Stockholm, 24 Februari 2005

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

DHARMINTA HANYA SEBATAS IKUTAN BUNTUT DJOKO SANTOSO
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

KELIHATAN ITU MATIUS DHARMINTA MEMANG PANDAINYA HANYA SEBATAS IKUTAN BUNTUT DJOKO SANTOSO PENERUS ESTAFET TONGKAT PEMBUNUHAN DARI TANGAN RYAMIZARD RYACUDU DI ACHEH

"Pihak Laskar Jihad melakukan itu semua, karena merasa punya tanggung jawab dan sekaligus tidak ingin NKRI dikotak-kotak oleh gerombolan liar macam RMS atau GAM. Jadi tanpa diminta dari pihak manapun kalau dianggap perlu maka akan dilakukannya. Laskar Jihad dan Laskar Mujahidin berangkat ke Ambon atas inisiatif organisasi, tanpa atau sepengatuhan Abdurrahman Wahid dan TNI, mereka tetap melakukan perjalanan ke Ambon saat itu. Walau rombongan mereka sempat di cegah / ditentang. Krena mendapat tentangan dari pihak pemerintah dan TNI, maka rombongan di bagi menjadi beberapa bgian dengan sekala kecil bahkan perorangan dengan dalih berbagai keperluan. Nah dengan demikian kalau ada yang mengatakan bahwa keberadaan Laskar Jihad dan Laskar Mujahidin di Ambon untuk alat / diperalat Abdurrahman Wahid dan TNI, itu berarti pengopini yang tidak cerdas alias tolol. " (Matius Dharminta, mr_dharminta@yahoo.com ,Tue, 22 Feb 2005 19:53:08 -0800 (PST))

Baiklah Dharminta di Surabaya, Indonesia.

Dharminta karena memang kalian itu hanya bersandarkan kepada apa yang ada sekarang, dan yang kelihatan sekarang, maka itulah yang dijadikan pegangan. Tidak peduli kalau yang ada sekarang itu barang hasil rampokan, atau jarahan, atau hasil curian, yang penting ada didepan mata dan bisa dilihat dan dirasakan. Karena itu memang kalian Dharminta terus saja budek dan buta kalau disuruh membuka kembali lembaran-lembaran fakta, bukti, dasar hukum dan sejarah tentang status legal Negeri Aceh ada dalam tubuh rongga Negara RI ini.

Coba saja, ketika Ahmad Sudirman menulis: "menurut fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum yang ada, itu pihak RI melalui Soekarno dengan payung RIS-nya yang menelan itu Republik Maluku Selatan pada tanggal 19 Mei 1950, padahal pada tanggal 25 April 1950 itu Wilayah Maluku Selatan telah diproklamasikan bebas dari pengaruh ikatan Negara Indonesia Timur." (A.Sudirman). Lalu apa yang dijawan Dharminta: "A.Sudirman selalu menggunakan dan melingkar ke cuplikan sejarah usang, tuk memprovokasi sekaligus alat makar. Udah usang buung."

Nah dengan cara menjawab model begitu maka itu soal Maluku Selatan sampai detik sekarang ini tidak bisa diselesaikan. Dan apalagi kalau itu menyangkut itu Pulau Ligitan dan Pulau Sipadan, karena memang orang-orangnya yang mempertahankan itu seperti model-model Dharminta yang menganggap dasar hukum sudah usang, sejarah sudah kuno, maka akhirnya itu yang pandai dan cerdik adalah rakyatnya Dr Mahathir.

Begitu juga ketika Ahmad Sudirman menyatakan: "ketika timbul kaos pada tahun 1998 menjelang dan setelah Jenderal diktator Soeharto tumbang, lalu digantikan oleh sekutunya BJ Habibie, ternyata suasana kaos saling bunuh membunuh itu bukan hanya di Sulawesi dan Maluku saja, melainkan juga menjalar ke Kalimantan, Sumatera, Acheh, Jawa. (A.Sudirman)

Kemudian apa yang dcuapkan Dharminta: "Ini lebih ngawur lagi, yang terjadi adalah unjuk rasa besar-besaran tuk menggulingkan Soeharto, walau demikian tidal sampai saling bunuh, karena semua lapisan tujuannya sama, yakni ingin Soeharto turun. Jadi kalau anda mengatakan terjadi saling bunuh di mana-mana itu ngawur berat"

Lihat, karena memang itu Dharminta memang budek, tidak tahu dan tidak menggali apa yang terjadi diluar Jawa, maka dipikirnya di luar Jawa aman-aman saja. Padahal yang terjadi seperti di Sambas itu orang-orang Madura pendatang itu digorok seperti kerbau oleh kaum Dayak yang dibantu oleh kaum Melayu. Begitu juga di Ketapang, dan Kupang.

