Stockholm, 6 Februari 2006
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
MENGAPA UMMAT ISLAM DI RI MASIH TETAP BISA DIBUTAKAN OLEH
PANCASILA MELALUI RUU TENTANG PEMERINTAHAN ACHEH ?
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.
SATU
CONTOH SEORANG MUSLIM YANG DIBUTAKAN OLEH PANCASILA MADE IN PANITIA SEMBILAN
& PPKI MODEL MBAH SOEKARNO.
"Ustad
Ahmad Sudirman, saya tidak begitu jelas melihat bertentangannya sila pertama
ini dengan aqidah islam kita karena Allah swt juga sudah memberitahu kita bahwa
di dunia ini banyak sekali jenis agama yang menyesatkan, tapi ingat, kata Allah
swt, yang benar itu hanya agama Allah ISLAM. Lihat firman Allah taala dlm Surat
9 ayat 30, 33, Surat 48 ayat 28, Surat 61 ayat 6-9." (Tgk Najib, tgk_najib@yahoo.com , 2 februari 2006
17:00:05)
Terimakasih
Tgk Najib di Singapura.
Setelah
membaca tanggapan tgk Najib dari Singapura yang mencoba untuk memberikan
pencerahan isi RUU Tentang Pemerintahan Acheh made in Pemerintah RI yang
menyangkut pancasila dan syariat Islam yang sekarang sedang digodog DPR RI di
Jakarta, timbul suatu tanda tanya besar dalam pikiran Ahmad Sudirman, yaitu
apakah tgk Najib ini mengerti dan paham sila-sila yang terkandung dalam
pancasila ?
Karena
dari apa yang diungkapkan oleh tgk Najib dalam tanggapannya itu menunjukkan
betapa lemah dan dipaksakannya penafsiran-penafsiran dari sila-sila pancasila
dengan memakai berbagai ayat Al Qur’an, seperti ayat-ayat Al Qur’an itu berada
dibawah sila-sila pancasila.
Coba
saja perhatikan dan pikirkan secara mendalam, dimana tgk Najib menuliskan:
"Saya tidak begitu jelas melihat bertentangannya sila pertama ini dengan
aqidah islam kita karena Allah swt juga sudah memberitahu kita bahwa di dunia
ini banyak sekali jenis agama yang menyesatkan, tapi ingat, kata Allah swt,
yang benar itu hanya agama Allah ISLAM. Lihat firman Allah taala dlm Surat 9
ayat 30, 33, Surat 48 ayat 28, Surat 61 ayat 6-9."
Nah,
dari apa yang dituliskan oleh tgk Najib diatas menggambarkan betapa lemah dan
dangkalnya hasil pemikiran tgk Najib tentang sila pertama pancasila tersebut.
Inilah merupakan hasil dari pada pemikiran seorang muslim yang tidak mengerti
dan tidak memahami apa, bagaimana dan
kapan itu pancasila muncul kepermukaan.
Tgk
Najib,
Kalau
mau mengerti dan memahami pancasila apalagi sampai dihubungkan dengan Islam,
maka terlebih dahulu tgk Najib perlu menggali apa itu yang dipidatokan oleh mbah
Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 didepan sidang BPUPKI (Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritzu Zunbi Cosakai yang
terdiri dari 62 anggota dengan ketuanya Dr Rajiman Widiodiningrat yang dibentuk
dan dilantik oleh Jenderal Hagachi Seisiroo seorang jenderal Angkatan Darat
Jepang, yang bersidang dari tanggal 28 Mei sampai dengan 1 juni 1945.
Kemudian
diluar sidang BPUPKI, telah dibentuk satu panitia yang anggotanya sembilan
orang, yaitu Soekarno, Hatta, A.A. Maramis, Abikusno Cokrosuyoso, Agus Salim,
Kahar Muzakkir, Wahid Hasyim, Ahmad Subardjo, Mohammad Yamin. Dimana panitia
perumus isi usulan Soekarno ini, sering disebut dengan panitia sembilan.
Setelah panitia sembilan ini bersidang dan membicarakan poin-poin usulan mbah
Soekarno itu, maka lahirlah pada tanggal 22 Juni 1945, seperti apa yang
dikemukakan oleh Mohammad Yamin, yaitu dengan nama Piagam Jakarta yang
berisikan rumusan lima dasar yang menyatakan salah satu silanya Ketuhanan,
dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya.
