Stockholm, 25 Januari 2005

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

KALAU TIM JURU RUNDING RI HANYA MENYODORKAN KARTU UU NO.18/2001 & KERANGKA NKRI, JELAS PERUNDINGAN AKAN GAGAL
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

YANG PALING BIJAKSANA DAN ADIL APABILA UU NO.18/2001 & KERANGKA NKRI DISERAHKAN PUTUSANNYA KEPADA SELURUH RAKYAT ACHEH BUKAN KEPADA TIM JURU RUNDING ASNLF

"Indonesia's chief security minister, Widodo Adi Sutjipto will lead a top-level delegation to Finland to resume talks this week with rebels from tsunami-hit Aceh province. Former Finnish president Martti Ahtisaari and his Crisis Management Initiative (CMI) group will mediate talks between Indonesia and the Free Aceh Movement, better known by its initials GAM. The delegation will leave on Wednesday afternoon. They will be there for five days. The team includes Foreign Minister Hassan Wirajuda, Justice Minister Hamid Awaluddin and a former Aceh military commander." (thejakartapost.com , January 25, 2005 )

Menteri Koordinator Hukum, Politik dan Keamanan Laksamana (Purn) Widodo Adi Sutjipto, Menteri Luar Negeri Noer Hassan Wirajuda dan Menteri Hukum dan HAM Hamid Awaluddin yang akan menjadi tim juru runding dari RI kelihatannya telah belajar dari pengalaman-pengalaman sebelumnya dalam berunding menghadapi tim ASNLF dibawah pimpinan Teungku Hasan Muhammad di Tiro dengan Stafnya, yaitu Teungku Malik Mahmud dan Dr Zaini Abdullah Cs.

Jelas dalam perundingan antara RI - ASNLF yang akan dilaksanakan di Helsinki, Finlandia dengan mantan Presiden Finlandia Martti Ahtisaari, pendiri Crisis Management Initiative (CMI), yang akan menjadi penengah dan yang memiliki pengalaman yang luas dan mendalam dalam hal penyelesaian konflik bersenjata, telah membuat pihak tim juru runding RI cukup gemetaran. Apalagi setelah tim RI tahun lalu telah terjungkir ketika menghadapi tim ASNLF dilapangan hukum Swedia.

Pengalaman yang berharga itu, rupanya telah menjadikan sebagai pelajaran yang sangat besar bagi tim RI, terutama ketika tim RI ini akan bertemu kembali digelanggang perundingan menghadapi tim ASNLF di Helsinki, Finlandia yang akan berlangsung pada hari Kamis sampai hari Minggu mendatang ini.

Hanya yang perlu diperhatikan dalam hal kartu yang dimiliki oleh tim juru runding RI yang akan dipimpin oleh Menteri Koordinator Hukum, Politik dan Keamanan Laksamana (Purn) Widodo Adi Sutjipto, kalau kartu yang dimiliki oleh pihak RI hanyalah kartu UU No.18/2001 dan kartu kerangka NKRI dengan ditambah kartu amnesti, maka sudah jelas, itu tim RI akan terjungkir pada babak ronde pertama perundingan.

Tetapi, kalau dari pihak tim juru runding RI mempunyai kartu lainnya yang bisa digolongkan kartu kuat, seperti masalah penarikan pasukan non-organik TNI/Polri dari Acheh secara bertahap, pembebasan tahanan-tahanan politik ASNLF yang sedang ditahan di LP-LP di Pulau Jawa dan di Acheh, pencabutan PP No.2/2004, dan Keppres No.43/2003, maka sudah jelas itu kartu-kartu yang dimiliki oleh tim juru runding RI akan mempunyai kekuatan di meja perundingan.

Mengapa itu kartu UU No.18/2001 dan kartu kerangka NKRI tidak akan banyak memberikan ketuntungan dalam perundingan ?

Karena itu masalah UU No.18/2001 bukan hak dan tanggung jawab penuh ASNLF, melainkan tanggung jawab penuh seluruh rakyat Acheh untuk memutuskan dan membicarakannya kembali isi yang terkandung dalam UU No.18/2001. Begitu juga mengenai kerangka NKRI harus dikembalikan kepada seluruh rakyat Acheh untuk memutuskan apakah memang sebagian besar rakyat Acheh masih tetap menganggap bahwa Negeri Acheh adalah merupakan bagian wilayah RI atau memang itu Negeri Acheh adalah wilayah yang diduduki oleh pihak RI melalui tangan Soekarno dengan RIS, NKRI, dan RI-nya.

