http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se
Stockholm,
8 November 2006
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum
wr wbr.
MASIH ABDURRAHMAN ISMAIL DARI SINDIKAT
PAYA BUJOK TELIANET [195.252.42.4] FITTJA & HALLEFORS YANG BUTA TENTANG
ARTI KUDETA.
Ahmad Sudirman
Stockholm - SWEDIA.
MASIH
MENYOROT ABDURRAHMAN ISMAIL YANG TIDAK MENGERTI DAN TIDAK PAHAM APA ITU YANG
DISEBUT DENGAN KUDETA.
”Malik
Mahmud dan Zaini Abdullah cs melakukan pengkianatan terhadap Tgk Hasan di Tiro
dan megancam kami yang sudah berjumpa dengan Tgk Hasan di Tiro supaya harus
kami sampaikan berita kepada semua pejuang GAM baik di Kuala Lumpur dan di Aceh
yang bahwa semua itu arahan Pemimpin Tgk Hasan di Tiro Malek Zaini dan cs hanya
menerima perintah dari Wali,supaya taktik kejahatanyan berjalan lancar itu
peristiwa seminggu sebelum teken MOU di Hensinki. Anasir-anasir pengkhianat
terhadap Wali Negara Teungku Hasan Muhammad di Tiro, adalah sah dilakukan oleh
M-Z, Nur July dan cs yang di sokong penuh oleh BOLDOK tua SUNTOLOYO Jawa
Sudirman kaki tangan Penjajah Indinesia Jawa di Swedia.” (Paya Bujok,
bujok_paya@yahoo.com , [195.252.42.4] ,7 Nov 2006 23:14:22 –0000)
Nah,
membaca kutipan diatas yang ditulis oleh Abdurrahman Ismail salah seorang
anggota sindikat Paya Bujok Telianet [195.252.42.4] Fittja & Hallefors dan
anggota Persatuan Masyarakat Aceh Skandinavia serta anggota Komite Persiapan
Acheh Merdeka Demokratik, menunjukkan betapa bodoh dan sempitnya pandangan
serta pikiran Abdurrahman Ismail ini. Mengapa?
Karena,
seminggu sebelum MoU Helsinki ditandatangani pada tanggal 15 Agustus 2005 itu
artinya pada tanggal 8 Agustus 2005. Sedangkan MoU Helsinki sudah selesai
disepakati pada akhir perundingan pada hari Minggu tanggal 17 Juli 2005 yang
diparaf oleh Ketua Juru Runding Teungku Malik Mahmud dari pihak GAM dan oleh
Hamid Awaluddin Ketua Juru Runding dari pihak RI.
Kemudian
selama dalam proses perundingan antara pihak GAM dan pihak RI, Pimpinan
Tertinggi GAM Teungku Hasan Muhammad di Tiro terus menerima laporan dan
mengikuti perkembangan yang terjadi sampai terakhir ketika Ketua AMM Pieter
Feith yang didampingi oleh Kepala Staf AMM Justin Davies berkunjung ke
Stockholm dan langsung bertemu dengan Pimpinan Tertinggi GAM Teungku Hasan
Muhammad di Tiro dan Kabinetnya untuk memberikan laporan tentang apa yang
telah, sedang dan akan dijalankan di Acheh berdasarkan MoU Helsinki di tempat
Kedudukan Pimpinan Tertinggi GAM Teungku Hasan Muhammad di Tiro pada hari Rabu,
11 Oktober 2006.
Nah,
dari fakta dan bukti diatas sudah membuktikan kepada orang-orang yang mengerti
dan memahami bagaimana roda pemerintahan berjalan dalam satu negara, yaitu
ketika Ketua AMM Pieter Feith atas nama Uni Eropa datang secara resmi untuk
bertemu dengan Pimpinan Tertinggi GAM Teungku Hasan Muhammad di Tiro di tempat
kediaman resmi Teungku Hasan Muhammad di Tiro untuk menyampaikan laporan yang
telah, sedang dan akan dijalankan di Acheh yang mengacu pada MoU Helsinki yang
ditandatangani pada tanggal 15 Agustus 2005, maka itu membuktikan bahwa
Pimpinan Tertinggi GAM Teungku Hasan Muhammad di Tiro secara sadar mengetahui
MoU Helsinki dan proses pelaksanaannya di Acheh. Kemudian setelah Ketua AMM
Pieter Feith melaporkan hasil kerja MoU yang diembankan pada AMM kepada
Pimpinan Tertinggi GAM Teungku Hasan Muhammad di Tiro pada hari Rabu, tanggal
11 Oktober 2006, maka Pimpinan Tertinggi GAM Teungku Hasan Muhammad di Tiro
mengetahui dengan pasti apa yang sudah, sedang dan akan dijalankan oleh pihak
AMM di Acheh.
