Stockholm, 19 Oktober 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

SUMITRO PENGEKOR YUDHOYONO MEMANG LEMAH DAN LUMPUH DALAM ARGUMENTASINYA
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

KELIHATAN AKHIRNYA ITU SUMITRO PENGEKOR SUSILO BAMBANG YUDHOYONO KARENA MEMANG LEMAH DAN LUMPUH DALAM ARGUMENTASINYA MAKA TIDAK SANGGUP PERTAHANKAN NEGERI ACHEH LAGI LALU ANGKAT KAKI TERBIRIT-BIRIT

"Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan pengunduran diri saya dalam milis ini karena telah berakhirnya masa pengkajian saya terhadap gerakan Ahmad Sudirman ini sehingga saya telah memiliki kesimpulan siapa itu Ahmad Sudirman dan apa motifasinya dalam milis ini. Dengan demikian saya telah mempertimbangkan untuk keluar dari milis ini karena semakin lama saya berada di sini maka semakin tercapai tujuan dari si Ahmad dalam misinya. Maka dari itu saya meng himbau agar rekan2 sekalian untuk keluar dari milis ini karena percuma kalau kita membenarkan apa2 yg disampaikan oleh Ahmad CS karena itulah tujuan mereka agar milis ini terus hidup dan rame sehingga misi si Ahmad cs untuk provokasi berhasil. Sekali lagi, mari kita semua keluar dan tidak perlu membahas atau berdialog lagi dengan si Ahmad karena akan merugikan kita semua dan Indonesia." (Sumitro mitro@kpei.co.id , Tue, 19 Oct 2004 12:56:33 +0700)

Baiklah Sumitro di Jakarta, Indonesia.

Akhirnya Sumitro pengekor Susilo Bambang Yudhoyono tidak sanggup lagi menjaga benteng pertahanan guna mengurung Negeri Acheh hasil rampokan, rampasan, dan jajahan yang dilakukan oleh Presiden RIS Soekarno yang diteruskan oleh RI yang menjelma menjadi NKRI pada 15 Agustus 1950.

Dimana Sumitro yang pertama kali terjun digelanggang mimbar bebas ini pada hari Senin, 17 Mei 2004, ternyata setelah 5 bulan berusaha untuk mempertahankan benteng pengurung Negeri Acheh, akhirnya lari terbirit-birit meninggalkan benteng pertahanan yang seharusnya dijaga ketat oleh Sumitro. Mengapa Sumitro akhirnya lari terbirit-birit dari benteng pertahanan pengurung Negeri Acheh ?

Karena Sumitro tidak memiliki pengetahuan yang benar, jelas, dan terang tentang akar utama penyebab timbulnya konflik Acheh. Apa yang telah dijadikan referensi tentang Negeri Acheh yang dipakai oleh Sumitro adalah referensi gombal hasil buatan Soekarno dan para penerusnya yang memang banyak bohong dan penipuan didalamnya. Karena itu Sumitro ketika dihadapkan kemukanya tentang sejarah Negeri Acheh yang benar, jelas, terang, dan bisa dipertangggung jawabkan, ternyata Sumitro tidak mampu mempertahankan hasil kutipan dari referensinya yang gombal itu.

Dan celakanya Sumitro ikutan pula wahabiyin Rokhmawan dari kaum wahabi Saudi yang melihat dari sudut paham wahabi Saudi dalam meneropong konflik Acheh. Tetapi karena wahabiyin Rokhmawan lemah dan tidak memiliki ilmu pengetahuan yang benar dan jelas dasar fakta, bukti, sejarah dan hukumnya tentang Negeri Acheh dihubungkan dengan RIS, RI, NKRI, maka akhirnya wahabiyin Rokhmawan-pun tersungkur besama paham wahabi Saudi-nya. Karena wahabiyin Rokhmawan tersungkur bersama paham wahabi dan senjata khawarijnya, maka Sumitro yang juga pengekor Susilo Bambang Yudhoyono tumbang seperti pohon beringin diputar angin puyuh.

Dan memang terbukti, itu Sumitro yang memang dangkal ilmu sejarahnya tentang Negeri Acheh, tentang proses jalur pertumbuhan dan perkembangan Negara RI, maka ketika Sumitro menyimpulkan konflik Acheh, akhirnya salah kaprah. Misalnya seperti yang disimpulkan oleh Sumitro: "GAM/ASNLF pimpinan Hasan Tiro tidak lebih dari gerakan saparatis yang haus kekuasaan (harap2 kalau berpisah paling tidak mereka jadi presiden dan menteri ) dan fulus (bisnis senjata, narkotika dan peralatan2 meliter lainnya)"

Alasan Sumitro dengan menyatakan gerakan rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila dibawah pimpinan Teungku Hasan Muhammad di Tiro sebagai gerakan separatis, membuktikan Sumitro memang lemah tentang pengetahuan Negeri Acheh yang sebenarnya dihubungkan dengan Negara RI leburan RIS yang menjelma menjadi NKRI.

