti Khuwalid, kemudian di susul oleh mantan budak beliau, Zaid bin Haritsah bin Syurahbil al-Kalabi (pernah ditawan dan dijadikan budak, lalu dimiliki oleh Khadijah. Oleh Khadijah dihibahkan kepada Rasulullah. Dia didatangi oleh bapak dan pamannya untuk diajak pulang ke keluarganya , namun ia lebih memilih Rasulullah dari pada ke 2 nya. Kemudian sesuai ketentuan bangsa Arab ia diangkat anak oleh Beliau sehingga dikatakan Zaid bin Muhammad." (Sumitro, 17 September 2004)

"Setelah Islam datang, adopsi tersebut dibatalkan (tidak boleh bernisbat kepada bapak angkat). Kemudian menyusul putra paman beliau: Ali bin Thalib (pada saat itu masih anak-anak dan hidup dibawah tanggungan Rasulullah), kemudian teman dekatnya : Abu Bakar ash-Shidiq. Mereka masuk Islam pada hari pertama di serukan Islam . (Rahmatun lil 'Alamin, I : 50 ) NB : Disini juga agak berbeda dengan bang Ahmad mengenai siapa2 yang masuk Islam pada awalnya." (Sumitro, 17 September 2004)

"Kemudian Abu Bakar aktif menda'wahkan Islam. Dia adalah orang yang disenangi, berakhlaq mulia dan terkenal. Orang2 datang kepadanya karena ilmu,perdagangan dan keramahannya. Dia mulai menyerukan Islam kepada orang2 yang percaya kepadanya . Dan Orang2 yang masuk Islam kemudian adalah : Utsman bin Affan al- Umawi, az-Zubair Ibnul Awwan al-Asadi, Abdur Rahman bin Auf, Sa'd bin Abi Waqqash az-Zuhri, Thalhah bin Ubaidillah at-Taimi. Delapan orang inilah yang menjadi pelopor Islam dan generasi pertama.NB : Inipun beda dengan apa yang bang ahmad sampaikan." (Sumitro, 17 September 2004)

Nah sekarang apa yang dikatakan Sumitro ada perbedaan nama-nama yang masuk Islam pada masa periode dakhwah pertama Rasulullah saw

Ahmad Sudirman menuliskan nama-nama:

Siti Khadijah
Abu Bakar
Ali bin Abi Thalib
Zaid bin Haritsah ra
Ummu Aiman hamba perempuan yang pertama.

Ammar bin Yasir
Khabbab bin Al-Arat
Utsman bin Affan
Abdurrahmanin bin Auf
Sa'd bin Abi Waqqas
Thalha
Arqam
Sa'id bin Zaid
Abdullah bin Mas'ud
Utsman bin Mazh'un
Ubaidah
Shuhaib Al-Rumi

Kemudian Sumitro menuliskan nama-nama:

Khadijah binti Khuwalid
Zaid bin Haritsah bin Syurahbil al-Kalabi
Ali bin Thalib
Abu Bakar ash-Shidiq

Utsman bin Affan al-Umawi
az-Zubair Ibnul Awwan al-Asadi
Abdur Rahman bin Auf
Sa'd bin Abi Waqqash az-Zuhri
Thalhah bin Ubaidillah at-Taimi

Ternyata setelah Ahmad Sudirman memperhatikan dan meneliti apa yang dituliskan oleh Sumitro tidak ada perbedaan yang sangat menyolok mengenai siapa-siapa orang yang pertama masuk Islam pada masa dakhwah pertama Rasulullah saw di Mekkah.

Hanya ada satu nama yang ditulis oleh Sumitro yang tidak ada dalam daftar nama yang ditulis Ahmad Sudirman yaitu az-Zubair Ibnul Awwan al-Asadi. Sedangkan nama-nama yang lainnya sama.

Perbedaan ini disebabkan karena referensi yang dipakai Sumitro dan Ahmad Sudirman berbeda. Tetapi Sumitro, perbedaan yang kecil ini tidak perlu digaris bawahi ketika kita mempelajari misi perjuangan dakhwah risalah Rasulullah saw.

