Sandnes, 8 April 2006
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.
BERONTAK TERHADAP SYSTEM YANG BATHIL.
Muhammad Al Qubra
Sandnes - NORWEGIA.
BASYAR-BASYAR BERGENTAYANGAN DI
GEDUNG DPR RI.
Hai peue peukaranjan ka
poling-poling lagoe. Peue hanalom djeulaih kiban peurasaan ureueng Acheh keu
prilaku keudji elit-elit Jakarta seulama 60 thon leubeh kureueng ?
Gerakan Acheh Merdeka (GAM/ASNLF)
menggambarkan bagaimana perasaan orang Acheh ketika diperlakukan
sewenang-wenang. Orang Acheh sadar sebagai manusia bukan sebagai basyar yang
tidak pernah berEsensi. Untuk beresensi agar menjadi manusia sejati memang kita
dituntut untuk melakukan pemberontakan terhadap tatanan thaghut sebagaimana
yang diaplikasikan GAM/ASNLF. Tinggal lagi banyak orang yang alergi ketika
mendengar kata berontak. Mereka mengira bahwa semua pemberontak itu tercela.
Yang tercela adalah orang-orang yang memberontak terhadap tatanan Allah,
kecuali Nabi Adam as.
Pemberontak pertama justru
dilakukan Manusia pertama yang diciptakan Allah dari Tanah plus spirit suci.
Melalui pemberontakan itulah produktivitas manusia muncul diatas permukaan
planet Bumi ini. Kalau Manusia pertama yang memang sudah dirancang Allah untuk
menjadi Khalifah fil Ardh (Wakil Tuhan) tidak melakukan pemberontakan,
bagaimana mungkin dia menjadi wakil Tuhan dibumi. Untuk apa ?
Andaikata Manusia pertama yang
memiliki ilmu tentang nama-nama itu tidak memakan buah ke'arifan (Hazihisy
Syajarata), sampai hari ini tidak ada seorangpun manusia di dunia ini kecuali
Adam dan Hawa di Syurga. Jadi
pemberontakan Manusia pertama Adam dan Hawa terhadap tatanan Syurga adalah proses kemanusiaan sesunguhnya yang di
sutradarai Allah sendiri. Justru itu hanya Adam sajalah yang diperkenankan
Allah untuk memberontak terhadap tatanan Nya demi kemanusiaan.
Semua orang yang bersatupadu dalam
system thaghut, kecuali taqiyah sesungguhnya bukan manusia, kendatipun mereka
berpakaian mentreng dan bertitel Ir, Dr dan Professor sekalipun seperti yang
anda saksikan dalam system thaghut Hindunesia Dhalim dan Munafiq. Mereka adalah basyar-basyar. Basyar adalah
manusia yang berdiri tegak diatas dua kakinya dan tidak berbulu ditelapak
tangannya. Yang berbulu ditelapak tangannya adalah mawas atau gorella. Basyar
adalah makhluk yang tidak pernah ber Esensi kecuali sekedar ber Existensi.
Mereka tidak mampu untuk berontak terhadap system yang bathil sebaliknya menikmati
kebahagiaan diatas penderitaan rakyat jelata/kaum dhu'afa. Untuk lebih jelas
lihatlah gambaran basyar dalam legenda Ilmiah berikut ini:
"Seorang sarjana Bumi akan
mengadakan risearch di planet Mars. Setibanya di Mars, dia menemui sebuah
University dimana seorang sarjana planet Mars sedang memberi kuliah kepada
mahasiswanya tentang hasil dari researchnya di Bumi. Sarjana Bumi memutuskan
untuk mendengarkan kuliah sarjana planet Mars bagaimana hasil penelitiannya di
Bumi. Sarjana Bumi mencatat point - point yang dikira penting dari ucapan
sarjana Mars itu:".......manusia itu pintar, kuat dan bagus bentuknya,
tapi mereka angkuh, serakah, licik dan kejam. Hobby mereka adalah berperang
sesamanya. Mula-mula saya kira mereka berperang untuk memakan dagingnya,
rupanya prediksi saya keliru. Mereka meninggalkan gelimpangan mayat begitu saja
setelah menyanyikan lagu heroiknya. Mereka berperang untuk tuannya, tanpa
memiliki tujuan yang benar, untuk apa sebenarnya berperang......"
"Apa yang dinyatakan sarjana
Mars tidak menunjukkan esensi manusia, tapi basyar. Basyar adalah makhluk yang
tidak pernah beresensi. Mereka adalah orang-orang yang tidak memahami tujuan
hidup yang sebenarnya. Mereka tidak menemui kebenaran disebabkan banyaknya
kedhaliman yang telah mereka kerjakan di planet Bumi ini. Mereka memang pintar
tapi tidak teguh Iman. Betapapun kebenaran kita sampaikan kepada mereka namun
mereka tetap membantahnya dengan menggunakan versi "Hikayat Musang".