Dharminta itu yang terjadi di Sambas, Ketapang dan Kupang bukan unjuk rasa Dharminta, itu adalah manusia saling bunuh dan saling gorok, kepala dipotong, kemudian diarak-arak sepanjang jalan. Kalian memang buta dan budek. Mana pernah itu kalian singgung dalam berita di Jawa Pos kalian itu Dharminta.

Kemudian itu menyinggung Laskar Jihad pergi ke Ambon sudah jelas untuk berperang melawan RMS, tetapi caranya salah kaprah dan ngawur. Hanya main terobos saja model orang-orang wahhabi Saudi. Akhirnya digebuk Abdurrahman Wahid dengan TNI-nya yang memakai alat pemukul Keppres No.88/2000. Mana itu dipahami oleh Jaffar Umar Thalib. Akhirnya itu Laskar Jihad dibubarkan karena ada tekanan dari mbahnya di Saudi kaum wahhabi.

Kemudian, karena kalian Dharminta memang buntut Abdurrahman Wahid dan TNI-nya waktu itu, maka wajar saja kalau kalian mendukung sikap dan usaha nuntuk terus menjalankan kebijaksanaan ekspansi politik, keamanan dan pertahannya di Acheh, Maluku selatan dan di Papua Barat. Yang kalian lihat hanya bagaimana itu ikatan ikat pinggang gombal mpu Tantular hindu Jawa terus bisa diikatkan ketasa wilayah yang telah ditelan dan dicaplok Soekarno.

Dharminta, ketika Ahmad Sudirman menanyakan: "Apakah saudara Abdurrahman tidak mengerti dan tidak paham arti dan maksud serta tujuan Laskar Jihad pergi ke Ambon itu ? (A.Sudirman). Kemudian kalian Dharminta jawab: "Pertanyaan bodoh.. Sudah barang tentu saudara Abdurraman tahu, apa maksud dan tujuan Laskar Jihad datang ke Ambon.. Yakni rasa tanggung jawab atas keutuhan NKRI (Matius)"

Kalian Dharminta memang budek. Mengapa ? Itu kalau memang wilayah Maluku Selatan menurut cerita Abdurrahman adalah berasal dari wilayah kekuasaan dibawah Pangeran Syaifuddin alias Nuku. Ketikas tahun 1805 Nuku gugur, itu perjuangan pembebasan Maluku dipimpin oleh Thomas Matulessy yang bergelar Kapitan Pattimura. Tetapi setelah itu Thomas Matulessy meninggal dieksekusi pada tanggal 16 Desember 1817, tidak ada yang tampil memperjuangkan untuk pembebasan Maluku lagi, selain Maluku terus dijajah Belanda.

Nah yang menjadi persoalan yang harus dijawab oleh kalian Dharminta dan Abdurrahman adalah itu Maluku Selatan ketika masuk kedalam Negara Indonesia Timur siapa yang tampil mewakili Maluku Selatan ? Kemudian, bagaimana itu prosesnya sampai Malukui Selatan ada dan menjadi Negara Bagian NIT ? Lalu mengapa itu Maluku Selatan membebaskan diri dari NIT ?

Coba jawab dulu pertanyaan Ahmad Sudirman itu, jangan hanya dijawab itu sejarah kuno, sejarah usang.

Kemudian, Abdurrahman memang sedang giat meneruskan perjuangan pembebasan Sulawesi Selatan sebagaimana yang telah diperjuangkan oleh Imam Abdul Kahhar Muzakkar. Hanya permasalahannya, menjadi salah kaprah ketika melihat Maluku Selatan. Mengapa ? Karena itu Abdurrahman bukan terus membebaskan Sulawesi Selatan sebagaimana yang telah dilakukan oleh Imam Abdul Kahhar Muzakkar, melainkan justru membela Gus Dur yang sedang menduduki wilayah Sulawesi Selatan wilayah DI/TII imam Abdul Kahhar Muzakkar, dan terus masuk sebagai ujung tombak TNI untuk ikut menggebuk RMS.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
www.ahmad-sudirman.com
ahmad@dataphone.se
---------

Date: Tue, 22 Feb 2005 19:53:08 -0800 (PST)
From: matius dharminta mr_dharminta@yahoo.com
Subject: SIAPASIH YANG TIDAK MENGERTI? NUR ABDURRAHMAN ? ATAU BAKHTIAR ABDULLAH ? ATAU S. SUDIRMAN SENDIRI??
To: Ahmad Sudirman <ahmad@dataphone.se>, Serambi Indonesia <serambi_indonesia@yahoo.com>, Habe Arifin <habearifin@yahoo.com>, Yuhendra <yuhe1st@yahoo.com>, Ditya Soedarsono <dityaaceh_2003@yahoo.com>, ahmad jibril <ahmad_jibril1423@yahoo.com>, Hassan Wirajuda <hassan.wirajuda@ties.itu.int>, Megawati <megawati@gmx.net>, Al Chaidar alchaidar@yahoo.com