Karena yang saudara Sumitro kutak-katik agar ada perbedaannya, itu saya anggap hanyalah mengkutak-katik ranting sejarah yang tidak banyak membantu kepada saudara Sumitro sendiri, kecuali hanyalah sekedar berbeda memasukkan nama-nama saja. Yang tidak begitu besar mempengaruhi isi dan misi dari sejarah Rasulullah saw itu sendiri.

Dan yang paling penting ketika kita membaca, memikirkan, memahami, menghayati, menganalisa sejarah misi perjuangan dakhwah risalah Rasulullah saw adalah kemampuan kita untuk menyerap dan mengambil pelajaran daripadanya untuk diterapkan dalam tingkah laku kehidupan kita sebagai seorang muslim yang mukmin yang taat dan patuh kepada Allah dan Rasul-Nya Muhammad saw.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
www.ahmad-sudirman.com
ahmad@dataphone.se
----------

From: Sumitro mitro@kpei.co.id
To: Ahmad Sudirman <ahmad@dataphone.se>, Serambi Indonesia <serambi_indonesia@yahoo.com>, Aceh Kita <redaksi@acehkita.com>, ahmad jibril <ahmad_jibril1423@yahoo.com>, balipost <balipost@indo.net.id>, waspada <newsletter@waspada.co.id>,PR <redaksi@pikiran-rakyat.com>, Pontianak <editor@pontianak.wasantara.net.id>, Hudoyo <hudoyo@cbn.net.id>, JKT POST <jktpost2@cbn.net.id>, Redaksi Detik <redaksi@detik.com>, Redaksi Kompas redaksi@kompas.com
Cc: Sumitro <mitro@kpei.co.id>, ahmad@dataphone.se
Subject: RE: SUMITRO INGIN DENGAR DAKHWAH DI MEKKAH, HIJRAH, SARYAH, GHAZWAH, PERANG, DAULAH ISLAM & GAM
Date: Fri, 17 Sep 2004 14:08:52 +0700

Ass. War. Wab.

Bang ahmad terima kasih atas ulasannya yang super panjang dan sangat bermanfaat tidak saja untuk saya tapi juga buat yang lainnya. Saya berkewajiban untuk menghargai upaya anda dalam menulis naskah tersebut yang super panjang dan lumayan, terima kasih.

"Kelihatannya memang saudara Sumitro ini mau duduk dipinggir gelanggang mimbar bebas dulu sambil duduk bersila dihadapannya ada piring cembung yang diatasnya ada potongan-potongan kecil singkong rebus yang ditaburi parutan gula-merah. Sambil Sumitro duduk bersila dengan singkong rebusnya, disini Ahmad Sudirman akan sedikit menjawab apa yang dipertanyakan oleh saudara" (Ahmad Sudirman, 16 September 2004)

Enggak apa apa bang, walaupun saya membaca tulisan anda sambil makan singkong angat yang ditaburi parutan gula merah (gula jawa lagi) yang jelas itu 100 % halal, dan sangat kontras dengan bang Ahmad yang menulis/mengetik sambil makan piza atau stik.

Sekarang kita lanjutkan.

Masa Da'wah Muhammad shalallahu 'alaihi wasallam dapat di bagi menjadi 2 fase, masing2 memiliki karakteristik tersendiri, yaitu :
1.Fase Makkah, kira-kira selama 13 tahun,
2.Fase Madinah, selama 10 tahun.

Fase Makkah dapat dibagi menjadi 3 tahapan, yakni :
1.Tahapan da'wah secara rahasia, selama tiga tahun.
2.Tahapan Da'wah secara terang2an terhadap penduduk makkah,mulai tahun ke 4 kenabian sampai akhir tahun ke 12 kenabian.
3.Tahap diluar Makkah, berlangsung dari akhir tahun ke 10 kenabian sampai hijrah ke madinah.

