Stockholm, 8 Februari 2005

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

SDR ICHWAN ITU PEMASUKAN KATA SUKU HANYALAH BUNGA DISKUSI SAJA BUKAN SUATU PENGHINAAN
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

PERLU DIKETAHUI OLEH SAUDARA ICHWAN SONTANI ITU PEMASUKAN KATA SUKU HANYALAH BUNGA DISKUSI SAJA BUKAN SUATU PENGHINAAN

"Saudara Ahmad, pada suatu saat saya mampir melihat isi web anda dan membaca bagian opini www.dataphone.se/~ahmad/opini.htm . Karena melihat isi web anda yang menyatakan anda adalah seorang ustad, maka saya berharap akan menemukan pencerahan ketika membaca web anda. Tetapi ma'af saja saya kecewa karena isinya banyak caci maki dan debat kusir yang tidak perlu. Anda sering menyebut lawan bicara anda yang mendukung Indonesia sebagai "Jawa" tentu ini bukanlah dimaksudkan sebagai sebutan yang baik. Bukankah anda sebagai seorang ustad berkewajiban menyampaikan nasihat dengan baik ? Apakah anda pikir semua orang jawa itu buruk prilakunya ? Dan apakah anda pikir semua orang Aceh itu pasti masuk syurga ? Perjuangan GAM / ASNLF sering dimotori oleh kebecian terhadap orang jawa. Inilah yang mengakibatkan siklus kebencian tidak akan pernah putus. Saya adalah orang Jawa, tetapi bukan berarti kalau ada orang jawa yang berbuat dzalim saya akan membenarkannya. Dan saya percaya banyak orang jawa yang tidak menyukai Suharto karena apa yang telah ia lakukan." (Ichwan Sontani , email_ichwan@yahoo.co.uk , Tue, 8 Feb 2005 02:12:16 +0000 (GMT))

Terimakasih saudara Ichwan Sontani di Jakarta, Indonesia.

Sebenarnya kalau di mimbar bebas ini sering muncul kata-kata Acheh, Jawa, Sunda, Madura, Bugis, Melayu, Batak, bukan karena adanya tujuan untuk memecah belah berdasarkan etnis, melainkan hanyalah merupakan sebagai bunga-bunga dalam berdiskusi.

Misalnya Ahmad Sudirman beratus kali mengatakan orang Acheh. Nah, dengan mengatakan orang Acheh, bukan berarti Ahmad Sudirman menekankan kepada usaha pemisahan berdasarkan etnis dan mengarah kearah negatif. Tetapi hanyalah merupakan usaha penekanan atau bobot dari pembicaraan saja yang mengarah kepada masalah Acheh dan orangnya.

Begitu juga sering Ahmad Sudirman menyatakan kata Sunda, misalnya itu Noer Hassan Wirajuda orang Sunda satu itu. Nah disini, Ahmad Sudirman bukan bermaksud negatif dan memecah-belah berdasarkan etnis dan suku dengan menampilkan kata Sunda dibelakang nama Noer Hassan Wirajuda, melainkan hanyalah merupakan bunga rampai dari isi diskusi yang dipersembahkan.

Juga kalau Ahmad Sudirman mengatakan Muba Jawa. Disini juga Ahmad Sudirman menekankan kepada penekanan bobot individunya bukan mengarah kepada arah negatif untuk usaha pemisahan dan pemecahan berdasarkan kesukuan atau etnis.

Jadi, saudara Ichwan Sontani di Jakarta, Indonesia. Kalau saudara merasa tergelitik dan tergugah semangat dan perasaan saudara dengan mendengar kata Jawa, Sunda, Madura, Melayu di mimbar bebas ini, diharapkan dengan adanya penjelasan dari Ahmad Sudirman ini bisa memberikan sedikit kecerahan.

Dan yang perlu diperhatikan disini bahwa dalam diskusi di mimbar bebas ini, khususnya kalau muncul kata-kata yang berbau etnis atau suku bukan dimaksudkan untuk memecah belah dan melakukan penghinaan terhadap suku atau etnis tersebut. Melainkan sebagaimana yang Ahmad Sudirman jelaskan diatas merupakan usaha penekanan atau bobot dari pembicaraan saja yang mengarah kepada masalah di daerah suku tersebut.

Karena itu kalau Amad Sudirman menulis Muba Jawa, itu bukan berarti Amad Sudirman menghina saudara Muba karena ia orang dari suku Jawa. Bukan itu penafsirannya, melainkan Ahmad Sudirman lebih menekankan bobot pembicaraan kepada masalah yang ditampilkan oleh saudara Muba dari Jawa.

Jadi, dimasukkan kata "Jawa" dibelakang nama "Muba" bukan berarti Muba jadi hina atau Muba menjadi tukang pukul dan pembunuh rakyat Acheh di Acheh, seperti Jenderal TNI Endriartono Sutarto. Bukan demikian maksud dan artinya. Melainkan menampilkan sosok Muba yang berasal dari Jawa yang mempunyai pemikiran yang pada ujungnya hanya memeluk TNI saja yang sekarang sudah lebih dari 50.000 ribu pasukan non-organik TNI ditempatkan di Acheh untuk membunuh rakyat Acheh.

