Stockholm, 17 Februari 2005

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

HANYA SETUMPUK SAMPAH OTAK LEMBEK MUBA, MANA DITANGGAPI
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

KALAU HANYA SETUMPUH HASIL PERASAN SAMPAH OTAK LEMBEK MUBA PENGEKOR HASYIM MUZADI MANA ITU DITANGGAPI DI MIMBAR BEBAS INI

"Lagi-lagi kamu nggak tanggapi semua isi postingku. Apalagi 2 fakta dan hikmah sekitar penghapusan tujuh kata itu dan pertanyaanku tentang Dora Emon trus masih banyak tuh yang belum kamu tanggapi ! Kamu cape ya dibombardir aku sama Bung Ardi. Maklum lah, Bung Ardi kan faktanya segudang, up to date lagi. Sementara aku cukup dengan gaya drunken master aja deh kamu enteng sih, cuma tahu Renville Ha ha. Lagian kamu nggak sadar-sadar juga sih. Bung Karno mbah-ku tercinta itu dan para founding father lainnya itu jauh lebih cerdik daripada Belanda, sehingga RI yang membentang dari Sabang sampai Merauke tetap eksis seperti yang kamu lihat sekarang. Nah sekarang ada Hasyim Muzadi lagi aman deh eksistensi RI Sabang-Merauke. Kalian nggak level deh dengan bapakku yang kyai ini." (Muba Zir, mbzr00@yahoo.com , Thu, 17 Feb 2005 12:08:29 -0800 (PST))

Baiklah Muba di Paris, Perancis.

Bagaimana Ahmad Sudirman akan menjawab hal-hal yang sampah hasil kocekan otak lembek Muba. Itu sebagian besar yang kalian Muba lambungkan di mimbar bebas ini merupakan sampah hasil kocekan dan perasan otak kalian yang sudah kena racun pancasila hasil kutak-katik Soekarno yang menyesatkan itu, sehingga membuat sesak dan penuh saja database Ahmad Sudirman. Mana itu ada hikmahnya dengan dibuang tujuh kata oleh itu Ki Bagus Hadikusumo orang Muhammadiyah yang pahamnya banyak dpengaruhi paham Wahabbi dari Saudi sana itu. Mungkin bagi kalian Muba tidak perlu risau, karena itu mbah kalian seperti mbah Hasyim Muzadi tidak begitu diterima oleh kaum Wahhabi Saudi made in Muhammad bin Ibnu Wahhab.

Yang jelas itu kalian memang sudah bisa digertak oleh orang-orang para pengikut A.A. Maramis. Itulah kalian memang keropos dan lembek, pandaiya petentengan, lihat saja itu Soekarno. Pandainya hanya menelan, mencaplok, tapi akhirnya terjungkir tujuh balikkan, disantap kebijaksanaan politik ekspansinya. Lihat saja, itu mbah kalian Soekarno disapu bersih oleh Teungku Abdurrahman dari Kerajaan Malaysia. Mati kutu itu mbah kalian Muba. Itu Soekarno hanya pandai dalam kandang sendiri, tanpa mengeluarkan keringat, hanya main tipu sulapnya saja. Keluar masuk penjara, taktik licik yang membuat akhirnya terjungkir dan meninggalkan bumerang di Nusantara ini.

Jadi, itu dengan digantikan tujuh kata dalam Piagam Jakarta, betul-betul racun mematikan Muba, bukan hikmah. Menurut kalian memang hikmah, karena otak dan hati kalian otak udang dan hati batu. Mana mengetahui hikmahnya dengan memakai konsepsi ketuhanan yang maha esa model pancasila yang rapuh, lemah dan ampas itu. Karena itulah Ahmad Sudirman tidak perlu menanggapi hasil hampas otak kalian Muba model begitu. Tetapi karena kalian memang budek, masih juga ngenyel minta ditanggapi, dasar budek.

Kalau hanya model-model otak kalian Muba, mana bisa itu Acheh kalian pertahankan. Paling hanya sampah-sampah argumentasi yang membuat sesak saja isi hard disk komputer Ahmad Sudirman. Makanya, yang kalian bisa lambungkan isu hampas-hampas otak udang kalian saja. Tidak ada mutunya.

