Stockholm, 22 April 2005

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
 

SOFYAN ALI, KACUNGNYA YUDHOYONO PETENTENGAN DI ACHEH BUAT FITNAH DAN IKUTAN EKOR JACKIE CHAN
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.

 

SOFYAN ALI YANG MENYURUK DI JAKARTA DIBAWAH KETIAK SUSILO BAMBANG YUDHOYONO PETENTENGAN DI ACHEH BUAT FITNAH DAN IKUTAN EKOR JACKIE CHAN

"Hey sunda anjing ! jelas kau mau tau tentang dasar hukumnya Aceh menjadi bagian integral ari Indonesia ? kau buta , budek apa tuli , jongos ? Dasar hukumnya jelas " 1. Proklamasi. 2. pembukaan UUD 1945. 3.pengakuan Internasional tentang wilayah RI kecuali Timor - Timor !. 4. Kerjasama dibidang eksplorasi ( dengan AS & Australia ). 5. pengakuan Wilayah kedaulatan RI oleh Perserikatan Bangsa - Bangsa. 6. Pengakuan perbatasan dengan Malaysia , dan Singapura. 7. Pernjataan dukungan kedaulatan RI atas wilayah Atjeh oleh pejabat kenegaraan , Presiden Amerika, dll." (Sofyan Ali , sofyanali_fpsgam@yahoo.com ,
Fri, 22 Apr 2005 08:04:36 +0100 (BST))

Baiklah Sofyan Ali di Jakarta, Indonesia.

Memang kelihatan orang yang ngaku pakai nama Sofyan Ali jelmaan Ardiansyah dan kelakuannya tidak senonoh, tidak punya malu cerita asusila di mimbar bebas ini, telah merasuk kedalam diri Sofyan Ali yang ngaku sok cerita Acheh dan membela Acheh.

Sofyan Ali, itu Ardiansyah jelmaan kalian itu baru kena gebuk pimpinan perusahaannya, dimana laporannya telah sampai ke Ahmad Sudirman. Ia mati kutu di perusahaan tempat bekerjanya itu. Karena membuat fitnah, cerita bohong, dan propaganda gombal model Susilo Bambang Yudhoyono.

Sofyan Ali jelmaan Ardiansyah hidung belang dan asusila, memang tidak punya malu dan tidak punya harga diri, didepan umum seenak udelnya melakukan hal-hal yang asusila dan merendahkan martabat wanita. Apalagi dengan memakai cara-cara Ardiansyah hidung belang dan asusila, yang telah diinkarnasikan kedalam tubuh Sofyan Ali.

Sofyan Ali jelmaan Ardiansyah hidung belang dan asusila, memang beginilah akibat pengaruh lingkungan asusila di Jakarta dan perbuatan cabul yang setiap detiknya melanda di Batavia ini, tempat dimana Sofyan Ali jelmaan Ardiansyah hidung belang dan asusila ini hidup.

Karena itu Sofyan Ali jelmaan Ardiansyah hidung belang dan asusila ini tidak bisa membuktikan bahwa Ahmad Sudirman penjinah, maka dibuatlah cerita rekaan, persis itu kelakuan Nizar Win dan Ardiansyah yang telah menjelma menjadi Sofyan Ali. Pandainya hanya mengarang cerita bohong dan fitnah. Akhirnya, itu Ardiansyah kena gebuk oleh pihak pimpinan perusahaan tempat dia bekerja cari makan.

Sofyan Ali jelmaan Ardiansyah hidung belang dan asusila, mana ada lagi yang percaya kepada apa yang kalian lambungkan tentang Ahmad Sudirman, kalau itu hanyalah merupakan fitnah dan cerita bohong saja.

Nah, kalau kalian Sofyan Ali merupakan jelmaan Ardiansyah hidung belang dan asusila memang benar, karena cara dan jalan pikiran kalian memang sama. Otak kalian telah dipenuhi oleh ampas sampah pancasila dan racun-racun mematikan bagi perjuangan rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri.