Nah
sekarang, kalau Abdurrahman Ismail menulis: ”Malik Mahmud dan Zaini Abdullah cs
melakukan pengkianatan terhadap Tgk Hasan di Tiro dan megancam kami yang sudah
berjumpa dengan Tgk Hasan di Tiro supaya harus kami sampaikan berita kepada
semua pejuang GAM baik di Kuala Lumpur dan di Aceh yang bahwa semua itu arahan
Pemimpin Tgk Hasan di Tiro Malek Zaini dan cs hanya menerima perintah dari
Wali”, maka apa yang ditulis oleh Abdurrahman Ismail ini adalah suatu hal yang
penuh kebohongan. Mengapa?
Karena
kalau memang benar Pimpinan Tertinggi GAM Teungku Hasan Muhammad di Tiro tidak
dilibatkan dan tidak diberi laporan secara lengkap oleh Kabinet-nya yang
menyangkut hasil perundingan di Helsinki dan isi MoU Helsinki 15 Agustus 2005,
maka sudah bisa dipastikan ketika Ketua AMM Pieter Feith melaporkan hasil kerja
MoU kepada Pimpinan Tertinggi GAM Teungku Hasan Muhammad di Tiro akan
ditolaknya mentah-mentah dan dianggap batal oleh Pimpinan Tertinggi GAM Teungku
Hasan Muhammad di Tiro. Tetapi kenyataannya tidak demikian, apa yang dilaporkan
oleh Ketua AMM Pieter Feith didengarkan dan diterima oleh Pimpinan Tertinggi
GAM Teungku Hasan Muhammad di Tiro. Adapun untuk hal-hal mendetil selanjutnya
Ketua AMM Pieter Feith membicarakannya dengan Kabinet GAM dibawah pimpinan
Teungku Malik Mahmud yang didampingi oleh Dr.Zaini Abdullah.
Jadi
berdasarkan fakta dan bukti hukum diatas menunjukkan bahwa memang benar
Pimpinan Tertinggi GAM Teungku Hasan Muhammad di Tiro mengetahui dan mengikuti
proses perundingan antara pihak GAM dan RI, mengikuti proses pelaksanaan MoU di
Acheh, dan menerima laporan langsung hasil kerja AMM di Acheh.
Karena
itu apa yang ditulis oleh Abdurrahman Ismail: “Anasir-anasir pengkhianat
terhadap Wali Negara Teungku Hasan Muhammad di Tiro, adalah sah dilakukan oleh
M-Z, Nur July dan cs yang di sokong penuh oleh BOLDOK tua SUNTOLOYO Jawa
Sudirman kaki tangan Penjajah Indinesia Jawa di Swedia” adalah penuh kebohongan
karena tidak ditunjang oleh fakta dan bukti hukum yang kuat. Tuduhan politik
adalah tidak didasarkan pada fakta dan bukti hukum yang kuat, karena itu tuduhan
politik bisa dibuat dengan berbagai alasan tergantung pada kebutuhan dan tujuan
dari sindikat Paya Bujok Telianet [195.252.42.4] Fittja & Hallefors.
Terakhir,
dengan berdasarkan apa yang dijelaskan diatas, maka kita secara seksama telah
membaca bahwa tuduhan politik yang dilambungkan oleh Abdurrahman Ismail anggota
sindikat Paya Bujok Telianet [195.252.42.4] Fittja & Hallefors dan anggota
Persatuan Masyarakat Aceh Skandinavia serta anggota Komite Persiapan Acheh
Merdeka Demokratik musuh dan penentang utama GAM dibawah Pimpinan Tertinggi
Teungku Hasan Muhammad di Tiro adalah tidak memiliki dasar kekuatan fakta dan
bukti hukum yang kuat. Selain hanya sekedar untuk memukul GAM dibawah Pimpinan
Tertinggi Teungku Hasan Muhammad di Tiro tetapi tidak mampu berbuat banyak
selain hanya main tuduh politik saja.