Kalian mau menghancurkan pribadi dan keluarga Teungku Hasan Muhammad di Tiro, jelas kalian tidak sanggup. Dan cara itu adalah cara yang rendah yang bisa dilakukan oleh mereka yang otaknya lembek. Apakah kalian tidak mencontoh dan memepelajari bahwa Rasulullah saw menikahi istri Yahudi. Coba baca lagi itu cerita istri-istri Rasulullah saw, jangan hanya ngembek kepada Hasyim Muzadi yang dari NU itu, yang ikut-ikutan dibelakang sanggul mbak Mega, buat malu saja ummat Islam.

Jelas, Teungku Hasan Muhammad di Tiro menikahi seorang wanita Yahudi tidak dilarang dalam agama Islam. Apalagi itu ada contoh Rasulullah saw. Dan itu Istri Teungku Hassan Muhammad di Tiro telah menjadi muslimah setelah menikah dengan Teungku Hassan Muhammad di Tiro. Jadi soal perkawinan Teungku Hasan Muhammad di Tiro, dilihat dari sudut Islam jelas itu tidak ada yang disalahkan. Yang justru disalahkan itu kerja mbah kalian Abdurrahman Wahid yang begitu mesra dengan Simon Peres kaum zionist Yahudi. Tidak ada malu, memang kalian dengan mbah kalian itu, budek

Kalian Muba memang ketinggalan kereta api, sebagian besar peserta di mimbar bebas ini sudah mengetahui bahwa Ahmad Sudirman bukan orang Acheh tetapi orang Sunda. Jelas kalau kalian menentang para pejuang muslim Acheh TNA, sebaliknya Ahmad Sudirman dari Sunda mendukung para pejuang muslim Acheh TNA. Silahkan kalian Muba keluarkan semua perlengkapan ilmu kalian yang cetek itu untuk dijadikan senjata mendobrak benteng pertahanan para pejuang muslim Acheh TNA dibawah ASNLF.

Kemudian itu Noer Hassan Wirajuda memang orang Sunda, tetapi tidak sama kampung dengan Ahmad Sudirman. Jadi tidak ada masalah, kalau itu mang Noer Hassan Wirajuda mendukung mbah Soekarno dan mbah Susilo Bambang Yudhoyono, Ahmad Sudirman mendukung para pejuang rakyat muslim Acheh TNA dibawah Teungku Hasan Muhammad di Tiro.

Kemudian Ahmad Sudirman tidak menganggap Negeri Acheh istimewa dibanding dengan wilayah daerah lainnya. Yang dipersoalkan Ahmad Sudirman adalah itu Soekarno dengan RIS-nya mencaplok Acheh. Inilah persoalannya. Jadi, tidak ada alasan bagi kalian Muba untuk tetap mendekap itu Negeri Acheh yang dicaplok dan ditelan mbahmu Soekarno dengan baju RIS-nya. Selama kalian Muba mendekap itu Acheh, selama itu konflik di Acheh tetap terus berlangsung, dan rakyat Acheh akan terus bangkit menuntut penentuan nasib sendiri dan pembebasan Negeri Acheh dari pengaruh kekuasaan Negara pancasila.

Seterusnya, kalian Muba menganggap itu Negara-Negara dan daerah-Daerah Bagian RIS adalah akal busuk Belanda dan usaha memecah belah. Jelas, itu pandangan dari pihak mbahmu Soekarno. Karena mbahmu Soekarno itu memang mencaplok apa yang telah dijalankan oleh raja-raja dari kerajaan hindu Majaphit dengan patih Gajah Mada-nya. Kalian memang budek, itu Soekarno menjiplak seratus persen kebijaksanaan politik, pertahanan, dan keamanan yang diterapkan dan dijalankan oleh Patih Gajah Mada.

Ahmad Sudirman bukan mau memecah belah, melainkan yang dituntut Ahmad Sudirman adalah itu Negeri Acheh yang dicaplok Soekarno harus diserahkan kembali kepada seluruh rakat Acheh melalui plebisit yang disaksikan oleh PBB.

