Stockholm, 16 November 2004

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

YUDHOYONO & AGUNG TIDAK INGIN MELIHAT ACHEH AMAN DAN DAMAI
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

KELIHATAN ITU SUSILO BAMBANG YUDHOYONO & AGUNG LAKSONO INGIN TERUS ACHEH BERADA DALAM KURUNGAN SANGKAR RI HASIL RAMPASAN SOEKARNO DENGAN RIS-NYA SEJAK 51 TAHUN YANG LALU

"Salam perdamaian dari bumi Aceh. Saya sepakat dengan stetmen yang saudara tuliskan, tentang tawaran terhadap Susilo Bambang Yudhoyono untuk mencabut Keppres. Semoga semua ini dapat terimplementasi, tidak cukupkah penindasan dan kezaliman yang dilakukan dibumi Aceh yang sangat mulia ini? Terima kasih atas perhatian saudara terhadap kenestapaan di Aceh. Saya harap disuatu waktu kita dapat berjumpa. Saya juga seorang perempuan yang sampai saat ini masih konsisten dalam memperjuangkan hak-hak rakyat Aceh yang tertindas, saya akan terus berbuat sampai titik darah penghabisan saya, demi untuk tanah mulia serambi mekah Aceh dan sampai kezaliman tidak ada lagi di Aceh. Semoga harapan saya Allah akan wujudkan. Perdamaian adalah segalanya. Tiada kata selain perjuangan melawan penindasan. Aceh yang terluka." (Cut Linda, inda_aceh@lycos.com , Tue, 16 Nov 2004 15:29:22 +0700)

"Saya mendengar sendiri keinginan DPRD Aceh untuk perpanjangan darurat sipil. Karena DPRD merupakan wakil-wakil rakyat provinsi tersebut maka keinginan tersebut perlu didukung" (Ketua DPR Agung Laksono, Istana Negara, Minggu 14 November 2004)

Terimakasih Cut Linda.

Ahmad Sudirman pesimis melihat kesungguhan dan kejujuran Susilo Bambang Yudhoyono ingin menyelesaikan Acheh dengan cara aman dan damai. Mengapa ?

Karena sebenarnya itu Susilo Bambang Yudhoyono tidak jauh berbeda dengan Soekarno, Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati, Akbar Tandjung, Amien Rais dan Agung Laksono. Mereka akan terus menduduki dan menjajah Negeri Acheh.

Adalah suatu penipuan dan kebohongan saja apa yang dijadikan visi dan misi oleh Susilo Bambang Yudhoyono bahwa soal Acheh akan diselesaikan dengan cara aman dan damai.

Lihat saja buktinya sekarang ini, itu Keppres No.43/2004 Tentang Pernyataan Perubahan Status Keadaan Bahaya dengan Tingkatan Keadaan Darurat Militer menjadi Keadaan Bahaya dengan Tingkatan Keadaan Darurat Sipil di Acheh yang ditetapkan pada tanggal 18 Mei 2004 dan diberlakukan pada pukul 00.00 WIB tanggal 19 Mei 2004 dan akan berakhir pada tanggal 18 November 2004 pukul 24.00 tidak akan dicabut, malahan justru akan diperpanjang, dengan berdasarkan alasan gombal bahwa pihak GAM masih memiliki kekuatan lebih dari 2400 personel dengan kekuatan lebih dari 800 pucuk senjata sebagaimana yang dinyatakan oleh Menko Politik Hukum dan Keamanan Widodo AS di Jakarta pada 9 November 2004.

Jelas itu alasan gombal yang tidak masuk akal. Masa GAM yang kata Widodo AS masih berjumlah 2400 personal mau digempur oleh 35 000 pasukan TNI non organik dan organik, sehingga perlu payung perlindungan keamanan Keppres No.43/2004 diperpanjang.

Yang lucu itu DPR yang diwakili oleh Ketua DPR hasil Pemilu 2004 Agung Laksono mengiyakan pula alasan gombal Menko Politik Hukum dan Keamanan Widodo AS tersebut.

Dan untuk menunjukkan bahwa alasan gombal tersebut disepakati bersama, maka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan berkonsultasi dengan DPR yang diwakili oleh Agung Laksono besok Rabu 17 November 2004 di Istana Negara.

Yang jelas dan gamblang sebenarnya itu Susilo Bambang Yudhoyono bersama Agung Laksono adalah merupakan para penerus Soekarno yang telah mencaplok, menelan, menduduki dan menjajah Negeri Acheh sejak 14 Agustus 1950 melalui tangan Presiden RIS Soekarno melalui PP RIS No.21/1950 dan PERPPU No.5/1950 tanpa kerelaan dan tanpa keridhaan seluruh rakyat Acheh dan pimpinan rakyat Acheh.

Dan sebenarya itu rakyat Acheh telah ditipu mentah-mentah oleh Susilo Bambang Yudhoyono dalam pemilu Presiden 2004 tanggal 20 September 2004 yang lalu. Dimana itu janji Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyelesaikan konflik Acheh dengan cara aman dan damai hanyalah janji gombal yang tidak mungkin bisa dipenuhi oleh Susilo Bambang Yudhoyono.

Lihat dan perhatikan saja buktinya sekarang, itu Keppres No.43/2004 bukannya dicabut, malahan akan diperpanjang. Dan hal itu menandakan dan membuktikan bahwa itu Susilo Bambang Yudhoyono bukan memakai cara aman dan damai dalam penyelesaian konflik Acheh, melainkan dengan cara penekanan dan kekerasan senjata melalui pasukan TNI organik dan non organik.