Selanjutnya, itu Sumitro memang lemah dalam melihat penerapan dasar hukum Islam yang telah ditegakkan oleh Rasulullah saw dalam Daulah Islamiyah pertama di Yatsrib. Seperti yang disimpulkannya: "Perjuangan GAM bukan perjuangan membela Islam (daulah Islam) melainkan perang antara penguasa dan saparatis. Itu di buktikan dimana GAM / ASNLF pimpinan Hasan Tiro memperlakukan para tawanan berlawanan dengan apa yang dilakukan dalam perjuangan ISLAM seperti yang di contohkan oleh Rasulullah, dimana para tawanan tersebut di mintakan tebusan (wanita), disiksa dan dibunuh."

Padahal sudah jelas sebagaimana yang diungkapkan oleh Ahmad Sudirman sebelum ini yaitu: "ketika Rasulullah saw menghadapi dan memecahkan persoalan para tawanan, itu didasarkan atas pertimbangan Rasulullah saw dibawah naungan Daulah Islamiyah yang berdaulat. Peraturannya telah diatur sedemikian rupa, tempat para tahanan sudah dipersiapkan dengan baik. Semuanya memang telah dipersiapkan dan disediakan dalam Daulah Islamiyah di Yatsrib. Sedang bagi rakyat Acheh dalam ASNLF atau GAM, karena Daulah berdaulat belum berdiri, masih dalam keadaan gerilya, bagaimana bisa menerapkan aturan hukum Islam untuk memperlakukan tawanan sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah saw. Disinilah Ahmad Sudirman memperhatikan bahwa Sumitro itu masih dangkal dalam masalah penerapan aturan-aturan hukum Islam yang ada hubungannya dengan masalah tawanan ketika terjadi perang dalam negara Islam yang berdaulat, dihubungkan dengan keadaan situasi dan kondisi perang gerilya yang dilancarkan oleh satu badan kekuatan yang belum memiliki negara yang berdaulat penuh." (Ahmad Sudirman, 15 Oktober 2004)

Nah, dari apa yang Ahmad Sudirman jelaskan diatas, ternyata menggambarkan bagaimana sebenarnya Sumitro tidak tahu dan tidak mengerti bagaimana menerapan tentang masalah tawanan dalam Daulah Islamiyah Rasulullah dengan ASNLF atau GAM yang masih dalam bentuk badan kekuatan yang belum memiliki negara yang berdaulat penuh.

Seterusnya, Sumitro pengekor Yudhoyono ini juga menyimpulkan: "Ahmad Sudirman Tidak lebih dari seorang provokator yang bertugas untuk mengacaukan keamanan dan ketentraman Indonesia akibat dendam dan kemarahannya terhadap pemerintah Indonesia yang telah mencabut kewarganegaraannya, sehingga menjadi warga yang terusir dari tanah kelahirannya, itu dibuktikan bahwa Indonesia dimata dia adalah negara kafir yang harus di tantang dan di perangi dan tidak ada satupun yang benar dari Indonesia padahal dia lahir dan besar di Indonesia."

Nah disipun Sumitro salah kaprah dalam mengambil kesimpulan. Mengapa ? Karena sudah beberapa kali Ahmad Sudirman menyatakan di mimbar bebas ini bahwa apa yang dijelaskan dan diterangkan mengenai sejarah Negeri Acheh dan Negara RI kehadapan rakyat di Negeri Acheh dan di RI, adalah bukan kemarahan Ahmad Sudirman karena kewarganegaraan Indonesia Ahmad Sudirman dicabut oleh Soeharto melalui Ferdy Salim & Noer Hassan Wirajuda, melainkan fakta, bukti, dasar hukum, dan sejarah tentang Negeri Acheh yang dihubungkan dengan Negara RI yang ditampilkan oleh pihak Soekarno dan para penerusnya adalah penuh kebohongan dan penipuan.

Oleh sebab itulah mengapa Ahmad Sudirman menampilkan dan membuka kembali sejarah yang sebenarnya yang menyangkut tentang Negeri Acheh dihubungkan dengan Negara RI dilihat dari fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum.

Nah, terbukti bahwa banyak masalah-masalah dalam jalur proses pertumbuhan dan perkembangan Negara RI yang dimanipulasi dan tidak dinyatakan dengan jelas dan benar terutama yang ada hubungannya dengan Negeri Acheh.

