Stavanger, 29 Juli 2005
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
MEREKA BINGUNG SEBAB BERSEKONGKOL DALAM KEDHALIMAN
Ali Al Asytar
Stavanger - NORWEGIA.
APAKAH BELUM CUKUP BUKTI TNI/POLRI
MUNAFIQ ?
"Baiklah saya tidak ingin
mengulang kembali cerita-cerita yang tentunya kamu akan menyangggahnya dengan
berbagai argumen-argumen, yang saya sendiri bingung menangkapnya, sebab arahnya
mau kemana. Selama ini perdebatan2 yang diketengahkan adalah masalah-masalah
yang tidak pernah ada solusinya. Saya memberikan argumen kepada anda, namun
anda membantahnya dengan masalah-masalah baru bukan solusi.“ (SP Saprudin, im_surya_1998@yahoo.co.id
, Thu, 28 Jul 2005 14:58:49 +0700 (ICT)
Demikian komentar SP Saprudin
terhadap tulisan Ustaz Ahmad Hakim Sudirman, dimana dia mengaku bingung untuk
menangkapnya. Dia juga mengaku tidak mengetahui kemana arah tulisan Ustaz.
Kalaulah tidak kita katakan bahwa tulisan beliau yang terjelas dan paling mudah
dipahami di medan internet ini, paling kurang termasuk tulisan yang mudah
dipahami sebagaimana tulisan-tulisan lain pada umumnya. Namun kenapa SP saprudin mengaku
bingung ?
Sesungguhnya
yang bingung macam SP Saprudin, termasuk semua orang yang bersekongkol dalam
system thaghut pancasila munafiq, kenapa ?
Sebabnya mereka telah banyak sekali melakukan kedhaliman terhadap
manusia. Baik manusia yang berasal dari
bangsa Acheh - Sumatra, West Papua, Maluku dan juga manusia yang dijauhkan
pembendaharaan dunia di Pulau Jawa itu sendiri. Semua kekayaan alam darimanapun
termasuk dari Acheh, West Papua dan Maluku yang mereka rampas dengan mendapat
legitimate dari persekongkolan "Fir'aun, Hamman, Karun dan Bal'am
blour"
Bagaimana
mungkin berdebat tentang system Thaghut dengan orang yang mempertahankan system
tersebut secara membabi buta, Bagaimana mungkin kita berdebat tentang penjajah
dengan orang orang yang bersekongkol dalam system penjajah, namun tidak pernah
mengaku sebagai penjajah. Bagaimana mungkin
kita berdebat tentang penindasan dengan orang orang yang bersekongkol dalam
proses penindasan.
Bagaimana mungkin kita berdebat
dengan orang orang munafiq, sementara mereka tidak pernah mengaku munafiq.
Bukankah justru orang munafiq yang lebih berbahaya terhadap Islam dibandingkan
golongan yang lainnya. Dalam Al Qur'an surah Al Qarah, informasi khusus tentang
kafir hanya dua ayat (QS,2:6-7) sedangkan orang munafiq sampai 13 ayat
(QS,2:8-20) dan masih dikhususkan satu surah lagi yaitu surah Al Munafiqun
(QS,63:1-8) serta masih diulang-ulang lagi diberbagai surah yang lainnya. Ini
menunjukkan justru orang-orang munafiqlah yang paling berbahaya terhadap
terhadap orang-orang beriman. "Mereka ingin menipu Allah dan orang-orang
yang beriman, padahal mereka menipu diri sendiri, namun mereka tidak
sadar" (QS 2:9)
Orang-orang munafiq tidak mengaku
melakukan kerusakan ketika mereka membuat kerusakan, tidak pernah mengaku
dhalim ketika berbuat dhalim, menganianya, mencuri, merampok, merampas,
memperkosa, menindas, membunuh dan menjajah. Kesemuanya itu malah mereka
tuduhkan kepada korban itu sendiri, betapa kejinya.
Lihatlah sepak terjang orang orang
yang bersekongkol dalam system Hindunesia penjajah, masih saja mereka menuduh
bangsa Acheh Sumatra, Papua dan Maluku yang ber salah, betapa kejinya, korban
yang disalahkan. Lihatlah kemunafikan mereka dalam proses perdamaian di Tokyo
Jepang, bagaimana mungkin mereka menangkap perwakilan Acheh - Sumatra yang sampai
sekarang masih mendekam dalam penjara di Jawa. Adakah aturan seperti itu selain
dari aturan orang-orang munafiq ?
Demikian jugalah sepak terjang
serigala-serigala haus darah (baca TNI/POLRI) yang sampai hari ini masih
mendhalimi penduduk sipil acheh, kendatipun sudah ada nota perdamaian Helsinki,
Bukankah itu munafiq namanya ? Belum
tjukup buktikah bahwa TNI/POLRI itu Munafiq ?
Di mulut mereka perdamaian, namun di Acheh mereka membunuh. Itulah sepak
terjang orang-orang munafiq.
Bukankah
lebih tepat kita katakan mereka adalah monyet-monyet tengik, bukan manusia.
Sebahagian besar dari anggota TNA terdiri dari anak orang orang Acheh yang
orang tua mereka telah dibunuh, setelah dianianya oleh basyar-basyar itu (baca
makhluk yang antythesis terhadap manusia). Mereka memahami persis cara yang
efectif untuk menuntut bela bangsa dan orang tua mereka sekalian.
Belum
jelaskah buat kalian yang masih bersekongkol dalam system Penjajah Hindunesia
Jawa itu, kenapa kalian bingung untuk memahami tulisan-tulisan yang demikian
jelas tentang kedhaliman orang-orang yang bersekongkol dalam system Thaghut
Pancasila yang Munafiq itu ? Mereka jadi bingung tak mampu memahami kebenaran
disebabkan mereka tidak termasuk orang-orang yang beriman. Kkendatipun diantara
mereka ada yang pintar namun tidak ada artinya tanpa dibarengi keteguhan iman.
Hal ini disebabkan mereka tidak suci hatinya/tidak benar aqidahnya, sehingga
mereka tidak mampu menangkap apa yang dimaksudkan Allah dalam Al Qur'an
(QS,56:79)
Billahi fi sabililhaq
Ali
Al Asytar Acheh
alasytar_acheh@yahoo.com
Stavanger, Norwegia.
----------