Kemudian itu istilah panggilan ustad adalah sama dengan panggilan pak guru, pak dosen, tetapi karena nama ustad ini berasal dari bahasa arab, jangan ditafsirkan itu ustad sebagai mana yang dikatakan oleh saudara Ichwan Sontani sebagai orang yang berkecimpung dalam masalah agama saja, sehingga kalau berbicara politik atau berbicara selain agama kurang pada tempatnya.

Dan sebenarnya Ahmad Sudirman sendiri tidak pernah mendeklarkan diri sendiri sebagai ustad, atau sebagai kiayi, atau sebagai guru, atau sebagai dosen, itu timbulnya kata ustad, bapak, saudara, adalah dari para peserta mimbar bebas ini.

Dan tentu saja bagi Ahmad Sudirman tidaklah begitu penting kalau ada yang memanggil kepada Ahmad Sudirman ustad, bapak, kiayi, dosen, atau yang lainnya. Karena yang penting bagi Ahmad Sudirman dalam diskusi dan perdebatan di mimbar bebas ini adanya usaha dan keinginan untuk saling memberi dan saling meluruskan dan saling menggali guna mendapatkan kesimpulan yang mengarah kepada jalur yang sama. Soal nama atau titel itu nomor terakhir bagi Ahmad Sudirman.

Terakhir, jadi bagi saudara Ichwan tidak perlu terlalu diselami dan dipikirkan kalau muncul kata Jawa, Sunda, Madura, Batak, Bugis, Acheh di mimbar bebas ini. Karena itu bukan dimaksudkan untuk menghina suku atau etnis. Melainkan hanya merupakan bunga rampai dalam diskusi dan penekanan bobot pada orangnya saja.

Kita harus biasa saja kalau mendengar atau membaca, kalau ada orang yang mengatakan: "Ahmad Sudirman orang Sunda itu". Jelas, disini Ahmad Sudirman tidak merasa dihina, atau disamakan dengan orang Sunda lainnya yang menjadi tukang pukul di Acheh seperti Mang Endang Suwarya yang Mayor Jenderal TNI itu. Atau disamakan dengan itu Mang Noer Hassan Wirajuda yang Menteri Luar Negeri yang kebobolan benteng pertahanannya dipukul ASNLF.

Nah, inilah sedikit penjelasan tentang suku atau etnis, untuk saudara Ichwan Sontani di Jakarta.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
www.ahmad-sudirman.com
ahmad@dataphone.se
----------

Date: Tue, 8 Feb 2005 02:12:16 +0000 (GMT)
From: "Ichwan .S" email_ichwan@yahoo.co.uk
Subject: Tentang isi web anda
To: ahmad@dataphone.se

Assalamu'alaikum wr wb

Saudara Ahmad, pada suatu saat saya mampir melihat isi web anda dan membaca bagian opini www.dataphone.se/~ahmad/opini.htm .

Karena melihat isi web anda yang menyatakan anda adalah seorang ustad, maka saya berharap akan menemukan pencerahan ketika membaca web anda. Tetapi ma'af saja saya kecewa karena isinya banyak caci maki dan debat kusir yang tidak perlu.

Anda sering menyebut lawan bicara anda yang mendukung Indonesia sebagai "Jawa" tentu ini bukanlah dimaksudkan sebagai sebutan yang baik. Bukankah anda sebagai seorang ustad berkewajiban menyampaikan nasihat dengan baik ? Apakah anda pikir semua orang
jawa itu buruk prilakunya ? Dan apakah anda pikir semua orang Aceh itu pasti masuk syurga ?

Perjuangan GAM / ASNLF sering dimotori oleh kebecian terhadap orang jawa. Inilah yang mengakibatkan siklus kebencian tidak akan pernah putus.

Daripada saling memaki suku / etnis / bangsa, sebagai muslim bukankah anda semestinya menyeru untuk bersatu dijalan Allah SWT ? Bukankah itu yang dicontohkan Rasulullah dan para sahabat Beliau ?

Saya adalah orang Jawa, tetapi bukan berarti kalau ada orang jawa yang berbuat dzalim saya akan membenarkannya. Dan saya percaya banyak orang jawa yang tidak menyukai Suharto karena apa yang telah ia lakukan.

Kalau ada orang berbuat dzalim apakah ia orang jawa, aceh, menado, padang, papua, maluku dan lain sebagainya maka yang harus dilawan adalah kedzalimannya bukan sukunya.

Sekali lagi saudaraku se-iman, saya percaya pengetahuan agama anda jauh diatas saya karena itu menyerulah dijalan Allah, hentikan saling membenci suku / etnis.

Semua yang benar datangnya dari Allah, dan kalau ada kesalahan maka datangnya dari saya, hamba Allah yang lemah ini.

Wassalamu'alaikum wr wb

Ichwan Sontani

email_ichwan@yahoo.co.uk
Jakarta, Indonesia
----------