Stockholm, 1 Agustus 2005

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Assalamu'alaikum wr wbr.


PROLETAR DENGAN GELIATAN AIDIT-NYA COBA ACUNGKAN PEMUKUL SAPU JERAMI MADE IN LENIN

Ahmad Sudirman

Stockholm - SWEDIA.



SAMBIL MENGGELIAT-GELIAT GAYA DN AIDIT, ITU PROLETAR TUKANG BECAK MENCOBA ACUNGKAN PEMUKUL SAPU JERAMI MADE IN LENIN

 

“Bismillah, Dajal Ahmad Sudirman, Setelah kebohonganmu terkuak, Kini engkau mengaku bukan GAM. Tidak turut campur dalam masalah Acheh Karena tidak ada hubungan dengan secara vertikal dengan YM Hasan Tiro. Aki Ahmad Sudirman, Ketemukan dulu gigi palsumu.

Beristifghfarlah, Tidak mungkin dengan menebar kebohongan engkau memperoleh kemuliaan. Tentang MP dan MB GAM Mana mungkin disamakan dengan GAM MP dan MB GAM adalah GAM bohongan. Sehingga dengan mudah dihancurkan.” (Kang becak, kbecak@yahoo.com , 1 augusti 2005 03:38:45)

 

Baiklah proletar tukang becak di Tokyo, Jepang.

 

Proletar tukang becak pengembek DN Aidit dan adiknya, Sobron Aidit. Penyebar sosialisme-proletariat Marxisme-nya Lenin, dengan kaki menjulur, dan tangan mengacung-acungkan pemukul sapu jerami buatan Lenin, mulut berceloteh. Meniupkan jampe-jampe puisi model DN Aidit dan Sobron Aidit, mendelik-delik, sehingga bijinya hampir keluar, kelihatan warna menyala merahnya, diiringi bunyi nafas yang terengah-engah. Terdengarlah getaran suara serak yang keluar melalui tenggorokannya, yang terputus-putus, kurang jelas: ”Dajal Ahmad Sudirman, Setelah kebohonganmu terkuak, Kini engkau mengaku bukan GAM. Tidak turut campur dalam masalah Acheh Karena tidak ada hubungan dengan secara vertikal dengan YM Hasan Tiro.”

 

Proletar, kalau yang namanya orang yang tidak ada kemampuan untuk menampilkan fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum tentang dimasukkannya tanah wilayah Acheh kedalam wilayah RI-Jawa-Yogya, maka orang itu, modelnya proletar tukang becak penyebar sosialisme-proletariat Marxisme-nya Lenin. Mengapa ?

 

Karena, kalau proletar tukang becak menyatakan: ”Setelah kebohonganmu terkuak, Kini engkau mengaku bukan GAM.”.

 

Nah, itu yang dijadikan dasar argumentasi oleh proletar tukang becak, menunjukkan betapa dangkal dan piciknya pengetahuan proletar tukang becak, yang menyangkut jalur proses pertumbuhan dan perkembangan RI dihubungkan dengan Acheh, Maluku Selatan dan Papua Barat.

 

Kalau yang namanya proleter tukang becak pengagum DN Aidit dan adiknya mengatakan bohong kepada Ahmad Sudirman, itu sama saja dengan membukakan kedok kebudekannya sendiri. Mengapa ?

 

Karena, sudah jelas itu proletar tukang becak sendiri tidak mampu untuk menampilkan fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum tentang dimasukkannya wilayah teritorial Acheh kedalam wilayah teritorial RI-Jawa-Yogya. Bahkan sampai detik ini, tidak pernah itu proletar tukang becak pengembek DN Aidit dan adiknya, Sobron Aidit ini, melambungkan fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum tentang Acheh dihubungkan dengan RI-Jawa-Yogya.

 

Jadi, siapa sebenarnya yang bohong, apakah itu proletar tukang becak pengembek DN Aidit dengan gaya Lenin-nya ataukah Ahmad Sudirman yang telah menjelaskan secara detil fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum tentang dianeksasinya wilayah tanah Acheh oleh pihak RIS dan RI-Jawa-Yogya-nya mbah Soekarno ?.

