Stockholm, 21 Oktober 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

SUMITRO CS BUDEK EKORNYA YUDHOYONO TIDAK BERDAYA UNTUK MEMUKUL ASNLF/GAM
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

AKHIRNYA KELIHATAN ITU SUMITRO CS BUDEK EKORNYA YUDHOYONO YANG SUDAH HAMPIR TENGGELAM TIDAK BERDAYA UNTUK MEMUKUL ASNLF/GAM

Kelihatan itu Sumitro cs kacung dan ekornya Susilo Bambang Yudhoyono yang sedang meronta-ronta hampir tenggelam, sambil memuntahkan isi perutnya yang dipikirnya bisa menjatuhkan ASNLF atau GAM.

Padahal itu isi perutnya Sumitro gombal dan budek ini hanyalah merupakan cerita gombal yang tidak mempunyai pengaruh apapun terhadap perjuangan rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila.

Coba saja perhatikan, cerita yang telah ditelan Sumitro yang otak udang itu yang sekarang dimuntahkan kembali, ternyata fakta dan buktinya nol besar. ASNLF atau GAM makin kuat rakyat Acheh terus berjuang untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila.

Cerita yang ditelan oleh Sumitro cerita buatan 7 Februari 1999, cerita yang ternyata terbukti tidak mempunyai dasar kekuatan fakta, bukti, sejarah, dan hukum yang kuat.

Coba saja perhatikan, apakah cerita hasil kopian Sumitro tersebut bisa melumpuhkan kekuatan perjuangan rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Panacasila ?.

Jelas tidak, cerita yang memang tidak ditunjang oleh kekuatan fakta, bukti, sejarah, dan hukum yang kuat. Cerita yang muncul tanpa memiliki dasar kekuatan sejarah, hukum, fakta, dan bukti yang benar. Hanyalah tuduhan politik yang tidak bisa dibuktikan secara hukum. Akhirnya cerita gombal itu berlalu begitu saja.

Celakanya oleh Sumitro yang budek dan gombal ini, itu cerita buatan 7 Februari 1999 yang sebenarnya tidak lebih dari cerita semodel cerita gombal pihak pendukung Penguasa Negara Pancasila, yang dibuat oleh seorang yang sama sekali sebelumnya tidak pernah terlibat dalam perjuangan baik di hutan di negeri Acheh ataupun terlibat dalam awal sejarah perjuangan yang dipimpin langsung oleh Teungku Hasan Muhammad di Tiro.

Dimana kalau menurut Nashruddin bin Ahmad, Ketua Delegasi GAM untuk Komite Modalitas Keamanan yang menyatakan: "GAM tidak dibikin solid oleh keberadaan Teuko Don. Sebaliknya, tak pula dibikin susah dengan ketiadaan dia. Ada atau tanpa dia, tak ada pengaruh sedikit pun terhadap GAM, juga terhadap mulus-tidaknya implementasi jeda kemanusiaan di Aceh" (Tabloid Kontras No. 88 Tahun II, 7-13 Juni 2000). "Boleh jadi, kematian Sekjen MP GAM yang tadinya pengusaha murni ini, terkait dengan aspek politik. Atau justru, hanya kriminal murni. Menunggu, motif pembunuhannya diungkap oleh Polisi Malaysia, Kontras memuat lengkap pengakuan Teuku Don seputar keterlibatannya di GAM. Yang unik, dia sendiri tak pernah merasa menjabat Sekjen MP GAM." (Tabloid Kontras No. 88 Tahun II, 7-13 Juni 2000).

Begitu juga Tgk Darwis Djeunib, Komandan Operasi AGAM Wilayah Batee Iliek menyatakan: "kematian beliau tak ada sangkut-pautnya dengan AGAM, walaupun dia berseberangan misi dengan kami, Selama menjabat Sekjen MP GAM, Teuku Don memang berseberangan dengan AGAM dalam perjuangan memerdekakan Atjeh. Namun, kami tak sampai hati melakukan perbuatan terkutuk seperti itu. AGAM Wilayah Batee Iliek, sudah beberapa kali mengingatkan Teuku Don lewat surat pribadi maupun media cetak mengenai kegiatan organisasinya yang telah menyimpangi kehendak bangsa Atjeh. Begitupun, AGAM tak berniat menyakitinya apalagi sampai membunuhnya. Barangkali, ada pihak tertentu memanfaatkan situasi itu sehingga AGAM terpojok dan seolah-olah perlakuan kelompok kami sangatlah kejam. GAM punya cara sendiri yang lebih bijaksana dalam mengadili Teuku Don, yakni, Akan kami ajukan seluruh jajaran MP GAM ke hadapan Mahkamah Bangsa Atjeh setelah bangsa Atjeh memperoleh kemerdekaan penuh nanti. Tapi belum sampai niat itu kesampaian, Teuku Don sudah berpulang." (Tabloid Kontras No. 88 Tahun II, 7-13 Juni 2000)

Nah kalau Sumitro memang tidak budek dan bodoh, maka ketika Sumitro membaca informasi yang dimuat oleh Tabloid Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) No. 88 Tahun II, 7-13 Juni 2000 diatas, maka Sumitro tidak akan mengangkat cerita ini berulang-ulang, yang tidak memiliki dasar fakta, bukti, hukum yang kuat, untuk dijadikan sebagai senjata memukul ASNLF atau GAM.

Buktinya, setelah empat tahun berlalu, mana ada itu terbongkar oleh pihak Kepolisian dan Kejaksaan Kerajaan Malaysia apa yang dituduhkan dalam tulisan yang dikopi oleh Sumitro yang budek itu.

Tetapi, karena memang Sumitro itu budek, otaknya otak udang, hanya bisa dijadikan alat oleh Susilo Bambang Yudhoyono dan pihak-pihak yang mau menghancurkan perjuangan rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara Pancasila dibawah pimpinan Teungku Hasan Muhammad di Tiro, sehingga cerita yang dikopinya kembali kemaren, dan hari ini, kemudian disebarkan di mimbar bebas, mental kembali kepada diri Sumitro yang budek.

Jadi memang benar itu Sumitro sebagaimana yang Ahmad Sudirman tuliskan kemaren, bahwa Sumitro "sudah kehabisan senjata dan peluru, yang tinggal hanya mengacung-acungkan kembali pedang tumpul yang berkarat. Pedang tumpul berkarat yang justru akan menghantam dirinya sendiri. Karena tujuan Sumitro untuk menghancurkan ASNLF atau GAM, gagal dan punah." (Ahmad Sudirman, 20 Oktober 2004).

"Sumitro tinggal kenangan. Sumitro memang gombal, sekarang sudah tenggelam." (Ahmad Sudirman, 20 Oktober 2004).

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
www.ahmad-sudirman.com
ahmad@dataphone.se
----------