NUR ABDURRAHMAN MASIH TIDAK MENGERTI TNI PAKAI LASKAR JIHAD & LASKAR MUJAHIDIN SEBAGAI ALAT
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

Karena menurut fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum yang ada, itu pihak RI melalui Soekarno dengan payung RIS-nya yang menelan itu Republik Maluku Selatan pada tanggal 19 Mei 1950, padahal pada tanggal 25 April 1950 itu Wilayah Maluku Selatan telah diproklamasikan bebas dari pengaruh ikatan Negara Indonesia Timur. (A.Sudirman)

Anda (A.Sudirman) selalu menggunakan dan melingkar ke cuplikan sejarah usang, tuk memprovokasi sekaligus alat makar. Udah usang buung........ (Matius)

Itu, ketika timbul kaos pada tahun 1998 menjelang dan setelah Jenderal diktator Soeharto tumbang, lalu digantikan oleh sekutunya BJ Habibie yang dari Sulawesi Selatan satu daerah dengan saudara Abdurrahman, ternyata suasana kaos saling bunuh membunuh itu bukan hanya di tempat kalian Sulawesi dan Maluku saja, melainkan juga menjalar ke Kalimantan, Sumatera, Acheh, Jawa. (A.Sudirman)

Ini lebih ngawur lagi, yang terjadi adalah unjuk rasa besar-besaran tuk menggulingkan Soeharto, walau demikian tidal sampai saling bunuh, karena semua lapisan tujuannya sama, yakni ingin Soeharto turun. Jadi kalau anda mengatakan terjadi saling bunuh di mana-mana itu ngawur berat.. (Matius)
 

Bulan April 2000 pihak Laskar Jihad dibawah Jaffar Umar Thalib dari kaum Wahhabi atau Salafi Saudi Arabia muncul dengan suara lantangnya untuk melakukan perang melawan RMS dan kelompok Gereja Protestan Maluku (GPM). Akhirnya darah bertumpahan tanpa bisa dibendung. (A.Sudirman)

Pihak Laskar Jihad melakukan itu semua, karena merasa punya tanggung jawab dan sekaligus tidak ingin NKRI dikotak-kotak oleh gerombolan liar macam RMS atau GAM.
Jadi tanpa diminta dari pihak manapun kalau dianggap perlu maka akan dilakukannya. (Matius)

Nah, atas dasar fakta dan bukti inilah, mengapa itu saudara Bakhtiar Abdullah menyatakan dalam press releasenya bahwa pihak Laskar Jihad dan Laskar Mujahidin dijadikan alat oleh pihak TNI di Maluku dan Sulawesi Tengah. (A.Sudirman)

Pernyataan saudara Bakhtiar Abdullah tidak berdasar, apalagi fakta, pernyataan itu hanyalah opini yang ngawur dan pitnah, tidak bertanggung jawab. (Matius)

Apakah saudara Abdurrahman tidak mengerti dan tidak paham arti dan maksud serta tujuan Laskar Jihad pergi ke Ambon itu ? (A.Sudirman)

Pertanyaan bodoh.. Sudah barang tentu saudara Abdurraman tahu, apa maksud dan tujuan Laskar Jihad datang ke Ambon.. Yakni rasa tanggung jawab atas keutuhan NKRI (Matius)

Itu kan sudah jelas dan gamblang bahwa secara langsung Laskar Jihad maju sebagai ujung tombak pihak Abdurrahman Wahid dan TNI-nya musuh bebuyutan RMS dari sejak tahun 1950. (A.Sudirman)

Yaa.. memang sudah jelas, jelas sekali, kalau pernyataan Bakhtiar Abdullah itu memang ngawur dan tidak berdasar..begitu kan?? (Matius)

Jadi, jelas bahwa Laskar Jihad dan Laskar Mujahidin secara tidak langsung telah dijadikan sebagai alat oleh pihak Abdurrahman Wahid dan TNI untuk menghancurkan gerakan pembebasan dan kemerdekaan wilayah Maluku Selatan. Walaupun Abdurahman secara umum menentang itu langkah Laskar Jihad pergi ke Ambon . (A.Sudirman)

Laskar Jihad dan Laskar Mujahidin berangkat ke Ambon atas inisiatif organisasi, tanpa atau sepengatuhan Abdurrahman Wahid dan TNI, mereka tetap melakukan perjalanan ke Ambon saat itu. Walau rombongan mereka sempat di cegah / ditentang. Krena mendapat tentangan dari pihak pemerintah dan TNI, maka rombongan di bagi menjadi beberapa bgian dengan sekala kecil bahkan perorangan dengan dalih berbagai keperluan. Nah dengan demikian kalau ada yang mengatakan bahwa keberadaan Laskar Jihad dan Laskar Mujahidin di Ambon untuk alat / diperalat Abdurrahman Wahid dan TNI, itu berarti pengopini yang tidak cerdas alias tolol.. (Matius)

Matius Dharminta

mr_dharminta@yahoo.com
Surabaya, Indonesia
----------