Sindikat
Paya Bujok Telianet [195.252.42.4] Fittja & Hallefors, Persatuan Masyarakat
Aceh Skandinavia dan Komite Persiapan Acheh Merdeka Demokratik adalah
organisasi sosial yang tidak ada hubungan dan garis komando dengan GAM dibawah
Pimpinan Tertinggi Teungku Hasan Muhammad di Tiro. Karena itu apa yang ditulis
oleh Abdurraman Ismail adalah hanya merupakan suatu semburan rasa mangkel dan
tidak puas hatinya saja karena tidak dilibatkan dalam proses perdamaian di
Acheh. Dan mereka itu adalah merupakan pengkhianat- pengkhiatan terhadap
Pimpinan Tertinggi GAM Teungu Hasan Muhammad di Tiro.
Bagi
yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada
ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk
membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah
Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP
http://www.dataphone.se/~ahmad
Hanya kepada Allah kita memohon
pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*
Wassalam.
Ahmad
Sudirman
http://www.dataphone.se/~ahmad
ahmad@dataphone.se
----------
Received:
(qmail 30342 invoked by uid 60001); 7 Nov 2006 23:14:22 –0000
Received:
from [195.252.42.4] by web52105.mail.yahoo.com via HTTP; Tue, 07 Nov 2006
15:14:22 PST
From:
Paya Bujok bujok_paya@yahoo.com
Date:
8 november 2006 00:14:22
To:
Ahmad Sudirman <ahmad_sudirman@hotmail.com
Subject:
Re: RUPANYA ABDURRAHMAN ISMAIL DI HALLEFORS TIDAK TAHU APA ITU KUDETA.
Sudirman
Berbohong lagi.
Jadi,
berdasarkan apa yang dijelaskan dibawah ini oleh BOLDOK Sudirman SONTOLOYO kaki
tangan penjajah Jawa di Swedia, maka kita sekarang sudah mendapat penjelasan
dan keterangan yang terang bahwa pihak M-Z Malik Mahmud dan Zaini Abdullah cs sah melakukan kudeta atau
melakukan perebutan kekuasaan dengan cara menipu GAM di Aceh dan Wali Negara
Teungku Hasan Muhamad di Tiro.
SONTOLOYO
Sudirman pembohong tidak bisa membuktikan Tgk Hasan di Tiro menyokong penuh
perdamain dan meninggalkan tuntutan Kemerdekaan Aceh yang di pejuangkan dari
tahun 1976.
Berita
yang pasti hasil dari keterangan GAM dari Aceh dan Kuala Lumpur yang datang di
undang degan tiket pree kerumah Tgk Hasan di tiro di Alby Stockholm Swedia
untuk propaganda Malek dan Zaini adalah begini : Wali hana canle Aceh hanajadeh
Mardeka nyan kakupatéh puenjang awak droe neuh peugah yang bahwa Wali hana roh
lambuetnyan, mandum buet medame ngon penjajah di Helsinki njan nakeh paramainan
Malek, Nur July,Karia Saman Toto Zaini
dan cs njan kadjadéh lagei DII Daud Beureueh lom,njan keterangan ureung nyang
djipecaya le M-Z.
Malik
Mahmud dan Zaini Abdullah cs melakukan pengkianatan terhadap Tgk Hasan di Tiro
dan megancam kami yang sudah berjumpa dengan Tgk Hasan di Tiro supaya harus
kami sampaikan berita kepada semua pejuang GAM baik di Kuala Lumpur dan di Aceh
yang bahwa semua itu arahan Pemimpin Tgk Hasan di Tiro Malek Zaini dan cs hanya
menerima perintah dari Wali,supaya taktik kejahatanyan berjalan lancar itu
peristiwa seminggu sebelum teken MOU di Hensinki.
Anasir-anasir
pengkhianat terhadap Wali Negara Teungku Hasan Muhammad di Tiro, adalah sah
dilakukan oleh M-Z, Nur July dan cs yang di sokong penuh oleh BOLDOK tua
SUNTOLOYO Jawa Sudirman kaki tangan Penjajah Indinesia Jawa di Swedia.
Bujok
paya
----------