Stockholm, 10 November 2006

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Assalamu'alaikum wr wbr.

 

 

SINDIKAT PAYA BUJOK TELIANET, PERMAS & KOMITE PERSIAPAN ACHEH MERDEKA DEMOKRATIK BUKAN ALAT UNTUK MENCAPAI MERDEKA.

Ahmad Sudirman

Stockholm - SWEDIA.

 

 

MENYOROT SINDIKAT PAYA BUJOK TELIANET [195.252.42.4] FITTJA & HALLEFORS, PERSATUAN MASYARAKAT ACEH SKANDINAVIA & KOMITE PERSIAPAN ACHEH MERDEKA DEMOKRATIK BUKAN ALAT UNTUK MENCAPAI MERDEKA.

 

“Ahmad kau memang tak habis2 gila kau suruh tanyak sama PM Malek, Malek sekarang membuat bisnis dengan RI jadi macam mana dia itu mau berjuang untuk melepaskan Aceh dari RI.Karna dia tau orang Aceh takkan memilih dia jadi pemimpin di Aceh kau mamad tak habis-habis gila. Konon tau semua persoalan Aceh,alah hai aneuk badjeung hai kapah ban dua keuh ngoen si Muzakir ustaz kamèng landok inpoten ureung mita keuseunanang ateuh darah Bansa Aceh, kaprèh keuh meu padup thon treuk ukeu kah ban dua keuh akan kateurimong pue mantoeng nyang kaleuh kapeulaku ateu bansa Aceh djinoe.” (mirah pati, teamkeadilan@yahoo.no ,[85.166.147.211], 9 Nov 2006 20:34:51 –0000)

 

Nah, membaca kutipan diatas hasil buah pikiran saudara Mirah Pati (atau Hanafiah Ahmad?!) di Norwegia ditemukan beberapa faktor yang membuat hasil pemikiran tersebut sangat lemah dan tidak berarti.

 

Diantaranya faktor Mirah Pati dari  teamkeadilan@yahoo.no yang notabene adalah anggota Sindikat Paya Bujok Telianet [195.252.42.4] Fittja & Hallefors dan anggota Persatuan Masyarakat Aceh Skandinavia serta anggota Komite Persiapan Acheh Merdeka Demokratik adalah sudah menempatkan diri sebagai musuh GAM dibawah Pimpinan Teungku Hasan Muhammad di Tiro. Kemudian faktor, apa saja yang dijalankan oleh pihak GAM Pimpinan Teungku Hasan Muhammad di Tiro dan Stafnya selalu saja ditentang dan dibantahnya, termasuk masalah MoU Helsinki. Walaupun dalam kenyataannya ada dari anggota keluarga Sindikat Paya Bujok Telianet [195.252.42.4] Fittja & Hallefors dan anggota Persatuan Masyarakat Aceh Skandinavia serta anggota Komite Persiapan Acheh Merdeka Demokratik yang masuk ke Acheh secara diam-diam memakai payung MoU Helsinki. Selanjutnya faktor, sebagian besar anggota Komite Persiapan Acheh Merdeka Demokratik adalah orang yang ada di Acheh yang juga notabene memakai paspor bercap burung garuda.

 

Masalah perjuangan untuk menentukan nasib sendiri masih jalan terus, tidak ada yang menyatakan perjuangan untuk penentuan nasib sendiri berhenti setelah MoU ditandatangani dan dilaksanakan. Hanya orang-orang model dari Sindikat Paya Bujok Telianet [195.252.42.4] Fittja & Hallefors dan anggota Persatuan Masyarakat Aceh Skandinavia serta anggota Komite Persiapan Acheh Merdeka Demokratik saja yang tidak mengerti dan tidak memahmai MoU Helsinki itu sendiri dihubungkan dengan perjuangan penentuan nasib sendiri yang dijalankan GAM dibawah Pimpinan Teungku Hasan Muhammad di Tiro dan Staf.

 

MoU Helsinki itu bukan alat untuk menjual Acheh. Hanya orang budek saja yang menyangka MoU untuk menjual Acheh. Justru dengan melalui MoU Helsinki GAM memegang kedaulatan langsung di Acheh yang lebih banyak ketimbang sebelum MoU Helsinki ditandatangani.

