Stockholm, 27 September 2005
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
SAPRUDIN, ITU KELOMPOK UNITARIS JAWA SOEKARNO CS DENGAN
RI-JAWA-YOGYA-NYA YANG MENERUSKAN PENGANEKSASIAN
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.
SURYA
PASAI SAPRUDIN, ITU KELOMPOK UNITARIS JAWA SOEKARNO CS DENGAN RI-JAWA-YOGYA-NYA
YANG MENERUSKAN PENGANEKSASIAN
"Pak
Ahmad, seumpamanya Pemerintah R.I. memberikan kemerdekaan kepada Aceh, Maluku
Selatan dan Papu, apa yang akan Pak Ahmad Sudirman lakukan. Pak Ahmad, negara Indonesia yang berdiri sekarang ini bukan
prakarsa dan ambisi seorang diri yang bernama Soekarno. Coba tarik ulur ke belakang
tanggal 28 Oktober 1928, dimana elemen-elemen masyarakat yang dipelopori oleh
para pemuda dari berbagai suku dan daerah telah mengikrarkan satu tujuan bulat
yaitu Indonesia. Jadi benih-benih rasa persatuan dan kesatu sebagai salah satu
berdirinya negara kesatuan sudah ada sekitar tahun 1928. Hanya saja klimaksnya
tanggal 17 Agustus 1945 untuk memproklamirkan negara Republik Indonesia." (SP Saprudin, im_surya_1998@yahoo.co.id , Tue, 27 Sep
2005 13:35:28 +0700 (ICT))
Baiklah
Surya Pasai Saprudin di Jakarta, Indonesia.
Sekarang
ini bangsa Papua Barat, Maluku Selatan dan Acheh sedang memperjuangkan
penentuan nasibnya sendiri atas tanah wilayah yang dicaplok Soekarno melalui
mulut RI-Jawa-Yogya-nya. Jadi, kalau pihak RI memberikan kemerdekaan kepada
bangsa Acheh, Papua Barat dan Maluku Selatan, itu adalah hak mereka. Ahmad
Sudirman bersyukur ke khadirat Allah SWT apabila bangsa Acheh, Papua Barat dan
Maluku Selatan mendapatkan kembali tanah wilayahnya yang dicaplok mbah Soekarno
penipu licik dari RI-Jawa-Yogya. Ahmad Sudirman tidak ada keperluan dengan
tanah wilayah Acheh, Maluku Selatan dan Papua Barat. Tetapi Ahmad Sudirman mendukung penuh perjuangan bangsa Acheh, Papua
Barat dan Maluku Selatan untuk mendapatkan kembali tanah wilayahnya yang
dicaplok Soekarno dengan RI-Jawa-Yogya-nya.
Kemudian,
itu soal 28 Oktober 1928, itu hanyalah sekedar pernyataan dari mayoritas
kelompok PNI-nya Soekarno yang sebenarnya bukan merupakan landasan hukum untuk
dijadikan dasar pencaplokan wilayah-wilayah yang ada diluar wilayah de-facto
dan de-jure RI-Jawa-Yogya yang dilakukannya 22 tahun kemudian.
Begitu
juga soal dengan Perhimpunan orang-orang yang berasal dari Jawa dan Sumatra,
yang ada di Belanda, itu tidak menjadi dasar hukum yang mengikat untuk
dijadikan alasan oleh Soekarno untuk melakukan penelanan Negara/Daerah yang
telah berdiri sendiri yang berada diluar wilayah de-facto dan de-jure
RI-Jawa-Yogya.
Selanjutnya,
kalau pihak kelompok unitaris Jawa dibawah Soekarno cs ini mau melihat sejarah,
fakta, dan bukti yang ada, maka seharusnya tidak akan terjadi itu penelanan dan
pencaplokan Negara/Daerah yang ada diluar wilayah de-facto dan de-jure
RI-Jawa-Yogya yang telah tergabung dibawah Negara yang bersistem federasi RIS yang
telah diakui dan diserahi kedaulatannya.
Ini
kan karena memang kebijakan politik ekspansi Soekarno cs dari kelompok unitaris
Jawa dengan RI-Jawa-Yogya-nya yang serakah untuk mencaplok semua Negara/Dearah,
ditambah Acheh, maluku Selatan, dan Papua Barat, yang ada diluar wilayah
de-facto dan de-jure RI-Jawa-Yogya.
Disinilah persoalan dan akar
masalahnya.
Dan memang itu Soekarno cs dengan
kelompok unitaris Jawa-nya tidak mengeluarkan peluru untuk menelan 15
Negara/Daerah Bagian RIS ini, karena memang itulah cara licik yang ditempuh
Soekarno cs dari kelompok unitaris Jawa dengan RI-Jawa-Yogya-nya. Cara tipu
licik Soekarno dalam tubuh RIS inilah yang tidak ditampilkan dan tidak
dikemukakan dalam fakta, bukti sejarah, bagaimana sebenarnya Soekarno cs dengan
kelompok unitaris Jawa melalui negara RI-Jawa-Yogya menjalankan cara penelanan,
pencaplokan Negara/Daerah bagian RIS lainnya, ditambah Acheh, Maluku Selatan
dan selanjutnya Papua Barat.
Jadi, kelompok unitaris Jawa
dengan RI-Jawa-Yogya-nya inilah yang telah menghancurkan sendi-sendi bangunan
Negara yang berbentuk federasi, yang telah menjamin duduk sama rendah, berdiri
sama tinggi. Dan kelompok unitaris Jawa dibawah Soekarno cs inilah yang
menghancurkan bangsa-bangsa lainnya, selain bangsa Jawa, yang telah bergabung
dalam bentuk federasi. Dan kelompok unitaris Jawa dibawah Soekarno Jawa inilah
yang memporak-porandakan bangunan negara-negara yang berada dibawah bangunan
negara federasi yang telah sah diakui dan diserahi kedaulatannya.
