Stockholm, 12 Juni 2005
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
MUBA HANYA BUKA MULUT MENCUAPKAN APA YANG DIHEMBUSKAN
SOEKARNO PENJAJAH RIS & RI-JAWA-YOGYA-NYA
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.
MUBA DIJON
HANYA BUKA MULUT MENCUAPKAN APA YANG DIHEMBUSKAN SOEKARNO PENJAJAH RIS &
RI-JAWA-YOGYA-NYA
"Indonesia cuma beberapa bulan saja sempat dipecah-pecah menjadi RIS (1949-1950) oleh Belanda dengan membentuk negara2 boneka itu. Tapi ternyata RIS tetap saja mengangkat Soekarno sang proklamator RI 1945 sebagai presiden mereka, satu penegasan bahwa mereka memilih bernaung dalam nama Indonesia... "Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau, sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia...". Jadi, kamu, dan juga si Mad, berhentilah bergurau dan menyebarkan fitnah... Nggak laku lah itu fitanh dan gurauanmu... Apa yang dikatakan Hasan Wirayudha tentang nihilnya dukungan negara-negara di dunia ini terhadap pemain toneel GAM tidaklah mengherankan... .” (Muba Zir , mbzr00@yahoo.com , Sat, 11 Jun 2005 14:34:39 -0700 (PDT))
Muba di
Dijon, Bourgogne, Perancis.
Muba Dijon,
dari sejak awal memang tidak memiliki argumentasi yang kuat, baik dilihat dari
sudut fakta dan bukti ataupun dari sudut sejarah dan hukum yang menyangkut
masalah penganeksasian wilayah Negeri Acheh, Maluku Selatan dan Papua Barat
yang dilakukan oleh Soekarno dengan RI-Jawa-Yogya-nya dalam bangunan RIS.
Lihat dan
perhatikan saja, kalau memang benar apa yang dilakukan oleh Soekarno mengenai
ekspansi wilayah RI-Jawa-Yogya-nya, maka tidak akan mungkin terjadi sampai
detik sekarang ini kemelut masalah penentuan nasib sendiri baik di Acheh,
Maluku Selatan ataupun di Papua Barat.
Apapun yang dijadikan alasan oleh Muba Dijon dan para
keroco-nya tentang ... "Dari
Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau, sambung menyambung menjadi satu
itulah Indonesia...". Itu
semua hanyalah mitos saja. Mitos yang tidak bisa dijadikan sebagai landasan
fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum yang kuat, yang bisa dijadikan sebagai
pegangan sah dan legalnya Acheh, Maluku Selatan dan Papua Barat dimasukkan
kedalam wilayah RI-Jawa-Yogya yang telah menelan 15 Negara/Daerah Bagian RIS
dan menjelma menjadi apa yang dinamakan NKRI.
Jadi, sampai
kapanpun kalau memang landasan dimasukkannya wilayah Acheh, Maluku Selatan dan
Papua Barat kedalam wilayah sangkar burung garuda RI berdasarkan mitos model
Soekarno, maka selama itu di wilayah Acheh, Maluku Selatan dan Papua Barat akan
terus bergolak. Karena memang keinginan dari rakyat di wilayah Negeri-Negeri
tersebut telah disapu rata dan dilenyapkan oleh kekuatan yang didasarkan kepada
militer. Tetapi, tentu saja, keinginan untuk menentukan nasib sendiri di
wilayah Acheh, Maluku Selatan dan Papua
Barat tidak akan bisa di stop.
Menyinggung
propaganda Noer Hassan Wirajuda untuk melobi Duta-Duta Besar Asing yang ada di
Jakarta untuk dijadikan alat guna menekan ASNLF/GAM di Swedia tidak akan
mungkin berhasil. Walaupun itu Noer Hassan Wirajuda menyatakan tidak ada
dukungan satupun negara anggota PBB, tetapi dalam realitanya itu Uni Eropa
justru mendukung usaha perdamaian di Acheh dan usaha penyelesaian damai melalui
perundingan. Dan tentu saja, akibat telah terbukanya jalan bagi pihak Uni Eropa
untuk secara bersama-sama menyelesaikan perdamaian di Acheh, maka pihak Noer
Hassan Wirajuda telah merasa bumi pijakannya goyang, sehingga buru-buru
melakukan taktik lobi kepada pihak Duta-Duta besar yang ada di Jakarta, seperti
Inggris, AS, Jepang dan Negara-Negara lainnya dengan tujuan untuk menekan GAM.
