Stockholm, 8 Agustus 2005
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
SAPRUDIN BICARA MORAL ISLAM, TETAPI TUBUH PENUH DILUMPURI
SISTEM THAGHUT PANCASILA
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.
SURYA
PASAI SAPRUDIN BICARA MORAL ISLAM, TETAPI TUBUH BERGELIMANG DALAM SISTEM
THAGHUT PANCASILA YANG GERSANG DARI NUR ISLAM
"Ahmad,
boleh saya berargumen : Kejahatan sosial timbul disebabkan oleh kejatuhan
moral, kalau nilai-nilau moral telah menjadi kurang dan kalau kepatuhan
standar2 disiplin agama telah dihancurkan, maka akan lahirlah pribadi-pribadi
badut berbibir tebal model Ahmad Sudirman. Konsepsi moral Islam mengandung dua
dimensi, disatu segi menekan segala bentuk kejahatan dan disisi lain menghasung
perbuatan ma'ruf. Bila masyarakat telah dapat mewujudkan hal ini, maka Allah
memberi predikat sebagai "Khaira Ummah". Moral Islam melahirkan Ihsan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan manusia meliputi fase hidup, yaitu : sosial, politik, ekonomi,
seni, ilmu dan teknologi sebagai produk cipta, karsa dan karya manusia yang
diistilahkan dengan sebutan kebudayaan. Kebudayaan Islam akan melahirkan suatu
tatanan masyarakat yang damai dan sejahtera. Islam bukan hanya sekedar agama
peribadatan, Islam mengajarkan suatu sistem kebudayaan lengkap. Dengan
demikian, transpormasi Islam kedalam kehidupan ada dua aspek : satu sisi
mengatur hubungan secara vertikal kepada Allah, disisi lain membangun hubungan
horizontal terhadap sesamanya." (SP Saprudin, im_surya_1998@yahoo.co.id , Mon, 8 Aug
2005 09:33:09 +0700 (ICT))
"Gambaran
Ustad Ahmad Sudirman yang ilmunya mumpuni, tapi tidak becus mentranspormasikan
ilmunya untuk diri sendiri ." (SP Saprudin, im_surya_1998@yahoo.co.id , Mon, 8 Aug
2005 11:06:21 +0700 (ICT))
Baiklah
Saprudin di Jakarta, Indonesia.
Membaca
apa yang digoreskan Saprudin tentang moral yang dikaitkan dengan agama,
ternyata banyak lobang-lobang sepanjang cerita moral yang dilambungkannya.
Saprudin
menyorot moral dari sudut agama dalam hal ini Islam, dan menyimpulkannya bahwa
kejahatan sosial timbul disebabkan oleh kejatuhan moral yang disebabkan telah
berkurang dan telah dihancurkannya kepatuhan pada standar standar didiplin
agama.
Dari
apa yang disimpulkan Saprudin itu, ternyata tidak didasarkan pada apa yang
telah dicontohkan Rasulullah saw ketika membangun dan menjalankan roda-roda
Daulah Islamiyah pertama di Yatsrib dengan dasar hukum dan aturan-aturan
negara-nya yang mengacu kepada sumber hukum yang diturunkan Allah SWT.
Kalau
melihat kedalam negara sekuler pancasila RI, maka terbongkarlah bahwa acuan dasar
hukum yang dijadikan sebagai pondasi untuk tegaknya keadilan, kejujuran, hukum
ternyata bukan diacukan kepada sumber hukum yang telah diturunkan Allah SWT dan
dicontohkan Rasulullah saw.
Kenyataan
yang ada di negara sekuler pancasila RI adalah agama hanya sebagai simbol yang
menjadi suatu hal yang rutin saja. Artinya, agama hanya merupakan sebagai baju
atau sepatu saja. Bukan merupakan sebagai suatu kesadaran yang ditunjang oleh
dasar pondasi hukum negara yang mengacu kepada sumber hukum yang telah diturunkan
Allah SWT dan yang dicontohkan Rasulullah saw.
Berbeda
dengan apa yang telah dicontohkan Rasulullah saw ketika membangun dan
menjalankan Daulah Islamiyah pertama di Yatsrib. Dimana Islam benar-benar
dijalankan secara menyeluruh dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat,
pemerintah dan negara. Pembinaan pribadi yang dimulai dengan pembinaan tauhid
dan aqidah yang akan dijadikan sebagai pondasi guna membangun masyarakat yang
mengisi Daulah Islamiyah pertama di Yatsrib. Dengan telah tegak dan mantapnya
tauhid dan aqidah inilah baru berdiri dan berjalan daulah yang akan menaungi,
melindungi dan mengembangkan Islam secara menyeluruh.