 

Kalau dibandingkan dengan Sindikat Paya Bujok Telianet [195.252.42.4] Fittja & Hallefors dan anggota Persatuan Masyarakat Aceh Skandinavia serta anggota Komite Persiapan Acheh Merdeka Demokratik, mana organisasi yang bersifat siosial ini memiliki kedaulatan, paling hanya sekitar dalam lokal saja, diluar lokal, itu sudah milik kekuasaan Pemerintah Swedia, Norwegia, Amerika, Australia, Malaysia dan Afrika Selatan.

 

Karena itu kalau dari pihak Sindikat Paya Bujok Telianet [195.252.42.4] Fittja & Hallefors dan anggota Persatuan Masyarakat Aceh Skandinavia serta anggota Komite Persiapan Acheh Merdeka Demokratik menuduh GAM dibawah Pimpinan Teungku Hasan Muhammad di Tiro dan Staf menjual Acheh dan menyerahkan kedaulatan kepada RI adalah sama dengan pikiran orang-orang budek.

 

Memangnya GAM sebelum ditandatangani MoU Helsinki memiliki kedaulatan penuh atas Acheh? Justru sekarang GAM dibawah Pimpinan Teungku Hasan Muhammad di Tiro dan Staf memiliki kedaulatan atau kekuasaan atas Acheh walaupun belum penuh.

 

Jadi, jangan asal bicara dan bercuap saja kalau hanya memakai organisasi sosial untuk memperjuangkan Acheh seperti Sindikat Paya Bujok Telianet [195.252.42.4] Fittja & Hallefors dan anggota Persatuan Masyarakat Aceh Skandinavia serta anggota Komite Persiapan Acheh Merdeka Demokratik. Dimana tiga organisasi ini organisasi sosial yang ompong politik. Mana bisa dipakai untuk mendapatkan kedaulatan, jangankan kedaulatan atas Acheh, kedaulatan atas organisasi saja masih ompong di Swedia dan di Norwegia tempat saudara tinggal dan hidup sekarang.

 

Terakhir, jadi jangan seenak udel mengatakan kepada orang lain lemahlah, inpotenlah, tak punya kekuatanlah, kalau memang Sindikat Paya Bujok Telianet [195.252.42.4] Fittja & Hallefors dan anggota Persatuan Masyarakat Aceh Skandinavia serta anggota Komite Persiapan Acheh Merdeka Demokratik itu sendiri masih inpoten, masih lemah dan tidak punya kekuatan politik sedikitpun. Lagaknya mau merdeka, tetapi berjuang masih diatas awan, seperti mimpi saja.

 

Bagi yang ada minat untuk menanggapi silahkan tujukan atau cc kan kepada ahmad@dataphone.se agar supaya sampai kepada saya dan bagi yang ada waktu untuk membaca tulisan-tulisan saya yang telah lalu yang menyinggung tentang Khilafah Islam dan Undang Undang Madinah silahkan lihat di kumpulan artikel di HP http://www.dataphone.se/~ahmad

 

Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan dan hanya kepada Allah kita memohon petunjuk, amin *.*

 

Wassalam.

 

Ahmad Sudirman

 

http://www.dataphone.se/~ahmad

ahmad@dataphone.se

----------

 

Received: (qmail 96640 invoked by uid 60001); 9 Nov 2006 20:34:51 –0000

Received: from [85.166.147.211] by web25508.mail.ukl.yahoo.com via HTTP; Thu, 09 Nov 2006 21:34:51 CET

From: mirah pati teamkeadilan@yahoo.no

Return address: PPDi@yahoogroups.com

Date: 9 november 2006 21:34:51

To: PPDi@yahoogroups.com

Subejct: «PPDi» Vedr. «PPDi» Re: [SINDIKAT PAYA BUJOK TELIANET [195.252.42.4] ]Menuggu balasa Ahmad Sudirman

 

Ahmad kau memang tak habis2 gila kau suruh tanyak sama PM Malek, Malek sekarang membuat bisnis dengan RI jadi macam mana dia itu mau berjuang untuk melepaskan Aceh dari RI.Karna dia tau orang Aceh takkan memilih dia jadi pemimpin di Aceh kau mamad tak habis-habis gila. Konon tau semua persoalan Aceh,alah hai aneuk badjeung hai kapah ban dua keuh ngoen si Muzakir ustaz kamèng landok inpoten ureung mita keuseunanang ateuh darah Bansa Aceh, kaprèh keuh meu padup thon treuk ukeu kah ban dua keuh akan kateurimong pue mantoeng nyang kaleuh kapeulaku ateu bansa Aceh djinoe.

----------