Jadi sangat bijaksana apabila tim juru runding RI tidak mempergunakan dua kartu UU No.18/2001 dan kerangka NKRI tersebut. Karena kalau itu tim juru runding RI tetap ngotot menyodorkan dua kartu tersebut, maka sudah pasti itu perundingan tidak akan menghasilkan hasil apapun.

Justru, yang paling bermanfaat yang bisa dihasilkan dalam perundingan di Helsinki, Finlandia ini adalah:

Pertama, untuk melakukan gencatan senjata berdasarkan kemanusiaan untuk pemulihan dan rehabilitasi korban tsunami melalui cara melindungi dan memberikan jalan seluas-luasnya kepada para relawan militer dan sipil asing dan nasional untuk secara bebas masuk ke wilayah-wilayah yang memerlukan bantuan dan pemulihan tanpa merasa takut terancam bahaya baik dari pihak TNI ataupun dari pihak TNA tanpa ditentukan batas waktunya, melainkan disesuaikan dengan telah pulihnya kembali korban gempa dan tsunami dan telah baiknya kembali infrastruktur yang diperlukan.

Kedua, untuk memberikan kebebasan dan kemudahan bagi pihak relawan militer dan sipil asing dan nasional untuk secara bebas masuk ke wilayah-wilayah yang memerlukan bantuan dan pemulihan, perlu dicabut Keppres No.43/2003 tentang Pengaturan kegiatan Warga Negara Asing, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Jurnalis di Acheh.

Ketiga, untuk menahan diri dari pihak TNI dan TNA dengan tidak saling menyerang satu sama lain selama proses pemulihan dan rehabilitasi korban gempa dan tsunami dan pemulihan infrastruktur berlangsung.

Keempat, untuk mengembalikan situasi di Acheh kepada situasi normal bukan dibawah lindungan dasar hukum Darurat Sipil, maka Peraturan Presiden No.2/2004 Tentang Pernyataan Perpanjangan Keadaan Bahaya dengan Tingkatan Keadaan Darurat Sipil di Acheh harus dicabut.

Kelima, untuk mengembalikan situasi di Acheh kepada situasi normal, para tahanan politik ASNLF yang ditahan di LP-LP di Jawa dan di Acheh segera dibebaskan.

Keenam, untuk mengembalikan situasi di Acheh kepada situasi normal, maka secara bertahap pasukan non-organik TNI/Polri ditarik dari Acheh.

Itulah sebagian kartu-kartu yang paling bijaksana kalau memang pihak tim juru runding RI memahami dan mengerti bagaimana pemecahan konflik Acheh dengan cara aman dan damai, di meja perundingan, bukan melalui moncong senjata.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
www.ahmad-sudirman.com
ahmad@dataphone.se
----------

January 25, 2005

Indonesia sends top team for Aceh rebel talks: Source

JAKARTA (Reuters): Indonesia's chief security minister will lead a top-level delegation to Finland to resume talks this week with rebels from tsunami-hit Aceh province, an official close to the negotiating team said on Tuesday.

The tsunami disaster, which has killed more than 173,000 people in the north of Indonesia's Sumatra island, has prompted renewed efforts to resolve a sporadic rebellion that has killed 12,000 people since 1976.

Former Finnish president Martti Ahtisaari and his Crisis Management Initiative (CMI) group will mediate talks between Indonesia and the Free Aceh Movement, better known by its initials GAM.

"The delegation will leave on Wednesday afternoon. They will be there for five days," the government official, who declined to be named, told Reuters, adding the delegation will be ledby chief security minister and former military chief, Widodo Adi Sutjipto.

The team includes Foreign Minister Hassan Wirayuda, Justice Minister Hamid Awaluddin and a former Aceh military commander.

Asked who will be the chief negotiator, the source said: "The Justice Minister. He has been approaching GAM for some time."

The source said the exact timing of the meeting was still being worked out but he said it might begin at the weekend.

The delegation is the strongest team Jakarta has ever sent for talks with GAM. Previous delegations were led by diplomats.

Negotiations between Jakarta and GAM, which started in 2000, collapsed in May 2003 in Tokyo after both parties complained about each other's interpretation of a December 2002 truce. (**)

http://www.thejakartapost.com/detaillatestnews.asp?fileid=20050125135419&irec=8
----------