"Ternyata dalam jangka waktu yang sangat singkat, selama 13 tahun, landasan dan pondasi pertama yang diwahyukan dalam QS, Al-Alaq, 96: 1-5 telah ditambah dengan pondasi lainnya dalam bentuk ayat-ayat aqidah dan ketauhidan yang merupakan dasar kekuatan iman bagi seorang muslim yang merupakan bagian dari kesatuan umat Islam secara keseluruhan. Dilanjutkan dengan perintah Allah SWT yang diformulasikan dalam QS, Al-Muddatstsir, 74: 1-5 "Hai orang yang berkemul (berselimut), bangunlah, lalu berilah peringatan dan Tuhanmu agungkanlah dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah (QS, Al-Muddatstsir, 74: 1-5)" (Ahmad Sudirman, 16 September 2004)

Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam menerima berbagai perintah dalam firman Allah ta'ala : "Wahai orang yang berselimut, bangunlah, lalu berilah peringatan. Agungkanlah Rabbmu, bersihkanlah pakaianmu,tinggalkan perbuatan dosa (menyembah berhala), dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Rabbmu, bersabarlah." (al- Muddatstsir : 1-7).

Perinta Allah SWT tersebut ayat 1-7 (bang Ahmad ayat 1-5) mengandung materi-materi da'wah dan tabligh. Seperti: Puncak mengagungkan Allah adalah tidak membiarkan seseorang pun di muka bumi ini untuk berbuat sombong, yakni dengan mematahkan kekuatannya, sehingga tidak ada kesombongan dan kebesaran yang tersisa di muka bumi ini selain kebesaran Allah Ta'ala. Juga puncak dari pembersihan pakaian dan meninggalkan perbuatan dosa adalah mencapai pembersihan lahir dan bathin serta pembersihan jiwa dari segala jenis noda dan kotoran secara sempurna. Sehingga jiwa manusia berada dibawah naungan rahmat Allah,pemeliharaan,pengawasan,petunjuk dan cahaya Nya.

Coba perhatikan lagi..."Wahai orang yang berselimut, bangunlah,lalu beri peringatan" menurut saya ayat tersebut seolah-olah dikatakan kepada Beliau, "sesungguhnya orang yang hidup untuk diri sendiri,terkadang ia bias hidup dengan santai dan menyenangkan. Sedangkan kamu yang memikul amanat besar ini,tidak ada bagimu ranjang yang hangat, kehidupan yg tenang, dan perhiasan yang menyenangkan! Bangkitlah untuk suatu urusan besar yang sedang menantimu dan beban berat yg dipersiapkan untukmu. Bangkitlah untuk bekerja keras dan bersungguh-sungguh. Bangkitlah ! karena waktu tidur sudah berlalu, begitulah kira-kira

Sungguh merupakan ungkapan agung , Allahu Akbar ! Alangkah sederhananya perintah2 tersebut dalam bentuk lahiriahnya, dan alangkah indahnya penyampaiannya yg tenang, namun alangkah besarnya dalam implementasinya.

"Dimasa periode awal inilah yang sangat sulit dan susah bagi Rasulullah saw untuk meyakinkan kepercayaan masyarakat disekitarnya yang sudah terbelenggu dengan kepercayaan yang menyimpang dari apa yang telah di risalahkan oleh Allah SWT kepada Rasulul-Nya Muhammad saw. Dari sekian banyak masyarakat Quraisy yang ada di Mekkah, hanya beberapa orang sajalah yang tertarik kepada Islam yang telah dimulai disebarkan secara perlahan oleh Muhammad saw dengan dimulai dari keluarganya yaitu Istri beliau Siti Khadijah, Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib putra Abu Thalib, dan saudara sepupu Rasulullah saw, Zaid bin Haritsah ra budak yang telah
dibebaskan oleh Rasulullah saw, Ummu Aiman hamba perempuan yang pertama. Ternyata selama dua tahun Rasulullah saw mulai melaksanakan dakhwah Islamnya ini, beberapa orang Mekkah yang masuk Islam. Dimana disamping dari 5 orang yang telah masuk Islam, sekarang ditambah dengan yang lainnya, seperti Ammar bin Yasir, Khabbab bin Al-Arat, Utsman bin Affan, Abdurrahmanin bin Auf, Sa'd bin Abi Waqqas, Thalha, Arqam, Sa'id bin Zaid, Abdullah bin Mas'ud, Utsman bin Mazh'un, Ubaidah, Shuhaib Al-Rumi." (Ahmad Sudirman, 16 September 2004)