Kalau Ahmad Sudirman tetap terus mengadakan kritik dan menentukan sikap tegas kepada pihak Soeharto, BJ Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati dan sekarang Susilo Bambang Yudhoyono, itu bukan menunjukkan Ahmad Sudirman "kegeeran", melainkan itu merupakan sikap yang tegas dari Ahmad Sudirman terhadap para Penguasa di RI mengenai kebijaksanaan politik, keamanan dan pertahana di Acheh, dan masalah syariat Islam.

Sebenarnya itu rakyat di Nusantara dari sejak Jepang menyerah kepada pihak Amerika dan sekutu 14 Agustus 1945, tidak semua berada dibelakang mbahmu Soekarno, Muba. Tetapi, karena memang mbahmu Soekarno itu berambisi seperti itu Patih Gajah Mada dari kerajaan hindu Majapahit, maka mau dicaploknya itu semua wilayah yang ada diluar wilayah de-facto dan de-jure RI. Sehingga akhirnya meninggalkan bumerang bagi umat manusia di Nusantara ini.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
www.ahmad-sudirman.com
ahmad@dataphone.se
----------

Date: Thu, 17 Feb 2005 12:08:29 -0800 (PST)
From: muba zir mbzr00@yahoo.com
Subject: Re: MUBA, ITU PANCASILA SEPERTI KARET & RAKYAT PAPUA BARAT DITIPU SOEKARNO
To: Ahmad Sudirman ahmad@dataphone.se

Cc: narastati@yahoo.com, hasan_saleh1945@yahoo.com, bambang_hw@rekayasa.co.id, editor@jawapos.co.id, mitro@kpei.co.id, Muhammad.Ardiansyah@hm.com

Tuh kan tuh kan. Sebel sebel sebel sebeeeelllll.

Lagi-lagi kamu nggak tanggapi semua isi postingku. Apalagi 2 fakta dan hikmah sekitar penghapusan tujuh kata itu dan pertanyaanku tentang Dora Emon trus masih banyak tuh yang belum kamu tanggapi ! Kamu cape ya dibombardir aku sama Bung Ardi. Maklum lah, Bung Ardi kan faktanya segudang, up to date lagi. Sementara aku cukup dengan gaya drunken master aja deh kamu enteng sih, cuma tahu Renville Ha ha.

Lagian kamu nggak sadar-sadar juga sih. Bung Karno mbah-ku tercinta itu dan para founding father lainnya itu jauh lebih cerdik daripada Belanda, sehingga RI yang membentang dari Sabang sampai Merauke tetap eksis seperti yang kamu lihat sekarang. Nah sekarang ada Hasyim Muzadi lagi aman deh eksistensi RI Sabang-Merauke. Kalian nggak level deh dengan
bapakku yang kyai ini.

Oh iya lupa itu yang berbincang dengan Bung Hatta tentang penghapusan tujuh kata, walaupun bukan anggota PPKI, tapi integritas dan kecerdikan mereka tak diragukan loh. Namanya juga founding father Jadi nggak masalah kalo Bung Hatta meminta pendapat
mereka. Lain halnya kalo yang diajak bicara Bung Hatta itu para pemain tooneel. Eh, lagian, kenapa ada bangsa Swedia yang jadi marah dengan pergantian tujuh kata itu? Iya, bangsa Swedia berkulit sawo matang seperti kalian itu. Apa urusannya ya. !?

Hm Jadi kamu bener2 capek ya? Iyaa deeh aku maklumi orang yang udah kepala 5 umurnya walau baru lewat satu Sana minum susu dan bobo jangan banyak melek, trus sekali-kali olah raga (Eh, Mad ini aku bisik-bisik ya. kabarnya kamu itu bukan suku Aceh ya, tapi dari Jawa Barat. Bener nggak sih? Jangan-jangan, dulu Hasan Wirayudha itu temen maen kamu, waktu kalian masih kecil Tapi info ini nggak penting sih)