berikut ini dengarkan apa kata Albert Camus tentang tiori manusia:"Aku ada
karena aku memberontak, kalau aku tidak memberontak aku tidak pernah ada"
Inilah yang dikatakan manusia dan ini juga yang saya terima sebagai tiori yang
benar sebagai manusia. Adam adalah malaikat yang baru menjadi manusia setelah
memberontak terhadap intuisi Syurga. Kecuali Adam tak seorangpun dibenarkan
memberontak terhadap tatanan Allah. Pemberontakan terhadap tatanan thaghut adalah proses
Esensi manusia. Lihatlah bagaimana Ibrahim, Musa, Isa dan Muhammad yang
masing-masing memberontak terhadap tatanan Namrud, Firaun, Kaisar-kaisar di
Roma dan Abu Sofyan bin Harb. Hussain bin Ali terhadap Yazid, Hasan Tiro &
Ahmad Sudirman, Kahar Muzakkar, Kartosoewiy dan lain-lain terhadap tatanan
thaghut Hindunesia-Jawa... ." (Ahmad
Hakim Sudirman Homepage)
Pembaca yang budiman perhatikanlah
bagaimana orang-orang yang duduk di gedung yang bersimbol perempuan terlentang
di Jakarta itu sekarang. Mereka saling bertengkar untuk mendukung dan menolak
RUU-PA demi lancarnya rehabilitasi dan rekonstruksi Acheh paska tsunami.
Kendatipun anda lihat mereka itu berbeda sesungguhnya mereka itu sama - sama
tergolong dalam golongan basyar-basyar. Mereka menamakan diri Dewan Perwakilan
Rakyat Indonesia namun pada hakikatnya mereka itu adalah Dewan Penipu Rakyat
Indonesia
Kapan pernah mereka membela nasib
kaum dhu'afa yang di gusur pihak Eksekutif, kelompok basyar jenis lainnya.
Kapan mereka pernah membela kaum dhu'afa yang merintih di gubuk-gubuk reot,
dibawah jembatan kota Metropolitan dan di tempat-tempat kumuh lainnya baik di
kota maupun di kampung-kampung. Ketika rakyat jelata memprotes basyar-basyar
itu mereka menjelesaikan dengan peluru. Renungkan betapa banyak sudah rakyat
jelata yang mereka bunuh sejak Suharto, rajanya korupsi berkuasa samapi hari
ini baik di West Papua, Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Ambon, Sumatra dan
lain-lainnya. Sebahagiannya mereka tangkap
untuk di serahkan kepada kelompok basyar-basyar lainnya agar disiksa di
kem-kem penyiksaan.
Basyar-basyar itu tidak hanya medhalimi
kaum dhu'afa Acheh - Sumatra, tapi juga rakyat jelatanya sendiri. Justru itu
siapapun yang memiliki i'tiqat untuk menjadi manusia yang sesungguhnya,
pemberontakan terhadap system thaghut dhalim dan munafiq adalah bentuk tunduk
patuh kepada Allah yang besar (amar makruf nahi mungkar). Kalau tidak siapapun
orangnya tetap saja berstatus basyar, kecuali orang-orang yang benar-.benar
tidak berdaya.
Sekarang kita tak perlu terlalu cemas, pihak Internasional sekarang hendak
menguji Hindunesia itu sejauh mana reformasi yang mereka dengung-dengungkan
tentang demokrasi. Jadi pertengkaran
mereka tidak terlepas daripada pantauan pihak Internasional. Masalah tsunami di
Acheh - Sumatra adalah musibah internasional.
Billahi fi sabililhaq
Muhammad Al Qubra
acheh_karbala@yahoo.no
Sandnes, Norwegia
----------
Aiyub
Syah
aiyub_syah@yahoo.com
Uraian
pendapat saya tersebut, berdasarkan hasil temuan sosial dan "realitas
sosial" yang saya lihat muncul
secara riel dan bersifat massif.
Dan amatan langsung saya, sebagai seorang pemerhati sosial Aceh.
Semestinya,
ada satu polling untuk membuktikan mengenai hal ini. "Bagaimana perasaan
orang Aceh terhadap perilaku elite Jakarta selama 60 tahun bersama RI?"
Silakan
laksanakan polling ....! Untuk membuktikan.
Salam
cinta damai
Aiyub
Syah
----------
Aiyub
Syah
Saya
tak ingin mendiskriminasikan warga masyarakat yang lahir di berbagai daerah
lainnya. Tetapi yang ingin saya katakan bahwa, "Setiap kelahiran manusia
Aceh ke dunia ini, secara genetis dia terlahir karena Kekuasaan Tuhan. Jadi
jangan men-stigma setiap orang Aceh adalah pemberontak, sulit dimenej, atau
dengan stigma negatif lainnya. Atau memperilakukan orang Aceh sebagai warga
negara kelas dua di republik ini."
Selanjutnya, jati diri orang Aceh
tak hanya ditentukan karena dia terlahir di Aceh. Tetapi bila ia lahir di
Jakarta, Padang, Makassar, Singapore, atau di Roma, namun dia memiliki karakter
keacehan yang kuat, dia masih layak dimasukkan dalam komunitas warga masyarakat
Aceh. Hal ini juga berlaku bagi warga Aceh yang telah melaksanakan
pernikahan "antar-bangsa". Intinya, "Jangan menstigma warga Aceh
secara terus-menerus demi kepentingan politik elite konservatif Jakarta".
Demikian dulu...ya...Saya mau
bekerja untuk kepentingan rakyat.
Tabik
Aiyub
Syah
----------