Sudah maklum bahwa Makkah adalah markas bagi agama orang2 Arab, tempat pelayan2 ka'bah, pengurus berhala-berhala yang disucikan oleh seluruh orang arab, sehingga untuk melakukan perbaikan disana bertambah sulit dan memerlukan tekat yang kuat yg tak tergoyahkkan oleh berbagai musibah dan bencana. Itulah makanya Rasulullah melakukan da'wah secara rahasia pada tahap ini, agar penduduk Makkah tidak dikejutkan oleh hal-hal yang dapat membangkitkan kemarahannya. Oleh karena itulah wajar apabila Rasullullah menawarkan Islam kepada orang2 yang paling dekat dengan beliau, keluarganya dan teman-temannya. Beliau ajak kepada Islam setiap orang yang memiliki karakter baikdiantara orang2 yang Beliau kenal dan mereka mengenal beliau. Merekalah yang didalam Islam dekenal dengan : as-Sabiqunal Awwalun.

Orang pertama yang beriman adalah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan ummul mu'minin yaitu : Khadijah binti Khuwalid, kemudian di susul oleh mantan budak beliau, Zaid bin Haritsah bin Syurahbil al-Kalabi (pernah ditawan dan dijadikan budak, lalu dimiliki oleh Khadijah. Oleh Khadijah dihibahkan kepada Rasulullah. Dia didatangi oleh bapak dan pamannya untuk diajak pulang ke keluarganya , namun ia lebih memilih Rasulullah dari pada ke 2 nya. Kemudian sesuai ketentuan bangsa Arab ia diangkat anak oleh Beliau sehingga dikatakan Zaid bin Muhammad.

Setelah Islam datang, adopsi tersebut dibatalkan (tidak boleh bernisbat kepada bapak angkat). Kemudian menyusul putra paman beliau: Ali bin Thalib (pada saat itu masih anak-anak dan hidup dibawah tanggungan Rasulullah), kemudian teman dekatnya : Abu Bakar ash-Shidiq. Mereka masuk Islam pada hari pertama di serukan Islam . (Rahmatun lil 'Alamin, I : 50 )

NB : Disini juga agak berbeda dengan bang Ahmad mengenai siapa2 yang masuk Islam pada awalnya.

Kemudian Abu Bakar aktif menda'wahkan Islam. Dia adalah orang yang disenangi, berakhlaq mulia dan terkenal. Orang2 datang kepadanya karena ilmu,perdagangan dan keramahannya. Dia mulai menyerukan Islam kepada orang2 yang percaya kepadanya . Dan Orang2 yang masuk Islam kemudian adalah : Utsman bin Affan al- Umawi, az-Zubair Ibnul Awwan al-Asadi, Abdur Rahman bin Auf, Sa'd bin Abi Waqqash az-Zuhri, Thalhah bin Ubaidillah at-Taimi. Delapan orang inilah yang menjadi pelopor Islam dan generasi pertama.

NB : Inipun beda dengan apa yang bang ahmad sampaikan.

Tiga tahun telah berlalu, sementara itu da'wah Islam masih berjalan secara sirriyah dan fardiyah (personal). Selama masa tsb terbentuklah jema'ah orang2 mu'min yg tegak diatas Ikhuwah dan ta'awun ( tolong menolong) serta penyampaiannya risalah dan pengokohannya.Kemudia turunlah wahyu memerintahkan Rasulullah untuk berda'wah secara terang-terangan kepada kaumnya, serta menghadapi kebathilan dan bberhala-berhala mereka. Ayat tersebut adalah sbb : "Dan berilah peringatan kepada kaum kerabatmu yang terdekat," ( asy-Syu'araa : 214 ). Setelah turunya ayat tersebut pertama kali yang dilakukan Rasulullah adalah mengundang Bani Hasyim ke rumahnya. merekapun datang bersama beberapa orang dari Bani al-Muththalib bin Abdi Manaf, semuanya 45 orang lelaki.

BERSAMBUNG ( saya harus meating dulu )

Wasallam.

Sumitro

mitro@kpei.co.id
Jakarta, Indonesia
----------