Banda Acheh, 27 September 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

POLISI/BRIMOB/TNI MELAKUKAN PUNGLI MELALUI STIKER DI ACHEH
Shahen Fasya
Banda Aceh - ACHEH.

 

DULU POLISI/BRIMOB/TNI MINTA UPETI PADA BUS ANGKUTAN UMUM/TRUK YANG MELEWATI POS MEREKA TETAPI SEKARANG MEREKA LAKUKAN PUNGLI MELALUI STIKER

Pada 23 September 2004 (kamis siang) saya pergi dari Bireuen ke Takengon (Acheh Tengah) dengan menumpang Bus B.E (bus antar kota). Saat itu saya duduk persis di samping sopir. Di sepanjang jalan menuju ke Takengon, saya melihat dan menyaksikan kehadiran pos TNI/POLRI ilegal yang dibuat semasa Darurat Militer ataupun sebelumnya.

Ketika bus memasuki kecamatan Lampahan (dulunya bagian dari Acheh Tengah, sekarang bagian dari Bener Meriah) jam 3.30 sore Waktu Acheh, tepatnya di depan POLSEK (Polisi Sektor) Lampahan, 2 orang polisi berseragam lengkap menyetop/menghentikan bus yang saya tumpangi.

Terus saya bertanya sama sopir: "apa ada sweeping (razia), bang ?"
sopir menjawab: "nggak ada, mereka (polisi) jual stiker".
Untuk apa stikernya, bang ? tanya saya.
Trus si sopir jawab : "mana kita tahu, mereka selalu jual stiker".

Kemudian saya tanya lagi :"berapa harga stikernya ?".
"5 ribu rupiah", jawab sopir.

Trus saya tanya lagi: "kalo kita nggak beli bagaimana, bang ? "
Jawab sopir: "kita harus beli, kalo kita nggak beli nanti akan jadi masalah. Sebenarnya kami juga keberatan beli stiker tersebut, tapi harus bagaimana lagi".

Kemudian saya nanya lagi :"jadi, semua mobil yang lewat pos mereka harus beli stiker ?"
"iya", jawab sopir.

Nah hitung aja berapa ratus/ribu mobil yang melewati pos polisi tersebut tiap hari.

Itulah sekilas kisah nyata yang saya lihat & saksikan di Lampahan. Kalo dulu Polisi/BRIMOB/TNI minta upeti pada bus angkutan umum/truk yang melewati pos mereka dengan alasan sumbangan, tapi sekarang mereka melakukan PUNGLI (Pungutan liar) melalui stiker.

Wassalam

Shahen Fasya

rimueng_acheh@yahoo.com
Banda Acheh/Kutaraja - Acheh
----------