Stockholm, 25 Februari 2005

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

ARDIANSYAH, KEMANAPUN KALIAN BERKELIT, RAKYAT ACHEH YANG SADAR AKAN TERUS MENGEJAR
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

ARDIANSYAH, KEMANAPUN KALIAN BERKELIT, RAKYAT ACHEH YANG TELAH SADAR MENENTUKAN NASIB SENDIRI DAN DIDUKUNG AHMAD SUDIRMAN AKAN TERUS MENGEJAR KALIAN PENDUKUNG MBAH SOEKARNO

"Pancasila bukanlah thoghut karena pancasila bukanlah kepercayaan. Falsafah adalah merupakan syarat bagi seseorang yang ingin hidup di bumi Indonesia. dalam sila pertama diberi kebebasan bagi seluruh bangsa untuk memeluk sebuah agama sebagai persyaratan hidup di Indonesia. Jadi kalau hal ini tidaklah di larang dalam Agama Islam , dan tidak di wajibkan bagi Ummat Islam untuk hidup didalam nuansa negara Islam.Yang disyaratkan hanyalah ummat Islam hidup dialam kebebasan dalam beragama/Laa ikraa ha fid diin, tidak ada paksaan dalam beragama ! dan Allah SWT juga berfirman: Untuk mu agama mu dan untuk ku agamaku. Jadi janganlah saudara Sudirman Mempelajari Agama hanya dalam tujuan tertentu. Tetapi pelajarilah segagai Rahmatan lil alamin. Agama Islam itu indah , dan menyukai perdamaian. Saya katakan sekali lagi kalau Rakyat Aceh itu ingin aman dan tentram karena saya punya data yang akurat dari hasil random sampling kepada rakyat aceh sendiri. Saya berterima kasih kepada anda , karena dengan ikutnya saya di mimbar bebas ini saya mendapatkan 2 hal positif: Saya akan mendapat pekerjaan tetap , dan bukan lagi magang. Skripsi saya telah selesai, dan akan di uji hari senin nanti, Dosen pembimbing sudah menyiratkan sepertinya skripsi akan berhasil dengan baik, karena tahap pengujian pertama berjalan amat lancar & saya dinilai menguasai pembahasan dengan baik , dan itu berkat membaca tulisan anda, sekali lagi terima kasih keledai dungu" (Muhammad Ardiansyah , ardiansyah_hm@yahoo.com ,25 februari 2005 06:46:17)

Baiklah Ardiansyah di Jakarta, Indonesia.

Makin tersungkur saja kunyuk rawun satu ini. Dalam tanggapannya kemaren menuliskan bahwa "Ketuhanan yang maha Esa itu mensyaratkan kalau mau hidup di bumi Nusantara ,
haruslah beragama" (Ardiansyah, 24 Februari 2005). Setelah Ahmad Sudirman membantah dengan bantahan: "menurut UUD 1945 tidak ada dinyatakan bahwa persyaratan untuk hidup di nusantara atau RI harus beragama. Orang yang ateis dan tidak percaya kepada tuhan dan tidak memiliki agama bisa tinggal dan hidup di nusantara atau di RI ini. Bahkan kalau membaca apa yang tertuang dalam UUD 1945 "Negara menjamin kemerdekaan tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu" (UUD 1945, Bab XI pasal 29 ayat 2). Justru ayat ini menunjukkan bahwa bukan hanya yang beragama, yang tidak beragamapun bisa bebas hidup menurut keinginan,kemauannya, dan keyakinannya." (Ahmad Sudirman, 24 Februari 2005)

Rupanya, itu kunyuk rawun ini masih mau berkelit, terbukti pada isi tanggapannya hari ini, kunyuk rawun itu menulis: "Pancasila bukanlah thoghut karena pancasila bukanlah kepercayaan. Falsafah adalah merupakan syarat bagi seseorang yang ingin hidup di bumi Indonesia".

Nah kan, kemaren Ardiansyah kunyuk rawun menyatakan agama sebagai persyaratan untuk hidup di Negara pancasila sekuler RI ini. Tetapi hari ini berobah posisinya, bukan agama lagi, melainkan falsafah sesat hasil ramuan gado-gado mbah Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 yang digali dari tempat sampah aliran isme, seperti nasionalisme, komunisme, internasionalisme, yahudi, kejawen, hindu majapahit mpu Tantular, marhaenisme, dan isme-isme sampah lainnya, yang dijadikan syarat untuk hidup di Negara RI Soekarno atau Negara RI-Jawa-Yogya ini.

Bagaimana bisa diluluskan oleh tim penguji skripsinya, kalau caranya menjawab seperti itu. Ini membuktikan bahwa argumentasi yang dipakai Ardiansyah kunyuk rawun ini sangat lemah. Hanya dosen pembimbingnya yang lemahlah yang menyatakan skripsi yang dibuat Ardiansyah adalah baik. Dan diharapkan bisa lolos didepan mata tim penguji skripsi. Kalau memang diluluskan oleh tim penguji skripsi, itu membuktikan bagaimana ngambangnya dan terapung-apungnya tim penguji skripsi Ardiansyah kunyuk rawun ini. Ikutan kemana air arus mengalir. Sama saja yang diuji dan yang menguji skripsi Ardiansyah budek ini.