Sedangkan
di negara sekuler pancasila RI, dimana hukum-hukum yang telah diturunkan Allah
SWT dan dicontohkan Rasulullah saw hanyalah merupakan hukum-hukum yang berada
diluar hukum-hukum yang dipakai dan diterapkan dalam negara.
Lahirnya
moral di negara sekuler pancasila RI sejajar dengan berjalannya aturan, hukum, undang-undang yang dipakai dan
dijalankan di negara sekuler pancasila RI. Tindakan kejahatan yang tumbuh dan
berkembang di negara sekuler pancasila RI lebih banyak diakibatkan oleh pondasi
hukum yang rapuh, pelaksanaan hukum yang menyimpang, dan pelaksana hukum yang
tidak berdiri diatas keadilan dan kejujuran.
Yang
dimaksud hukum yang rapuh disini adalah apabila dasar hukum yang dipakai tidak
mengacu kepada apa yang telah diturunkan Allah SWT dan dicontohkan Rasulullah
saw. Konsekuensi dari ketidak adaan hubungan hukum yang dibuat dengan acuan
dasar hukum yang diturunkan Allah SWT dan dicontohkan Rasulullah saw inilah
yang menyebabkan pondasi hukum yang dibuat dan ditetapkan di negara sekuler
pancasila RI menjadi rapuh.
Kemudian,
timbulnya pelaksanaan hukum yang menyimpang, itu sejajar dengan tidak adanya
rasa tanggung jawab baik kepada lembaga hukum maupun kehadapan Allah SWT.
Karena memang sangsi hukum terhadap penyimpangan pelaksanaan hukum tidak
dikaitkan dan tidak diacukan kepada sangsi hukum yang akan dijatuhkan Allah
SWT, bukan hanya ketika masih hidup di dunia, melainkan ketika hidup setelah
mati. Karena itu, penyelewengan dalam pelaksanaan hukum di negara sekuler
pancasila RI adalah masalah yang dianggap lumrah dan wajar. Nah, disinilah
persoalannya. Mereka mengaku orang Islam.
Tetapi karena acuan hukum yang dipakai di negara sekuler pancasila RI bukan
acuan hukum yang diturunkan Allah SWT dan dicontohkan Rasulullah saw, maka
Islam yang dianutnya itu tidak mempunyai pengaruh apapun atas pelaksanaan
hukum. Islam hanyalah dianggap sebagai sesuatu yang rutin saja. Islam tidak
dijalankan sebagai suatu kesadaran.
Seterusnya, penyimpangan dalam
pelaksanaan hukum di negara sekuler pancasila RI erat hubungannya dengan para
pelaksana hukum itu sendiri. Karena pondasi hukum yang dipakai di negara
sekuler pancasila RI tidak diacukan kepada sumber hukum yang diturunkan Allah
SWT dan dicontohkan Rasulullah saw, maka dasar hukum yang dibuat dan dijalankan
di negara sekuler pancasila RI tidak mempengaruhi kepada keyakinan atau aqidah
dan ketauhidan seseorang. Akibatnya nilai-nilai Islam yang seharusnya muncul
dan tumbuh dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, pemerintah dan
negara, ternyata tertutup oleh munculnya nilai-nilai yang gersang dari siraman
nur yang dipancarkan Allah SWT dan nilai-nilai yang dicontohkan Rasulullah saw.
Nah sekarang, dengan tertutupnya
nilai-nilai yang dipancarkan Allah SWT dan nilai-nilai yang dicontohkan
Rasulullah saw dalam kehidupan individu, keluarga, masyarakat, pemerintah dan
negara, maka gersanglah kehidupan yang ada dalam negara sekuler pancasila RI
dari siraman nur Ilahi dan siraman nilai-nilai yang dicontohkan Rasulullah saw.
Inilah akibat daripada pengaruh
pemisahan hukum-hukum yang telah diturunkan Allah SWT dan dicontohkan
Rasulullah saw dari hukum-hukum yang dipakai dan dijalankan di negara sekuler
pancasila RI.