Selanjutnya,
itu BPUPKI mengadakan sidangnya lagi yang kedua dari tanggal 10 Juli sampai 16
Juli 1945 untuk membicarakan rancangan undang undang dasar.
Nah
sekarang, ketika PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang dibentuk
pada tanggal 7 Agustus 1945, mengadakan sidang dan mengesahkan rancangan undang
undang dasar pada tanggal 18 Agustus 1945, maka dalam sidang PPKI inilah itu
rumusan terakhir pancasila yang tercantum dalam preambule (pembukaan) UUD 1945
dirobah, dari "Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluknya" menjadi Ke Tuhanan Yang Maha Esa, atas usul dari kelompok
pengikut A.A. Maramis dari Sulawesi Utara yang juga anggota panitai sembilan
ketika dilangsungkannya sidang PPKI yang dipimpin oleh Mohammad Hatta.
Jadi
Tgk Najib,
Itu
yang merumuskan pancasila adalah panitia sembilan. Kemudian rapat PPKI yang
dipimpin oleh Mohammad Hatta merobah sila "Ketuhanan, dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya" atas usul kelompok dari tempat
A.A. Maramis yang keberatan dan menolak keras isi pasal yang dibuat oleh
panitia sembilan itu, yang kemudian perobahan sila tersebut terjadi setelah
Mohammad Hatta, berkonsultasi dengan Teuku Muhammad Hassan dan Kasman
Singodimedjo (keduanya bukan anggota panitia sembilan), menghapus tujuh kata
dari Piagam Jakarta hasil rumusan panitia sembilan yang menjadi keberatan para
pengikut A.A. Maramis tersebut. Dan sebagai gantinya, atas usul Ki Bagus
Hadikusumo (yang kemudian menjadi ketua Muhammadiyah), ditambahkan sebuah
ungkapan baru dalam sila Ketuhanan itu, sehingga bunyinya menjadi Ketuhanan
Yang Maha Esa, dan di cantumkan dalam preambule (pembukaan) UUD 1945.
Nah,
ternyata itu hasil rumusan panitia sembilan yang sering dinamakan Piagam
Jakarta, secepat kilat dirobah hanya sekedar adanya sekelompok kecil pengikut
A.A. Maramis orang kristen itu keberatan atas dimasukkannya sila tersebut
kedalam rincian pancasila yang tertuang dalam Preambule UUD 1945.
Ternyata
yang menghapus dan merobah itu adalah orang Islam sendiri, seperti Teuku
Muhammad Hassan, Kasman Singodimedjo dan Ki Bagus Hadikusumo yang menjadi ketua
Muhammadiyah dikemudian hari.
Nah
tgk Najib,
Jadi
sampai disini sudah kelihatan itu mbah Soekarno yang telah mengkutak-katik
rincian sila-sila yang dinamakan pancasila dari apa yang ada di Indonesia,
seperti hindu, buddha, Islam. Ditambah dengan isme-isme dari luar seperti
kosmo-politanisme-nya A.Baars dan Sosial-nasionalisme-nya Sun Yat Sen yang
dinamakan San Min Chu I yang mengandung rincian Mintsu, Min chuan, Min Sheng
atau nationalism, democracy, sosialism.
Nah,
karena memang itu mbah Soekarno mencari bahan-bahan ramuan sila-sila pancasila
ini dari berbagai sumber dalam tanah nusantara ini, seperti hindu, buddha,
Islam dan isme-isme luar lainnya seperti San Min Chu I -nya Sun Yat Sen yang
didalamnya berisikan cairan pemikiran Mintsu, Min chuan, Min Sheng atau
nationalism, democracy, sosialism, maka sudah jelas itu isi rincian yang
dinamakan pancasila ini jauh dari sumber dan hukum Islam yang diturunkan Allah
SWT.
Dan
celakanya, itu sila "Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam
bagi pemeluknya" yang dihapus dan digantikan dengan "Ke Tuhanan Yang
Maha Esa" yang diperkuat pula oleh orang Islam, seperti Profesor Hazairin
yang menyatakan bahwa sila ketuhanan yang maha esa sebagai tauhid, dengan
mengacu kepada QS Aurat Al Baqarah, 2: 163: "wa ilaahukum ilahu wa hidun
la ilaha illa hua ar rakhmanurrahiim" dan QS Al Ikhlas, 112: 1-4.
Selanjutnya
kalau ditelusuri dan digali lebih dalam, ternyata itu argumentasi yang
dilambungkan oleh Profesor Hazairin memang mengada-ada dan tidak kuat, mengapa
?