Coba perhatikan lagi itu argumentasi kunyuk rawun yang masih keluyuran dipinggir sungai Ciliwung ini: "Pancasila bukanlah thoghut karena pancasila bukanlah kepercayaan."

Nah coba dalami itu pernyataan kunyuk rawun ini. Dan kita kupas kulitnya, biar kelihatan isinya didalam. Kita lihat itu ulat bulu cairan sila ketuhanan yang maha esa. Kemudian kita hubungkan dengan itu penganut agama lain, selain Islam. Misalnya orang kristen. Kita lihat dan perhatikan itu orang kristen menerapkan cairan sila ketuhanan yang maha esa dihubungkan dengan penyembahan kepada tuhan bapa yang ada di langit. Kemudian digabungkan dengan tuhan anak. Lalu dicampur dengan ruhul kudus, maka jadilah tiga dalam satu, satu dalam tiga. Inilah yang dinamakan kepercayaan dan sekaligus falsafah. Selanjutnya, kita lihat itu orang yang memegang aliran kepercayaan yang diakui di Negara sekuler RI. Dimana mereka ini percaya kepada tuhan yang maha esa, dalam bentuk keyakinan yang diformulasikan dalam bentuk berbagai jelmaan, bisa patung, bisa manusia, bisa binatang, bisa pohon, bisa jin, bisa iprit, dan lainnya. Jadi, menurut orang kepercayaan ini, cairan sila ketuhanan yang maha esa itu adalah sebagai bentuk kepercayaan kepada adanya sesuatu yang maha gaib yang dijelmakan kedalam bentuk patung, pohon, dan benda-benada lainnya.

Nah sekarang, dari apa yang dijelaskan diatas menggambarkan bahwa adanya hubungan antara cairan sila ketuhanan yang maha esa dengan kepercayaan yang dianut oleh orang kristen dan orang aliran kepercayaan itu.

Jadi, dengan mengupas kulit dari pernyataan Ardiansyah kunyuk diatas itu yang menyatakan bahwa Pancasila bukanlah thoghut karena pancasila bukanlah kepercayaan, ternyata setelah dikupas kulitnya, terbukti bahwa itu cairan sila ketuhanan yang maha ada kaitan erat dengan kepecayaan kristen dan aliran kepercayaan.

Sedangkan Islam, jelas menolaknya mentah-mentah. Itu cairan sila ketuhanan yang maha esa adalah benar-benar menyesatkan, khurafat, bid'„h yang perlu dihancurkan dan dibuang jauh-jauh kesungai Ciliwung. Karena itu cairan sila ketuhanan yang maha esa tidak diacukan kepada dasar dan sumber ketauhidan dan aqidah Islam sebagaimana yang tertuang dalam dasar hukum yang diturunkan Allah dalam QS Syurat Al-Ikhlas 1-4. Hal ini telah dijelaskan panjang lebar oleh Ahmad Sudirman dalam tulisan sebelum ini.

Jadi, jelas kalau dilihat dari sudut Islam, maka itu cairan ulat bulu sila ketuhanan yang maha esa model pancasila yang didukung oleh para pendukung AA Maramis dari Sulawesi Utara itu, tidak bisa diterima sebagai suatu dasar kepercayaan ketauhidan dan aqidah Islam.

Kemudian, kalau itu menurut UUD 1945 Negara RI, dinyatakan dengan memberikan kebebasan kepada siapa saja baik yang beragama atau yang tidak beragama hidup di RI, itu adalah bukan urusan Islam. Itu adalah urusan pemerintah, lembaga legislatif DPR/MPR dan lembaga yudikatif RI-nya serta rakyat di RI dengan UUD 1945-nya. Kalau memang pancasila dengan cairan sila ketuhanan yang maha esanya yang dianggap sebagai falsafah oleh Ardiansyah budek ini sebagai syarat untuk hidup di bumi Indonesia, itu adalah hak kalian dan pihak RI. Tidak ada sangkut pautnya dengan Islam. Kalau Islam dan pemeluknya tampil untuk menyatakan penolakan dan tidak bisa menerima itu cairan sila ketuhanan yang maha esa model pancasila sebagai sumber keyakinan atau sebagai falsafah Islam, jangan dianggap orang tersebut menentang atau membuat makar di RI. Menurut Islam, itu cairan sila ketuhanan yang maha esa merupakan tali karet saja, yang bisa dirobah, dibuang, dipotong-potong atau dihancurkan. Tidak ada sangsi hukumnya menurut Islam kalau itu cairan sila ketuhanan yang maha esa dileburkan jadi lumpur hitam. Paling yang naik pitam itu para pengikut mbah Soekarno seperti Ardiansyah kunyuk budek ini.