 

Dan dari sejak awal, di mimbar bebas ini, Ahmad Sudirman sudah menyatakan, bahwa mendukung dan menyokong penuh perjuangan bangsa Acheh dibawah pimpinan Wali Negara Teungku Hasan Muhammad di Tiro, untuk menentukan nasib sendiri bebas dari pengaruh kekuasaan penganeksasi RI. Dan Ahmad Sudirman bukan GAM. Wali Negara Pemerintah Negara Acheh mengetahui bahwa Ahmad Sudirman bukan GAM, melainkan mendukung dan menyokong penuh perjuangan bangsa Acheh, dengan didasarkan pada dasar hukum internasional Pernyataan Umum Hak Hak Asasi Manusia.

 

Sedangkan mantan Presiden Martti Ahitsaari saja, yang bangsa Finlandia itu, mendukung dan menyokong sekaligus menjadikan dirinya sebagai fasilitator untuk terlaksananya perundingan PNA-RI di Helsinki.

 

Kalau seseorang menyatakan mendukung dan menyokong perjuangan bangsa Acheh dibawah pimpinan Wali Negara Teungku Hasan Muhammad di Tiro, itu bukan berarti orang itu otomatis ASNLF atau GAM. Lihat saja itu Martti Ahtisaari, ia bukan ASNLF atau GAM.

 

Jadi jelas, hak setiap orang untuk mendukung dan menyokong perjuangan bangsa Acheh yang sedang berjuang untuk menentukan nasib sendiri, yang dijamin oleh dasar hukum internasional Pernyataan Umum Hak Hak Asasi Manusia.

 

Dan dengan dasar hukum internasional Pernyataan Umum Hak Hak Asasi Manusia inilah Ahmad Sudirman tidak melakukan kebohongan. Semuanya sudah jelas, tertulis hitam diatas putih, tersimpan dengan rapi, apa yang dituliskan Ahmad Sudirman. Dan setiap orang di dunia bisa membacanya kembali, karena tersimpan dan terjaga di http://www.dataphone.se/~ahmad/opini.htm .

 

Kemudian, kalian proletar tukang becak mengakui: ”Tentang MP dan MB GAM. Mana mungkin disamakan dengan GAM. MP dan MB GAM adalah GAM bohongan. Sehingga dengan mudah dihancurkan.”

 

Nah, kalian proletar tukang becak telah menyatakan bahwa ”MP dan MB GAM adalah GAM bohongan. Sehingga dengan mudah dihancurkan.”.

 

Kalau kalian proletar tukang becak sudah menyatakan seperti itu, berarti kalian seharusnya sudah bisa memahami dan mengerti apa yang dituliskan oleh saudara Omar Puteh dari Stavanger Norwegia itu ?

 

Tetapi, kenyataannya, tidak. Malahan justru menunjukkan jari telunjuk rombeng kalian ke arah Ahmad Sudirman: ”Engkau dan Omar bersekutu dalam poros kekuasaan Omar mengusahakahan agar engkau diberi gelar kehormatan Teungku Ahmad Sudirman. Tetapi bagi GAM, Engkau lebih cocok di panggil tengkulak Ahmad Sudirman.”

 

Itu Ahmad Sudirman tidak bertujuan untuk mencari kekuasaan dan penghormatan. Di mimbar bebas ini telah berpuluh kali, Ahmad Sudirman menyatakan, bahwa tujuan Ahmad Sudirman bukan untuk mencari kekuasaan dan penghormatan, melainkan untuk mencari keridhaan Allah SWT.

 

Kalau itu saudara Omar Puteh menyatakan akan mengusahakan pemberian gelar ”Teungku” bagi Ahmad Sudirman, itu adalah hak Omar Puteh, sebagai bangsa Acheh, tetapi bukan karena Ahmad Sudirman gila kehormatan. Semua gelar dan kehormatan tidak diperlukan oleh Ahmad Sudirman. Yang dicari Ahmad Sudirman adalah keridhaan Allah SWT. Titik.

 

Soal perdamaian, itu dari sejak awal Ahmad Sudirman menginginkan adanya perdamaian yang adil, jujur dan bijaksana di Acheh. Bahkan Ahmad Sudirman pernah mendukung dan menyuarakan referendum di Acheh untuk menentukan sikap dari seluruh bangsa Acheh, apakah mau bergabung dengan RI atau merdeka. Sebagaimana referendum yang dilakukan oleh bangsa Timor di Timor Timur. Yang kesemuanya melalui jalur politis yang aman, damai, bebas dan rahasia.