Karena
sudah jelas, ketika kelompok pengikut A.A. Maramis menolak dengan keras sila
"Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluknya", kemudian disodorkan bunyi sila "Ketuhanan yang maha
esa", maka langsung dilahapnya oleh pihak kelompok pengikut A.A. Maramis
ini, mengapa ?
Karena
itu hasil pemikiran Ki Bagus Hadikusumo orang Muhammadiyah itu, bisa dibelit-belit,
dilembekkan, diputar-putar, diperintil, dikecilkan dan dibesarkan, tidak
ubahnya seperti karet yang membal, maka itu formulasi ketuhanan yang maha esa
sangat dengan gembira diterima oleh kaum kristen pengikut A.A. Maramis.
Tentu
saja menurut Ahmad Sudirman yang kelihatan kebablasan adalah itu Ki Bagus
Hadikusumo dan para pengikutya, seperti Profesor Hazairin yang mengkutak-katik
ayat QS Surat Al Baqarah, 2: 163: "wa ilaahukum ilahu wa hidun la ilaha
illa hua ar rakhmanurrahiim" dan QS Al Ikhlas, 112: 1-4. Padahal dalam
realitanya, itu ayat-ayat Al Quran hanyalah sebagai hiasan dikertas saja,
mengapa ?
Karena
dalam kenyataannya, baik yang tertuang dalam UUD 1945 ataupun dalam dasar hukum
lainnya yang dipakai di RI, seperti Tap MPR, UU, PP, Keppres, PERPPU, Inpres,
semuanya itu tidak mengacu kepada sumber hukum yang diturunkan Allah SWT dan
dicontohkan Rasululah saw. Sehingga kelihatan dalam kenyataannya, Islam bukan
merupakan agama negara dan agama resmi yang dipakai dalam Negara RI sebagai agama
yang hukumnya merupakan acuan bagi dasar hukum yang diberlakukan di RI.
Nah
dari sini saja, sudah terbukti bahwa sila ketuhanan yang maha esa yang ada
dalam pancasila tidak digali dari sumber hukum Islam yaitu Al Qur'an, melainkan
hanya sekedar hal yang diada-adakan saja oleh para pendukung pancasila,
termasuk tgk Najib.
Jadi
sila ketuhanan yang maha esa itu pada hakekatnya bukan apa yang dimaksud dalam
QS Al Baqarah, 2: 163, begitu juga QS Al Ikhlas, 112: 1-4, melainkan hanyalah
merupakan produk yang isi teknisnya adalah seperti karet yang elastis untuk
bisa dijadikan alat penjerat dan pengikat berbagai agama dan kepercayaan dengan
ditambah uraian bhineka tunggal ika-nya mpu Tantular dari hindu Majaphit itu.
Tentu saja tidak ketinggalan ditambah dengan hasil dari pada galian isme-isme
lain yang ada di dunia ini, seperti San Min Chu I -nya Sun Yat Sen yang
didalamnya berisikan cairan pemikiran Mintsu, Min chuan, Min Sheng atau
nationalism, democracy, sosialism.
Nah
terakhir tgk Najib,
Kalau
masih juga tgk Najib merasa tidak begitu jelas melihat bertentangannya sila
pertama pancasila dengan aqidah Islam setelah dijelaskan diatas, maka Ahmad
Sudirman bisa saja mengaggap itu tgk Najib memang sudah buta mata dan buta
hati, karena tidak bisa membedakan mana itu isme-isme luar seperti San Min Chu
I -nya Sun Yat Sen yang didalamnya berisikan cairan pemikiran Mintsu, Min
chuan, Min Sheng atau nationalism, democracy, sosialism yang disantap mbah
Soekarno dan mana itu untaian nilai-nilai Islam yang ada dalam Islam.
Yang
jelas dan pasti itu untaian nilai-nilai Islam yang ada dalam Islam tidak sama
dengan isme-isme luar seperti San Min Chu I -nya Sun Yat Sen yang berisikan
cairan pemikiran Mintsu, Min chuan, Min Sheng atau nationalism, democracy,
sosialism yang ada dalam pancasila model mbah Soekarno dan PPKI-nya Mohammad
Hatta.
Bagi
yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada
ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk
membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah
Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP
http://www.dataphone.se/~ahmad
Hanya kepada Allah kita memohon
pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*
Wassalam.