Orang bodoh saja yang bisa ditipu dengan tipuan gombal dan akal bulus Susilo Bambang Yudhoyono tentang penyelesaian Acheh yang aman dan damai. Karena kenyataannya justru penyelesaian Acheh bukan melalui cara aman dan damai melainkan dengan cara kekuatan dan kekerasan senjata TNI organik dan non organik.

Dan tentu saja semua tindakan kebijaksanaan politik dan keamanan yang dilakukan oleh Susilo Bambang Yudhoyono di Negeri Acheh adalah dalam rangka terus mempertahankan Negeri Acheh yang telah dirampok Soekarno agar tetap berada dalam kurungan dan sangkar Negara RI-Jawa-Yogya yang telah menelan Negara-Negara Dan Daerah-Daerah Bagian RIS juga Negeri Acheh, Maluku Selatan, dan Papua Barat.

Jadi selama Susilo Bambang Yudhoyono menjalankan visi dan misi yang penuh dengan akal bulus yang bernama aman dan damai tetapi didalamnya berisikan pentungan senjata pasukan TNI non organik dan organik, maka selama itu Negeri Acheh dan rakyat Acheh akan terus berjuang sampai itu Negeri Acheh kembali ketangan seluruh rakyat Acheh.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
www.ahmad-sudirman.com
ahmad@dataphone.se
----------

From: "inda iin" inda_aceh@lycos.com
To: ahmad@dataphone.se
Date: Tue, 16 Nov 2004 15:29:22 +0700
Subject: assalamu'alaikum.

Salam perdamaian dari bumi Aceh.

Saya sepakat dengan stetmen yang saudara tuliskan, tentang tawaran terhadap Susilo Bambang Yudhoyono untuk mencabut Keppres. Semoga semua ini dapat terimplementasi, tidak cukupkah penindasan dan kezaliman yang dilakukan dibumi Aceh yang sangat mulia ini?

Terima kasih atas perhatian saudara terhadap kenestapaan di Aceh.
Saya harap disuatu waktu kita dapat berjumpa.

Saya juga seorang perempuan yang sampai saat ini masih konsisten dalam memperjuangkan hak-hak rakyat Aceh yang tertindas, saya akan terus berbuat sampai titik darah penghabisan saya, demi untuk tanah mulia serambi mekah "Aceh" dan sampai kezaliman tidak ada lagi di Aceh.

Semoga harapan saya Allah akan wujudkan.

"PERDAMAIAN ADALAH SEGALANYA"
"TIADA KATA SELAIN PERJUANGAN MELAWAN PENINDASAN"

ACEH YANG TERLUKA

Cut Linda

inda_aceh@lycos.com
----------

SBY Konsultasi DPR Rabu Besok
Reporter: Suwarjono

detikcom - Jakarta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), akan melakukan konsultasi dengan para pimpinan DPR untuk membahas perpanjangan darurat sipil di Aceh yang akan berakhir tanggal 18 November 2004.

Pertemuan akan digelar di Istana Negara pukul 12.00 WIB, Rabu (17/11/2004) besok. Demikian informasi Biro Pers dan Media Istana Presiden, Selasa (16/11/2004).

Dalam rapat konsultasi itu, Presiden akan didampingi menteri jajaran Politik, hukum dan HAM, Kapolri Jenderal Da'i Bachtiar dan Panglima TNI Endriartono Sutarto.

Sebelumnya, Jumat (12/11/2004) Menko Polhukam Widodo AS usai rapat terbatas membahas masalah Aceh, menyatakan darurat sipil di Aceh akan diperpanjang dengan dua varian yakni waktu dan derah.

SBY, hingga kini masih menikmati istirahat di kediaman pribadinya, Puri Cikeas Indah, Bogor. Presiden tiba di kediamannya Senin (15/11/2004) kemarin untuk open house. Rencananya SBY akan berkunjung ke Ancol sebelum kembali ke Istana Merdeka pukul 12.00 WIB.

Sementara Wapres Jusuf Kalla masih berada di kampung halamannya, Makasar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Direncanakan Kalla akan kembali ke Jakarta, Senin (22/11/2004) mendatang.
(iy) http://jkt1.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2004/bulan/11/tgl/16/time/105624/idnews/241155/idkanal/10
----------

DPR Dukung Darurat Sipil di Aceh Diperpanjang
Jakarta, Minggu

DPR mendukung keinginan DPRD Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) untuk memperpanjang status darurat sipil di provinsi itu yang akan berakhir 18 November 2004. "Saya mendengar sendiri keinginan DPRD Aceh untuk perpanjangan darurat sipil," kata Ketua DPR Agung Laksono kepada pers di Istana Negara, Minggu (14/11) siang seusai bersilaturahmi dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono.

Agung mengemukakan, DPRD Aceh menginginkan perpanjangan status darurat sipil itu agar situasi keamanan di provinsi Serambi Mekkah semakin baik. "Karena DPRD merupakan wakil-wakil rakyat provinsi tersebut maka keinginan tersebut perlu didukung," ujarnya.

Ketika ditanya apakah perpanjangan status darurat sipil itu sebaiknya mencakup seluruh daerah di provinsi itu, atau di daerah-daerah tertentu saja, Agung mengatakan hal itu merupakan teknis pemerintah. "Hal-hal yang merupakan masalah teknis merupakan urusan pihak berwenang," tambahnya. (Ant/Ima)
http://www.kompas.com/utama/news/0411/14/132106.htm
----------