Bagaimana bisa Ahmad Sudirman dibohongi oleh Sofyan Ali dengan hanya menyatakan: "masalah ku dengan saudara ardiansyah telah selesai lewat email pribadi"

Coba tunjukkan di mimbar bebas ini fakta dan buktinya itu email-email pribadi antara kalian Sofyan Ali dan Ardiansyah, lengkap dengan header file-nya, agar seluruh peserta mimbar bebas ini mengetahui dengan jelas dan terang.

Selama kalian Sofyan Ali dan Ardiansyah tidak menunjukan fakta dan buktinya tentang email-email pribadi di mimbar bebas ini, maka selama itu mana Ahmad Sudirman bisa dibodohi oleh kacungnya Susilo Bambang Yudhoyono ini.

Kalian Sofyan Ali, yang ngaku baru datang dari Acheh jumpa Jackie Chan aktor film orang Cina itu. Kalian pikir dengan datangnya Jackie Chan itu ke Acheh, berarti itu Acheh menjadi sah milik mbah Soekarno dan para penerusnya seperti Susilo BambangYudhoyono dan mas Djoko Santoso dengan TNI-nya itu ?

Sofyan Ali jelmaan Ardiansyah hidung belang dan asusila, kalau kalian Sofyan hanya menyodorkan dasar hukum yang menyatakan Acheh bagian integral RI, memakai proklamasi dan pembukaan UUD 1945 adalah salah kaprah dan ngaco. Mengapa ?

Karena itu dalam bunyi proklamasi tidak ada disebutkan Acheh bagian integral RI, yang disebutkan hanyalah "Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia".

Itu kalau hanya disebutkan kami bangsa Indonesia, adalah alasan hukum yang paling lemah yang dipakai oleh mbah Soekarno dan para penerusnya termasuk itu kalian Sofyan Ali kacungnya mbah Susilo Bambang Yudhoyono.

Memangnya itu rakyat Acheh dimasukkan kedalam golongan bangsa Indonesia. Sejak kapan itu datang dan berdirinya bangsa Indonesia ? Apakah rakyat Acheh secara keseluruhan mengikrarkan diri mereka menjadi bangsa Indonesia ketika Soekarno membacakan proklamasinya ?

Itu Sofyan Ali jelmaan Ardiansyah hidung belang dan asusila, kalian hanya mengklaim saja itu rakyat Acheh adalah masuk bangsa Jawa mbah Soekarno yang menjelmakan diri mereka menjadi bangsa Indonesia. Kalian Sofyan Ali jelmaan Ardiansyah hidung belang dan asusila salah kaprah memakai alasan hukum "kami bangsa Indonesia" untuk mengklaim Acheh bagian Integral RI. Dasar budek.

Kemudian, itu dalam pembukaan UUD 1945 tidak ada disebutkan bahwa wilayah Acheh merupakan wilayah sah RI. Mengapa ? Karena yang dinyatakan dalam pembukaan UUD 1945 hanyalah "Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia"

Nah, itu yang dinamakan "bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia" tidak menegaskan bahwa wilayah Acheh secara hukum dan sah masuk wilayah RI ? Coba buktikan secara hukum sejak kapan itu wilayah Acheh masuk kedalam RI ? Yang ada adalah ketika mbah Soekarno dengan RIS-nya menelan, mencaplok, menduduki Acheh memakai secarik kertas bertuliskan PP RIS No.21/1950 tertanggal 14 Agustus 1950, tanpa disetujui, tanpa diiyakan dan tanpa direlakan oleh seluruh rakyat Acheh dan pimpinan rakyat Acheh. Mbah Soekarno dengan RIS dan RI-nya hanya melakukan tindakan sepihak untuk merampas dan menjajah Negeri Acheh.

Jadi Sofyan Ali jelmaan Ardiansyah hidung belang dan asusila, kalau kalian mengklaim Acheh merupakan bagian integral RI ketika Soekarno memproklamasikan RI dan mensahkan UUD 1945 dan pembukaannya, maka itu adalah alasan hukum yang paling lemah yang dipakai oleh mbah Soekarno termasuk oleh kalian Sofyan Ali jelmaan Ardiansyah hidung belang dan asusila.