Jadi, bagaimana mungkin seseorang
berbicara masalah nilai, moral, norma, aturan tentang Islam, kalau dalam
realitanya di negara sekuler pancasila RI tidak menjadikan sumber hukum yang
diturunkan Allah SWT dan yang dicontohkan Rasulullah saw sebagai acuan dasar
hukum yang dipakai di negara sekuler pancasila RI.
Bagaimana mungkin nilai, moral,
norma, aturan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kalau wadah yang
dipakai untuk penerapan nilai, moral, norma, aturan itu tidak memungkinkan
tumbuh dan berkembangnya nilai, moral, norma, aturan menurut Islam.
Dan bagaimana mungkin muncul
masalah sosial, politik, ekonomi, seni, ilmu dan teknologi yang bernafaskan
Islam, kalau lingkungan yang dijadikan naungan berjalannya sosial, politik,
ekonomi, seni, ilmu dan teknologi tidak memungkinkan tumbuh dan berkembangan
masalah sosial, politik, ekonomi, seni, ilmu dan teknologi yang bernafaskan
Islam.
Oleh karena itu tidak bisa
disalahkan Islam, apabila orang-orang di negara sekuler pancasila RI melakukan
tindakan kejahatan yang menyimpang dari apa yang telah digariskan Islam.
Melainkan sebaliknya, salahkan acuan sumber hukum yang dipakai di negara
sekuler pancasila, yaitu acuan sumber hukum pancasila dengan jabaran-jabaran dasar
hukum kebawahnya.
Selanjutnya, kalau Ahmad Sudirman
membahas masalah hukum yang rapuh karena tidak mengacu kepada sumber hukum yang
telah diturunkan Allah SWT dan yang dicontohkan Rasulullah saw, lalu tentang
penyimpangan pelaksanaan hukum, dan masalah pelaksana hukum yang menyeleweng.
Itu bukan merupakan usaha provokasi dan fitnah.
Juga kalau Ahmad Sudirman membahas
dan mebeberkan masalah akar utama timbulnya konflik di Acheh, Maluku Selatan
dan Papua Barat dihubungkan dengan jalur proses pertumbuhan dan perkembangan
Negara RI, maka itu bukan merupakan usaha provokasi, fitnah, mengadu domba dan
menimbulkan permusuhan. Melainkan suatu usaha untuk memberikan penjelasan yang
jujur, adil berdasarkan fakta, bukti, sejarah dan dasar hukum.
Begitu juga, tentang adanya
pertentangan dikalangan kelompok-kelompok pengikut kaum wahhabi atau salafi
Saudi, baik yang ada di Saudi ataupun yang ada di negara sekuler pancasila RI.
Itu semuanya merupakan fakta, bukti, sejarah yang bisa diuji kebenarannya. Jadi
bukan suatu usaha provokasi, fitnah, adu domba dan permusuhan.
Justru, kalau kalau memang fakta,
bukti, sejarah yang ditampilkan Ahmad Sudirman bisa disanggah, maka
dipersilahkan untuk menyanggah dan membantahnya. Bukan hanya sekedar
melambungkan tuduhan, itu provokasi, fitnah, adu domba dan permusuhan.
Terakhir, kalau Saprudin
menyatakan bahwa Ahmad Sudirman yang ilmunya mumpuni, tapi tidak becus
mentranspormasikan ilmunya untuk diri sendiri. Ya, itu hak kalian Saprudin. Tetapi
yang jelas, menurut fakta, bukti yang ada adalah justru Saprudin yang hanya mau
saja dijejali dengan mitos yang dilambungkan pihak mbah Soekarno tentang
masalah Acheh, Maluku Selatan dan Papua Barat.
Justru
orang-orang yang hanya menelan begitu saja mitos yang dilambungkan mbah
Soekarno dan para penerusnya tentang Acheh, Maluku Selatan dan Papua Barat,
tanpa menyaring, menggali, menganalisa dan menyimpulkan dengan memakai fakta,
bukti, sejarah dan dasar hukum tentang jalur proses pertumbuhan dan
perkembangan RI yang dihubungkan dengan Acheh, Maluku Selatan dan Papua Barat
itulah yang dinamakan orang budek, buta, dan otak kosong alias otak udang.
Bagi
yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu
untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang
Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di
HP http://www.dataphone.se/~ahmad
Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan
dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*
Wassalam.
