Stockholm, 3 Februari 2005

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

KETUA DPR AGUNG LAKSONO COBA JALANKAN TAKTIK PECAH BELAH ASNLF AGAR TETAP ACHEH TERKURUNG
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

JELAS KELIHATAN ITU KETUA DPR AGUNG LAKSONO DARI GOLKAR COBA JALANKAN TAKTIK PECAH BELAH ASNLF UNTUK TETAP BISA MENGURUNG ACHEH

"Gerakan Aceh Merdeka tidak serius untuk berdamai dan membangun kembali Nanggroe Aceh Darussalam setelah dilanda Tsunami, 26 Desember silam. Jika ada rencana perundingan lanjutan sebaiknya digelar di dalam negeri." (Ketua DPR Agung Laksono, Jakarta, Liputan6.com , 1 Januari 2005 09:15)

Memang kelihatan itu Ketua DPR Agung Laksono dari Golkar ini berusaha untuk mencoba melambungkan taktik pecah belah ASNLF dibawah pimpinan Teungku Hasan Muhammad di Tiro.

Dimana karena pihak RI sampai detik ini memang tidak berdaya dan tidak berkutik dalam usahanya menghadapi perjuangan rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasibnya sendiri dibawah pimpinan Teungku Hasan Muhammad di Tiro dengan ASNLF atau yang dikenal dengan sebutan GAM ini.

Pihak RI dari mulai Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati dan sekarang Susilo Bambang Yudhoyono telah melakukan berbagai taktik dan strategi untuk melumpuhkan perjuangan rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasibnya sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan Negara pancasila, tetapi sampai detik ini, taktik dan srategi pihak RI itu mengalami benturan benteng tangguh ASNLF ini.

Jelas, sebenarnya usaha untuk mematahkan kepala ASNLF yang sekarang berada dalam pengasingan di Swedia, telah dicoba oleh pihak Megawati dan Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun lalu dengan melalui adu tanding kekuatan hukum di medan laga hukum Swedia. Tetapi, ternyata terbukti bahwa senjata hukum yang dilambungkan pihak Susilo Bambang Yudhoyono bersama Kejaksaan Agung dan Mabes Polri-nya mengalami benturan benteng tangguh hukum ASNLF ini. Sehingga senjata gombal hukum made ini Da'i Bahtiar dan Susilo Bambang Yudhoyono kandas masuk kedalam lumpur hitam pekat lautan sistem thaghut pancasila.

Dengan adanya saling tindih antara kegagalan satu dengan kegagalan lainnya, ternyata itu Ketua DPR periode 2004-2009 Agung Laksono dari Golkar yang sekarang berada dibawah komando Jusuf Kalla, berusaha untuk mencoba kembali mematahkan kepala ASNLF dari batang tubuhnya, dengan cara melambungkan pemikirannya yang telah banyak dikotori sampah sejarah gombal dan usang tentang Acheh ciptaan Soekarno dalam bentuk taktik yang dinyatakan dalam untaian kata: "Jika ada rencana perundingan lanjutan sebaiknya digelar di dalam negeri"

Nah, dengan lahirnya pikiran Agung Laksono ini menggambarkan bagaimana usaha dan rencana pihak DPR, khususnya ketua DPR-nya ini agar supaya impian mereka tentang perdamaian model Soekarno di Acheh bisa diraihnya, tetapi melalui cara yang cukup lembek dan dangkal, yaitu dalam bentuk, perundingan dalam negeri.

Dimana perundingan dalam negeri ini adalah semodel perundingan made in Soekarno bulan Desember 1962 yang diadakan di Banda Acheh yang diselenggarakan oleh Panglima Kodam I/Iskandar Muda, Kolonel M.Jasin dengan nama "Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh" dengan tujuan untuk menjerat Teungku Muhammad Daud Beureueh dengan Republik Islam Acheh-nya. Dan memang benar itu Teungku Muhammad Daud Beureueh kena jerat, dan dianggap menyerah, serta selesailah usaha Soekarno mengurung musuh utamanya nomor wahid Teungku Muhammad Daud Beureueh setelah Imam SM Kartosoewirjo. Sehingga semua para pengikut dan para ekor Soekarno kegirangan dan merasa puas dengan hasil tipu muslihat licik Soekarno ini.