Kemudian, kalian Sofyan Ali menyodorkan alasan pengakuan Internasional tentang wilayah RI untuk dijadikan alasan hukum pengakuan wilayah Acheh masuk RI.

Jelas, alasan inipun tidak kuat, mengapa ? Karena setelah itu mbah Soekarno menelan, mencaplok, menduduki dan menjajah Acheh dengan surat model bajak laut PP RIS No.21/1950 pada tanggal 14 Agustus 1950, dan dengan Perppu No.5/1950, lalu pada tanggal 26 September 1950 itu permohonan Soekarno kepada Dewan Keamanan PBB untuk menjadi anggota PBB dibahas oleh DK PBB.

Nah, disini kelihatan Soekarno sebulan sebelum mengajukan ke DK PBB untuk menjadi anggota PBB, telah menelan, mencaplok, menduduki dan menjajah Acheh secara diam-diam. Persis seperti kelakuan pencuri yang mencuri barang rakyat Acheh, kemudian sebulan setelah mencuri barang itu, dilaporkan kepada orang-orang bahwa barang itu miliknya. Itulah kelakuan Soekarno penipu licik yang diikuti oleh Sofyan Ali jelmaan Ardiansyah hidung belang dan asusila.

Seterusnya itu Sofyan Ali jelmaan Ardiansyah hidung belang dan asusila menyodorkan masalah "Kerjasama dibidang eksplorasi ( dengan AS & Australia )" untuk dijadikan dasar hukum masuknya Acheh kedalam RI.

Nah, itu kerjasama dibidang eksplorasi antara RI dengan Amerika dan Australia, ini bukan merupakan dasar hukum kuat untuk menyatakan legalitas Acheh masuk kedalam wilayah RI. Kalau hanya cerita eksplorasi minyak di Acheh, itu adalah masalah bisnis antara mbah Soeharto dengan pihak AS dan Australia. Tidak ada disebutkan bahwa perjanjian eksplorasi tambang dan gas alam disebutkan bahwa itu merupakan dasar hukum bagi RI untuk dipakai menduduki dan menjajah Acheh. Hubungan dalam hal eksplorasi tambang minyak dan gas adalah hanyalah merupakan hubungan dagang dan ekonomi saja. Mana ada dikaitkan dengan masalah konflik Acheh.

Selanjutnya, Sofyan Ali jelmaan Ardiansyah hidung belang dan asusila masih terus menyodorkan masalah "pengakuan Wilayah kedaulatan RI oleh Perserikatan Bangsa - Bangsa."

Itu sebagaimana yang telah dijelaskan diatas, bahwa pada tanggal 26 September 1950 permohonan Soekarno kepada Dewan Keamanan PBB untuk menjadi anggota PBB dibahas oleh DK PBB. Dan besoknya pada tanggal 27 September 1950 diadakan Sidang Paripurna PBB salah satunya membahas rekomendasi dari pihak DK PBB tentang keanggotaan RI.

Nah, karena Soekarno menyembunyikan gembolan Acheh, tidak ditunjukkan kepada pihak DK PBB. Dan pihak DK PBB hanya tahu bahwa itu RI adalah Republik Indonesia Serikat yang terdiri dari 16 Negara/Daerah bagian RIS (termasuk didalamnya RI) . Kemudian ketika pada tanggal 15 Agustus 1950 itu Negara/Daerah Bagian RIS dinyatakan dilebur kedalam RI, setelah pihak RI menelan 15 Negara/Daerah Bagian RIS, maka pihak DK PBB, melihat itu RIS yang dilebur kedalam RI dan menjelma menjadi NKRI pada tanggal 15 Agustus 1950, itulah wilayah RIS yang menjelma menjadi NKRI. Dan itu wilayah Acheh tidak termasuk kedalam Negara/Daerah Bagian RIS.

Jadi, pihak DK PBB mentah-mentah dibodohi oleh Soekarno penipu licik ini, dan akhirnya terbongkar ketika Teungku Muhammad Daud Beureueh pada tanggal 20 september 1953 memaklumatkan Acheh dibawah NII bebas dari pengaruh kekuasaan negara pancasila.

