Stockholm, 29 Juni 2005

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Assalamu'alaikum wr wbr.


DJOKO SANTOSO & SYAMSU RIZAL MAHU BISNIS SENJATA DENGAN ISRAEL

Ahmad Sudirman

Stockholm - SWEDIA.



JENDERAL TNI DJOKO SANTOSO & MAYJEN TNI SYAMSU RIZAL MAHU BISNIS SENJATA DENGAN ISRAEL

 

“Selama ini parjurit Kopassus sudah terbiasa menggunakan senapan buatan Isreal itu. Usul pembelian senjata AR Galiea buatan Israel itu sebenarnya usul Komando Pasukan Khusus.” (KSAD Jenderal Djoko Santoso, rapat dengar pendapat dengan Komisi I DPR, Senin, 27 Juni 2005)

 

”Senjata jenis AR Galiea yang diproduksi Israel banyak kelebihannya. Kenapa Kopassus tertarik? Karena senjata itu kecil. Kita kan ada Para Komando yang membutuhkan senjata jenis AR Galiea. AR Galiea juga pernah dipakai di Aceh oleh anggota kita. Mestinya kalau pernah dipakai tidak ada masalah” (Danjen Kopassus Mayjen TNI Syamsu Rizal, Markas Divisi Infanteri I Kostrad Cilodong, Bogor, Rabu, 29 Juni 2005)

 

Jenderal TNI Djoko Santoso bersama Mayjen TNI Syamsu Rizal sibuk merencanakan buat bisnis senjata dengan Israel.

 

Senjata model AR Galiea memang telah dipakai oleh Kopassus di Acheh. Walaupun tidak ada hubungan diplomastik antara RI-Israel, tetapi soal hubungan perdagangan antara Israel-RI itu sudah terbuka dan berjalan. Contohnya, 16 hari sebelum tahun 2002 berakhir, Lee Theng Kiat, Presiden Singapore Technologies Telemedia (ST Telemedia) telah berhasil mencaplok 41,94 % (434,250,000 saham) dari seluruh saham yang ada di PT Indosat yang bernilai Rp 5,62 triliun atau Rp 12 950 per saham. Nah dengan dicaploknya PT Indosat ini telah menjadikan Singapore Technologies Telemedia (ST Telemedia) menjadi salah satu operator komunikasi bertaraf dunia yang muncul di Asia dan memperkuat visi ST Telemedia menjadi satu grup IP dan data komunikasi global. Dan tentu saja, itu Singapore Technologies Telemedia (ST Telemedia) adalah penanam modalnya adalah Vertex Management Israel atau yang dikenal dengan nama Vertex Venture Capital. Jadi, itu PT Indosat ini adalah sudah menjadi sebagian milik Israel.

 

Karena itu memang masuk akal kalau itu Danjen Kopassus Mayjen TNI Syamsu Rizal menyodorkan taktik dan strategi pembelian senjata serbu-nya dari Israel melalui tangan Jenderal TNI Djoko Santoso. Tetapi celakanya, itu anggota Komisi I DPR RI Djoko Susilo dari Fraksi Partai Amanat Nasional, tidak tahu bahwa tangan Israel telah mengontrol jaringan komunikasi teknologi melalui PT Indosat.

 

Kebodohan dan kebudekan Susilo ini ditunjukkan dengan menyodorkan argumentasi bahwa antara Israel dan RI tidak ada hubungan diplomatik, bagaimana bisa membeli senjata AR Galiea untuk Kopassus-nya  Syamsu Rizal.

 

Padahal itu senjata AR Galiea sudah dipakai oleh Kopassus-nya  Syamsu Rizal di Acheh.

 

Nah disinilah mengapa itu Danjen Kopassus Mayjen TNI Syamsu Rizal meminta dibelikan senjata AR Galiea buatan Israel. Karena memang itu Danjen Kopassus Mayjen TNI Syamsu Rizal sudah mengetahui bahwa walaupun tidak ada hubungan diplomatik dengan Israel, tetapi kalau untuk membeli senjata dari Israel bisa dilakukan dengan mudah. Caranya melalui taipeng-taipeng Singapura yang salah satunya mengontrol PT Indosat dibawah naungan Singapore Technologies Telemedia (ST Telemedia) dan Vertex Venture Capital.

 

Nah sekarang, wajar saja kalau itu Syamsu Rizal menyatakan: ”sangat kita sayangkan karena yang dimasalahkan soal negaranya. Kan Taiwan juga tidak punya wakil diplomatik di RI, tapi barang-barang Taiwan banyak di sini. Ini kita harap juga jadi pertimbangan. Dulu kita beli juga tidak langsung dari Israel" (Mayjen TNI Syamsu Rizal, 29 Juni 2005).

 

Nah kan terbongkar, menurut Mayjen TNI Syamsu Rizal, ketika dulu membeli senjata AR Galiea buatan Israel yang dipakai membunuh orang Acheh di Acheh, tidak langsung dari Israel, melainkan melalui negara ketiga. Kemudian, negara ketiga itu negara mana, coba tanya saja itu pada Syamsu Rizal.

 

Jadi, memang dalam hal bisnis senjata ini pihak TNI, khususnya Angkatan Darat, tidak memakai jalur yang lurus. Mengapa ? Karena tidak mudah untuk membeli senjata, apalagi Indonesia telah dimasukkan kedalam golongan negara yang berada dalam keadaan konflik. Negara mana yang mahu dengan mudah menjual senjata kepada RI ?, kecuali negara-negara yang didalamnya terlibat konflik, seperti Rusia, yang menjual senjata khalasnikov kepada Megawati dengan alasan untuk melawan teroris. Kalau Rusia mengatakan teroris kepada para mujahid Chehnya, sedangkan Megawati menganggap teroris kepada bangsa Acheh, Papua Barat dan Maluku Selatan. Akhirnya, itu khalasnikov bisa dibelinya, ditambah dengan sukhoi dan helikopter MI-35. Begitu juga Israel yang sama-sama sebagai penjajah. Israel menjajah Palestina, sedangkan RI menjajah Acheh, Maluku Selatan, dan Papua Barat.

 

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad


Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*


Wassalam.


Ahmad Sudirman


http://www.dataphone.se/~ahmad

www.ahmad-sudirman.com

ahmad@dataphone.se

----------