Muba Zr

Muba ZR

mbzr00@yahoo.com
Paris, Perancis
----------

From: muba zir mbzr00@yahoo.com
Date: 17 februari 2005 01:16:45
To: Ahmad Sudirman <ahmad_sudirman@hotmail.com>, padhang-mbulan@egroups.com, PPDI@yahoogroups.com, oposisi-list@yahoogroups.com, mimbarbebas@egroups.com, politikmahasiswa@yahoogroups.com, fundamentalis@eGroups.com, Lantak@yahoogroups.com, kuasa_rakyatmiskin@yahoogroups.com, acehkita@yahoogroups.com, achehnews@yahoogroups.com, communitygallery@yahoogroups.com, asnlfnorwegia@yahoo.com
CC: narastati@yahoo.com, hasan_saleh1945@yahoo.com, bambang_hw@rekayasa.co.id, editor@jawapos.co.id, mitro@kpei.co.id, Muhammad.Ardiansyah@hm.com
Subject: Re: MUBA EKORNYA HASYIM MUZADI, ITU PERJANJIAN RENVILLE SALAH SATU DASAR HUKUM......

Hai, terusin dong.Yang New York belum kamu bahas. Aku kan nulis gini tentang New York.

Perjanjian New York, tanggal 15 Agustus 1962. Isi :
-Belanda menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia melalui PBB.
-Akan diadakan penentuan pendapat masyarakat Irian Barat.

Jangan sepotong2 dong ngebahasnya. Orang Sunda bilang "gantung denge".

Trus, gini ya Mad. Jangan kamu pikir Aceh itu istimewa dibandingkan (waktu itu) calon2 propinsi NKRI lainnya. Aceh dan lainnya sama2 berjuang untuk merdeka dari penjajah Belanda. Para founding father mengusulkan wilayah RI itu dari Sabang sampai Merauke.
Malahan dalam diskusi sebelum kesepakatam final itu, Mindanao pernah dibicarakan untuk masuk RI.

Kalo perjalanan RI yang kamu bilang bangun, tiarap, mati, bangun, dsb itu, itu adalah suka-duka. Dan karena ridha Allah-lah maka RI yang dicita-citakan para founding father itu menjelma seperti sekarang kamu lihat: DARI SABANG SAMPAI MERAUKE.!!! Jreng, jreng jreng.

Kehadiran berbagai negara boneka seperti: Jawa Timur, Pasundan, Kalimantan Tenggara, dsb, itu adalah akal busuk penjajah Belanda yang memang ideologinya tunggal: devide et impera. Tapi akal busuk itu kalah oleh akal jitu-nya mbah-ku, Bung Karno, Putra Sang Fajar, Penyambung Lidah Rakyat termasuk rakyat Aceh. Hebat kan mbah-ku? Juga Hasyim Muzadi, beliau orang hebat juga loh.

Eh, ngomong-ngomong, kamu kan berusaha memecah-belah Indonesia juga. BERARTI KAMU PENJAJAH JUGA DOOONG. Ha ha, mau menjajah Aceh ya? Mana bisaaaa? Rakyat Aceh bersatu padu tuh melawan penjajah dengan celeng-celengnya itu. Jajah aja tuh Israel, kan salah satu perempuannya pernah jadi kasurnya Tiro banci itu. Iya, si Dora kan nama perempuan itu? Yang namanya dilestarikan Tiro banci itu jadi nama perusahaannya, apa tuh namanya "Dora apa gitu". Cinta banget tuh Tiro. Eh, kenapa sih mereka cere? Apa ada wangsit dimarahi leluhur Tiro? Terang aja dong kalo begitu, lagian kawin sama Yahudi kan masih banyak yang bahenol di negeri kalian, Swedia. Eh, ngomong2, urusin tuh kumis Tiro, jijay aku ngelihatnya bilang jangan pake model kumis don juan gitu, inget udah bau tanah... tahun ini kan 75 tahun dia.

Trus Mad, jangan kegeeran dong kamu itu dengan bilang: "Ahmad Sudirman siap berhadapan dengan Soeharto, Habibie, Gus Dur, Mega, dan sekarang SBY" Kamu udah benar-benar gila kali ya. Mana ada Presiden negara berdaulat yang meliputi Aceh dan tidak pernah diserang USA karena dituduh mencaplok Aceh itu, mau berhadapan dengan pawang celeng.? Ngaca dong, ngacaaa.

