Stockholm, 14 Juli 2005

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Assalamu'alaikum wr wbr.


SAPRUDIN SEBUT ASNLF ATAU GAM TERORIST SAMA DENGAN MENYEBUT YUDHOYONO DAN KALLA SEBAGAI TERORIST

Ahmad Sudirman

Stockholm - SWEDIA.



KALAU ITU SP SAPRUDIN MENYEBUT ASNLF ATAU GAM TERORIST SAMA SAJA DENGAN MENYEBUT SUSILO BAMBANG YUDHOYONO DAN JUSUF KALLA SEBAGAI TERORIST

 

“Mr. Ahmad atau Teuku Ahmad atau Tuan Ahmad atau entah apa lagi sebutan yang pantas buat anda. Pangkat Jenderal sudah saya berikan kepada anda. Sudahkah petinggi GAM memberikan pangkat pengabdian atas perjuangan anda ??? Hasan Tiro saya kasih pangkat Jenderal Bintang Tujuh, biar tidak gampang terkena sakit kepala. Yang prajurit-prajurit GAM di lapangan saya kasih kenaikan pangkat semuanya menjadi Perwira Menengah (Kolonel). Jadi para prajurit GAM di lapangan tidak ada pangkat tamtama atau bintara, semua perwira. Semua pangkat yang saya anugrahkah halal 100%, namun ada Stempel yang melekat pada pundak mereka yaitu "terorist". Selamat atas kenaikan pangkat yang spektakuler ini. Ha ha ha ha”(SP Saprudin, im_surya_1998@yahoo.co.id, Thu, 14 Jul 2005 11:35:47 +0700 (ICT))

 

Baiklah SP Saprudin di Jakarta, Indonesia.

 

Kelihatan memang Saprudin sudah jungkir jumpalit, seperti lutung kasarung. Yang bisanya hanya sampai cekakakan, seperti pemain ketoprak setengah asal Banten yang sudah kedodoran.

 

Saprudin, tidak ada satupun dunia internasional yang melambungkan pernyataan bahwa ASNLF atau GAM adalah terorist, kecuali satu budak yang mengaku keturunan Acheh yang dicampur Banten yang dikenal dengan panggilan SP Saprudin.

 

Mengapa budak Saprudin ini sambil cekakakan di Batavia dengan mulut berceloteh menyatakan: ”ada Stempel yang melekat pada pundak mereka yaitu "terorist".”.

 

Hal ini disebabkan karena Saprudin memang otaknya kosong. Mau sok jadi jawara dengan langkah silatnya model lutung kasarung dari Banten, tetapi otaknya otak udang. Mana bisa petentengan di mimbar bebas ini. Paling hanya nungging-nungging yang tidak tentu, seperti ondel-ondel ketoprak betawi model Banten.

 

Mahu cerita masalah Acheh, pandainya hanya menyontek cerita mitos mbah Soekarno. Mahu cerita RI, hanya hasil korak-korek dari tempat buangan sampahnya mbah Soekarno. Bagaimana bisa mempertahankan Acheh, kalau dasarnya hanya cerita mitos yang tidak tentu asal usulnya.

 

Saprudin, kalau kalian menyatakan ASNLF atau GAM adalah terorist, sama saja dengan kalian menyebut itu mbah Susilo Bambang Yudhoyono dan Daeng Kalla sebagai terorist. Mengapa ?

 

Karena, kalau yang namanya terorist akan bertemu dengan sesama terorist. Kalau yang namanya terorist akan berunding dengan yang namanya terorist.

 

Jadi, kalau kalian namakan ASNLF atau GAM terorist, maka itu Yudhoyono dan Kalla sama juga dengan terorist, karena sedang melakukan perundingan resmi dan formal di Vantaa, Helsinki, Finlandia, dibawah pengawasan Presiden Martti Ahtisaari.

 

Coba, Saprudin kalian sebut itu mbah Susilo Bambang Yudhoyono dan Daeng Jusuf Kalla dengan sebutan terorist ? Belum apa-apa, muka kalian sudah kena gembam ditinju para keroco TNI Jawa budek anak buahnya Jenderal TNI Djoko Santoso atau anak buahnya Kapolri baru Jenderal Polisi Sutanto Jawa yang banyak berkeliaran di sekitar Banten atau disekitar Ciliwung itu.

 

Jadi Saprudin, asah dulu itu otak kalau ingin terus petentengan di mimbar bebas ini. Bukan hanya seperti cacing kepanasan sambil cekakakan yang tidak tentu. Buat malu saja orang Banten.

 

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad


Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*


Wassalam.


Ahmad Sudirman


http://www.dataphone.se/~ahmad

ahmad@dataphone.se

----------

 

Date: Thu, 14 Jul 2005 11:35:47 +0700 (ICT)

From: SP Saprudin im_surya_1998@yahoo.co.id

Subject: Balasan: NKRI pantang bermusuhan dengan siapapun, tapi kalau ada musuh di depan hidung pantang lari !!!!

To: Bambang HW <bambang_hw@rekayasa.co.id>, Hinokaru Hokagata albiruny@gmail.com

Cc: ahmad@dataphone.se, airlambang@radio68h.com, habearifin@yahoo.com, jakarta.newsroom@reuters.com, i.bramijn@chello.nl, indrapiliang@csis.or.id, jktpost2@cbn.net.id, koran@tempo.co.id, koransp@suarapembaruan.com

 

Assalamualaikum wr. wb.

 

Mr. Ahmad atau Teuku Ahmad atau Tuan Ahmad atau entah apa lagi sebutan yang pantas buat anda. Pangkat Jenderal sudah saya berikan kepada anda. Sudahkah petinggi GAM memberikan pangkat pengabdian atas perjuangan anda ???

 

Hasan Tiro saya kasih pangkat Jenderal Bintang Tujuh, biar tidak gampang terkena sakit kepala. Yang prajurit-prajurit GAM di lapangan saya kasih kenaikan pangkat semuanya menjadi Perwira Menengah (Kolonel). Jadi para prajurit GAM di lapangan tidak ada pangkat tamtama atau bintara, semua perwira.

 

Semua pangkat yang saya anugrahkah halal 100%, namun ada Stempel yang melekat pada pundak mereka yaitu "TERORIST".

 

Selamat atas kenaikan pangkat yang spektakuler ini. Ha..ha..ha..ha....

 

Why am i laughing ? because there is something funny. Mr. Ahmad,  are you know ? Laughing is healthy, that's for sure. It relaxes the muscles of the face and the stomach. Any way, too much laughing can give you a stomachache, and laughing is good on one condition, you need somebody to laugh with. Hmm.......laughing at yourself is common, but lauhging by yourself is something else. Hmm....mungkin anda harus pergi ke psykiater.

 

Ok selanjutnya.....semoga perjuangan anda seperti "Wish on a star, reach for the sky". I tell you, ambitions and hopes are important, giving us motivation and the fighting spirit to live up to our potentials. Namun sayang potensi anda hanya melahirkan bibit-bibit permusuhan (terorist).

 

Wassalamualaikum wr. wb.

 

SP Saprudin

 

im_surya_1998@yahoo.co.id

Jakarta, Indonesia

----------