Ahmad
Sudirman
http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se
----------
From:
Tgk Najib tgk_najib@yahoo.com
Date:
2 februari 2006 17:00:05
To:
PPDi@yahoogroups.com, PPDI@yahoogroups.com, oposisi-list@yahoogroups.com,
mimbarbebas@egroups.com, politikmahasiswa@yahoogroups.com,
fundamentalis@eGroups.com, Lantak@yahoogroups.com,
kuasa_rakyatmiskin@yahoogroups.com, achehnews@yahoogroups.com
Subject:
«PPDi» TANGGAPAN TTG RUU PEMERINTAHAN ACHEH VERSI RI (BAGIAN 1)
Assalamualaikum
Ustad Ahmad Sudirman:
Membaca
ulasan dan komentar ustad tentang RUU ini, ada beberapa hal yang ingin saya
tanyakan kepada Ustad dan ada pula beberapa hal yang ingin saya bandingkan;
Perkenankan
saya terlebih dahulu menyebutkan sila-sila dari Pancasila itu sendiri, meskipun
saya pribadi ikut prihatin krn tidak dimasukkannya kata-kata syariat Islam di
sila 1 waktu dahulu.
Bunyi
sila tersebut:
1.Ketuhanan
Yang Maha Esa
Saya
berpegang kepada Al-Quran surat Al-Ikhlas tentang ke Esaan Allah. Kemudian
Allah juga menekankan kepada kita tentang adanya keberagaman agama sehingga
turunlah ayat LA IKRAHA FID DIIN dan LAKUM DII NUKUM WALIYADIIN. (Yaitu tidak
ada paksanaan dalam beragama dan Bagi orang kafir agama nya, dan bagi kita
muslim agama kita). Itulah sendi aqidah kita.
Saya
tidak begitu jelas melihat bertentangannya sila pertama ini dengan aqidah islam
kita karena Allah swt juga sudah memberitahu kita bahwa di dunia ini banyak
sekali jenis agama yang menyesatkan, tapi ingat, kata Allah swt, yang benar itu
hanya agama Allah ISLAM. Lihat firman Allah taala dlm Surat 9 ayat 30, 33,
Surat 48 ayat 28, Surat 61 ayat 6-9.
2.Kemanusiaan
Yang adil dan Beradab
Allah
memerintahkan kita untuk menegakan keadilan. FirmanNya dalam:
Surat
7 Ayat 029: Allah menyeru manusia utk menegakkan keadilan kepada siapaun.
Surat 5 ayat 8: menjadi saksi
harus dengan adil
Surat 4 Ayat 58: jangan rasa benci
kita membuat diri ini berbuat tidak adil
Surat 4 ayat 105: menetapkan hukum
harus dengan adil
Surat 6 ayat 152: berkata kepada
siapapun harus dengan adil
Kemudian kita juga disuruh untuk
beradap. 'Adab dalam bahasa arab dapat diartikan menjauhi perbuatan dan ucapan
yang buruk. Ini sesuai dengan Firman Allah swt dalam Al-quran:
Surat 4 ayat 148: Allah melarang kita
untuk melontarkan ucapan2 buruk kepada siapapun Surat 6 ayat 54: Kita harus
memberi salam dengan cara yang baik.
Surat 4 ayat 86: Apabila membalas
salam, haruslah dengan baik pula.
Tercatat lebih dari 200 ayat
didalam Alquran yang menekankan umat nya untuk berbuat adil dan agar mempunyai
adab (beradab).
3.Persatuan Indonesia
Yang diserukan disini adalah kita
bersatu dan jangan terpecah-pecah dalam satu negara. Dalam Alqur'an telah
disebutkan tentang pentingnya persatuan ini.
Misalnya: Kita disuruh Allah untuk menjauhi suka
membenci: Alquran surat 2 ayat 8, 216, surat 108 ayat 3.
Disuruh untuk mencintai perdamaian
dan persaudaraan. Alquran surat 3 ayat 103, Surat 49 ayat 9-10, surat 4 ayat
114.
Disuruh menjaga persatuan. Alquran
surat 41 ayat 34, surat 22 ayat 38-39, surat 60 ayat 30-32, surat 61 ayat 4,
surat 8 ayat 46.
Jangan suka mencela, memaki dan
mengumpat; Alquran surat 49 ayat 11-12, surat 4 ayat 47, surat 104 ayat 1-2.
Untuk
sila 4 dan 5 InsyaAllah akan saya teruskan kemudian.
Assalamualaikum
Tgk
Najib.
Singapura,
Singapura
----------