Selanjutnya Sumitro menyimpulkan lagi: "Disamping karena dendam dan amarah, Ahmad sudirman merupakan rekan dari GAM / ASNLF dan sering kali berhubungan dengan para petinggi GAM untuk membahas atau berdiskusi mengenai pengemabangan perjuangan / gerakan mereka (GAM / ASNLF pimpinan Hasan Tiro). Bisa juga Ahmad Sudirman adalah seseorang yang ditugaskan oleh GAM untuk ikut berjuang khususnya dibidang Komunikasi yang tugasnya adalah melakukan provikasi2 yang menjatuhkan Indonesia di dunia Internasional lewat media diantaranya lewat milis ini. Adapun hubungan GAM/ ASNLF dengan Ahmad ini dibuktikan dengan pengakuan dia pada tanggal 19 Januari 2004 dimana Ahmad mengakui "Dan untuk lebih menguatkan, bahwa saya hampir lebih dari dua puluh tahun mengenal dan bertemu sebagian besar para tokoh dan anggota GAM, mereka adalah tidak seperti yang diduga oleh saudara Apha Maop.".

Disini memang Sumitro hanya bisa mengambil kesimpulan yang dangkal. Sebenarnya fakta dan buktinya adalah bukan "menjatuhkan Indonesia di dunia Internasional lewat media", melainkan karena memang pihak Indonesia lemah dalam argumentasi dan dasar hukum serta sejarahnya tentang Negeri Acheh yang dirampok, dijarah, diduduki dan dijajah oleh Presiden RIS Soekarno.
Karena memang alasan dan argumentasi dari pihak Indonesia lemah dibandingkan dengan apa yang telah dikemukakan oleh Ahmad Sudirman, maka jelas argumentasi dan dasar pertahanan pihak RI luluh, yang akhirnya Sumitro lari terbirit-birit meninggalkan Yudhoyono dan benteng pertahanan yang dipakai mengurung Negeri Acheh.

Terakhir Sumitro menyimpulkan: "Bagi saya Ahmad tidak lebih merupakan virus atau hama tikus yang perlu di berantas sehingga tidak mengganggu kehidupan manusia walaupun si Ahmad berkeyakinan bahwa suatu saat nanti dia akan menjadi pahlawan bagi Aceh (walaupun itu hanya angan2 belaka)."

Nah, kesimpulan akhir Sumitro, menggambarkan bagaimana seorang yang sudah tidak berdaya, yang sudah kehabisan alasan dan dasar argumentasi yang kuat yang bisa dipakai untuk mempertahakan Negeri Acheh dalam kurungan gua Negara RI hasil leburan RI yang menjelma menjadi NKRI. Daripada mencari dasar argumentasi yang kuat, malahan justru Sumitro mempergunakan dasar argumentasi yang sifatnya pribadi seperti mengatakan: "Bagi saya Ahmad tidak lebih merupakan virus atau hama tikus yang perlu di berantas sehingga tidak mengganggu kehidupan manusia"

Jelas bagi orang yang cerdik dan pandai, kalau sudah kehabisan argumentasi yang berisikan fakta, bukti, sejarah dan hukum, maka bukan menyerang secara pribadi, melainkan justru harus menggali lagi lebih kedalam referensi lainnya guna mencari dasar-dasar argumentasi yang kuat.

Dan celakanya, itu Sumitro sudahlah tidak mampu mempertahankan benteng kekuatan Negara RI dalam mengurung Negeri Acheh, malahan mengajak untuk lari terbirit-birit para peserta mimbar bebas yang lainnya. Bukan mengajak mencari fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum yang baru untuk mempertahankan benteng Negara RI yang sekarang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono. Ini malahan mengajak para peserta mimbar bebas ini untuk lari kucar-kacir. Memang Sumitro dasar pandainya hanya mengekor buntut Yudhoyono.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
www.ahmad-sudirman.com
ahmad@dataphone.se
----------

From: Sumitro mitro@kpei.co.id
To: Ahmad Sudirman <ahmad@dataphone.se>, Serambi Indonesia <serambi_indonesia@yahoo.com>, Aceh Kita <redaksi@acehkita.com>, ahmad jibril <ahmad_jibril1423@yahoo.com>, balipost <balipost@indo.net.id>, waspada <newsletter@waspada.co.id>, PR <redaksi@pikiran-rakyat.com>, Pontianak <editor@pontianak.wasantara.net.id>, Hudoyo <hudoyo@cbn.net.id>, JKT POST <jktpost2@cbn.net.id>, Redaksi Detik <redaksi@detik.com>, Redaksi Kompas <redaksi@kompas.com>, Redaksi Satu Net <redaksi@satunet.com>, Redaksi Waspada <redaksi@waspada.co.id>, Waspada <waspada@waspada.co.id>, Detik <webmaster@detik.com>, KOMPAS kompas@kompas.com
Cc: Sumitro <mitro@kpei.co.id>, ahmad@dataphone.se
Subject: Ahmad adalah provokator dan agen GAM
Date: Tue, 19 Oct 2004 12:56:33 +0700
 

ASS. War. Wab.

Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan pengunduran diri saya dalam milis ini karena telah berakhirnya masa pengkajian saya terhadap gerakan Ahmad Sudirman ini sehingga saya telah memiliki kesimpulan siapa itu Ahmad Sudirman dan apa motifasinya dalam milis ini. Kesimpulan yang dapat saya ambil selama saya berada dalam milis ini adalah sbb :

1. GAM/ASNLF pimpinan Hasan Tiro tidak lebih dari gerakan saparatis yang haus kekuasaan (harap2 kalau berpisah paling tidak mereka jadi presiden dan menteri ) dan fulus (bisnis senjata, narkotika dan peralatan2 meliter lainnya)

2. Perjuangan GAM BUKAN perjuangan membela Islam (daulah Islam) melainkan perang antara penguasa dan saparatis. Itu di buktikan dimana GAM / ASNLF pimpinan Hasan Tiro memperlakukan para tawanan berlawanan dengan apa yang dilakukan dalam perjuangan ISLAM seperti yang di contohkan oleh Rasulullah, dimana para tawanan tersebut di mintakan tebusan (wanita), disiksa dan dibunuh.

3. Ahmad Sudirman Tidak lebih dari seorang provokator yang bertugas untuk mengacaukan keamanan dan ketentraman Indonesia akibat dendam dan kemarahannya terhadap pemerintah Indonesia yang telah mencabut kewarganegaraannya, sehingga menjadi warga yang terusir dari tanah kelahirannya, itu dibuktikan bahwa Indonesia dimata dia adalah negara kafir yang harus di tantang dan di perangi dan TIDAK ada satupun yang benar dari Indonesia padahal dia lahir dan besar di Indonesia.

4. Disamping karena dendam dan amarah, Ahmad sudirman merupakan rekan dari GAM / ASNLF dan sering kali berhubungan dengan para petinggi GAM untuk membahas atau berdiskusi mengenai pengemabangan perjuangan / gerakan mereka (GAM / ASNLF pimpinan Hasan Tiro). Bisa juga Ahmad Sudirman adalah seseorang yang ditugaskan oleh GAM untuk ikut berjuang khususnya dibidang Komunikasi yang tugasnya adalah melakukan provikasi2 yang menjatuhkan Indonesia di dunia Internasional lewat media diantaranya lewat milis ini. Adapun hubungan GAM/ ASNLF dengan Ahmad ini dibuktikan dengan pengakuan dia pada tanggal 19 Januari 2004 dimana Ahmad mengakui "Dan untuk lebih menguatkan, bahwa saya hampir lebih dari dua puluh tahun mengenal dan bertemu sebagian besar para tokoh dan anggota GAM, mereka adalah tidak seperti yang diduga oleh saudara Apha Maop.".

5. Untuk menjalankan tugas tsb, Ahmad dibekali dengan Ilmu sejarah, politik dan Agama yang menjadi bahan untuk membuat orang percaya , terpengaruhi akan statment2 Ahmad.

6. Bagi saya Ahmad TIDAK lebih merupakan virus atau hama tikus yang perlu di berantas sehingga tidak mengganggu kehidupan manusia walaupun si Ahmad berkeyakinan bahwa suatu saat nanti dia akan menjadi pahlawan bagi Aceh (walaupun itu hanya angan2 belaka).

Demikian kesimpulan ini saya sampaikan, dengan demikian saya telah mempertimbangkan untuk keluar dari milis ini karena semakin lama saya berada di sini maka semakin tercapai tujuan dari si Ahmad dalam misinya. Maka dari itu saya meng himbau agar rekan2 sekalian untuk keluar dari milis ini karena percuma kalau kita membenarkan apa2 yg disampaikan oleh Ahmad CS karena itulah tujuan mereka agar milis ini terus hidup dan rame sehingga misi si Ahmad cs untuk provokasi berhasil. Sekali lagi, mari kita semua keluar dan tidak perlu membahas atau berdialog lagi dengan si Ahmad karena akan merugikan kita semua dan Indonesia.

Wassalam.

Sumitro

mitro@kpei.co.id
Jakarta, Indonesia
----------