Eh, btw, ada yang mau lihat foto jenderal celeng nggak? Aku bilang jenderal sih, karena dia pake bintang empat. EMPAT Lho!!! Gila nggak? Aku nggak yakin celeng itu dan pawangnya tahu arti jenderal. Lulusan West Point apa Wes Ewes Ewes, aku nggak tahu... Aku ambil dari situs pemaen tooneel Stockholm tuh. Lihat aja di attachment persis tukang abu gosok kan? MMmpphh hhuuaa ha ha.

Ya Allah, terimakasih Engkau telah menghadirkan para pemain tooneel sebagai hiburan hamba.

Muba ZR

mbzr00@yahoo.com
Paris, Perancis
----------

Date: Thu, 17 Feb 2005 08:30:39 -0800 (PST)
From: muba zir mbzr00@yahoo.com
Subject: Re: ARGUMENTASI ARDIANSYAH MASIH LEMAH UNTUK DIPAKAI MEMPERTAHANKAN NEGERI ACHEH
To: Ahmad Sudirman ahmad@dataphone.se
Cc: narastati@yahoo.com, hasan_saleh1945@yahoo.com,bambang_hw@rekayasa.co.id, editor@jawapos.co.id, mitro@kpei.co.id, Muhammad.Ardiansyah@hm.com

Koreksi, Mad.

Kamu jangan menyembunyikan fakta dan hikmah yang sebenarnya kamu ketahui. Jangan karena alesan memperlemah argumentasimu fakta dan hikmah itu kamu sembunyikan.

Perubahan sila pertama dengan menghapus tujuh kata itu karena desakan saudara-saudara kita dari wilayah timur Indonesia yang mengancam akan batal bergabung di dalam RI Sabang-Merauke. Hanya saudara-saudara kita inilah yang menyatakan keberatannya. Yang lain, termasuk saudara-saudara dari Aceh, tidak menyampaikan keberatan apapun. Akhirnya ancaman tersebut diakomodasi dan ketujuh kata tersebut diganti dengan "Yang Maha Esa" sehingga lengkapnya menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa". Kalimat "Ketuhanan Yang Maha Esa" ini sebenarnya aneh dari sisi struktur Bahasa Indonesia manapun (Van Opphusyen, EYD, dll). Secara gramatikal kalimat itu seharusnya Ke-Tuhan Yang Masa Esa-an".

Tapi okelah, itu adalah satu-satunya kalimat yang khas yang tidak tunduk tata bahasa baku. Ketika ditanyakan pengertian kalimat "Ketuhanan Yang Maha Esa" ini kepada Ki Bagus Hadikusumo (atau Kasman Singodimedjo, aku tidak inget), salah seorang founding father RI,
beliau menjawab pendek: "Itu artinya tauhid".

Ada 2 fakta dan hikmah hal yang harus menjadi pelajaran dari peristiwa ini, yaitu:
1. Atas pengertian bahwa "Ketuhanan Yang Maha Esa" itu adalah Tauhid, maka Pancasila itu tidak bertentangan dengan Islam, bahkan sangat Islami. Jadi tidak bisa kamu, Mad, menyebut RI Pancasila itu adalah RI thogut.

2. Betapapun rapuh persatuan saat proklamasi itu, tapi SEMUA suku dari Sabang sampai Merauke yang diwakili oleh para anggota BPUPKI dan PPKI sepakat untuk mengikat diri di dalam RI. Jadi benar bahwa Sumpah Pemuda itu menjiwai proklamasi RI.

Proklamasi itu tentu saja mengguncang Belanda sehingga Belanda berusaha memecah belah RI sehingga terjadilah fase-fase sejarah dan berbagai perundingan itu, dari Linggarjati hingga New York. Renville adalah salah satu perundingan yang jelas tak berlaku lagi dengan
adanya perundingan-perundingan berikutnya. Tapi semangat, kegigihan, dan kecerdikan para founding father memang sangat-sangat istimewa, sehingga sampai kini RI proklamasi itu tetap eksis, dan Insya Allah akan tetap begitu. "Belanda kecil" yang bernama "para pawang celeng", karena ideologinya setali tiga uang dengan Belanda, yaitu devide et impera, hanyalah riak kecil yang tak ada artinya. Tidak mungkin mampu mengkoyak RI.

Muba ZR

mbzr00@yahoo.com
Paris, Perancis
----------