Nah, dengan
adanya sikap dari pihak Noer Hassan Wirajuda ini menunjukkan bahwa apa yang
dikatakannya bahwa tidak ada satupun Negara anggota PBB yang mendukung GAM dan
Papua Barat, adalah ternyata tidak benar. Justru sebaliknya, bahwa sudah
terbuka dukungan dari Negara-Negara anggota PBB terhadap penyelesaian damai di
Acheh melalui jalur perundingan. Masalahnya, yang paling mengkhawatirkan pihak
Noer Hassan Wirajuda apabila isi perundingan tersebut justru memberikan
keterbukaan bagi rakyat Acheh untuk menentukan nasib sendiri.
Selanjutnya, masalah Sunda, itu memang dinamakan bangsa Sunda. Dimana memiliki jelas asal muasalnya, adat istiadatnya, bahasa-nya, budaya-nya, ciri-cirinya. Dan Bangsa Sunda adalah bangsa yang tua. Karena itu Bangsa Sunda tidak bisa dihapus untuk dilebur menjadi bangsa Indonesia. Yang namanya bangsa Indonesia adalah tidak jelas. Kapan lahirnya, bagaimana asal muasalnya, adat istiadat-nya, budayanya, ciri-cirinya.
Kalau Muba Dijon memang sok jadi bangsa Indonesia coba terangkan secara terperinci, kapan muncul bangsa Indonesia, bagaimana ciri-cirinya, asal muasalnya, budayanya, adat istiadatnya, dan bahasanya dari mana asalnya. Kemudian perbedaan antara bangsa Indonesia dengan bangsa Sunda.
Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad
Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon
petunjuk, amin *.*
Wassalam.
Ahmad Sudirman
http://www.dataphone.se/~ahmad
----------
Date: Sat,
11 Jun 2005 14:34:39 -0700 (PDT)
From: muba
zir mbzr00@yahoo.com
Subject:
Re: OMAR PUTEH: ITU CELENG MEMANG KESUKAAN MUBA ZIR DAN SETIAP MALAM
DIBIARKAN......
To: Ahmad
Sudirman ahmad_sudirman@hotmail.com
Cc:
AcehA_yoosran <a_yoosran@yahoo.com>, Acehabu_dipeureulak <abu_dipeureulak@yahoo.com>,
AcehAhmad_mattulesy <ahmad_mattulesy@yahoo.com>, AcehAhmadGPK
<ahmad@dataphone.se>, Acehalasytar_acheh
<alasytar_acheh@yahoo.com>, acehalchaidar <alchaidar@yahoo.com>,
Acehapalambak2000 <apalambak2000@yahoo.ca>, AcehBambang bambang_hw@rekayasa.co.id
Makasih atas apresiasinya terhadapku, Omar... terutama atas jerih payahnya menganalisa nama Muba ZR atau Muba Zir... Entah untuk apa kamu lakukan itu... Dasar orang nggak ada kerjaan...
Tapi kamu nggak bakalan berhasil dengan fitnah yang kamu katakan "Soekarno mengubah negara federal menjadi propinsi" atau "mengingatkan si Mad bahwa Sunda itu bukan suku bangsa tetapi bangsa". Ha ha... Kemane aje ente, Mar..? Sejarah telah berlangsung dengan dinamis, dan RI tetap berdiri dengan gagahnya membentang dari Sabang sampai Merauke, dari Propinsi NAD di paling barat sampai Propinsi Papua di paling Timur. Ringakasan tumbuh kembangnya gampang diingat, dari masa berlakunya konstitusi: RI 1945, RIS 1949, NKRI 1950, RI 1959. Itu tak ubahnya dengan negara Perancis yang berubah-ubah konstitusinya, negaranya tetep aja itu-itu juga... Indonesia cuma beberapa bulan saja sempat dipecah-pecah menjadi RIS (1949-1950) oleh Belanda dengan membentuk negara2 boneka itu. Tapi ternyata RIS tetap saja mengangkat Soekarno sang proklamator RI 1945 sebagai presiden mereka, satu penegasan bahwa mereka memilih bernaung dalam nama Indonesia... "Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau, sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia...".
Jadi, kamu, dan juga si Mad, berhentilah bergurau dan menyebarkan fitnah... Nggak laku lah itu fitanh dan gurauanmu... Apa yang dikatakan Hasan Wirayudha tentang nihilnya dukungan negara-negara di dunia ini terhadap pemain toneel GAM tidaklah mengherankan... Keadaannya memang begitu kok sejak RI resmi menjadi anggota PBB puluhan tahun yang lalu... Tidak ada yang berubah... Indonesia tetap berdiri tegak dengan kokohnya, "Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau, sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia...".
Muba ZR
mbzr00@yahoo.com
Dijon, Bourgogne, Perancis
----------