Islam menerapkan tidak ada paksaan dalam agama (Islam). Artinya kalau kalian beragama hindu, buddha, kristen, zoroestra, itu hak kalian. Kami dari Islam tidak memaksa kalian untuk percaya kepada Islam. Tetapi kalau kami menyatakan itu cairan sila ketuhanan yang maha esa model pancasila menyesatkan dan sumber khurafat, bid'ah dan syirik, maka kalian jangan naik pitam.

Begitu juga lakum dinukum waliyadin, agama kamu untuk kamu, agama kami untuk kami. Kami hanya memakai dasar dan sumber ketauhidan dan aqidah kami berdasarkan apa yang diturunkan Allah SWT, seperti yang tertuang dalam sumber hukum QS Al-Ikhlas 1-4. Kalau kami menyatakan itu cairan sila ketuhanan yang maha esa model pancasila bukan sumber ketauhidan dan aqidah Islam, maka kalian dari kaum pendukung pancasila jangan naik pitam sambil mengacungkan tinju lembek kalian.

Nah, karena Ahmad Sudirman telah menggali dan mempelajari apa yang terkandung dalam ayat-ayat yang menyatakan lakum dinukum waliyadin. Dan dalam la ikraha fiddin, maka Ahmad Sudirman mengetahui bagaimana dalam penerapannya dalam kehidupan individu, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara.

Terakhir, kalau kalian Ardiansyah budek kunyuk rawun masih tetap memakai data hasil random sampling dari Acheh yang dijadikan dasar argumentasi untuk memeluk dan tetap menjajah Acheh, maka kalian itu masih tetap budek dan buta yang hanya mengikut jalur arus yang dibuat oleh piha Soekarno dan para penerusnya, termasuk mbah Susilo Bambang Yudhoyono dengan TNI-nya, serta Djoko Santoso KASAD baru itu. Buktinya dimintakan untuk diadakan plebisit atau referendum, malah menentangnya. Apakah itu logis, yang katanya rakyat Acheh tidak memasalahkan siapa yang memimpin, tetapi ketika dimintakan untuk diadakan plebisit, kalian menjadi kalangkabut, menolak mentah-mentah. Kan gombal itu alasan "data yang akurat dari hasil random sampling kepada rakyat aceh sendiri"

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
www.ahmad-sudirman.com
ahmad@dataphone.se
---------

From: muhammad ardiansyah ardiansyah_hm@yahoo.com
Date: 25 februari 2005 06:46:17
To: Ahmad Sudirman ahmad_sudirman@hotmail.com
Subject: Si ahmad Sudirman Budek tutup telinga hantam pancasila dengan dendam kesumat

Assalamu'alaikum wr wbr,

Baiklah Saudara daitu Pungo !
Tampaknya anda tidak saja bloon tapi juga goblok karena telah menutup telinga rapat - rapat dari kebenaran.

Pancasila bukanlah thoghut karena pancasila bukanlah kepercayaan. Falsafah adalah merupakan syarat bagi seseorang yang ingin hidup di bumi Indonesia. dalam sila pertama diberi kebebasan bagi seluruh bangsa untuk memeluk sebuah agama sebagai persyaratan hidup di Indonesia.

Jadi kalau hal ini tidaklah di larang dalam Agama Islam , dan tidak di wajibkan bagi Ummat Islam untuk hidup didalam nuansa negara Islam.

Yang disyaratkan hanyalah ummat Islam hidup dialam kebebasan dalam beragama/Laa ikraa ha fid diin , tidak ada paksaan dalam beragama ! dan Allah SWT juga berfirman : Untuk mu agama mu dan untuk ku agamaku.

Jadi janganlah saudara Sudirman Mempelajari Agama hanya dalam tujuan tertentu. Tetapi pelajarilah segagai Rahmatan lil alamin. Agama Islam itu indah , dan menyukai perdamaian.

Saya katakan sekali lagi kalau Rakyat Aceh itu ingin aman dan tentram karena saya punya data yang akurat dari hasil random sampling kepada rakyat aceh sendiri. Saya berterima kasih kepada anda , karena dengan ikutnya saya di mimbar bebas ini saya mendapatkan 2 hal positif:
-Saya akan mendapat pekerjaan tetap , dan bukan lagi magang.
-Skripsi saya telah selesai , dan akan di uji hari senin nanti , Dosen pembimbing sudah menyiratkan sepertinya skripsi akan berhasil dengan baik , karena tahap pengujian pertama berjalan amat lancar & saya dinilai menguasai pembahasan dengan baik , dan itu berkat membaca tulisan anda, sekali lagi terima kasih keledai dungu ! he he he he

Wassalam

Ardi

ardiansyah_hm@yahoo.com
Jakarta, Indonesia
----------