Begitu juga sekarang, itu Ketua DPR Agung Laksono mencoba meniru taktik licik dan akal bulus Soekarno itu, dengan cara berunding dalam negeri. Artinya, berunding dengan mereka yang dianggap pemimpin GAM yang ada di Acheh yang bisa diajak berunding dan bisa ditipu dengan dasar hukum gombal yang sesat yaitu UU No.18/2001 dan tawaran kueh martabak yang berisi cairan gula racun amnesti. Persis seperti Soekarno dulu memakai racun gombal amnesti dan abolisi yang disodorkan kepada Teungku Muhammad Daud Beureueh dengan hamparan tikar "Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh".

Nah sekarang, dari apa yang ditampilkan oleh Ketua DPR Agung Laksono ini, membuktikan bahwa itu Agung Laksono memang buta dan picik tentang ASNLF ini, dan menganggap bahwa konflik Acheh bisa diselesaikan dengan cara gombal sepihak dengan mencoba menraik orang-orang yang bisa diangkat sebagai wakil ASNLF dari Acheh untuk duduk berbincang dengan pihak Susilo Bambang Yudhoyono, sambil tertawa dan seyum cengar-cengir.

Tetapi, jelas itu usaha yang dangkal dan picik dari Ketua DPR Agung Laksono ini akan mengalami benturan, dan tentu saja itu pihak Susilo Bambang Yudhoyono yang memang sebelumnya telah mencoba untuk mematahkan kepala ASNLF, tetapi gagal total, tidak akan mudah termakan umpan taktik yang dilambungkan Ketua DPR Agung Laksono dari Golkar pimpinan Jusuf Kalla ini.

Terakhir, dari apa yang dilambungkan Agung Laksono diatas, membuktikan bahwa pihak Legislatif RI ini berusaha untuk menutupi konflik Acheh dengan memakai tikar hitam pekat yang penuh akal bulus dan penipuan yang memang dari sejak awal telah dijalankan oleh Soekarno cs dan sekarang dilanjutkan dan dipertahankan oleh para penerus Soekarno termasuk Ketua DPR Agung Laksono orang Jawa kelahiran Semarang, Jawa Tengah ini.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
www.ahmad-sudirman.com
ahmad@dataphone.se
----------

Agung Laksono Menilai GAM Tak Serius Berdamai

01/2/2005 09:15 - Agung Laksono menganggap GAM tak mau berdamai dan membangun kembali Tanah Jeumpa setelah dilanda Tsunami. Agung meminta permusuhan segera diakhiri agar kehidupan rakyat Aceh kembali pulih seperti semula.

Liputan6.com, Jakarta: Ketua DPR Agung Laksono menilai Gerakan Aceh Merdeka tidak serius untuk berdamai dan membangun kembali Nanggroe Aceh Darussalam setelah dilanda Tsunami, 26 Desember silam. Agung juga mengusulkan jika ada rencana perundingan lanjutan sebaiknya digelar di dalam negeri. Demikian dikatakan Agung, di Jakarta, baru-baru ini.

Menurut Agung, kegagalan perundingan pemerintah Indonesia dengan pihak GAM menemukan kata sepakat telah memupuskan harapan rakyat Serambi Mekah untuk hidup aman dan damai. Meski demikian, lanjut Agung, permusuhan kedua belah pihak harus segera diakhiri agar kehidupan rakyat Aceh kembali pulih seperti semula.

Lebih Lanjut Agung mengatakan, pihaknya akan mengkaji tentang pentingnya perundingan lanjutan dengan pihak GAM [baca: Widodo A.S.: Pemerintah Tetap Membuka Pintu Dialog]. Ia menyarankan, agar perundingan serupa dilakukan di dalam negeri tanpa fasilitator. DPR akan membahas kegagalan perundingan di Helsinki, Finlandia setelah pemerintah menyampaikan laporan ke Komisi I DPR.(JUM/Darnifawan dan Donny Indradi)

http://202.147.240.133/fullnews/94806.html
----------