Ahmad Sudirman
http://www.dataphone.se/~ahmad
----------
Date:
Mon, 8 Aug 2005 09:33:09 +0700 (ICT)
From:
SP Saprudin im_surya_1998@yahoo.co.id
Subject:
AHMAD SUDIRMAN TIDAK PUNYA PIJAKAN YANG JELAS
To:
Ahmad Sudirman ahmad@dataphone.se
Cc:
H4D! <hadifm@cbn.net.id>, muba zir <mbzr00@yahoo.com>, Che Guevara
<CheLives@gmail.com>, Pos Bali <balipost@indo.net.id>,
bambang_hw@re.rekayasa.co.id, bsatya@t-online.de,
banjar@centrin.net.id, beriakuarti@hotmail.com, ben21@cbn.net.id, bbuana@rad.net.id, ahmadsudirman_gam@yahoo.se, Acheh Merdeka
<achehmerdeka@yahoo.com>, aic_report@yahoo.com,
asudirman@yahoo.co.uk, afdalgama@hotmail.com, ahmedjpr@yahoo.com,
abdul.muin@conocophillips.com, agungdh@emirates.net.ae,
Agus.Renggana@kpc.co.id, azis@ksei.co.id,
kabayan555@yahoo.com, Habe Arifin
<habearifin@yahoo.com>, airlambang@radio68h.com,
bambang_hw@rekayasa.co.id
Assalamualaikum
wr. wb.
Mr.
Ahmad how are you today ? You look rather pale..he..he..he..what's up ? Are you
on a diet ? He..he...he...You might have some worms, you know ??? Don't feel
offended, if you have worms, that means that your hygiene is not up to the
standard. He..he..he....
Ahmad nyambung lagi nih omongan
gue. Ahmad kacian deh lu, tambah tua tambah goblok !!! Emang gak enak ya jadi orang
buangan, idup di negeri orang. Koar-koar, sampai jidat jadi botak. Ingat Mad
anak dan isterimu. Bukankah kata Allah dalam salah satu firmannya : "Hai
orang2 beriman jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka".
Ahmad, emang kamu itu pandai dalam
bersilat lidah. Namun sayang kehebatanmu tidak disertai keseimbangan moral dan
bahkan menunjukkan martabat dan kemanusiaan diri seorang Ahmad Sudirman sangat
rendah dan hina lebih rendah dan hina daripada babi. Ahmad, jika nilai-nilai
moral dan kemanusian telah diabaikan, maka lahirlah apa yang disebut dengan New
Morality yang beciri khas serba bebas dan kacau seperti yang Ahmad Sudirman
perlihatkan.
Ahmad, boleh saya berargumen :
Kejahatan sosial timbul disebabkan oleh kejatuhan moral, kalau nilai-nilau moral
telah menjadi kurang dan kalau kepatuhan standar2 disiplin agama telah
dihancurkan, maka akan lahirlah pribadi-pribadi badut berbibir tebal model
Ahmad Sudirman.
Ahmad, hanya satu dasar moral yang
mantap, yaitu moral yang diajarkan oleh Islam. Moral yang diajarkan oleh Islam
adalah moral yang menegakkan hukum Tuhan dalam simpang siur persoalan dunia,
yang telah dipercayakan Tuhan kepada manusia untuk mengurusnya, mengadakan dan
mempertahankan kondisi, dimana perdamaian, keadilan dan ketinggian budi dapat
berkembang, menekan dan menghapuskan kejahatan dan kekacauan dalam segala
bentuknya.
Konsepsi moral Islam mengandung
dua dimensi, disatu segi menekan segala bentuk kejahatan dan disisi lain
menghasung perbuatan ma'ruf. Bila masyarakat telah dapat mewujudkan hal ini,
maka Allah memberi predikat sebagai "Khaira Ummah".
Moral Islam melahirkan Ihsan dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan manusia meliputi fase hidup, yaitu :
sosial, politik, ekonomi, seni, ilmu dan teknologi sebagai produk cipta, karsa
dan karya manusia yang diistilahkan dengan sebutan kebudayaan. Kebudayaan Islam
akan melahirkan suatu tatanan masyarakat yang damai dan sejahtera. Islam bukan
hanya sekedar agama peribadatan, Islam mengajarkan suatu sistem kebudayaan
lengkap.
Dengan demikian, transpormasi
Islam kedalam kehidupan ada dua aspek : satu sisi mengatur hubungan secara
vertikal kepada Allah, disisi lain membangun hubungan horizontal terhadap
sesamanya.