Akibatnya, terasa sampai detik
sekarang ini, kebijakan politik ekspansi kelompok unitaris Jawa dibawah
Soekarno cs dengan RI-Jawa-Yogya-nya inilah yang menjadi akar utama kemelut
yang terjadi di Acheh, Maluku Selatan dan Papua Barat sekarang ini.
Dan hanya orang-orang buta dan
budek saja, yang mengiyakan kebijakan kelompok unitaris Jawa dibawah Soekarno
dengan RI-Jawa-Yogya-nya, yang telah menghancurkan sendi-sendi bangunan negara
federasi yang telah berdiri di Nusantara ini.
Bagi
yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu
untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang
Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di
HP http://www.dataphone.se/~ahmad
Hanya
kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon
petunjuk, amin *.*
Wassalam.
Ahmad Sudirman
http://www.dataphone.se/~ahmad
----------
Date:
Tue, 27 Sep 2005 13:35:28 +0700 (ICT)
From:
SP Saprudin im_surya_1998@yahoo.co.id
Subject:
Balasan: SAPRUDIN, ITU WILAYAH NKRI
WILAYAH HASIL CAPLOKAN MBAH SOEKARNO MELALUI MULUT RI-JAWA-YOGYA
To:
SP Saprudin <im_surya_1998@yahoo.co.id>, Bun Hold
<bun.hold@kpk.go.id>, matius dharminta <mr_dharminta@yahoo.com>, Ahmad
Sudirman <ahmad@dataphone.se>, aiandani1107@yahoo.co.id,
azuar73@yahoo.com, aditamuda@yahoo.dk, airlambang@radio68h.com,
abu_abdilhadi@yahoo.com, acehku_1@yahoo.com, airlambang@yahoo.com, antara@rad.net.id,
apiaustralia@greenleft.org.au, ardiali@yahoo.com
Assalamualaikum
wr. wb.
Pak
Ahmad, seumpamanya Pemerintah R.I. memberikan kemerdekaan kepada Aceh, Maluku
Selatan dan Papu, apa yang akan Pak Ahmad Sudirman lakukan.
Pak Ahmad, negara Indonesia yang
berdiri sekarang ini bukan prakarsa dan ambisi seorang diri yang bernama
Soekarno. Coba tarik ulur ke belakang tanggal 28 Oktober 1928, dimana
elemen-elemen masyarakat yang dipelopori oleh para pemuda dari berbagai suku
dan daerah telah mengikrarkan satu tujuan bulat yaitu Indonesia. Jadi
benih-benih rasa persatuan dan kesatu sebagai salah satu berdirinya negara
kesatuan sudah ada sekitar tahun 1928. Hanya saja klimaksnya tanggal 17 Agustus
1945 untuk memproklamirkan negara Republik Indonesia.
Sebelum tahun 1928, telah diadakan
Manifesto Politik yang dikeluarkan oleh Perhimpunan Indonesia di negeri Belanda
tahun 1925 lebih fundamental dari Sumpah Pemuda 1928. Manifesto Politik 1925
itu pada intinya berisi prinsip perjuangan yakni unity (persatuan), equality
(kesetaraan), dan liberty (kemerdekaan). Sedangkan Sumpah Pemuda hanya
menonjolkan ikrar persatuan. melalui slogan "satu nusa, satu bangsa, satu
bahasa".
Salah satu tokoh yang berperan
aktif dalam dua peristiwa yang menjadi tonggak sejarah Indonesia itu adalah
Prof Mr Sunario. Ketika Manifesto Politik itu dicetuskan ia menjadi Pengurus
Perhimpunan Indonesia bersama Hatta. Sunario menjadi Sekretaris II, Hatta
bendahara I. Akhir Desember 1925, ia meraih gelar Meester in de rechten, lalu
pulang ke Indonesia. Aktif sebagai pengacara, ia membela para aktivis
pergerakan yang berurusan dengan polisi Hindia Belanda. Ia menjadi penasihat
panitia Kongres Pemuda II tahun 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda. Dalam
kongres itu Sunario menjadi pembicara dengan makalah "Pergerakan Pemuda
dan Persatuan Indonesia".
Kalau bicara panjang lebar, jari
saya pegal tidak sanggup untuk mengetik banyak.
Pak Ahmad, proses terjadi satu
negara/bangsa adalah hasil historis yang ditimbulkan deretan kejadian yang
semua menuju ke satu arah. Setelah menguraikan masalah ras, bahasa, agama,
persekutuan kepentingan bersama, keadaan alam, Negara/Bangsa seperti individu-individu
merupakan hasil masa silam yang penuh usaha, pengorbanan, dan pengabdian. Jadi
bangsa itu adalah suatu solidaritas besar yang terbentuk karena adanya
kesadaran bahwa orang telah berkorban banyak dan bersedia untuk memberikan
pengorbanan lagi demi terbebasnya belenggu kolonialisme/penjajah Barat.
Selanjutnya mengenai argumen Pak
Ahmad tentang pencaplokan wilayah oleh Soekarno saya kurang begitu setuju
dengan istilah Pak Ahmad itu. Sebabnya apa, Soekarno dalam mempersatukan NKRI
bukan dengan ujung bayonet.
Demikian,
Wassalamualaikum wr. wb.
Saprudin
im_surya_1998@yahoo.co.id
Jakarta,
Indonesia
----------