 

Nah, sekarang setelah disepakati hasil perundingan Helsinki pada 17 Juli 2005 untuk mencapai perdamaian menyeluruh di Acheh, melalui berdirinya self-government Acheh, maka Ahmad Sudirman menyokong dan mendukung hasil kesepakatan Helsinki 17 Juli 2005 itu.

 

Jadi, dimana letaknya, dan apakah alasannya yang dijadikan argumentasi oleh proletar tukang becak ketika menuliskan: ”Sebagai imbalan, Kau caci maki perdamaian yang telah diciptakan”

 

Ahmad Sudirman tidak mencaci maki perdamaian, bahkan Ahmad Sudirman menentang kepada siapapun yang ingin menggagalkan hasil kesepakatan Helsinki 2005 ini, dan menentang kepada siapapun yang ingin menggagalkan penandatanganan MoU pada 15 Agustus 2005 yang akan datang.

 

Jadi, tidak logis dan tidak ada dasarnya yang kuat kalau proletar tukang becak menyatakan bahwa Ahmad Sudirman mencaci maki perdamaian yang diciptakan.

 

Kemudian, kalau Ahmad Sudirman menjelaskan di mimbar bebas ini, apa itu self-government, apa itu arti dalam negara kesatuan dan konstitusi RI dihubungkan dengan MoU Helsinki 15 Agustus 2005, keuntungan-keuntungan yang dicapai pihak ASNLF atau GAM dalam perundingan Helsinki, maka itu artinya bukan mementahkan perdamaian, sebagaimana yang kalian tuduhkan: ”Dengan menuang perasaan kebencian. Dan tertawalah poros dajal Apabila perdamaian dapat dimentahkan.” Melainkan itu merupakan suatu penjelasan yang didasarkan pada poin-poin utama yang telah disepakati dan yang telah dinyatakan oleh Presiden Martti Ahtisaari dalam konferensi pers-nya 17 Juli 2005 di Helsinki.

 

Jadi, proletar tukang becak, kalau dalam jampe puisi kalian yang akan datang ingin terus menghembuskan jampe-jampe sosialisme-proletariat Marxisme-nya Lenin kehadapan Ahmad Sudirman, maka terlebih dahulu kalian itu harus mengerti dan memahami dulu apa yang Ahmad sudirman tulis, dan fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum yang dijadikan sandaran Ahmad Sudirman. Bukan hanya bercuap seenak udel sendiri.

 

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad


Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*


Wassalam.


Ahmad Sudirman


http://www.dataphone.se/~ahmad

ahmad@dataphone.se

----------

 

From: Kang becak kbecak@yahoo.com

Date: 1 augusti 2005 03:38:45

To: Ahmad Sudirman ahmad_sudirman@hotmail.com

Subject: Dajal Ahmad Sudirman Mengaku Bukan GAM ?

 

Bismillah,

Dajal Ahmad Sudirman,

Setelah kebohonganmu terkuak,

Kini engkau mengaku bukan GAM.

Tidak turut campur dalam masalah Acheh

Karena tidak ada hubungan dengan secara vertikal dengan YM Hasan Tiro.

 

Aki Ahmad Sudirman,

Ketemukan dulu gigi palsumu.

Beristifghfarlah,

Tidak mungkin dengan menebar kebohongan engkau memperoleh kemuliaan.

 

Tentang MP dan MB GAM

Mana mungkin disamakan dengan GAM

MP dan MB GAM adalah GAM bohongan.

Sehingga dengan mudah dihancurkan.

 

Engkau dan Omar bersekutu dalam poros kekuasaan

Omar mengusahakahan agar engkau diberi gelar kehormatan

Teungku Ahmad Sudirman.

Tetapi bagi GAM,

Engkau lebih cocok di panggil tengkulak Ahmad Sudirman.

 

Sebagai imbalan,

Kau caci maki perdamaian yang telah diciptakan

Dengan menuang perasaan kebencian.

Dan tertawalah poros dajal

Apabila perdamaian dapat dimentahkan.

 

Biasakan selesai belajar membaca hamdallah:

Alhamdulillah.

 

 

Kang becak

 

kbecak@yahoo.com

Tokyo, Jepang

----------