Nah, berbagia problem yang melanda
Indonesia, kamu (Ahmad) yang mengaku berpijak di atas nur Islam seharusnya
memberikan alternatif respon dan bimbingan, mengingat doktrin ajaran Islam
bersifat rasional dan universial.
Namun apa yang kamu lakukan,
betul-betul jauh dari Nur Islam. Yang kamu munculkan dari argumen-argumen kamu
adalah bermuatan provokasi, fitnah, adu domba dan permusuhan. Berdasarkan dalil
yang mana yang kamu pegang Ahmad ?????
Kasihan deh lu Ahmad !!
Wassalamualaikum wr. wb.
Saprudin
im_surya_1998@yahoo.co.id
Jakarta,
Indonesia
----------
Date:
Mon, 8 Aug 2005 11:06:21 +0700 (ICT)
From:
SP Saprudin im_surya_1998@yahoo.co.id
Subject:
Ahmad, tengoklah diri sendiri, acapkali kamu lupa itu !!!
To:
SP Saprudin <im_surya_1998@yahoo.co.id>, Ahmad Sudirman ahmad@dataphone.se Cc: H4D!
<hadifm@cbn.net.id>, muba zir <mbzr00@yahoo.com>, Che Guevara
<CheLives@gmail.com>, Pos Bali <balipost@indo.net.id>,
bambang_hw@re.rekayasa.co.id, bsatya@t-online.de, banjar@centrin.net.id,
beriakuarti@hotmail.com, ben21@cbn.net.id, bbuana@rad.net.id, ahmadsudirman_gam@yahoo.se, Acheh Merdeka
<achehmerdeka@yahoo.com>, aic_report@yahoo.com,
asudirman@yahoo.co.uk, afdalgama@hotmail.com, ahmedjpr@yahoo.com,
abdul.muin@conocophillips.com, agungdh@emirates.net.ae,
Agus.Renggana@kpc.co.id, azis@ksei.co.id,
kabayan555@yahoo.com, Habe Arifin
<habearifin@yahoo.com>, airlambang@radio68h.com,
bambang_hw@rekayasa.co.id
Assalamualaikum
wr. wb.
Mr.
Ahmad itu ibarat seorang Ustadz yang kesohor dan disegani di tengah masyarakat.
Seorang ustad yang mengajak kepada kebaikan dan
melarang kepada kejahatan.
Suatu hari Ustad Ahmad ini dalam perjalanan menuju
rumahnya. Di tengah hari yang terik dan panas, Ustad Ahmad dalam perjalanannya
mencari tempat mengaso untuk beristirahat sejenak. Sudah tengok kiri kanan,
Ustad Ahmad menemukan pohon kelapa yang banyak buahnya dan teduh serta tidak
begitu tinggi. Di bawah pohon kelapa Ustad Ahmad menggelarkan sarungnya yang
sudah bau apek untuk alas duduk. Sambil berguman "Alhamdulillah......saya
mengaso dulu sejenak untuk menghilangkan penat dan haus". Tak berapa lama
kemudian Ustad Ahmad duduk di bawah pohon kelapa yang teduh, tiba-tiba angin
kencang datang. Sambil duduk di bawah pohon Ustad Ahmad berujar "Ya Allah
betapa besar nikmatmu,hamba yang lagi kepanasan dan kehausan kau datangkan agin
yang menyegarkan". Selang dia berujar begitu, tiba-tiba buah kelapa jatuh
menimpa kakinya. Tak ayal lagi itu Ustad Ahmad dengan spontan teriak
"Kurang ajar, sontoloyo....baru aja mengaso, kaki ketiban kelapa".
Sambil bibir menyeringai menahan sakit karena kakinya tertimpa buah kelapa.
(Lho Ustad ini gimana sih,
bukannya istighfar, malah sumpah serapah yang keluar) Untung buah kelapa gak
nimpa kepalanya hanya menimpa kaki, coba kalau nimpa kepala urusannya jadi
berabe, bisa koit.
Nah itulah gambaran Ustad Ahmad
Sudirman yang ilmunya mumpuni, tapi tidak becus mentranspormasikan ilmunya
untuk diri sendirii.
Wassalamualaikum wr. wb.
Saprudin
im_surya_1998@yahoo.co.id
Jakarta,
Indonesia
----------