Nah, disini menunjukkan bahwa itu kelakuan Soekarno ketika menelan, mencaplok, menduduki dan menjajah Acheh memakai RIS dan RI-nya pada tanggal 14 Agustus 1950 akhirnya terbongkar oleh dunia internasional, sampai detik sekarang ini.

Jadi, apakah itu ketika DK PBB menerima permohonan Soekarno untuk memasukkan RI menjadi anggota PBB menjamin bahwa wilayah Acheh adalah diakui sebagai wilayah RI ?. Kan tidak, bahkan sampai sekarang ini Sekjen PBB Kofi Annan meminta kepada pihak RI untuk segera menyelesaikan konflik Acheh dengan melalui perundingan damai.

Selanjutnya Sofyan Ali jelmaan Ardiansyah hidung belang dan asusila ini menyodorkan juga masalah: "Pengakuan perbatasan dengan Malaysia , dan Singapura."

Soal pengakuan perbatasan antara Malaysia, Singapura dan RI adalah tidak menyangkut masalah Acheh. Karena masalah Acheh tidak ada hubungannya dengan Malaysia dan Singapura. Persoalan konflik Acheh adalah persoalan pihak RI yang menelan, menduduki, menjajah Acheh. Dan sampai detik sekarang ini pihak Malaysia dan Singapura mengetahui bahwa konflik Acheh masih belum bisa diselesaikan. Pihak Malaysia dan Singapura mengetahui bahwa puluhan ribu rakyat Acheh yang ada di Malaysia yang datangnya dari Acheh karena akibat konflik di Acheh.

Jadi, pihak Malaysia dan Singapura mengetahui dengan pasti itu antara RI dan Acheh masih terjadi konflik bersenjata yang tidak henti-hentinya sampai detik sekarang ini. Dan hal itu disebabkan karena menurut fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum pihak RI yang menelan, mencaplok, menduduki dan menjajah Acheh.

Seterusnya, Sofyan Ali jelmaan Ardiansyah hidung belang dan asusila, masih juga menyatakan: "Pernjataan dukungan kedaulatan RI atas wilayah Atjeh oleh pejabat kenegaraan, Presiden Amerika, dll."

Itu kalau Goerge W. Bush menyatakan bahwa segera selesaikan konflik Acheh dengan perundingan, artinya bahwa pihak Presiden Amerika mengetahui dengan pasti bahwa di Acheh masih terus terjadi konflik. Dan penyelesaiannya harus melalui dialog di meja perundingan.

Jadi, dengan adanya pernyataan pihak Presiden Amerika tersebut menunjukkan bahwa itu pengklaiman RI terhadap Acheh adalah masih belum bisa diselesaikan secara hukum. Karena kalau Acheh itu masuknya kedalam wilayah RI secara sah dan legal, maka tidak akan timbul tuntutan dari rakyat Acheh untuk penentuan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan negara pancasila.

Karena itu, pernyataan pihak Presiden Amerika tentang RI dan konflik di Acheh, tidak menjadi suatu dasar hukum yang membuktikan Acheh merupakan bagian integral RI. Pernyataan Presiden Amerika merupakan pernyataan politis yang setiap saat bisa berobah. Bukan pernyataan hukum yang bisa dijadikan sebagai landasan fakta, bukti dan dasar hukum yang menjadikan Acheh legal masuk kedalam RI.

Sofyan Ali jelmaan Ardiansyah hidung belang dan asusila, kalian kacungnya Susilo Bambang Yudhoyono dan TNI, mana suara kalian bisa didengar dan dipercaya oleh rakyat Acheh yang telah sadar untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan negara pancasila.

Kalian Sofyan Ali jelmaan Ardiansyah hidung belang dan asusila hanya petentengan di Jakarta saja. Ke Acheh kalau ada itu orang Cina Jackie Chan saja, biar ikut-ikutan populer, sebagai pengawal aktor Cina itu. Dasar budek dan gombal.

Mati kutu kalian Sofyan Ali jelmaan Ardiansyah hidung belang dan asusila yang menyuruk di pinggir kali Ciliwung.

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

Wassalam.

Ahmad Sudirman

http://www.dataphone.se/~ahmad
www.ahmad-sudirman.com
ahmad@dataphone.se
---------

Date: Fri, 22 Apr 2005 08:04:36 +0100 (BST)
From: sofyan ali sofyanali_fpsgam@yahoo.com
Subject: Ahmad sudirman ustadz cabul penyebar ajaran sesat & pandangan tentang rakjat atjeh jang salah.
To: ahmad@dataphone.se
Cc: nizarwin@yahoo.com, ahmadsudirman_gam@yahoo.se, tonisudibyo2001@yahoo.com, bimo_tejokusumo@yahoo.co.uk, irul51606@svsi.sanyo.co.id, ardiansyah_hm@yahoo.com, mr_dharminta@yahoo.com, mbzr00@yahoo.com

SALEUM USTADZ CABUL, penjinah & tukang miras

NJATA KALAU USTADZ AHMAD SUDIRMAN JONGOS MENEER KARSTEN TUKANG FITNAH PELAMBUNG FAKTA GOMBAL TENTANG RAKYAT ATJEH DALAM HAL KEINGINANAN UNTUK MENENTUKAN NASIB SENDIRI.

mengapa dikatakan tukang fitnah pengadu domba rakjat Indonesia ? jelas ustadz penjinah ini melambungkan fitnah kepada andriansah kalau ardiansyah yang sarjana kebanggaan perusahaan swedia kembali ke mimbar bebas dengan nama sofyan ?. gampang banget kamu kasih kesimpulan dangkal tentang aku ? masalah ku dengan saudara ardiansyah telah selesai lewat email pribadi , sekarang baru ada masa menghancurkan dan memenuhi hardisk sunda cabul ahmad sudirman . aku baru dari atjeh selama 2 minggu ini , ketemu Jackie chan , ustadz Arifin Ilham dan simpatisan front perlawanan separatis gam, aku juga memobilisasi warga dalam menyandera 60 keluarga gam atas dasar cinta tanah air . hey sunda anjing ! jelas kau mau tau tentang dasar hukumnya aceh menjadi bagian integral dari Indonesia ? kau buta , budek apa tuli , jongos ? Dasar hukumnya jelas "
1.Proklamasi
2.pembukaan UUD 1945.
3.pengakuan Internasional tentang wilayah RI kecuali Timor - Timor !.
4.Kerjasama dibidang eksplorasi ( dengan AS & Australia ).
5.pengakuan Wilayah kedaulatan RI oleh Perserikatan Bangsa - Bangsa.
6.Pengakuan perbatasan dengan Malaysia , dan Singapura.
7.Pernjataan dukungan kedaulatan RI atas wilayah Atjeh oleh pejabat kenegaraan , Presiden Amerika, dll.

hej goblok katanya jago komputer , bisa lacak siapa yg kirim ? sudahlah anjing berkopiah ! jangan bicara lagi tentang atjeh & Islam , bikin malu bangsa Atjeh saja kamu ini !! urus saja tempat sampah meneer karsten , dan kasih itu keluargamu makanan bergizi , jangan ngutil dari restaurannya Bapak Win

masa tobat sudah habis.
DENGARKAN WAHAI PESERTA MIMBAR BEBAS ,.. ASNLF TIDAK AKAN PERNAH BERANI MENGAMBIL AMNESTI ATAUPUN KEMBALI KE SERAMBI MEKKAH KAMI RAKJAT ATJEH AKAN MENGHABISI MEREKA .. TAK ADA KATA TOBAT BAGI PEMBUNUH DAN PENGADU DOMBA RAKJAT ACEH DENGAN SAUDARA MUSLIM DARI NEGERI TERCINTA INDONESIA . HUTANG NJAWA DIBALAS DENGAN NJAWA.. SALEUM PERSATUAN BUAT saudaraku MUBA , WIN , DHARMINTA , ARDIANSYAH, BIMO dan teman - teman yang lain nja

BUAT USTADZ CABUL ,SEMOGA ANDA BERTOBAT DAN KEMBALI KE JAWA BARAT BUAT NERIMA HUKUMAN ...
Saleum

Sofyan

sofyanali_fpsgam@yahoo.com
Jakarta, Indonesia
----------